TEKNIS
DOKUMEN TEKNIS
KEGIATAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
PT KEJORA PERKASA MAKMUR SEJAHTERA
Baru Perpanjangan
2.1
ASSISTANCE
INGREDIENTS RAW MATERIAL
MIXING PREMIX
MIXING I
MIXING II
Bising
Panas
Air limbah (pencucian mesin/ alat)
FILLING
PACKING Limbah
Padat
WAREHOUSE
DELIVERY
Gambar 2.1. Proses Produksi Sabun Cair PT. Pascal Corpindo Semesta
3. Proses Produksi
Secara garis besar uraian proses produksi dapat dilihat berikut ini :
Air dan bahan penolong (ALE-L, OBA-S, PRE-L, SOP-L) di mixing dalam tangki
premix selama kurang lebih 60 menit.
Air dan bahan baku utama (MES-S, SLE-P) dicampur dalam tangki mixer hingga
merata selama sekitar 120 menit.
Campuran bahan penolong ditambahkan ke tang mixer I yang berisi bahan baku,
diaduk hingga merata selama 60 menit.
Campuran bahan baku dan bahan penolong setelah merata, ditambahkan PAB-S dan
FRA-L selama 30 hingga merata.
Produk kemudian di isi kedalam botol, jerrycan atau kemasan lainnya.
Produk kemudian dikemas kedalam karton.
Sebelum didistribusikan produk disimpan kedalam gudang terlebih dahulu.
Produk siap dikirim
4. Rona Lingkungan Pembuangan Air Limbah
a. Identifikasi Badan Air penerima Air Limbah
Badan air penerima dari kegiatan PT KPMS adalah Sungai Cirarab. (JELASKAN DAN
LENGKAPI INFORMASI TENTANG KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN TEMPAT PENGAMBILAN DAN
PEMBUANGAN AIR LIMBAH)
b. Arah dan Kecepatan Air di Badan Air (Sumber data : Bidang PPKL Tahun 2018)
Cisadane adalah salah satu sungai besar di Pulau Jawa, yang bermuara ke Laut Jawa. Sungai Cisadane
memiliki mata air di Gunung Kendeng dan umumnya hulu sungai ini berada di lereng Gunung
Pangrango dengan beberapa anak sungai yang berawal di Gunung Salak, melintas di sisi
barat Kabupaten Bogor, terus ke arah Kabupaten Tangerang dan bermuara di sekitar Tanjung Burung.
Dengan panjang keseluruhan sekitar 126 km2, sungai ini pada bagian hilirnya cukup lebar dan dapat
dilayari oleh kapal kecil.
Keterangan :
1. Sumur Bor 1
2. IPA
3. Area Pencucian tangki
4. Toilet
1 5. IPAL
6. Titik Penaatan
7.
2 8. Dan lain-lain
DESKRIPSI:
1. Titik pengambilan air baku
Sumber air baku menggunakan : Air tanah atau Air Perpipaan (PDAM)
2. Unit proses pengolahan air baku
Air baku dari sumber air tanah diolah Instalasi Pengolah Air Bersih (IPA) dengan
proses……..
3. Proses produksi penghasil Air Limbah
Kegiatan yang menghasilkan air limbah industry : pencucian peralatan, air siisa
produksi dll
4. Kegiatan pendukung yang menghasilkan Air Limbah
Kegiatan pendukung yang menghasilkan air limbah yaitu : kegiatan domestik
karyawan (Toilet), pantry, dapur, kebersihan…….
5. IPAL
IPAL menggunakan system…fisika..kimia..biologi. Air limbah domestik diolah dengan
…..
6. Titik penaatan
Titik pengambilan sampel air limbah pada koordinat :………….
7. Titik Pembuangan
Titik koordinat pembuangan air limbah :……
8. Titik pemantauan kualitas air
Titik pemantauan kualitas air permukaan (sungai/danau) upstream......................dan
downstream…...............(tiap 6 bulan)
DESKRIPSI
1. Sumber dan volume pengambilan air baku pada Titik Asupan (intake)
2. Proses pengolahan air bersih
3. Pemanfaatan air baku untuk proses industri
4. Pemanfaatan air baku untuk kegiatan kegiatan pendukung yang menghasilkan Air
Limbah
5. Sistem pengolahan Air Limbah dan saluran pembuangan
6. Sumber dan volume Air Limbah
7. Debit Pembuangan Air Limbah (m3/hari)
8. Pengelolaan lumpur endap (sludge), flok, dan padatan yang terbentuk
D. SISTEM IPAL
1. Desain dan uraian mengenai teknologi pengolahan Air Limbah yang digunakan
DESKRIPSI :
1. Ekualisasi
Ekualisasi adalah proses penggabungan dan pencampuran air limbah dari
berbagai sumber yang dimaksud untuk membuat beban limbah yang akan
masuk WWTP menjadi seragam, baik dari segi besarnya debit maupun dari segi
karakteristik. Hal ini menghindari terjadinya shock-loading pada WWTP. Selain
itu pada bak ekualisasi ada proses mixing dan oksidasi. Untuk proses tersebut
digunakan udara yang disuplai dari blower.
2. Pengaturan pH (pH Adjustment)
Proses koagulasi dan flokulasi berlangsung secara optimum pada pH ± 9. Karena
kondisi air limbah mempunyai pH ± 6 / kurang dari 9 maka diperlukan
penetralan (menaikkan pH) agar proses pembentukan flok dapat berlangsung
optimum sehingga proses pengendapan menjadi lebih baik.
Dst……………….
2. Kapasitas IPAL terpasang
3. Kapasitas IPAL sebenarnya
Melampirkan hasil swapantau haria debit, pH selama 3 bulan terakhir
4. Kualitas air limbah baik inlet maupun outlet
Melampirkan hasil uji air limbah 3 bulan terakhir
5. Lokasi dan titik koordinat inlet dan outlet
6. Lokasi dan titik koordinat outfal.
7. Tata letak saluran Air Limbah
Air limbah
CATATAN :
UNTUK KEGIATAN NON INDUSTRY SEPERTI HOTEL, APARTEMEN, NIAGA, PERKANTORAN, RUMAH SAKIT, KLINIK DAN
LAIN-LAIN MAKA BAGIAN “PRODUKSI” DIGANTI DENGAN “KEGIATAN”.