PENDAHULUAN
Dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) siswa dan siswi SMK Farmasi Jember
dapat mempelajari dan mengasah keterampilan dalam memberikan pelayanan resep
dokter serta dapat menambah pengetahuan mengenai tugas serta tanggung jawab
Tenaga Teknis Kefarmasian. Siswa juga mendapat gambaran lingkungan kerja serta
melatih mahasiswa untuk bersosialisasi dan melatih kedisiplinan.
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
medis di rumah sakit. Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang
terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan obat
dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Pengalaman belajar merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik
untuk mencapai keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui
pendidikan di kelas, laboratorium maupun lapangan. Untuk memperoleh pengalaman
belajar, pada tatanan yang nyata dan komprehensif sehingga siswa dapat lebih siap
dan mandiri, maka dilaksanakan praktek kerja lapangan. Dengan adanya praktek
kerja lapangan para siswa dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi pada dunia
kerja, sehingga mampu belajar menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja dan
belajar untuk menganalisis suatu gejala dan masalah agar kelak dapat diaplikasikan
langsung pada pasien dengan diberi bimbingan dan pengarahan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui tata cara pekerjaan Asisten Tenaga Kefarmasian (ATK ) yang siap
terjun ke masyarakat dan juga siswa memperoleh pengalaman belajar, pada tatanan
yang nyata sehingga siswa mempunyai gambaran tentang peranan yang
sesungguhnya dalam meberikan penyuluhan kesehatan terutama pada pemakaian obat
obatan dan alkes.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik kerja lapangan siswa mampu :
a. Mengerti dan memahami ruang lingkup Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi.
b. Mengenal peran, fungsi, dan tanggung jawab sebagai seorang Tenaga Teknis
Kefarmasian di RSU Koesnadi
c. Memperoleh pengalaman langsung dalam menjalankan kegiatan di RSU
Koesnadi sehingga lebih siap dalam menjalankan tugasnya serta mampu
mengembangkan diri di bidang kefarmasian.
Dengan tujuan PKL tersebut diharapkan siswa dapat meningkatkan
kemampuannya dalam menjalankan tugas kefarmasian secara profesi
2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
BAB II
TINJAUAN APOTEK
3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Daerah (RSD) dr. H. Koesnadi Bondowoso menjadi Rumah Sakit Umum (RSU).
Keputusan Bupati Bondowoso Nomor 445/522/430.42/2008 tanggal 24 Juni 2008
tentang Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi Bondowoso menjadi Badan Layanan
Umum Bertahap. Keputusan Bupati Bondowoso No. 188.45/450/430.6.2/2011
tentang Penetapan RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso sebagai Badan Layanan Umum
Daerah Penuh, tanggal 9 Agustus 2011.
4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
kefarmasian sesuai syarat legal minimum yang berlaku serta mematuhi standar
profesi dan etik kefarmasian.
2.2.3 Persyaratan Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 889/MENKES/PER/V/2011
tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian pada pasal 1
dijelaskan bahwa Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah seorang apoteker yang
telah diberikan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA). Adapun persyaratan yang harus
dipenuhi untuk menjadi Apoteker Pengelola Apotek adalah:
a. Ijazah telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
b. Telah mengucapkan sumpah atau janji sebagai Apoteker.
c. Memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) atau surat penugasan dari
Menteri Kesehatan.
d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan
tugasnya sebagai Apoteker.
e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker
Pengelola di apotek lain.
Selain APA dikenal pula Apoteker Pendamping dan Apoteker Pengganti.
Apoteker Pendamping adalah Apoteker yang bekerja di samping APA dan atau
menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek sedangkan apabila APA
karena hal-hal tertentu berhalangan melakukan tugasnya, APA dapat menunjuk
Apoteker Pengganti.
2.3 Lokasi Instalasi Farmasi
Menurut Menteri Kesehatan RI No. 278 Tahun 1981 dinyatakan bahwa yang
dimaksud dengan lokasi apotek adalah tempat bangunan apotek didirikan, lokasi
apotek yang baru atau berpindah, jumlah dan jarak minimal antar apotek ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan. Penentuan lokasi yang harus menjadi pertimbangan segi
penyebaran dan pemerataan pelayanan kesehatan adalah jumlah penduduk, jumlah
dokter yang praktek, sarana pelayanan kesehatan lainnya, hygiene lingkungan dan
5
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
faktor-faktor yang terkait setelah adanya otonomi daerah maka faktor jarak sudah
tidak dipermasalahkan lagi.
1. Bangunan
Bangunan IFRS harus memiliki luas yang cukup sesuai persyaratan yang telah
ditentukan sehingga menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek serta
memelihara perbekalan kesehatan dibidang farmasi. Dan bagunan IFRS dr. H.
