Anda di halaman 1dari 10

Bendungan Kecil untuk Penyediaan Air Baku di Kepulauan

Studi Kasus : Kepulauan Riau


Arie Bayu Purnomo, ST., MPSDA.
Ariebp2003@gmail.com
William, ST.
William.tan_23@yahoo.com

Balai Wilayah Sungai Sumatera IV


Jl. R.E. Martadinata Telp. (0778) 321523 Fax. (0778) 321531, Batam

ABSTRAK

Wilayah Sungai Kepulauan Riau secara administratif terletak pada Provinsi Kepulauan Riau. Wilayah
Sungai Kepulauan Riau memiliki keunikan yaitu cenderung tidak memiliki cekungan air tanah (CAT)
karena kondisi geologis yang ada. Masyarakat Provinsi Kepri yang tersebar di antara ±2048 pulau
mayoritas menggunakan air permukaan dalam wujud tampungan (bendungan embung, waduk) maupun
intake langsung. Pulau-pulau di Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki ciri khas berupa tersebarnya
galian-galian bekas tambang yang biasa disebut kolong.

Menurut data kependudukan tahun 2017, penduduk Provinsi Kepulauan Riau mencapai 2.028.169 jiwa
dan membutuhkan air sebesar 5.888 liter/detik. Penduduk Provinsi Kepulauan Riau diperkirakan akan
mencapai angka 4.992.781 Jiwa pada tahun 2038 dan diperkirakan membutuhkan 24.433 liter/detik air
untuk kelangsungan kehidupan sehari-hari. Perhitungan tersebut melibatkan kebutuhan air RKI serta air
untuk Irigasi. Potensi SDA di Wilayah Sungai Provinsi Kepulauan Riau diperkirakan mencapai 50.947
liter/detik.

Bendungan Kecil hingga tahun 2017 telah berkontribusi sekitar 796 liter/detik atau sekitar 19.77 % dari
total suplai pemenuhan air di Wilayah Sungai Provinsi Kepulauan Riau. Bendungan Kecil diprediksi akan
semakin berkontribusi dalam pemenuhan air baku pada tahun 2038 mencapai 10.640 liter/detik atau
sekitar 50.4 % dengan memanfaatkan potensi SDA yang ada dengan membentuk tampungan-tampungan
air.

Kata kunci : Bendungan Kecil, Potensi SDA, Kebutuhan Air.


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Wilayah Sungai Kepulauan Riau secara administratif terletak pada Provinsi Kepulauan Riau. Wilayah
Sungai Kepulauan Riau memiliki keunikan yakni cenderung tidak memiliki cekungan air tanah (CAT)
karena kondisi geologis yang ada. Masyarakat Provinsi Kepri yang tersebar di antara ±2048 pulau
mayoritas menggunakan air permukaan dalam wujud tampungan (bendungan, embung, waduk) maupun
intake langsung. Pulau-pulau di Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki ciri khas berupa tersebarnya
galian-galian bekas tambang yang biasa disebut kolong. Studi ini secara khusus akan membahas
mengenai potensi penggunaan bendungan kecil termasuk kolong-kolong bekas tambang sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan air baku di Wilayah Sungai Provinsi Kepulauan Riau.

1.2 Maksud dan Tujuan

Studi ini mengkaji tentang kebutuhan dan pemenuhan air baku di Provinsi Kepulauan Riau dengan
meninjau kapasitas bendungan kecil eksisting dan potensi pengembangannya untuk 20 tahun ke depan.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Bendungan Kecil

Konsep Bendungan Kecil (Small Dams) memiliki berbagai pemahaman yang berbeda dari berbagai
sumber yang ada saat ini. Menurut International Commission on Large Dams (ICOLD, 2011), bendungan
kecil memiliki tinggi di antara 2,5m – 15m dan memiliki faktor resiko h2 x 15V0,5 < 200 (h dalam meter;
V dalam x106m3 ). Menurut United States Bureau of Reclamation (USBR,1987) tinggi maksimal
bendungan kecil tidak melebihi 15 meter dan 765.000 m3 (1,0 x 10^6 yd3). Sedangkan menurut Permen
PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan, yang termasuk dalam kategori bendungan adalah :

1) Bendungan dengan tinggi 15 (lima belas) meter atau lebih diukur dari dasar fondasi
terdalam
2) Bendungan dengan tinggi 10 (sepuluh) meter sampai dengan 15 (lima belas) meter diukur
dari dasar fondasi terdalam dengan ketentuan:
- Panjang puncak bendungan paling sedikit 500 (lima ratus) meter;
- Daya tampung waduk paling sedikit 500.000 (lima ratus ribu) meter kubik; atau
- Debit banjir maksimal yang diperhitungkan paling sedikit 1.000 (seribu) meter kubik
per detik; atau
3) Bendungan yang mempunyai kesulitan khusus pada fondasi atau bendungan yang
didesain menggunakan teknologi baru dan/atau bendungan yang mempunyai kelas bahaya
tinggi.

