Anda di halaman 1dari 12

Journal of Natural Resources and Environmental Management

https://doi.org/10.29244/jpsl.20.1.1-10

RESEARCH ARTICLE

Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Air Bersih Menggunakan


Epanet di Distrik Fak-Fak Kabupaten Fak-Fak Papua Barat
Muh. Fahmil Husin. R1, Dr.Ranno Marlany Rachman, S.T.,M.Kes2, Fitriah, S.ST.,M.T2, Dr. Siti Nurjanah Ahmad, S.T.,M.T2,
Tryantini Sundi Putri, S.T.,M.Eng2, Rini Sriyani, S.T.,M.T2

1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo,
2
Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo,

Article History
Received 00 January 20xx
Revised 00 January 20xx
Accepted 00 January 20xx

Keywords
PDAM, Clean Water,
Population Projection,
Hydraulic Pressure

Corresponding Author: Muh. Fahmil Husin R. fahmilhusin2000@gmail.com Division of Civil engineering, University of Halu Oleo, Kendari, Southeast
Sulawesi, Indonesia.
ABSTRAK
Kabupaten Fakfak memiliki total 14.320 km2, dengan Distrik Fakfak terkecil dengan 233
km2. Kebutuhan akan air bersih yang baik akan meningkat seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan infrastruktur dan ekonomi di daerah tersebut. Jika dibandingkan dengan
sektor lain, sektor air bersih dianggap tertinggal. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk
mengetahui kondisi jaringan perpipaan saat ini, mengetahui seberapa besar kebutuhan
air bersih penduduk dalam lima tahun mendatang, dan mengetahui kondisi tekanan
hidrolis jaringan perpipaan dan rencana penggunaan epanet. Jumlah penduduk, kondisi
jaringan pipa saat ini, kontur, dan elevasi jaringan pipa adalah data yang diperlukan untuk
penelitian ini. Penelitian yang berjudul "Evaluasi Dan Pengembangan Jaringan Distribusi
Air Di Distrik Fak-Fak, Kabupaten Fak-Fak" adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis Epanet 2.0, diperkirakan bahwa akan ada pertumbuhan penduduk di
Distrik Fak-Fak sebanyak 19055 orang dengan kebutuhan air total sebesar 54.209 L/D.
Pada jaringan rencana, tekanan air tertinggi adalah 75.70 meter dan tekanan terkecil
adalah 0.75 meter. Hasil evaluasi jaringan distribusi PDAM Kabupaten FakFak
menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air di Distrik FakFak, PDAM harus
menambahkan reserfoir di daerah yang belum dilayani. Hal ini karena elevasi daerah yang
belum dilayani lebih tinggi daripada reserfoir Kambuaya.

PENDAHULUAN
Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk hidup. Selain itu, manusia membutuhkan air untuk
berbagai tujuan, seperti drinking, washing, dan bathing. Untuk memenuhi kebutuhan manusia, air harus
memenuhi beberapa kondisi, seperti sehat, bersih, dan sustainable. Air di Bumi digunakan untuk berbagai
tujuan, salah satunya adalah untuk menyediakan sanitasi dan konsumsi manusia. Menurut Hidayat (2019),
hanya 2,5% dari semua air bersih di Bumi berupa air garam di laut, dan dua per tiga persen berupa glacier
poles.

This journal is © Hushin et al. 20xx JPSL, 20xx, 3 |


Air dapat melakukan perjalanan melalui tanah di lapisan akuifer, namun air akan hilang di sana.
Selanjutnya, diperkirakan pada bulan Maret 2000 di Forum Air Dunia Kedua di Den Haag bahwa Indonesia
akan mengalami krisis air pada tahun 2025. Alasannya adalah praktik pengelolaan air yang buruk.
Penggunaan air yang boros adalah salah satunya. Tingkat di mana permintaan air dipenuhi tidak sesuai
dengan persyaratan pemenuhan.
Salah satu dari tujuh belas distrik di Kabupanen Fakfak, Provinsi Papua Barat, adalah Distrik Fakfak.
Kabupaten Fakfak memiliki total 14.320 km 2, dengan dua Kelurahan dan tiga Desa di dalamnya. Distrik
Fakfak memiliki luas wilayah terkecil, dengan luas 233 km 2. Penduduk Kabupaten Fakfak meningkat setiap
tahun. Jumlahnya pada tahun 2017 adalah 38885 jiwa, tetapi pada tahun 2018 meningkat sebesar 1,020%
menjadi 39667 jiwa.
Jika dibandingkan dengan sektor lain, sektor air bersih termasuk tertinggal karena pertumbuhan penduduk
akan menyebabkan peningkatan kebutuhan akan air bersih yang baik. PDAM tidak memberikan layanan air
bersih 24 jam sehari kepada masyarakat Kota Fakfak. Kekurangan layanan ini menyebabkan kerugian bagi
masyarakat yang menggunakan layanan tersebut dan mengurangi pemenuhan kebutuhan air bersih di
Distrik FakFak dan Kabupaten Fakfak. Ketika curah hujan turun, dua sumber air baku PDAM, mata air
gewerpe dan IPA kali mati, mengalami penurunan debit air yang signifikan. Akibatnya, semua penduduk
Kabupaten Fakfak, terutama di daerah perkotaan, hanya bergantung pada IPA namewikarya sebagai
sumber air baku.
PDAM Kabupaten Fakfak menggunakan metrik cakupan layanan teknis untuk mengevaluasi
keberhasilannya dalam hal layanan. Nilai keluar sebesar 43,49%, sedangkan jumlah pelanggan meningkat
sebesar 8,4%. Hanya indikator kualitas sampel IPA Nemewikarya yang memenuhi standar bakteriologi, fisik,
dan kimia yang diperlukan. Dua (dua) sumber mata air tambahan tidak memenuhi standar bakteriologis
yang diperlukan. Indikator penggunaan air rumah yang disetujui secara bakteriologis menampilkan nilai
18,27 m3.
Sesuai dengan penjelasan di atas, penelitian harus dilakukan dan kemudian ditulis menjadi skripsi dengan
judul "Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Air Bersih."
Fokus penelitian yaitu:
1. Bagaimana keadaaan hidrolis jaringan perpipaan yang direncanakan dengan menggunakan epanet?
2. Bagaimana kondisi PDAM saat ini di Kabupaten Fak-Fak?
3. Bagaimana keadaaan hidrolis jaringan perpipaan yang diinginkan dengan menggunakan epanet?
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:
1. mengetahui kondisi hidrolis jaringan pipa,
2. mengetahui seberapa besar kebutuhan air bersih distrik FakFak dalam lima tahun mendatang, dan
3. mengetahui kondisi hidrolis jaringan pipa rencana.
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. dapat digunakan sebagai pertimbangan atau referensi dalam penyediaan dan pemanfaatan air bersih di distrik
FakFak,
2. dapat memperkirakan jumlah air bersih yang tersedia dengan menggunakan jumlah sumber air yang tersedia.
3. Dapat berfungsi sebagai sumber referensi untuk penelitian atau penelitian tambahan tentang sumber daya air
bersih.
Lingkup masalah penelitian ini yaitu:
1. Penelitian dilakukan di Distrik FakFak, Kabupaten FakFak, Provinsi Papua Barat. Itu dapat digunakan sebagai
referensi untuk penelitian atau penelitian lain yang berhubungan dengan sumber air bersih.
2. Hanya berbicara tentang debit air yang tersedia, jumlah air yang dibutuhkan, kondisi jaringan pipa yang ada saat
ini, pengembangan jaringan transmisi dan distribusi, dan kondisi tekanan hidrolis jaringan pipa yang
direncanakan.
3. Tidak berbicara tentang analisis hidrolika
4. Tidak berbicara tentang analisis ekonomi