Koesnadi memiliki luas yang cukup sesuai persyaratan dan letak lokasi yang cukup
strategis karena bertempatan dipusat kota.
3. Pelengkapan IFRS
Alat pembuatan obat dan pengolahan obat.
Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika.
Perlengkapan dan penyimpanan perbekalan di bidang farmasi.
6
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Alat dan perlengkapan peraturan Perundang – undangan yang berhubungan
dengan apotek.
1. Bangunan IFRS mempunyai sumber air yang dan penerangan yang cukup.
2. Apotek terdiri dari kasir, ruang tunggu, tempat peracikan obat dan
penyimpanan obat.
3. Bangunan IFRS mempunyai bangunan yang cukup luas.
7
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Klip plastik
Serbet
Etiket
Copy resep
8
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
dengan penggolongan perbekalan farmasi, tujuannya untuk memudahkan pengawasan
dan penyaluran perbekalan farmasi.
Tujuan penyimpanan :
Memelihara mutu barang dan menjaga kelangsungan persediaan (selalu ada
stock).
Menjamin keamanan dari kecurian dan kebakaran.
Memudahkan dalam pencarian dan pengawasan prsediaan barang kadaluwarsa.
Menjamin pelayanan yang cepat dan tepat.
Pengelola Gudang
a) Dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, terdidik, mempunyai ijin untuk
menangani yakni Pemeriksaan obat/alkes /aldok yang baru datang.
b) Penerimaan obat (perbekalan farmasi)
c) Pengaturan
d) Penyimpanan
e) Pengeluaran
9
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
f) Transportasi
g) Administrasi
Kegiatan di Gudang :
10
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Barang mudah terbakar disimpan dalam ruangan bersuhu 25°C dan dilengkapi
pelet besi .
Barang yang masih berada di kemasan/didalam kotak di letakkan di gudang
yang bersuhu ±30°C , disusun sesuai keinginan yang tercatum di kotak dan
menggunakan alas berupa pelet plastik.
2.7 Personalia
11
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
4. Widyawati
5. Yurin Sabrina
6. Ahmad Saiful
7. Wiwin Sulastri
8. Khairunisa
9. Agustin Trias W
10. Eko Suprianto
11. Rike Virgoestini
12. Lyke Nartina Sari
13. Tri Wahyu S
14.Rafik Santoso
15. Sutarjo
16. Sulis Karyawati
17. Linda S
18.Avia Indriaweni
19. Meria Yeni
20.
Jam Kerja
Jam kerja ini hanya berlaku di Rawat Innap saja.Untuk Rawat Jalan hanya
berlaku shift pagi.
Adapun tugas masing-masing adalah :
12
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Kepala ruangan : Sebagai penangggung jawab apotik
Tenaga administrasi :
BAB III
13
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Bertujuan Untuk:
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi ,kepada apoteker
,baik dalam bentuk kertas maupun electronik untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien sesuai peraturann yang berlaku.
Etika Pelayanan, Pelayanan obat terutama pada saat penyerahan obat dan
pemberian informasi kepada pasien, petugas harus memperhatikan etika dalam
pelayanan kesehatan, karena disamping perlu sopan santun dan kesabaran dalam
melayani pasien, juga karena pasien sebagai penderita penyakit biasanya dalam
keadaan tidak sehat atau kurang stabil emosinya. Kesadaran petugas bahwa pasien
dan keluarganya perlu ditolong terlepas dan status sosial, golongan dan agama atau
kepercayaannya, serta pengetahuan yang terbatas. Pasien memerlukan bantuan agar
tidak mengalami bahaya karena ketidak tahuannya tentang penyakit dan pengobatan.
Petugas harus menyadari bahwa pasien berhak menerima informasi yang baik
dan benar, serta pasien berhak dilindungi terhadap penyakit.
Begitu juga penyampaian informasi yang menyangkut efek samping atau
keadaan tingkat keparahan penyakit pasien hendaklah disampaikan secara hati-hati
dan agar kerahasiaan penyakitnya dapat dijaga dengan sebaik-baiknya.
3.1.1.1 Gambar Alur pelayanan resep
14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
3.1.1.2 Prosedur:
15
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
3. Kontrol persyaratan administrative (nama dokter, tanggal penulisan resep,
tanda tangan atau paraf dokter, alamat pasien, umur jenis kelamin, nama obat,
jumlah obat yang diminta dan informasi lainnya).
4. Mengkonsultasikan kepada dokter tentang masalah resep apabila diperlukan
16
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
8. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah obat
sesuai permintaan dalam resep.
17
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
1. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep
sebelum dilakukan penyerahan.