Maka bendungan-bendungan yang memiliki data teknis dibawah standar tersebut digolongkan
kedalam bendungan kecil yang lebih sering disebut embung.

2.2 Potensi Sumber Daya Air

Secara nasional, ketersediaan air di Indonesia mencapai 694 milyar meter kubik potensi yang dapat
dimanfaatkan, namun faktanya saat ini baru sekitar 23 persen yang sudah termanfaatkan, dimana hanya
sekitar 20 persen yang dimanfaatkan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku
rumah tangga, kota dan industri, 80 persen lainnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
irigasi. (Hartoyo, 2010).
2.3 Kriteria Perencanaan Pemenuhan Kebutuhan Air

Standar pemenuhan kebutuhan air pada studi ini mengacu pada dokumen Kriteria Perencanaan Dirjen
Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996.

Tabel 1. Kriteria Perencanaan Dirjen Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, 1996

Katagori Kota Berdasarkan Jumlah penduduk (Jiwa)


500.000 100.000 20.000
>1.000.000 s/d s/d s/d < 20.000
1.000.000 500.000 100.000
URAIAN
Kota Kota Kota Kota
Desa
Metropolitan Besar Sedang Kecil
1 Konsumsi unit sambungan >150 150-120 90-120 80-120 60- 80
rumah (SR)(lt/org/hari)
2 Konsumsi unit Hidran (HU) 20-40 20-40 20-40 20-40 20-40
(lt/org/hari)
3 Konsumsi unit non domistik
Niaga Kecil (lt/unit/hari) 600-900 600-900 600
Niaga Besar(lt/unit/hari) 1000-5000 1000-5000 1500
Industri Besar (lt/dtk/ha) 0,2-0,8 0,2-0,8 0,2-0,8
Pariwisata (lt/detik/ha) 0,1-0,3 0,1-0,3 0,1-0,3
4 Kehilangan Air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
5 Faktor Hari Maksimum 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.25
*harian *harian *harian *harian *harian
6 Faktor Jam Puncak (hari maks) 1.75-2.0 1.75-2.0 1.75-2.0 1.75-2.0 1.75-2.0
7 Jumlah Jiwa Per SR (Jiwa) 5 5 5 5 5
8 Jumlah Jiwa Per HU (Jiwa) 100 100 100 100-200 200
9 Sisa Tekan di Penyediaan
Distribusi (Meter) 10 10 10 10 10
10 Jam Operasi (jam) 24 24 24 24 24
11 Volume Reservoir (% Max Day
Demand) 15-25 15-25 15-25 15-25 15-25
12 SR : HU 50 : 50 50 : 50
s/d s/d 80 : 20 70 : 30 70 : 30
80 : 20 80 : 20
13 Cakupan Pelayanan (%) 90 90 90 90 70

3. Metodologi Studi

Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah studi pustaka data sekunder mengenai kebutuhan dan
ketersediaan air baku yang bersumber dari bendungan kecil di Wilayah Sungai Kepulauan Riau.

4. Analisa dan Pembahasan

4.1 Kependudukan

Menurut data kependudukan tahun 2017, penduduk Provinsi Kepulauan Riau mencapai 2.028.169 jiwa.
Dari jumlah penduduk tersebut, penyebaran penduduk sebanyak 1.236.399 jiwa terkonsentrasi di Kota
Batam atau sejumlah 60,96 persen, Kabupaten Karimun 227.277 jiwa (11,21 persen), Kota
Tanjungpinang berpenduduk sebanyak 318.555 jiwa (6,38 pesen), Kabupaten Bintan memiliki 207.734
jiwa (4,16 persen), Kabupaten Lingga 184.868 jiwa (3,70 persen), Kabupaten Natuna 113.535 jiwa (2,27
persen), dan Kabupaten Kepulauan Anambas sejumlah 70.251 jiwa (1,99 persen).

