Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan setiap individu terhadap produk berbeda-beda, kebutuhan wanita lebih
banyak dibandingkan dengan pria, sehingga konsumen wanita seringkali menjadi target
pemasar untuk menawarkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Seperti alat-
alat kecantikan sampai hal yang paling pribadi yakni pembalut. Pembalut merupakan
produk yang sangat dibutuhkan bagi wanita yang sudah mengalami fase pubertas. Fase
pubertas atau biasa juga disebut haid merupakan perubahan fisiologis yang terjadi pada
wanita yang dipengaruhi oleh horman FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Siklus haid ini
dialami oleh wanita pada saat usia produktif.
Menstruasi adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari
dan terjadi setiap 22 atau 35 hari, mesntruasi awalnya dirangsang oleh hormon FSH
(Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). Kemudian hormon
esterogen serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya. menyebabkan
selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi
hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput lendir dengan
perdarahan terjadilah menstruasi (Kimbal, 1983).
Pembalut wanita adalah pembalut yang terbuat dari kapas dan bentuknya seperti
lembaran. Pembalut punya pelekat di bagian bawahnya supaya bisa dipasang dengan
mudah dengan menempelkannya pada pakaian dalam. Ketebalannya bervariasi. Beberapa
ada yang memiliki sayap untuk melindungi pakaian dalam dari kebocoran dan ada
yang bentuknya lebih panjang dari pembalut biasa (Febrianti, 2011).
Banyak pilihan merek pembalut saat ini dengan berbagai keunggulan masing- dan ada
2 jenis pembalut yaitu pembalut herbal dan non herbal. Pembalut non herbal adalah
pembalut yang terbuat dari daur ulang kertas bekas dan kapas sehingga memiliki harga
yang relatif murah. Sedangkan pembalut herbal adalah pembalut yang terbuat dari
kapas asli dan bahan herbal yang tidak hanya berfungsi menyerap darah haid tetapi
juga berfungsi sebagai antiseptik sehingga memiliki harga yang lebih mahal (Elmart,
2012)

Pembalut herbal lebih aman penggunaannya dibandingkan pembalut non herbal.


Penggunaan non herbal menyebabkan gangguan seperti gatal-gatal, iritasi dan infeksi.
Sedangkan pembalut herbal belum diketahui adanya gangguan setelah penggunaan
(Ramadhani, 2014).
Perilaku memilih produk dipengaruhi juga oleh pengetahuan konsumen khususnya
pengetahuan tentang produk atau informasi yang berkaitan dengan produk itu sendiri.
Aspek pengetahuan ini tidak lepas dari tingkat pendidikan konsumen. Tingkat pendidikan
konsumen yang tinggi akan membawa dampak pada pengetahuan tentang informasi
produk yang semakin luas pula (Engel, dkk.,1995).
Perilaku memilih, dalam hal ini memilih produk pembalut wanita, mencakup aspek
harga, pengetahuan, kenyamanan, keamanan, kemudahan, konsistensi, kesehatan (Putra,
Tanpa tahun). Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui gambaran pemilihan pembalut pada remaja di Akademi Farmasi Jember
berdasarkan aspek-aspek di atas.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana tingkat penggunaan pembalut herbal dan pembalut non herbal pada
mahasiswi akademi farmasi jember ?
b. Bagaimana pengaruh penggunaan pembalut herbal dan pembalut non herbal terhadap
mahasiswi akademi farmasi jember ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pemakaian pembalut herbal dan non herbal terhadap
mahasiswi akademi farmasi jember

1.4 Manfaat penelitian


1.4.1 Bagi Peneliti
Memberikan tambahan pengetahuan terhadap pembalut non herbal dan herbal
1.4.2 Bagi masyarakat
Sebagai tambahan informasi terhadap penggunaan pembalut non herbal dan herbal
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7
hari dan terjadi setiap 22 atau 35 hari, mesntruasi awalnya dirangsang oleh hormon FSH
(Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). Kemudian hormon
estrogen serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya
menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur
tidak dibuahi hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput
lendir dengan perdarahan terjadilah menstruasi (Kimbal, 1983).

Menurut Kusmiran (2011) dikenal tiga masa utama siklus menstruasi ialah :

1) Masa menstruasi

Masa menstruasi selama 2-8 hari. Pada waktu itu endometrium dilepas sedangkan
pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah (minimum).

2) Masa proliferasi

Masa proliferasi terjadi sampai hari ke-14. Endometrium pada waktu itu tumbuh
kembali, disebut juga endometrium mengadakan proliferasi. Antara hari kedua belas dan
keempat belas dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi.

3) Masa sekresi

Korpus rubrum pada ketika itu menjadi korpus luteum yang mengeluarkan
progesteron. Di bawah pengaruh progesteron, kelenjar endometrium yang tumbuh
berkeluk-keluk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen
dan lemak. Akhir masa ini stoma endometrium berubah ke arah sel-sel desidua, terutama
yang berada diseputar pembuluh-pembuluh arteri. Keadaan ini memudahkan adanya
nidasi.
2.2 Remaja
Remaja adalah aset sumber daya manusia yang merupakan tulang punggung
penerus generasi bangsa di masa mendatang. Remaja adalah mereka yang berusia 12-
25 tahun, dan ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi
tubuh, psikologi dan aspek fungsional. Dari segi umur remaja dapat dibagai
menjadi remaja awal/early adolescence (12-16 tahun), dan remaja akhir/late
adolescence (17-25 tahun) (Anonim, 2009).
2.3 Pembalut Wanita
Pembalut wanita adalah pembalut yang terbuat dari kapas dan bentuknya seperti
lembaran. Pembalut punya pelekat di bagian bawahnya supaya bisa dipasang dengan
mudah dengan menempelkannya pada pakaian dalam ketebalannya bervariasi. Beberapa
ada yang memiliki sayap untuk melindungi pakaian dalam dari kebocoran dan ada
yang bentuknya lebih panjang dari pembalut biasa (Febrianti, 2011).

