Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUNDU
Jalan Raya Luwung No.32 Telp (0231) 8810102
E-mail : Pkm.mundu@gmail.com
Mundu-45173

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KESEHATAN TRADISIONAL (PENGOBATAN TRADISIONAL/ BATRA)

A. Pendahuluan

Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan


dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat. Pengobatan tradisional merupakan
salah satu upaya pengobatan dan/ atau peraatan cara lain di luar ilmu kedokteran
dan/ atau ilmu keperaatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan. Obat tradisional adalah obat- obatan yang diolah
secara tradisional, turun- temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-
istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun
pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat- obatan tradisional
memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaanya karena
lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat
tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian
tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahaan mengolah obat- obatan tradisional yang dimodifikasi lebih
lanjut. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang,
batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual di
pasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.

Dalam kenyataannya dewasa ini, keberadaan pengobat tradisional

(BATTRA) di Indonesia cukup diakui masyarakat dan banyak dimanfaatkan. Di


bidang pelayanan kesehatan, Pengobatan Tradisional (BATTRA) merupakan
salah satu pilihan bagi masyarakat dalam mencari pemecahan masalah
kesehatan. Pemanfaatan Pengobatan Tradisional (BATTRA) oleh masyarakat
tidak hanya sebagai pemberi pelayanan pengobatan tetapi juga sebagai
penasehat kehidupan.

B. Latar belakang

Memantau upaya pengembangan dan pendayagunaan pengobat


tradisional (BATTRA) yang ada di masyarakat wilayah kerja UPT Puskesmas
Mundu secara tersendiri atau terpadu /terintegrasi pada sistem pelayanan
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
disamping pengobatan modern.
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Mundu yang
berprofesi sebagai petani, Nelayan dengan tingkat pendidikan rata-
rata, menjadikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris
berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
terutama dalam bidang promotif dan preventif.

C. Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan penggunaan obat
obat tradisional

2. Tujuan khusus
1. Meningkatkan pelayanan pengobatan tradisonal (BATTRA) terutama
ditujukan pada upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
tradisional melalui pembinaan.
2. Membantu meningkatkan pengetahuan para pelaku pengobat
tradisonal (BATTRA) dan masyarakat dalam melakukan upaya
kesehatan tradisional.
3. Membantu meningkatkan penggunaan dan penyebaran pengobat
tradisional (BATTRA) yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

a. Petugas Kesehatan
1. Membantu dalam melaksanakan inventarisasi pengobat tradisional di
wilayah kerjanya.
2. Membantu dalam membina pengobatan tradisional di wilayah kerja
antara lain melalui forum sarasehan, KIE cultural, pelatihan, dan
pertemuan
3. Membina dan mengembangkan “ Self Care” (Pengobatan Mandiri)
bagi masyarakat di wilayah kerja.
4. Pembinaan dan pemantauan terhadap pelayanan kesehatan
tradisional.

b. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


1. Menggerakan pengobat tradisionak (Battra) untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang aman dan bermanfaat, serta peran sertanya di dalam
pembangunan kesehatan.
2. Menggerakan TOGA dan meningkatkan penggunaan tanaman obat
3. Menggerakan masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan
pengobatan sendiri di rumah dengan cara pengobatan tradisional dan
obat tradisional
4. Memantau dan melaporkan adanya malpraktek pengobat tradisional

E. Cara melaksanakan kegiatan

1. Petugas baik dari Ruang Pemeriksaan Umum, Ruang Pemeriksaan KIA,


Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Ruang Tindakan, Ruang
Pemeriksaan merujuk pasien ke laboratorium untuk melakukan
pemeriksaan penunjang.
2. Petugas laboratorium menerima form permintaan pemeriksaan
laboratorium dari Ruang Pemeriksaan Umum, Ruang Pemeriksaan KIA,
Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Ruang Tindakan
3. Petugas memanggil pasien minimal 3 identitas agar tidak tertukar
4. Petugas mencocokkan identitas pasien dan mencatat identitas pasien
pada buku register laboratorium
5. Petugas memberikan pengarahan yang jelas kepada pasien tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
6. Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan
7. Petugas melakukan pengambilan sampel atau spesimen pemeriksaan
sesuai dengan form permintaan
8. Petugas memastikan posisi pembuluh darah sebelum dilakukan
pengambilan darah
9. Petugas melakukan pemeriksaan yang telah ditentukan
10. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada form hasil pemeriksaan dan
buku register laboratorium.
11. Petugas menyerahkan hasil laboratorium kepada pasien
12. Petugas mempersilahkan pasien untuk kembali ke poli yang merujuk
pemeriksaan laboratorium.

F. Sasaran

Pengobat Tradisional (BATTRA) di wilayah kerja UPT Puskesmas Mundu

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

N Bulan
KEGIATAN
o 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6

Pembinaan
1. Kesehatan
Tradisional

H. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan

Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan


dilakukanoleh Penanggung jawab Program. Akan dilakukan tindakan korektif jika
terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan. Pelaporan tentang evaluasi ketepatan
jadwal pelaksanaan kegiatan berupa check list disertai dengan keterangan
tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan kegiatan. Laporan
evaluasi ini dibuat pada minggu ke-4. Laporan Evaluasi ini ditujukan kepada Dinas
Kab. Cirebon dan Kepala UPTD Puskesmas Mundu

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan
dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pada dasarnya laporan berisi tanggal
pelaksanaan, jumlah yang hadir, kendala yang dihadapi yang sekaligus
merupakan bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Dilakukan
setiap kali selesai melakukan kegiatan, dan ditujukan kepada Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab. Cirebon. Laporan ini diserahkan
kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab. Cirebon setiap bulan
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai