PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Republik Indonesia yang terbaru Nomor 9 tahun 2017 Tentang Apotek juga
(Menkes, 2017).
merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dituntut tidak hanya
mengedepankan sisi produk saja terkait harga dan kelengkapannya, tetapi juga
positif maupun negatif, sehingga perlu diberikan pelayanan yang baik agar
informasi obat kepada pasien untuk menjamin mutu kehidupan pasien yang
1
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak
kurangnya informasi obat yang tidak baik dan benar. Oleh sebab itu penyedian
informasi obat yang benar, objektif, dan lengkap akan sangat mendukung dalam
dapat menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai dan juga memberikan
kepada pasien.
Apotek Bersama berlangsung selama kurang lebih 4 bulan yang dimulai pada
tanggal 21 November 2022 dan selesai pada tanggal 17 maret 2023. Kegiatan ini
dibagi menjadi 2 shif, untuk shif pagi dimulai pada jam 7.00 wib-15.00 dan shif
2
1.2. Tujua
n Prakerin
peserta didik sebagai bekal memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan
budaya.
2. Mengetahui cara pemesanan obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras,
3
3. Mengetahui jalur distribusi obat dan perbekalan farmasi di Apotek.
Apotek.
9. Mengetahui resep standard dan meracik obat dengan benar yang baik pada
masyarakat.
1.3. Manfa
at Prakerin
1. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik
2. Mengenal siswa \ siswi pada pekerjaan lapangan di dunia usaha atau dunia
4
1.4. Waktu
Dan Tempat
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional harus di lakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
keabsahannya terjamin.
6
Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badania dan
rohaniah pada manusia atau hewan, memperolok badan atau bagian badan
manusia (Anief, 2006). Besarnya efektifitas obat tergantung pada biosis dan
kepekaan organ tubuh. Tetapi secara umum dapat dikelompokkan, yaitu dosis
bayi, anak-anak, dewasa dan orang tua (Djas, dalam kasibu, 2017).
Peran obat dalam upaya kesehatan besar dan merupakan suatu unsur
penggunaan obat melalui mulut, tenggorokan masuk keperut, disebut secara oral,
sumpah jabatan.
lainnya
7
Tenaga Teknis Kefarmasian menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.52 Tahun 2009, Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan tenaga menengah. .Farmasi atau
pasien.
8
2.3 Peraturan Per Undang – Undangan Per Apotekan
2. Surat Izin Apotek (SIA) adalah surat izin yang diberikan oleh menteri
berada ditempat lebih dari 3 bulan secara terus menerus, telah memiliki
9
Surat Izin Kerja dan tidak bertindak sebagai Apoteker Pengelola Apotek
lain.
Asisten Apoteker.
7. Resep adalah permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter
8. Sediaan Farmasi adalah Obat, Bahan Obat, Obat asli Indonesia, alat
10. Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan
Apotek di bantu oleh Asisten Apoteker yang telah memiliki surat Izin Kerja.
10
Makanan, jurusan Analisis Farmasi serta Makanan Poli Teknik Kesehatan
2. Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis atas kewenangan yang
Kosmetik.
11
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.
5. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
memastikan keamanan penggunaan obat konsumen, yang akan menjadi titik balik
informatisasi, operasi yang jujur, pendidikan sains populer, dan layanan yang
nyaman.
12
tahun 2015 hungga 2020, pangsa pasar usaha rantai eceran obat nasional dan
daerah mengalami peningkatan, dan konstrensi pasar eceran serta nilai rantai
21.00
2. Apotek wajib melayani resep Dokter, Dokter dan gigi dan Dokter
pengelola Apotek.
ditulis dalam resep dengan obat paten. Dalam hal ini pasien tidak
13
5. Apabila apoteker menggangap bahwa dalam resep ada kekeliruan atas
14
2.7 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Di Apotek
dapat di bantu oleh Apoteker Pendamping dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
1. Persyaratan administrasi
Akreditasi
2. Menggunakan atribut praktik, antara lain baju praktik dan tanda pengenal.
berkesinambungan.
atau mandiri.
yang berlaku.