Proyeksi penduduk yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera IV mendapatkan bahwa jumlah
penduduk Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2038 mencapai 4.992.781 jiwa. Dari jumlah penduduk
tersebut, penyebaran penduduk sebanyak 3.790.015 jiwa terkonsentrasi di Kota Batam atau sejumlah 75,9
persen, Kabupaten Karimun 307.827 jiwa (6,16 persen), Kota Tanjungpinang berpenduduk sebanyak
318.555 jiwa (10,08 pesen), Kabupaten Bintan memiliki 154.584 jiwa (7,62 persen), Kabupaten Lingga
88.971 jiwa (4,39 persen), Kabupaten Natuna 75.282 jiwa (3,71 persen), dan Kabupaten Kepulauan
Anambas sejumlah 70.251 jiwa (1,40 persen).

4.2 Kebutuhan Air

4.2.1 Kebutuhan Air (2017)

Menurut analisa yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, kebutuhan air Rumah tangga –
Kantor - Industri (RKI) beserta irigasi adalah sebesar 5.888 liter/detik yang tersebar pada 2 Kota dan 5
Kabupaten. Sedangkan ketersediaan air yang ada secara keseluruhan hanya mencapai 4026 liter/detik. Ini
berarti masih terdapat defisit pemenuhan air sebesar kurang lebih 1.862 liter/detik pada tahun 2017.

60.000 Kebutuhan Air WS Kepulauan Riau

50.000

40.000
Debit (liter/detik)

Defisit
30.000 1.862 ltr/dtk
Defisit
1.862 ltr/dtk
Surplus
16 ltr/dtk
20.000 Surplus
982 ltr/dtk

Defisit
10.000 1.862 ltr/dtk

0
2017 2023 2028 2033 2038
Irigasi 1.776 2.956 4.567 5.286 5.567
RKI 4.112 8.067 11.488 15.202 18.866
Potensi 50.947 50.947 50.947 50.947 50.947
Kapasitas Terpasang (2017) 4.026 4.026 4.026 4.026 4.026
Suplai yang dipenuhi 5.888 11.023 16.055 20.488 24.433
Rencana Suplai 4.026 12005,00 16071 18264 21409
Surplus/Defisit (+/-) -1.862 982 16 -2.224 -3.024

Gambar 1. Proyeksi Kebutuhan Air (2017 -2038) Wilayah Sungai Kepulauan Riau
4.2.2 Kebutuhan Air (2038)

Penduduk Provinsi Kepulauan Riau diperkirakan akan mencapai angka 4.992.781 Jiwa dan diperkirakan
membutuhkan perkiraan 24.433 liter/detik air kelangsungan kehidupan sehari-hari. Perhitungan tersebut
melibatkan kebutuhan air RKI serta air untuk Irigasi (lihat Gambar 1).

Potensi sumber daya air di Provinsi Kepulauan Riau mencapai 50.947 liter/detik terdiri dari Kota Batam
9.155 liter/detik, Kota Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan 8.642 liter/detik , Kabupaten Karimun
5.005 liter/detik, Kabupaten Lingga 7.432 liter/detik, Kabupaten Anambas 5.769 liter/detik, dan
Kabupaten Natuna 14.944 liter/detik . Potensi ini cukup untuk mensuplai kebutuhan air baku untuk 20
tahun ke depan (2038) yang hanya membutuhkan 24.433 liter/detik jikalau potensi tersebut dapat
dimanfaatkan dengan optimal. Maka daripada itu dibutuhkan realisasi fisik bendungan kecil yang dapat
mengubah potensi SDA tersebut menjadi angka pemenuhan nyata untuk masyarakat.

4.3 Ketersediaan Air

4.3.1 Ketersediaan Air (2017)

Pada tahun 2017 Provinsi Kepulauan Riau memilki ketersediaan air sebesar 4029 liter/detik dengan
rincian sebagai berikut :

Tabel 2. Kapasitas Bendungan Besar 2017


Kap.
Nama Tampungan
No (liter/detik)
1 Bendungan Mukakuning 310
2 Bendungan Duriangkang 2200
3 Bendungan Sei Ladi 240
4 Bendungan Harapan 210
5 Waduk Nongsa 60
6 Waduk Sei Pulai 210
Total 3230