https://doi.org/10.29244/jpsl.20.1.1-10 JPSL, 20xx, 3 |


Gambar 1. Peta lokasi penelitian

TINJAU PUSTAKA
Kebutuhan Air Bersih
Air bersih adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan air yang layak digunakan untuk minum. Air
bersih dapat digunakan untuk mandi, mencuci, dan sebagainya. Penting untuk diingat bahwa meskipun air dianggap
layak untuk diminum, tidak berarti air itu dapat dikonsumsi secara langsung; sebaliknya, harus direbus atau
dipanaskan sampai mendidih. Kementerian Kesehatan menyediakan informasi terperinci tentang air bersih. Air
bersih adalah air yang dipanaskan dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Air dianggap bersih jika memenuhi
persyaratan sistem air minum. Agar aman untuk dikonsumsi, karakteristik fisik, kimia, biologi, dan radiologi harus
dipenuhi (Ketentuan Umum Menteri Kesehatan No. 416 /Menkes/PER/IX/1990) Khoirillah (2015). Air bersih adalah
kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Selain untuk kebutuhan rumah tangga, dapat digunakan untuk
kepentingan umum, sosial, dan ekonomi.
Tabel 1. Kategori Rencana Air Bersih Kota

Kelas Kota Menurut


100,000
500,000 s/d 20,000 s/d
>1,000,000 s/d <20,000
No Uraian Kategori 1,000,000 100,000
500,000
Kota
Kota Metropolitan Kota Besar Kota Kecil Desa
Sedang
1 Pemakaian Unit SR (tr/orghari) >150 150-120 90-120 80-120 60-80
2 Pemakaian Unit HU (ltr/org/hari) 20-40 20-40 20 40 20-40 20-40
1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15-1.25 1.15 1.25
3 Faktor hari makimm
*hari *hari *hari *hari *hari
1.75-2.0 *hari 1.75-2.0 1.75-2.0 *hari 1.75-2.0 *hari
1.75-2.0
4 Faktor jam puicak *hari
maksimum *hari maksimum maksimum maksimum
maksimum
5 Akumulasi jiwa per SR (jiwa) 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
6 Akumulasi jiwa per HU (jiwa) 100 100 100 100 100
Kelebihan tekan pada
7 10 10 10 10 10
pemasokan distribusi (mjter)
8 Jam operasional 24.0 24.0 24.0 24.0 24.0
Votum reservoir (% Kebutuhan
9 15-25 15-25 15-25 15-25 15-25
harian maksimum)
50-50 s/d 50-50 s/d
10 SR:HU 80-20 70-30 70-30
80:20 80:20

This journal is © Hushin et al. 20xx JPSL, 20xx, 3 |


Tabel 2. Keperluan Air Non Rumah Tangga

Kawasan Nilai Satuan

Sekolah 10 Ltr/murid/hari

Rumah sakit 200 Ltr/bed/hari

Puskesmas 2000 Ltr/unit/hari

Masjid 3000 Ltr/unit/hari

Tabel 2. Kebutuhan Air Non Rumah Tangga (Lanjutan)

Kawasan Skor Satuan

Perkantoran 10 Ltr pegawai/hari

Pasar tradisional 12000 Ltr/ha/hari

Hotel 150 Ltr/bed/hari

Warung makan 100 Ltr/kursi/hari

Perumahan militer 60 Ltr/org/hari

Area industri 0,2-0,8 Ltr/dtk/ha

Area pariwisata 0,1-0,3 Ltr/dtk/ha

Tabel 3. Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori Lain

Kawasan Skor Satuan

Bandara 10 Ltr/org/hari

Dermaga 50 Ltr/org/dtk

Terminal Bus dan Kereta Api 10 Ltr/org/dtk

Areal Industri 0.75 Ltr/org/ha

Proyeksi Jumlah Penduduk


Metode perkiraan populasi, yang menggunakan tiga metode sebagai bahan perbandingannya, adalah beberapa cara
dari berbagai cara yang dipakai untuk menghitung kemajuan pertumbuhan populasi. Ketiga strategi ini yaitu:
1. Pendekatan Aritmatika

Pn = Pt + (Ka.x) (1)

Pt −Po
Ka = (2)
t
Keterangan :
Pn = Populasi dalam tahun ke n
https://doi.org/10.29244/jpsl.20.1.1-10 JPSL, 20xx, 3 |
Po = Jumlah populasi pada awal tahun data
Pt = Jumlah populasi pada akhir tahun data
X = Selang waktu dari tahun ke tahun dari ke-n hingga terakhir
T = Interval terakhir (n-1)