15
Dalam melakukan pelayanan Kefarmasian, Apoteker harus menjalankan
1. Pemberi layanan
2. Pengambil keputusan
dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien.
3. Komunikator
4. Pemimpin
5. Pengelola
16
6. Pembelajaran seumur hidup
pelayanan kefarmasian.
Etalase, dan Furniture, Alat meracik dan buku buku Standar. Secara
terdiri dari:
17
4.) Tempat Pencucian
1.) Obat
5.) Kosmetika
d. Perlengkapan meliputi:
e. Setiap Apotek harus memasang papan nama pada bagian muka Apotek
yang memuat;
sakit tipe.
18
BAB III
TUJUAN KHUSUS
Apotek.
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
milik negara yang ditunjuk oleh pemerintah dan Apotek telah mengucapkan
19
Apotek Bersama adalah sebuah Apotek yang bertepat di Jalan Syekh
Bersama berdiri pada tahun 2018 yang beralamat Di Desa Rambah Tengah Utara
Jalan Syekh Ismail depan Rumah Sakit Umum Daerah. Lokasi ini cukup
sutrategis dikarenakan dekat dengan Rumah sakit umum daerah serta dekat
1. Visi Apotek
konsumen.”
2. Misi Apotek
20
3. Moto Apotek
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Unit Farmasi apotek untuk
a. Papan Nama ”Ruang Obat” atau yang dapat terlihat jelas oleh pasien
memadai
e. Ruang obat dengan suhu ruang yang Terkontrol. Hal ini untuk
yang berlaku
21
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Administrasi
yakni pabrik obat, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sedian farmasi
dengan peraturan yang ada. Pencatatan di Apotek Bersama berupa kartu stock,
kartu stock adalah kertas yang lebih tebal dan lebih tahan lama dari kertas tulis
biasa biasa dan kertas cetak biasa tetapi lebih tipis dari kertas stock dilakukan
karton di Apotek Bersama pencatatan kartu stock dilakukan jika obat tersebut
keluar dan masuk.Kartu secara umum memuat nama obat, jumlah satuan, serta
asalnya. Kartu stock Apotek Bersama diletakkan Bersama dengan obat digudang
22
penyimpanan. Pada secara kertas, saya bisa menuliskan judul kartu stock dibagian
tengah, diikuti dengan nama obat, kemasan, isi kemasan, jumlah satuan, dan
tersedia dan keluar masuk obat, nomor batch yang ada pada obat, tanggal expired
dan melayani resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urut
resep yang mengandung narkotik harus dipisahkan dari resep lainnya. Permenkes
No.922 tahun 1993 pasal 1 ayat 2 menyebutksn bahwa resep harus di rahasiakan
dan di simpan dengan baik dalam jangka 3 tahun (Hartini dan Sulaiman 2006).
Pelayanan Resep dia Apotek Bersama hanya melayani resep rawat jalan,
resep rawat jalan sebagian besar berasal dari dokter yang berpraktek di Rumah
4.2.1 Perencanaan
Perencanaan obat adalah upaya penetapan jenis jumlah dan mutu obat
Perencanaan harus secara rasional agar jumlah dan jenis sesuai dengan harga
23
terjangkau atau ekonomis. Perencanaan obat dapat menguntungkan dalam hal
medis habis pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan
kemampuan masyarakat.
Upaya perencanaan obat adalah penetapan jenis jumlah dan mutu obat
membuat pesanan terebih dahulu yang sudah bekerja sama dengan pbf tersebut.
Apoteker penanggung jawab apotek memesan barang melalui via telepon ada juga
melalui aplikasi.