Tabel 3. Kapasitas Bendungan Kecil 2017

Kap. Kap.
Nama Tampungan Nama Tampungan
(liter/detik) (liter/detik)
No No
1 Reservoar Belakang Padang 200 11 Embung Dompak 5
2 Embung Pulau Abang 5 12 Danau SBP 100
3 Embung Pulau Nipa 1 13 Embung Lagoi 150
4 Embung Pulau Pelampong 0.002 14 Bendung Kelarik 100
5 Embung Kebun Raya 5 15 Bendung Tapau 100
6 Embung Sei Jago 40 16 Embung Teluk Buton 5
7 Embung Tanjung Uban 120 17 Embung Sedanau 5
8 Kolong Enam 75 18 Embung Selat Lampa 20
9 Embung Gesek 100 19 Embung Serbaguna Pulau Tiga 1.5
10 Kolong Tembeling 10 20 Embung Sedanau Hulu 5
Kap. Kap.
Nama Tampungan Nama Tampungan
No (liter/detik) No (liter/detik)
21 MA. Gunung Gemuruh 30 26 Kolong Pongkar 1 110
Kolong Sei Bati, Dang Merdu,
22 Embung Penuba 10 27 60
Kodim
23 Embung Sungai Daik 20 28 Kolong Kundur 20
24 Embung Gunung Lintang 17 29 Kolong Tempan 20
25 Embung Gunung Samak 27
Total 1361.5 liter/detik

Keterangan :

Kota Batam Kab.Lingga Kab.Anambas

Kota tj.Pinang Kab.Natuna


Kab.Karimun
& Kab.Bintan

Dari total pemenuhan air baku tahun 2017 sebesar 4.029 liter/detik, kontribusi bendungan besar sebesar
2.960 liter/detik (73,52 %) , dan bendungan kecil sebesar 1.066 liter/detik (26.47%).

Gambar 2. Kolong Sei Bati Gambar 3. Embung Sedanau

Gambar 4. Embung Dompak


4.3.2 Ketersediaan Air (2038)

Menurut analisa dan rencana Balai Wilayah Sungai Sumatera IV yang mengacu pada draft Pola
Pengelolaan SDA WS Kepri, kapasitas pelayanan air baku tahun 2038 akan mencapai 21.410 liter/detik.
Angka ini masih di bawah angka kebutuhan air baku di tahun 2038 yaitu 24.433 liter/detik. Maka
daripada itu perlu upaya lebih untuk memanfaatkan potensi SDA (50.947 liter/detik) yang ada untuk
mengakomodasi kebutuhan tersebut. Rencana pemenuhan air baku tahun tahun 2038 adalah sebagai
berikut :

Tabel 4. Kapasitas Bendungan Besar 2038


Kap.
Nama Tampungan
No (ltr/detik)
1 Bendungan Mukakuning 310
2 Bendungan Duriangkang 2200
3 Bendungan Sei Ladi 240
4 Bendungan Harapan 210
5 Bendungan Sei Gong 472
6 Bendungan Busung (Suplesi) 2500
7 Bendungan Tembesi 600
8 Bendungan Busung 1500
9 Bendungan Dompak 1000
10 Bendungan Sei Binjai 1000
11 Bendungan Temburun 200
12 Waduk Nongsa 60
13 Waduk Sei Pulai 210
Total 10502

