DOKUMENTASI ASISTENSI
PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH
Untuk Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan
Asistensi Ke
Hari dan Tanggal Asistensi
Pemberi Asistensi
Penerima Asistensi
(yang datang untuk asistensi)
Jabatan yang menerima Asistensi
(dari pihak pemohon/konsultan/lain-lain)
Nomor Telpon penerima Asistensi
A. IDENTITAS PEMOHON
Nama Pemohon HUINTO TIN
Jabatan Pemohon DIREKTUR
Nama Pemrakarsa PT. MUSTIKA DHARMAJAYA
NIB 8120312062691
Jenis Kegiatan INDUSTRI ALAS KAKI
B. KAJIAN
Jenis dan kapasitas produksi
Kebersihan
Habis
Umum 1
Terpakai
m3/hari
Data Pendukung :
- Jumlah Tenaga Kerja : ± 500 orang
- Jumlah Toilet / Kamar Mandi : 6
- Jumlah Musholla : 1
- Jumlah Kantin : 1
Perhitungan detil dan kriteria desain sistem pengolahan air limbah dan lumpur yang
dihasilkan
IPAL PT. Mustika Dharmajaya dirancang dengan kapasitas 5m3/hari dengan teknologi
Anaerobic Biofiltrer – Anaerobic Aerobic Biofilter.
Keterangan Proses :
- Sumur pengumpul utama dilengkapi dengan pompa submersible dan water level control
system, apabila air limbah sudah tinggi, maka pompa akan jalan. Jika air limbah sudah
turun menjadi level rendah maka pompa akan mati.
- Anaerobic biofilter : system pengolahan secara biologis memanfaatkan aktivitas
mokroorganisme tanpa bantuan oksigen, dengan mengalirkan air limbah secara con-
tinue secara vertical menuju permukaan media padat berupa sarang tawon.
- Anaerobic-Aerobic biofilter : merupakan pengolahan lanjutan yang mana akan diin jek-
sikan udara dengan blower untuk mempercepat penguraian golongan N dan Amoniak
dalam limbah cair
- Chloring Dozing Tank : unit desinfeksi air limbah untuk membunuh bakteri pathogen
yang terkandung dalam limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.
Perhitungan Baku Mutu Air Limbah berdasarkan alokasi beban pencemar air dan
prediksi sebaran Air Limbah di air permukaan
Baku Mutu Effluent IPAL PT. MUSTIKA DHARMAJAYA mengacu Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk-Setjen/2016
tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik :
Sedangkan untuk baku mutu badan air penerima / sebagai lokasi pembuangan mengacu
pada Lampiran VI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sedangkan untuk lokasi pembuangan (badan air penerima), berada pada sekitar ± 10m dari
lokasi IPAL, dengan koordinat :
- 7°23'33.83"S
- 112°45'24.68"E
Titik koordinat tersebut juga merupakan lokasi titik penaatan untuk pemantauan kualitas
air buangan.
Frekuwensi Pemantauan :
Pemantauan Frekuensi Keterangan
Swapantau Air Limbah 3 bulan sekali
Inlet Air Limbah 3 bulan sekali Menggunakan
Outlet Air Limbah 3 bulan sekali Laboratorium
Upstream Badan Air 6 bulan sekali Terakreditasi
Downstream Badan Air 6 bulan sekali
Sarana prasarana dan sistem penanggulangan keadaan darurat
Apabila hasil analisa air limbah melebihi Standard Baku Mutu :
1. Periksa air limbah influent yang masuk ke IPAL.
2. Periksa proses yang berlangsung di IPAL.
3. Periksa seluruh mesin dan peralatan IPAL.
4. Melakukan penutupan outlet saluran IPAL.
Apabila aliran listrik utama di IPAL padam lebih dari 2 jam : Operator segera menghubungi
bagian Teknik untuk menyalakan Genset.
Apabila terjadi kebocoran / keretakan bak atau kolam di IPAL (akibat gempa bumi, dll) :
1. Proses IPAL dihentikan sementara.
2. Melakukan pemeriksaan
3. Melakukan perbaikan setelah kondisi dinilai aman
Struktur Organisasi
Unit yang
bertanggung jawab
terhadap Proses
IPAL Perusahaan