Menurut penelitian, terdapat sebanyak 107 bakteri per millimeter persegi


ditemukan di atas pembalut wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa
(non herbal) menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut
biasa (non herbal) hanya dipakai selama 2 jam saja. Penyebab utama penyakit
kewanitaan yaitu 10 % imunitas tubuh yang lemah, 30 % kurang heigenis dan 50
% lingkungan yang tidak bersih serta penggunaan pembalut yang kurang sehat.
Ditemukan 83 % wanita terjangkit infeksi vagina (62 % dari data disebabkan oleh
pemakaian pembalut yang kurang berkualitas) (Ramadhani,2014).
Tabel 1.1 Perbandingan Pembalut Herbal dan Non Herbal
Perbandingan Pembalut non herbal Pembalut herbal
Teknologi Biasa Bio-Teknologi
Deorized Tidak ada Ada (nyaman)
Kenyamanan Panas setelah lama dipakai Sejuk, nyaman dan tidak ada
rasa gatal
Material Kertas bekas atau serbuk 100% kapas
kayu
Nilai pH Acid (asam) Netral sehingga menghindari
kesensitifan pada kulit
Kandungan Mengandung zat pemutih, Tidak ada
fluorescence dan zat dioxin yang
menyebabkan kanker rahim
Fungsi Untuk menahan kebocoran Menahan kebocoran dan
antiseptik
Daya serap 1x 3x dari pembalut biasa

Nabila, 2015)
2.3.1 Kriteria dan syarat produk pembalut wanita
Menurut Standart Nasional Indonesia 16-6363-2000 Tahun 2000 Tentang Pembalut
Wanita :
1. Deskripsi: Bersih tidak mengandung kotoran dan zat asing, tidak
menyebabkan iritasi atau efek yang membahayakan lainnya, tidak
melepaskan serabut pada waktu digunakan, tidak berbau dan lembut.
2. Warna: Warna putih, kecuali sebagai tanda atau identitas pada sisi yang tidak
bersentuhan dengan tubuh.
3. Keasaman atau kebasaan: Netral terhadap fenolftalein dan jingga metal
4. Flouresensi: Tidak berflouresensi kuat atau tidak ada flouresensi yang
menunjukkan adanya kontaminasi, pada sisi yang bersentuhan dengan tubuh.
5. Daya serap: Tidak kurang dari 10 kali bobot pembalut

2.3.2 Bahaya pembalut wanita

Pembalut wanita merupakan benda yang sangat vital bahkan bisa kebilang kebutuhan
pokok wanita saat sedang menstruasi . ternyata justru menjadi salah satu penyebab
penyakit kewanitaan dengan ditemukannya zat DIOXIN pada benda sahabat wanita itu.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO bahwa zat DIOXIN dapat menyebabkan kanker.

Apa itu DIOXIN? DIOXIN adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching
(pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita,
tissue, sanitary pad dan diaper.Dari hasil penelitian, bahan zat Dioxin dan serat Sintesis
yang ada di pembalut wanita dan produk yang mirip lainnya, beresiko tinggi terhadap
kesehatan wanita, termasuk resiko terhadap yang berhubungan dengan Cervical Cancer,
Endometriosis, Infertility, Ovarian Cancer, Breast cancer, Immune system deficiencies,
pelvic inflammatory disease, toxic shock syndrome dan lainnya.

Bagaimana Dioxin tersebut bisa meresap ke dalam rahim? Bila darah haid (bersifat
panas) jatuh ke permukaan pembalut , maka zat dioxin akan dilepaskan melalui proses
penguapan. Uap tersebut pertama-tama akan mengenai permukaan vagina, kemudian
diserap ke dalam rahim melalui saluran Serviks, lalu masuk ke uterus, melalui tuba
fallopi dan berakhir di ovarium.Sehingga menyebabkan : kanker leher rahim, gatal2,
myoma dll.

Di dunia, setiap 2 menit, seorang wanita meninggal akibat kanker serviks, di


Indonesia, setiap 1 jam (Ferlay J et al. Globocan 2002. IARC 2004). Sementara
ketidaktahuan para wanita akan ancaman kanker serviks juga turut membantu banyaknya
wanita yang meninggal akibat penyakit ini.

Ditemukan Penyebab Utama Kanker Mulut Rahim di Indonesia Adalah Pembalut


berkualitas buruk, Hati-Hati dengan Pembalut Anda, Cek Kualitas Pembalut Yang Biasa
Anda Pakai. Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), Indonesia merupakan negara dengan
penderita kanker mulut rahim (serviks) no.1 di Dunia dan 62% nya diakibatkan oleh
penggunaan pembalut yang kurang berkualitas! Di RSCM, 400 pasien kanker serviks baru
setiap tahunnya. Di RSCM, kematian akibat kanker serviks 66% .
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL

Variabel bebas : Pembalut


Kandungan
herbal dan non herbal

Remaja

Faktor internal: Variabel Terikat: Faktor eksternal:

1.Pendapat : harga Gambaran pemilihan 1. Sosial dan


pembalut budaya:
2.Pendidikan :
lingkungan
pengetahuan

3.Kepribadian :
kenyamanan,keamanan,
kemudahan,konsistensi,
kesehatan

Keterangan :
: Diteliti

: Tidak diteliti

Anda mungkin juga menyukai