Tujuan perencaan obat adalah prakiraan jenis dab jenis jumlah obat dan
kebutuhan obat. Melihat data stok, distribusi dan penggunaan obat lengkap dan
akurat. Apakah banyak terjadi kecelakaan dan kehilangan obat, apakah jenis obat
perencanaan pengadaan sediaan Farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai, perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan
masyarakat. Buku Defecta harus dipersiapkan untuk mendaftar obat apa saja yang
habis stok nya atau menipis. Dari buku Defecta inilah, seorang Apoteker
24
Metode yang sering digunakan dalam perencanaan pengadaan:
1. Metode epidemiologi
pengobatan.
2. Metode konsumsi
3. Metode kombinasi
dilihat obat-obatan yang penjualannya cepat atau disebut dengan fast Moving, obat
4.2.2 Pengadaan
25
Pengadaan perbekalan farmasi diapotek Bersama menggunakan surat
pesanan. Jika obat habis di apotek bersama maka apotek bersama akan memesan
ke PBF yang sudah melakukan kerja sama. Hal ini yang harus di perhatikan
pengiriman. Fungsi pengadaan obat dapat sediaan farmasi dengan harga layak
tersedianya rencana kebutuhan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan
obat dengan mutu yang baik, terjaminnya pendistribusian obat yang efektif
dengan waktu tunggu (lead time) yang pendek, terpenuhinya kebutuhan obat yang
dibutuhkan, tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang
tepat, digunakannya obat secara rasional sesuai dengan pedoman yang disepakati,
1. Persiapan
26
Pengumpulan data obat–obat yang akan dipesan, dari buku defecta
2. Pemesanan
dengan faktur pada waktu pengiriman barang. dan surat pesanan yang
3. Penerimaan
4. Pencatatan
Daftar obat yang tertera pada faktur disalin dalam buku penerimaan
barang, ditulis nomor urut dan tanggal, nama supplier, nama obat,
5. Pembayaran
Pembayaran dilakukan bila sudah jatuh tempo dimana tiap faktur akan
27
keluar serta cek atau giro, kemudian diserahkan kebagian keuangan
4.3.1 Penerimaan
Penerimaan obat adalah kegiatan menerima obat dari PBF atau toko obat
yang dipesan. Penerimaan barang atau obat dari suatu PBF di Apotek bersama
ekspedisi datang mengantarkan obat yang di pesan lalu petugas Apotek menerima
barang atau obat serta mencocokannya dengan SP, Faktur, dan barang datang.
sesuai dengan perjanjian kontrak terutama dari spesifikasi mutu, jumlah maupun
jenis, spekusikasi, jumlah tertera dalam kontrak atau surat pesanan yang dengan
kondisi fisik yang diterima. Semua dokumen teknik penerimaan barang harus
tersimpan dengan baik setelah barang di terima diinstalasi farmasi perlu dilakukan
Hal-hal yang wajib dilakukan saat penerimaan sediaan obat yaitu sebagai
berikut:
b) Kekuatan sediaan
c) No batch
28
d) Tanggal Expire Date (ED)
diserah terimakan, meliputi, kemasan, jenis dan jumlah obat, bentuk sediaan
sesaui dengan isi faktur, dan ditanda tangani oleh Apoteker serta di ketahui oleh
Apoteker. Bila di temukan adanya obat yang tidak memenuhi syarat dalam hal ini
keberatan. Setiap penambahan obat, dicatat, dan dibukukan pada buku penerimaan
4.3.2 Penyimpanan
dengan cara menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima kepada
tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik, serta disimpan
menurut abjad dan dengan sistem fefo dan fifo. Ada pun juga kegiatan
fisik maupun kimia dan menjamin mutunya sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
dan efektivitas obat itu sendiri. Obat akan lebih efektif atau manjur bila disimpan
29
a. Macam macam metode penyimpanan:
1. Berdasarkan Abjad
dan salep)
terbakar
first out.
FIFO (First In First Out ) merupakan sebuah metode yang mana sebuah
barang pertama kali masuk harus juga pertama kali dikeluarkan atau dijual.
Sedangkan FEFO (First Expired First Out ) adalah metode yang mana menjual
produk dengan jangka waktu kedaluarsa pendek terlebih dahulu di jual kepada
pelanggan.
sesuai dengan FIFO dan FEFO, untuk sediaan injeksi dan vaksin dll, disimpan
30
dilemari pendingin, sedangkan obat psikotropika, precursor, OKTdi simpan di
ditempat khusus dan menjadi tanggung jawab Apoteker. Lemari khusus tempat
kunci yang berbeda, suatu kunci lainnya di pegang oleh Apoteker penanggung
jawab, dan kunci satu kunci lainnya di pegang oleh petugas tenaga teknis
Contoh obat Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor yang ada di Apotek yaitu;
1. Diazepam
2. Clobazam
3. Codein
4. Cliad
b. Obat prekursor
1. Amitripilin
2. Tramadol
3. Risperidon
31
4.4 Sirkulasi Resep
membawa Resep dari Dokter lalu diterima petugas Apotek dan dikerjakan petugas
tersebut
obat tersebut di Apotek dan jika tidak tersedia di Apotek mana pun
Copy Resep.
32
Resep yang ada di Apotek Bersama diantaranya, Pulveres / Pulvis, Salep,
peserta Prakerin. Jika ada kiranya yang diragukan dapat ditanya kepada Apoteker
ataupun pegawai yang dinas di Apotek saat itu. Setelah dikerjakan nantinyaakan
4.5.2 Meracik
obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan
jumlah obat serta penulisan etiket obat yang benar. Setelah menerima resep, kita
33
a. Pengambilan obat sesuai yang tertera di dalam resep pad arak
berwarna biru
Resep racikan
R/ Risperidone 0,5 mg
Ranitidin ½ tab
Antasida ¼ tab
Vit B6 5 mg
S 2 dd 1 cap
R/ Amoksisilin X
S 3 dd tab 1
Asam mefenamat X
S 3 dd tab 1
34
Etiket harus jelas dan dapat dibaca, obat yang diserahkan atas dasar resep
harus dilengkapi dengan etiket berwarna putih untuk obat dalam dan warna biru
penggunaan obat yang rasional. Hal- hal yang dilakukan ketika PIO yaitu:
2. Penyerahan obat dalam bentuk sediaan cairan oral diberikan sendok takar,
kedalam buku harian, setelah itu dilakukan mutase pada Kartu Stok,
jumlah obat yang keluar dirulis pada kolom keluar pada kartu stok,
petugas farmasi, sebelum resep diarsipkan petugas akan memeriksa kembali agar
tidak terjadi kekeliruan, setelah itu resep akan digabungkan sesuai dengan bulan
4.7 Pemusnahan
35
Pemusnahan obat adalah suatu tindakan perusakan dan pelenyapan
terhadap obat, kemasan, dan atau label yang tidak memenuhi standar atau
persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan label sehingga tidak dapat digunakan
1. Obat kedaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan
kabupaten/kota
Apoteker dan disaksikan oleh tenaga Kefarmasian lain yang memiliki surat
dimusnahkan
36
7. Tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan atau
pengembangan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pasir Pengaraian.
obat.
37
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M, 2006, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogjakarta.
38
DAFTAR LAMPIRAN
39
Lampiran 2. OBAT INJEKSI
40
Lampiran 4. LEMARI PENDINGIN
41
Lampiran 6. LEMARI SALEP
42
Lampiran 8. FAKTUR
43
Lampiran 9. SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
44
Lampiran 10. SURAT PESANAN OBAT TERTENTU
45
Lampiran 11. KARTU STOK
46
Lampiran 12. SALINAN RESEP
47
Lampiran 13. LEMARI NARKOTIKA
48