Tabel 5 -Tabel 8. Kapasitas Bendungan Kecil 2038


Nama Tampungan Kap. Kap.
Nama Tampungan
No (ltr/detik
(Kota Batam) (ltr/detik) (Kab.Natuna)
No. )
1 Embung Rempang 232 1 Bendung Kelarik 100
2 Embung Pulau Kasu 10 2 Bendung Tapau 100
3 Embung Pulau Setokok 10 3 Embung Teluk Buton 5
4 Embung Pulau Bulang Lintang 10 4 Embung Sedanau 5
5 Embung Sei Raya 44 5 Embung Selat Lampa 20
6 Embung Sei Cia 50 6 Embung Serbaguna Pulau Tiga 1.5
7 Embung Sei Galang Timur 239 7 Embung Sedanau Hulu 5
8 Embung Air Raja 30 8 Embung Sebayar 100
9 Embung Sei Galang 750 9 Embung Pulau Serasan 1
10 Embung Sei Galang Utara 170 10 Embung Sabang Mawang 2
11 Embung Sei Curus 7.14 11 Embung Pulau Laut 8
12 Embung Sei Tatas 32 12 Embung Sungai Curing 200
13 Embung Galang Baru 530 13 Embung Sungai Tinggung 150
14 Embung Sei Batas 7.2 14 Sungai Kelanga 200
15 Embung Pulau Pemping 250 15 Embung Pulau Midai 1 20
16 Embung Pulau Lumba 20 16 Embung Pulau Midai 2 10
17 Embung Rempang 2 750 17 Intake Batubi 15
18 Embung Pulau Kecil dan SPAM Lokal 90 18 Embung Bunguran Utara 10
19 Reservoar Belakang Padang 200 19 Embung Pulau Tiga Barat 7
20 Embung Pulau Abang 5 20 MA. Air Hijau 50
21 Embung Pulau Nipa 1 21 Embung Bunguran Timur 10
22 Embung Pulau Pelampong 0.002 22 Embung Pulau Subi Kecil 10
23 Embung Kebun Raya 5 23 Embung Pulau Kecil dan SPAM 210
Total 3442.442 Total 1239.5
Tabel 6. Kota Tj.Pinang dan Kabupaten Bintan Tabel 7. Kabupaten Karimun
Nama Tampungan Kap. Nama Tampungan Kap.
(Kota Tanjungpinang dan Kab.Bintan) (ltr/detik)
No. (Kab.Karimun) (ltr/detik)
No.
1 Embung Hulu Bintan 150
2 Embung Sei Gesek (Peningkatan) 50 1 Danau Sentani 150
3 Danau Sei Timun 70 2 Air Terjun Hitam 23
4 Embung Kawal 465 3 Embung Sungai Pasir Panjang 10.4
5 Kolong Katen 75 4 Sungai Kundur 32
6 Danau Tembeling 30 5 Embung Pulau Papan 16.9
7 Kolong Beloreng 30
6 Embung Pulau Parit 4
8 Embung Pulau-pulau Kecil Tambelan 10
9 Kolong Keter 20
7 Embung Gemuruh 21
10 Kolong Nyirih 20 8 Embung Sidomoro 1.7
11 Embung Lagoi (Jaringan Pipa) 50 9 Embung Sanglang 42
12 Embung Pulau Kecil dan SPAM 400 10 Embung Sawang 18
13 Embung Sei Jeram 25 11 Embung Sungai Darussalam 115
14 Embung Anculai 500
12 Kolong Prayon 28
15 Embung Kangboi 300
16 Embung Ekang Anculai 100
13 Embung Sungai Selangat 32
17 Embung Lower Gesek (Sebauk) 100 14 Embung Sungai Layang 11
18 Embung Sekuning 50 15 Kolong Pongkar 1 17
19 Danau SBP 100 16 Embung Pulau Asam 20
20 Embung Galang Batang 200 17 Embung Pulau Belat 40
21 Embung Lower Kawal 100 18 Embung Paya Manggis 80
22 Embung Genangan Biru 60
19 Embung Pulau Ungar 20
23 Kolong Sei Tocang 60
24 Embung Sei Jago 40 20 Embung Pulau Karimun 20
25 Embung Tanjung Uban 120 21 Embung Pulau Buru 20
26 Kolong Enam 75 22 Kolong Pongkar 2 7
27 Embung Gesek 100 23 Kolong Pongkar 1 110
28 Kolong Tembeling 10 24 Kolong Sei Bati, Dang Merdu, Kodim 60
29 Embung Dompak 5
25 Kolong Kundur 20
30 SPAM 78
31 Danau SBP 100 26 Kolong Tempan 20
32 Embung Lagoi 150 27 Embung Pulau Kecil dan SPAM Lokal 321
Total 3643 Total 1259.6

Tabel 7. Kabupaten Anambas


Kap.
Nama Tampungan
No (ltr/detik
(Kab.Anambas)
)
1 Embung Batu Tabir 5
2 Embung Serat 3
3 Embung Bayat 12
4 Embung Air Asuk 3
5 Air Terjun Neraja 10
6 Embung Air Nangak 3
7 Embung Air Layang 3
8 Embung Sarung Belalau 3
9 Embung Pulau Kecil dan SPAM Lokal 120
10 Embung Gunung Lintang 17
11 Embung Gunung Samak 27
12 Embung Pulau Palmatak 33
13 Embung Pulau Jemaja 27
14 MA Pulau Mantas 20
15 Total 286
Tabel 8. Kabupaten Lingga

Nama Tampungan Kap. Nama Tampungan Kap.