2. Memanggil nama dan nomor tunggu resep.
3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
5. Menanyakan obat yang disertai pemberian informasi obat.
6. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
Pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas adalah obat yang dapat dilayani
dan dijual tanpa resep dokter, dalam pelayanannya kita juga kwitansi atau nota
pembelian kepada pasien sebagai tanda bukti penjualan, berikut adalah daftar obat
yang dapat dilayani tanpa menggunakan resep dokter :
Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat di jual bebas kepda umum tanpa resep
dokter. Tidak termasuk narkotika, psikotropika, obat bebas terbatas, dan sudah
18
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
terdaftar di Departemen Kesehatan RI. Obat golongan ini ditandai dengan lingkaran
berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol 1 tablet
mengandung paracetamol 500mg, Aspilet 1 tab mengandung asetosal 80mg/tab.
Obat ini sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli
bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada
kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi warna
hitam. Dengan 6 peringatan:
19
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Obat WajibApotek
Obat wajib apotek (OWA) adalah jenis obat keras yang biasa diserahkan tanpa
harus menggunakan resep dari dokter. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 347/Menkes/SK/VII/1990 yang telah diperbaharui dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No. 924/Menkes/Per/X/1993 menyatakan bahwa:
Secara sederhana, daftar obat wajib apotek (OWA) ditetapkan menjadi tiga yaitu:
20
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Contoh: Asam Mefenamat mengandung 500mg maks 20 tab
2. Daftar obat wajib apotek no. 2
Contoh: Ibuprofen tab mengandung 400 mg maks 10 tab, 600 mg maks 10 tab
Alkes
Obat parenteral
Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata ‘Kontra’ yang berarti mencegah dan ‘Konsepsi’
yang berarti pembuahan atau pertemuanantara sel telur dan sel sperma. Jadi
kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Kontrasepsi dapat
menggunakan beberapa cara, baik dengan menggunakan hormon, alat atau melalui
prosedur Operasi. Contoh : Pil KB, Copper T, Implant.
21
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Alur Pelayanan Non Resep
Prosedur
1) pasien datang dengan keluhan tertentu lalu berkonsultasi dengan apoteker
untuk menentukan obat yang sesuai.
2) Apoteker memeriksa stock obat dan harga.
3) Jika pasien setuju ,lakukan pembayaran.
4) Penyerahan obat dengan wadah yang rapi.
5) Pelaksanaan KIE
22
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Tujuan dari KIE yaitu mencegah terjadinya kesalahgunaan obat yang dapat
merugikan dan membahayakan masyarakat yang kurang mengerti tentang
penggunaan obat. Definisi komunikasi dari unsur KIE merupakan proses
penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain sedangkan informasi
diperlukan untuk :
23
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
5. Pasien yang baru mendapat resep
6. Pasien lama yang mendapat resep baru
7. Pasien yang menerima obat dengan indeks terapi sempit, seperti digoksin.
8. Pasien yang menerima obat dengan efek samping yang sering muncul dan
mengganggu kesadaran seperti : efek samping mengantuk pada obat CTM.
3.2 Pengelolaan IFRS
Obat-obat yang telah datang dari distributor disertai dengan faktur rangkap
empat, yaitu satu fraktur asli dan satu salinan untuk PBF dan dua salinanannya
diberikan pihak apotek untuk keperluan adminstrasi. Setelah pengecekan barang baik
jumlah, waktu kadaluarsa, dan kondisi fisik, maka fraktur ditanda tangani oleh
petugas yang menerima dan distempel untuk menyatakan kesesuaian barang yang
diterima.
c) Penyimpanan Barang
Obat-obat yang telah diterima kemudian disimpan. Penyimpanan dilakukan
untuk mencegah terjadinya kerusakan baik fisik maupun khasiatnya. Penyimpanan di
24
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Apotek RSUD Dr. Koesnadi dikelompokan sesuai dengan bentuk sediaan disimpan
pada sebuah lemari yang berukuran sedang. Misalnya obat yang sediaan sirup dipisah
dengan tablet. Sementara itu obat yang memerlukan penanganan khusus seperti
suppositoria, vaksin dan obat lainnya disimpan dalam lemari pendingin sesuai dengan
suhunya. Di Apotek RSUD Dr. Koesnadi dikelompokan ada penyimpanan khusus
untuk obat golongan psikotropika dan narkotika.
d) Pemakaian Barang
Obat-obat yang digunakan di RSUD. Dr. Koesnadi hanya obat-obat khusus
untuk anak, jadi dalam pemakaian tidak ada sistem khusus. Pemberian obat disertai
dengan informasi bagaimana aturan pakainya, cara penggunaan dan efek yang terjadi
sehingga pasien bisa mengetahui.