2. Pendekatan Geometrik

Yn = Pt(l + r)n
(3)

Pt 1
r =( ) (4)
Po t
Keterangan :

Yn = Akumulasi populasi pada tahun ke-n

Po = Akumulasi populasi pada awal tahun

Pt = Akumulasi populasi pada akhir tahun data

n = Periode

r = Tingkat pertumbuhan populasi (%)

t = Periode tahun data (n - 1)

3. Pendekatan Eksponensial

Pn = P0.eIn (5)

Keterangan :

Pn = akumulasi penduduk pada tahun ke n (jiwa)

Po = akumulasi penduduk pada tahun rencana awal (jiwa)

i = persentase peningkatan tahunan (%)

n = periode tahun rencana

e = Angka logaritma alami besarnya adalah 2.7182818

Penentuan Estimasi Kebutuhan Air Bersih

This journal is © Hushin et al. 20xx JPSL, 20xx, 3 |


Jenis seleksi berdasarkan keempat pendekatan tersebut didasarkan pada uji korelasi dasar, di mana nilai koefisien (r)
sekitar 1 atau r = 1 digunakan. Dengan Microsoft Excel, seseorang dapat menghitung nilai koefisien korelasi.
Penggunaan software EPANET pada jaringan distribusi air
Epanet adalah aplikasi distribusi yang populer dan user-friendly untuk memeriksa jaringan sistem distribusi. Aplikasi
komputer Epanet 2.0, yang berjalan pada Windows, memodelkan evolusi waktu profil hidrolik dan pengolahan
kualitas air bersih dalam jaringan pipa distribusi yang terdiri dari titik, node, atau koneksi antara pipa, pompa, katup
(aksesori), dan reservoir, termasuk menara dan reservoir tanah. Debit melalui pipa, tekanan air di setiap tiang, dan
volume air yang melewati pipa adalah output dari perangkat lunak Epanet 2.0.

Gambar 2. Overview software Epanet 2.0

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian "Evaluasi Dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Di Distrik Fak-Fak, Kabupaten Fak-Fak" adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Data primer, yaitu debit sumber air dan trase pipa yang sudah ada, dan data sekunder
yaitu sumber air, data populasi dan fasilitas umum, jaringan pipa saat ini, serta kontur dan elevasi.
Dengan bantuan software pemipaan, persamaan hasil studi pustaka digunakan untuk menganalisis data yang
dikumpulkan. Proses analisisnya meliputi:
1. Himpun data primer yang terdiri dari trase pipa dan debit air yang tersedia; data sekunder terdiri dari data
kependudukan, fasilitas, jaringan pipa, dan elevasi.
2. Lakukan uji statistik untuk teknik proyeksi yang dipilih setelah menghitung pertambahan penduduk
menggunakan pendekatan geometris, aritmatika, dan kuadrat terkecil.
3. Lakukan perhitungan keperluan air bersih
4. Lakukan analisis tekanan jaringan pemipaan pengembangan menggunakan software Epanet

Bagan alir penelitian

Mulai

Pengumpulan data

1. Trase pipa eksisting 1. Data kependudukan


2. Debit sumber air dan sarana umum
2. Hubungan
pemipaan eksisting
3. Sumber air
4. Kontur

Analisis Data
1. Menghitung proyeksi penduduk
2. Menguji kesesuaian metode
https://doi.org/10.29244/jpsl.20.1.1-10 proyeksi JPSL, 20xx, 3 |
3. Menghitung keperluan air bersih
4. Membuat gambar hubungan
simulasi di Epanet
Hasil serta Pembahasan Kesimpulan dan Saran

Hasil Penelitian
Kondisi Eksisting PDAM Kabupaten Fakfak

Satu-satunya penyedia air bersih pada Distrik Kabupaten Fak-Fak adalah PDAM Kabupaten Fak-Fak, yang melayani
tiga distrik yakni Distrik Fak-Fak, Distrik Fak-Fak Tengah, dan Distrik Pariwari. Pada tahun 2022, PDAM Kabupaten Fak-
Fak memiliki 6781 sambungan, dengan distrik Pariwa yang memiliki pelanggan terbanyak. Distrik Pariwari memiliki

sambungan pelayanan terbanyak dengan 2642 sambungan, sedangkan distrik Fakfak memiliki 2609 sambungan, dan
distrik Fak-Fak Tengah memiliki 1530 saambungan.

Gambar 3. Peta jaringan distribusi PDAM Kabupaten Fak-Fak.

Proyeksi Jumlah Penduduk Distrik Fakfak

Tabel 4. Proyeksi Jumlah Penduduk

No Tahun n Pertumbuhan Aritmatik (Jiwa) Pertumbuhan Geometrik EKSPONENSIAL


pn=pt+(ka*x) (Jiwa) pn=pt(1+r)An

1 2022 0 18225 18225 18225

2 2023 1 18391,000 18398,290 18399,227

3 2024 2 18557,000 18573,228 18566,814

4 2025 3 18723,000 18749,830 18734,401

5 2026 4 18889,000 18928,110 18901,988

6 2027 5 19055,000 19108,086 19069,575

R 1,004698 1,00494 1,004833


5

SD 283,4990 301,633 287,8353


0

This journal is © Hushin et al. 20xx JPSL, 20xx, 3 |


Dari Tabel di atas, kita dapat melihat bahwa metode geometri memiliki koefisien korelasi terbesar sebesar 1,004945
dan standar deviasi terbesar sebesar 301,6330. Proyek metode aritmetik memiliki koefisien korelasi terbesar sebesar
1,004698 dan standar deviasi terkecil sebesar 283,4990. Oleh karena itu, metode aritmetik digunakan untuk
memproyeksikan jumlah penduduk Distrik Fak-Fak sampai tahun 2027.

Kebutuhan Air Bersih Distrik Fak-Fak

Tabel 5. Kebutuhan Air Bersih Di Distrik Fak-Fak

No Tahu Jumlah Domestik Non Total Kebutuhan Harian Maximum Kebutuhan


n Penduduk Domestik Kebutuhan Jam Puncak

1 2022 18391 30,652 22,591 53,243 58,5670 79,864

2 2023 18391 30,652 22,563 53,215 58,5361 79,822

3 2024 18557 30,928 22,535 53,463 58,8094 80,195

4 2025 18723 31,205 22,507 53,712 59,0828 80,567

5 2026 18889 31,482 22,478 53,960 59,3562 80,940

6 2027 19055 31,758 22,450 54,209 59,6296 81,313

Tabel di atas menunjukkan bahwa Distrik Fak-Fak membutuhkan 54,200 L/S air pada tahun 2027, dengan kebutuhan
maksimum 59,6296 L/S danpada jam puncak sebesar 83,313 L/S.

Pengambangan Jaringan Distribusi Kab. Fak-Fak Menggunakan Epanet 2.0

Gambar 4. Pengambangan Jaringan Distribusi Kab. Fak-Fak Menggunakan Epanet 2.0

Jaringan pipa direncanakan seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas menggunakan rencana rancangan berikut.

https://doi.org/10.29244/jpsl.20.1.1-10 JPSL, 20xx, 3 |


Gambar 5. Hasil Pergerakan Tekanan dan Kecepatan Aliran Air pada Jaringan Distribusi

Tabel. 5 Tekanan di setiap Junction

Tabel di atas menunjukkan bahwa junction ff6 memiliki tekanan tertinggi sebesar 75.70 m, dan junction ff10
memiliki tekanan terkecil sebesar 4.10 m.
Rencana pengembangan jaringan PDAM Kabupaten Fak-Fak mencakup 16 persimpangan. Persimpangan ff2, ff3, dan
ff4 memiliki elevasi tertinggi 196 mdpl, sedangkan persimpangan ff14 memiliki elevasi terendah 132 mdpl.