(Kab.Lingga) (ltr/detik) (Kab.Lingga) (ltr/detik)
No. No.
1 Embung Senayang 10 25 MA. Centeng 1
2 Embung Bukit Belah 140 26 MA. Sinempek 2
3 Kolong Sei Raya 42 27 Kolong Pasir 9
4 Kolong Paye Luas 6 28 Kolong Pipa 2
5 Embung Gemuruh 10 29 Kolong Kampung Tengah 5
6 AT. Kado 20 30 Kolong Marok Kecil 7
7 AT. Pa Menthok 10 31 AT. Ceruk Lansi 10
8 AT. Cik Latif 50
32 AT. Bukit Bendera Batu Beganjal 21
9 AT. Tande 10
33 MA. Centeng 1
10 AT. Jelutung 10
34 MA. Sinempek 1
11 AT. Gunung Daik 10
35 AT. Mak Unggal 10
12 AT. Gemuruh 10
36 Embung Penuba 10
13 AT. Resun 58
37 AT. Batu Ampar 10
14 AT. Panggak Darat 38
15 Kolong Kampung Tengah 5 38 AT. Bedegam 10
16 Kolong Desa Pengambil 3 39 AT. Lanjut 10
17 Embung Seraya 15 40 MA. Kp. Menserai 5
18 AT. Air Panas 10 41 MA. Kp. Tanjung Tinggi 5
19 Sungai Ulu Watik 5 42 Bendung Mentoda 10
20 Kolong Raya 7 43 MA. Gunung Gemuruh 30
21 Kolong Air Panas 7 44 Embung Penuba 10
22 Sungai Ulumedap 5 45 Embung Sungai Daik 20
23 Sungai Pinang 10 46 Embung Pulau Kecil dan SPAM Lokal 90
24 IKK Gn. Pancur 5 Total 774.000

Dari rencana pemenuhan air tahun 2038 yang berkisar 21.140 liter/detik, bendungan besar memiliki
proporsi sebesar 49,6% atau sekitar 10.502 liter/detik, sedangkan bendungan kecil memiliki proporsi
sebesar 50,4 % atau sekitar 10.644 liter/detik.

6. Kesimpulan

6.1 Kesimpulan

1) Bendungan Kecil hingga tahun 2017 telah berkontribusi sekitar 796 liter/detik atau sekitar 19,77% dari
total suplai pemenuhan air di Wilayah Sungai Provinsi Kepulauan Riau.
2) Bendungan Kecil diprediksi akan semakin berkontribusi dalam pemenuhan air baku pada tahun 2038
mencapai 10.644 liter/detik atau sekitar 50,4% dari total suplai pemenuhan air di Wilayah Sungai
Provinsi Kepulauan Riau.
3) Peningkatan proporsi pemenuhan air sebesar +30,56% ini menunjukkan bahwa bendungan kecil
merupakan sarana yang efektif dalam menangani permasalahan pemenuhan air baku terutama di
wilayah kepulauan
6.2 Saran

1) Percepatan pembangunan fisik agar segera dilaksanakan untuk bendungan-bendungan kecil yang sudah
direncanakan terutama pada pulau-pulau kecil yang penduduknya sulit menjangkau air bersih untuk
aktivitas sehari-hari.
2) Bendungan yang sudah ada perlu di operasikan dan di-maintenance secara berkala agar bendungan-
bendungan tersebut dapat berfungsi dalam umur layanan yang telah direncanakan.
3) Perlunya perencanaan dan inovasi lebih lanjut untuk memaksimalkan potensi SDA yang ada.
4) Perlu adanya partisipasi aktif dari seluruh elemen stakeholders untuk menjaga kelestarian dan
kontinuitas Sumber Daya Air agar kualitas dan kuantitas air terjaga untuk masa-masa yang akan
datang.

Referensi

Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan

Bureau of Reclamation, 1987. Design of small dams. 3rd edition. Washington, DC: US Dept. of the
Interior, Bureau of Reclamation, A Water Resources Technical Publication.

ICOLD, 2016. Small dams : Design, Surveillance and Rehabilitation. Bulletin 157. International
Commission on Large Dams.

Vrubel, J. and Riha, J., 2017. Discussion on the Safety Factors of Slopes Recommended for Small Dams.
Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendeleianae Brunensis.

Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, 2017. Draft Rancangan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air
Kepulauan Riau.

Anda mungkin juga menyukai