Penyimpanan Barang
Barang datang disertai faktur disesuaikan dengan surat pesanan dan kemudian
dicatat pada buku penerimaan barang. Gudang mengecek apakah barang yang datang
tersebut sesuai dengan faktur yang telah diterima. Penyimpanan obat di gudang
berdasarkan Alfabet, obat paten dan generik. Sediaan Tablet, Sirup, Injeksi tempat
penyimpanannya berbeda.
Penyimpanan barang dirawat inap dilakukan berdasarkan alfabetis, bentuk
sediaan, stabilitas, suhu penyimpanan, obat paten/generic, untuk penyimpanan
ALKES dan obat injeksi dipisahkan, sedangkan penyimpanan narkotik dan
psikotropik disimpan di lemari khusus yang terkunci.
Sedangkan Penyimpanan di rawat jalan dilakukan berdasarkan alvabetis, bentuk
sediaan, obat paten/generic, stabilitas suhu penyimpanan, dan untuk obat narkotik dan
psikotropik disimpan dilemari khusus terkunci.
25
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Pihak apotik menulis obat yang sudah habis stoknya di apotek di LPO
(lembar permintaan obat)
Penjelasan :
Arus obat keluar yang dijalankan di instalasi farmasi RSU.Dr.H.Koesnadi
Bondowoso adalah menggunakan system FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
Expired First Out) yaitu barang yang keluar terlebih dahulu adalah barang yang
datang pertama atau yang mendekati batas tanggal kadaluarsa. Penataan barang yang
datang pertama atau yang mendekati tanggal kadaluarsa diletakkan diurutan bagian
depan dengan tujuan barang-barang tersebut dapat keluar terlebih dahulu.
26
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Pembelian obat dengan resep dokter
maupun tanpa resep dokter
Pasien membayar
Adanya pemasukan
Penjelasan :
Instalasi farmasi mencatat obat yang telah menipis, kemudian membeli barang
pada PBF lalu pihak PBF memberi harga. Instalasi farmasi membayar sesuai dengan
jangka waktu yang telah disetujui oleh PBF. Maka terjadi pengeluaran. Selain skema
diatas uang di gunakan untuk :
a. Pengadaan barang
b. Pembayaran hutang dagang
c. Pembayaran gaji karyawan
d. Pembayaran obat
BAB IV
PELAPORAN
28
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Laporan ini harus ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek dan diterima
oleh Kepala Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten paling lambat tanggal 10 pada bulan
berikutnya, laporan ini ditujukan kepada :
29
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
BAB V
PEMBAHASAN
30
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
5. Gugup saat memberikan obat dan KIE kepada pasien
6. Kurang teliti dalam menulis etiket obat
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pada saat PKL kita calon Asisten Tenaga Kefarmasian banyak menemukan
masalah-masalah yaitu seperti Kesulitan membaca resep dokter karena belum
terbiasa, lama menyiapkan obat atau alkes karena belum mengerti letaknya di apotek,
kurang berhati-hati dalam menyiapkan obat atau alkes, kesulitan dalam mengerjakan
racikan kapsul yang berjumlah kurang dari 10,Gugup saat memberikan obat dan KIE
kepada pasien,kurang teliti dalam menulis etiket obat.
31
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Namun semua kesulitan itu dapat kita atasi dengan beberapa cara yaitu kita
sering sering bertanya kepada apoteker atau asisten apoteker yang ada di rumah sakit
Dr H Koesnadi, dan juga sering sering berlatih untuk membaca resep,meningkatkan
ketelitian dalam membaca resep dokter,lebih teliti ,dan tepat melayani pasien.
6.2 Saran
Dan untuk sekolah, agar lebih ditingkatkan lagi dalam memberikan ilmu dan
pengetahuannya kepada siswa dan siswinya. Agar ke depannya lebih baik lagi
dalam menjalankan peran sebagai seorang Asisten Tenaga Kefarmasian (ATK).
32
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Surat Pesanan
33
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Surat Pesanan Narkotika
34
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Surat Pesanan Psikotropika
35
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Surat Pesanan Obat Mengandung Prekursor
36
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Copy Resep
37
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Etiket
38
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
39
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
40
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Etiket Khusus Pasien Onkologi
41
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Kwitansi
42
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Nota
Struktur Organisasi
43
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
44
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Denah Apotek
45
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Berita acara pemusnahan
46
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Kartu stok barang
Colcitine 0,5g
Gudang: IFRS:
47
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
Depakote 250mg
Gudang: IFRS
48
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
OBH Syrup
Gudang: IFRS:
49
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
50
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019
51
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2018-2019