Anda di halaman 1dari 11

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN

DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

KEGIATAN LAPAK PEMBELIAN KOPRA DAN PERGUDANGAN


UNIT AMPANA DI DESA BAILO KECAMATAN AMPANA KOTA
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

1. Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : IMELDA TANDAKO
Jabatan : Plant Manager
Alamat : Jl. Raya Trans Sulawesi Kelurahan Kawankoan
Bawah Lingkungan X, Kecamatan Amurang Barat,
Kab. Minahasa Selatan, Sulawesi Utara
Nomor Telp. : 0430 - 22688

2. Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari:


Nama Perusahaan/Usaha : PT. Cargill Indonesia
Alamat Perusahaan/Usaha : Jl. UE Tanamyapo Kelurahan Bailo, Kec. Ampana
Kota Kab. Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi tengah
Nomor Telp. Perusahaan : 0464 - 21382
Jenis Usaha/Sifat Usaha : Lapak Pembelian Kopra dan Pergudangan
Kapasitas Produksi : 800 ton/bulan
Luas Lahan : 12.418 m2
Perizinan Yang Dimiliki : SIUP, TDP, TDG, Akta Perusahaan, Surat Fiksal
dan Izin Gangguan Tetangga
Keperluan : Kelengkapan Perizinan
Modal Usaha : Rp. 7.000.000.000

Dengan ini menyatakan bahwa kami sanggup untuk :


1. Melaksanakan ketertiban umum dan senantiasa membina hubungan baik
dengan tetangga sekitar;
2. Menjaga kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan usaha;
3. Bertanggung jawab terhadap kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan tersebut;
4. Bersedia dipantau dampak lingkungan dari usaha dan/atau kegiatannya oleh
pejabat yang berwenang;
5. Menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup di lokasi dan
sekitar tempat usaha dan/atau kegiatan;
6. Apabila kami lalai untuk melaksanakan pernyataan pada angka 1 sampai angka
5 di atas, kami bersedia bertanggung jawab sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
7. Bersedia menyusun Dokumen Lingkungan Hidup lainnya (AMDAL atau UKL-
UPL) bilamana kegiatan dimaksud berkembang sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan peraturan perundang-undangan;

Dengan dampak lingkungan yang terjadi berupa:


1. Sebagaimana ditunjukkan data/informasi yang terlampir pada SPPL ini.

Merencanakan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan


berupa:
1. Sebagaimana ditunjukkan data/informasi yang terlampir pada SPPL ini.

Ampana, September 2019


Yang menyatakan,

KEPALA DINAS PERUMAHAN, PT. CARGILL INDONESIA


KAWASAN PERMUKIMN DAN Penanggung Jawab
LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Dr. ABDUL AGFAR PATANGA, MH IMELDA TANDAKO


Pembina Utama Muda, IV/c
NIP. 19650318 199303 1 008
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

A. Identitas Pemrakarsa
1. Nama Penanggung Jawab : Imelda Judit Tandako
2. Jabatan Dalam Usaha : Plant Manager
3. Alamat Rumah : Jl. Raya Trans Sulawesi Kelurahan
Kawankoan Bawah Lingkungan X,
Kecamatan Amurang Barat, Kab. Minahasa
Selatan, Sulawesi Utara

B. Informasi Usaha Dan/Atau Kegiatan


1. Status Usaha/Kegiatan : Operasional
2. Izin Usaha Yang Dimiliki : SIUP, TDP, TDG, Akta Perusahaan, Surat
Fiksal dan Izin gangguan tetangga
3. Jenis Kegiatan : Jual Beli Kopra (Pergudangan)
Pembelian kopra dari pemasok dengan
melakukan analisa kadar air kopra secra
visual/Lab dan melakukan penyimpanan
sementara di gudang lapak pembelian
selanjutnya mengirimkan semua hasil
pembelian ke pabrik di Amurang melalui
kapal
4. Status Permodalan : Penanaman Modal Asing
5. Total Investasi : Rp. 7.000.000.000 :
6. Skala Usaha/Kegiatan
a. Luas Tanah : 12.418 m2
b. Luas Bangunan : 840 m2
7. Bahan Baku : Kopra
8. Alat-Alat :
No. Nama alat Jumlah Sumber Energi Kapasitas
1. Timbangan digital 2 unit Listrik 300 kg
2. Jembatan timbang 1 unit LPG 20 ton
3. komputer 2 unit Listrik

9. Listrik : Kapasitas 2200 VA


10. Genset : 25 kVa
11. Sumber Air : PDAM dan/atau Air bawah tanah
12. Jumlah Tenaga Kerja : Total 22 Orang
13. Kapasitas Produksi : 800 ton/bulan
14. Armada yang dimiliki : jumlah kenderaan operasoinal usaha
15. Timbulan oli bekas : liter/drum

C. Kondisi Lahan
FLOW CHART
Kegiatan lapak Pembelian Kopra Di Desa Bailo
Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una

Urutan Proses/Kegiatan Dampak/Limbah yang dihasilkan

 Sikap dan persepsi masyarakat


Pembelian Kopra dari pemasok  Kesempatan kerja

Penampungan kopra di gudang

 Pembabatan/penebasan
semak belukar  Penurunan vegetasi
 Pembabatan/penebasan  Peningkatan volume sampah
Pohon Pohonan  Erosi tanah
 Pengumpulan batang, cabang
dan ranting
 Pembersihan lahan

Pengiriman Kopra di Amurang


Melalui kapal Laut  Peningkatan volume sampah
 Penggalian dan penimbunan (cabang, ranting dan akar)
tanah
 Perataan tanah

 Peningkatan volume sampah


Pembuatan pematang batas
pemilikan

 Perubahan ketersediaan air dan


Pembuatan jaringan irigasi kualitas air
tingkat usaha tani -
-

 Peningkatan kesejahteraan
masyarakat
Pemanfaatan sawah baru  Meningkatnya kandungan nutien
yang dapat mengarah pada
eutrofikasi
 Peningkatan volume sampah

-
MATRIK PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA KEGIATAN CETAK SAWAH DI DESA MATAKO KACAMATAN TOJO BARAT KABUPATEN TOJO UNA-UNA

No. Jenis Dampak Sumber Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Pelaksana
Dampak Hidup
Teknik Pengelolaan Lokasi Periode Teknik Lokasi Periode
Pemantauan
1. Penurunan vegetasi Pembersihan  Melakukan pembersihan Desa Matako Selama Pengamatan Desa Setiap hari Dinas
lahan lahan secara bertahap kegiatan Matako Selama Pertanian
(land clearing) dan disesuaikan dengan Pembukaan kegiatan Dan
kebutuhan dan Pembukaan Ketahanan
 Tindakan land clearing pembersihan dan Pangan
tidak dilakukan secara lahan pembersihan Kabupaten
pembakaran (land lahan Tojo Una-Una
 Tunggul-tunggul hasil clearing) (land
land clearing perlu berlangsung clearing)
dibersihkan (dicabut), berlangsung
terutama pada lahan
mineral.
 Pada lahan rawa
tunggul-tunggul dengan
diameter tegakan lebir
dari 25 cm, pembersihan
tegakannya perlu
dipotong setinggi
maksimal 30 cm dari
permukaan tanah (tanpa
harus dicabut). Hal ini
untuk meghindari
tersingkapnya lapisan
pirit yang apabila
tersingkap, maka akan
menimbulkan racun bagi
tanaman.
 Kawasan yang
vegetasinya tidak
terganggu dilakukan
pemeliharaan dan
pengayaan tanaman
sehingga keberadaan
tanaman tetap
dipertahankan
2. Peningkatan Perataan lahan  Menyediakan tempat Desa Matako Selama Pengamatan Desa Setiap hari Dinas
volume sampah (land leveling) pembuangan sementara kegiatan Matako Pertanian
Pembuatan untuk menampung Pembukaan Dan
pematang batas sampah hasil tindakan dan Ketahanan
kepemilikan land clearing pembersihan Pangan
Pembuatan  Segera mengangkut lahan Kabupaten
jaringan irigasi sampah berupa cabang, (land Tojo Una-Una
tingkat usaha tani ranting dan akar ke clearing)
Pemanfaatan tempat pembuangan berlangsung
sawah baru sementara
 Tidak menumpuk
sampah hasil tindakan
land clearing di lokasi
usaha
 Melakukan
pengangkutan sampah
ke tempat pembuangan
akhir
 Sampah hasil
pembukaan lahan
berupa ranting dan kayu
dapat dimanfaatkan
kembali sebagai bahan
bakar atau sebagai
bahan baku pembuatan
kompos
3. Sikap dan persepsi Sosialisasi  Memberikan informasi Desa Matako Saat Wawancara Desa Setelah Dinas
masyarakat kepada masyarakat kegiatan dan Matako kegiatan Pertanian
sekitar tentang rencana sosilisasi pencatatan sosilisasi Dan
kegiatan perluasan dilakukan jumlah warga dilakukan Ketahanan
sawah yang tidak Pangan
 Memberikan informasi setuju dengan Kabupaten
kepada masyarakat rencana Tojo Una-Una
tentang status kegiatan
kepemilikan tanah yang
jelas seperti tanah milik
atau tanah rakyat atau
tanah negara yang
dizinkan untuk digarap.
 meyakinkan petani
sehingga bersedia untuk
dicetak sawahnya
 meyakinkan petani
sehingga bersedia untuk
menggarap sawah di
tanah yang telah
disediakan negara
 lahan yang digunakan
bukan lahan yang
bersengketa
 Sosialisasi dilakukan
baik formal maupun non-
formal
4. Kesempatan kerja Sosialisasi  Memberikan informasi Desa Matako Saat Wawancara Desa Setelah Dinas
secara transparan kegiatan dan Matako kegiatan Pertanian
mengenai jumlah dan sosilisasi pencatatan sosilisasi Dan
spesifikasi tenaga kerja dilakukan jumlah warga dilakukan Ketahanan
yang dibutuhkan yang tidak Pangan
setuju dengan Kabupaten
 Memperhatikan rencana Tojo Una-Una
kesesuaian usia kegiatan
produktif yaitu 15-64
tahun untuk penerimaan
tenaga kerja
 Petani harus berdomisili
di desa lokasi usaha
atau berdekatan dengan
lokasi usaha
 Petani harus membuat
surat pernyataan
kesanggupan/
berkomitmen untuk
bersawah
 Memberikan/memasang
pengumuman dikantor
desa tentang informasi
lowongan kerja yang
dibuka dan keselruhan
prosesnya
Peningkatan Pemanfaatan  Masyarakat penerima Masyarakat Selama pemantauan Masyarakat Setiap bulan Dinas
kesejahteraan sawah baru bantuan dapat menjual Desa Matako pemanfaatan Desa selama Pertanian
masyarakat hasil panen berupa padi sawah baru Matako pemanfaatan Dan
dan gabah kering masih sawah baru Ketahanan
 Masyarakat non berlanjut masih Pangan
penerima program berlanjut Kabupaten
bantuan dapat bekerja Tojo Una-Una
di sawah yang telah
dicetak
5. Perubahan Pembuatan  Membuat Desa Matako Selama Pengamatan Selama Setiap hari Dinas
ketersediaan air jaringan irigasi tanggul/pematang Pembuatan kegiatan Selama Pertanian
dan kualitas air tingkat usaha tani bersaluran, yaitu dalam jaringan cetak Pembuatan Dan
pembuatan tanggul irigasi sawah jaringan Ketahanan
sejajar dengan kontur, berlansung berlangsung irigasi Pangan
agar air hujan dapat berlansung Kabupaten
tersambung dan Tojo Una-Una
meresap kedalam tanah
 Melalukan penanaman
secara kontur (contour
strip cropping), yaitu
menanami lahan searah
dengan garis kontur
yang berfungsi
menghambat aliran air
dan memperbesar
resapan air
 Membuat terasering
yang berfungsi untuk
memperpendek panjang
lereng, memperbesar
resapan air dan
mengurangi erosi
6. Erosi tanah Pembersihan  Melakukan pergiliran Tempat Selama Pengamatan Tempat Selama Dinas
lahan tanaman (crop rotation), Usaha sawah masih Usaha cetak kegiatan Pertanian
(land clearing) yaitu usaha pergantian dimanfaatkan sawah di cetak Dan
jenis tanaman sehingga desa sawah Ketahanan
zat yang berguna bagi Matako berlangsung Pangan
kesuburan tanah tidak Kabupaten
habis diserap oleh satu Tojo Una-Una
jenis tanaman
 Melakukan reboisasi
7. Meningkatnya Pemanfaatan  Menggunakan pestisida Air Setiap hari Pengamatan Lokasi Setiap hari Dinas
kandungan nutrien sawah baru sesuai dengan aturan permukaan selama sawah lahan cetak Pertanian
yang dapat yang ada yaitu yang berada masih sawah di Dan
mengarah pada  Tepat mutu, pestisidan disekitar dimanfaatkan desa Ketahanan
eutrofikasi yang digunakan harus lokasi sawah Bambalo Pangan
bermutu baik, terdaftar Kabupaten
dan diizinkan oleh Tojo Una-Una
komisi pestisida
 Teat sasaran yaitu
harus berdasarkan jenis
OPT yang menyerang
 Tepat jenis pestisida
yaitu dipilih jenis
pestisida yang
dianjurkan untuk
megendalikan suatu OPT
pada suatu jenis
tanaman
 Tepat waktu yaitu waktu
penggunaan pestisida
harus disesuaikan
dengan poplasi hama
 Tepat dosis/konsentrasi
 Tepat cara penggunaan
Pembebasan lahan
Daya dukung lahan
Tingkat kebutuhan air seharihari
Limba yang dihasilkan
Efek pembangunan terhadap lingkungan sekitar
Jumlah dan jenis pohon yang mungkin hilang
Konflik sosial akibat pembebasan lahan
Bangkitan pergerakan dan kebutuhan permukiman dari tenaga kerja yang besar
Permintaan Tenaga kerja
Bangkitan pergerakan dan kebutuhan parkir pengunjung
Produksi sampah limbah domestik
Genangan/ banjir lokal

Anda mungkin juga menyukai