KESIMPULAN
Hasil evaluasi jaringan distribusi PDAM Kabupaten Fak-Fak menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air di
Distrik Fak-Fak, PDAM Kabupaten Fak-Fak harus menambah reserfoir di daerah yang belum dilayani. Hal ini karena
elevasi daerah yang belum dilayani lebih tinggi daripada reserfoir Kambuaya.
Penduduk Distrik Fak-Fak berjumlah 19055 orang dan membutuhkan 54.209 L/D air, menurut perhitungan yang
dilakukan selama lima (5) tahun hingga 2027. Kapasitas debit air saat ini memenuhi kebutuhan air bersih Kabupaten
Fak-Fak hingga 2027.
Menurut hasil analisis Epanet 2.0, tekanan air tertinggi pada jaringan rencana adalah 75.70 m dan tekanan terkecil
adalah 0.75 m.

SARAN

This journal is © Hushin et al. 20xx JPSL, 20xx, 3 | 10


Berdasarkan kesimpulan di atas , maka untuk memenuhi kebutuhan Distrik Fak - Fak perlu dilakukan penambahan
jumlah reserfoir dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih pada daerah yang selama ini belum mendapatkan
pelayanan air bersih.
Mengenai pentingnya mengurangi jumlah air yang terbuang, pemerintah harus lebih giat menyosialisasikan perlunya
penggunaan air bersih secara bijak dan tidak berlebihan.
Untuk meningkatkan kualitas air di Kabupaten Fak - Fak , Provinsi Papua Barat, diperlukan penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
1. Adi Hidayat, A. R. (2019). Pengembangan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih di . Vol. 3, No. 2, Tahun 2019,
172-178.
2. Agus, Muhammad. (2019). Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Bersih (Studi Kasus Kecamatan Bekasi
Utara).
3. Agusman, A. (2017). Analisis Tingkat Kebutuhan Air Bersih Wilayah Perkotaan Kota Wangi-Wangi Kabupaten
Wakatobi
4. Agustina Dian Viitta. 2007. Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Kecamatan Banyumanik Di
Perumnas Banyumanik. Tesis S-2 Jurusan Teknik Sipil UNDIP. Semarang
5. Artono, Rudy (2022). Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Wilayah Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru.
6. Dara, Lisma. (2019). Studi Penyediaan Air Bersih Di Desa Bulotalangi Timur Kecamatan Bulango Timur
Kabupaten Bone Bolango.
7. Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 2000. tentang Panduan Pengembangan Air Minum.
8. Hasanah, Nurfitriyani (2021). Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Bersih Di Wilayah Kecamatan Pulau
Laut Utara Kabupaten Kotabaru
9. Meldustokause, M. K. (2020). EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN AIR . Jurnal
Teknik Sipil, Vol. IX, No. 2, September 2020, 255-268.
10. Prakoso, Andri Agung (2020). Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Kecamatan Benowo Kota Surabaya
Berdasarkan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 2029.
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990 Tentang Syarat- syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
13. Pratama Dessy, M.(2016) Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Bersih di Wilayah Kec. Sukamulia Kab.
Lombok Timur. Skripsi S-1 Jurusan Teknik Sipil UNRAM. Mataram
14. Primandani1, V. C. (2022). ANALISIS KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH . Volume 11: Nomor 1,
112-121.
15. Puput Wirajayeng. 2012. tentang evaluasi sistem jaringan air bersih di kecamatan Pujut.
16. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton. Kementerian Pekerjaan Umum Ditjen
Cipta Karya Dinas PU. (1996). Standar Kriteria Perencanaan Air Bersih. Jakarta
17. Suheri, Asep dkk. (2019). Model Prediksi Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Penduduk di Kawasan
Perkotaan Sentul City.

https://doi.org/10.29244/jpsl.20.1.1-10 JPSL, 20xx, 3 | 11


Nama-Nama Anggota Kelompok 8 Beserta Tugasnya

No NIM Nama Tugas

1. E1A122056 Januardin Paraphrase teks dan memasukkan artikel ke


template

2. E1A122060 La Ode Rahmat Paraphrase teks dan memasukkan artikel ke


template

3. E1A122062 La Ode Aldimas Rizki Paraphrase teks

4. E1A122064 Muhammad Afrandi Paraphrase teks


Suparman

5. E1A122066 Muhammad Fauzan Rahmat Paraphrase teks

This journal is © Hushin et al. 20xx JPSL, 20xx, 3 | 12

Anda mungkin juga menyukai