Anda di halaman 1dari 17

BAB 13.

SANITASI KOLAM RENANG

Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari bab ini, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan macam-macam tempat pemandian dan sanitasi pemandian
2. Menjelaskan tentang sanitasi tipe kolam renang tipe recirculating
3. Menjghitung perkiraan kunjungan rata-rata harian kolam renang
4. Menghitung volume kolam renang yang dibutuhkan
5. Menghitung kebutuhan khlor untuk disinfektan

PENDAHULUAN

Tempat pemandian adalah suatu tempat dimana orang dapat mandi guna
membersihkan badannya, tidak pandang apakah nama tempat tersebut berupa
sungai, rawa, danau atau kolam renang.

Tempat pemandian perlu sekali diawasi serta diselenggarakan dengan sebaik-


baiknya, dan teliti, teratur serta terus menerus, karena apabila tidak maka tempat
pemandian tersebut akan menjadi sumber penyakit yang membahayakan bagi
masyarakat.

MACAM-MACAM TEMPAT PEMANDIAN

1. Tempat pemandian dilihat dari segi kegunaannya, dibagi 2 (dua) jenis, yaitu :
a. Tempat pemandian umum ( public bathing )
b. Tempat pemandian perseorangan ( individual bathing places atau private
bathing places )

2. Tempat pemandian dilihat dari segi asalnya, dibagi 2 (dua) jenis, yaitu :
a. Tempat pemandian alam ( natural bathing places )
Dalam kategori ini termasuk :

148
1) Tempat pemandian laut
2) Tempat pemandian telaga
3) Tempat pemandian sungai, dan lain-lain.

b. Tempat pemandian buatan ( artificial bathing places )


Dalam kategori ini termasuk semua jenis tempat-tempat pemandian yang
dibuat orang, berdasarkan arsitektur bangunan, antara lain kolam renang
untuk kejuaraan olah raga renang ( ASIAN Games, Olimpiade, dll ).

3. Tempat pemandian dilihat dari segi tata letaknya, dibagi 2 (dua) jenis, yaitu :
a. Outdoor pool
Dalam kategori ini termasuk semua jenis tempat pemandian yang terletak
di luar daerah tempat tinggal orang ( tidak di dalam halaman perumahan),
misalnya :
1) Kolam renang picnic park di Puncak
2) Kolam renang Gelanggang Remaja Bulungan,Jakarta Selatan

b. Indoor pool
Dalam kategori ini termasuk semua jenis tempat pemandian yang terletak
di dalam daerah tempat tinggal orang (dihalaman rumah) atau di dalam
bangunan rumah, misalnya :
1) Kolam renang di Hotel
2) Kolam renang Olimpiade yang di dalam gedung.

Gambar 14.1. Kolam Renang Ukuran Olimpiade

a. b.
Kolam renang ukuran olimpiade Kolam renang ukuran olimpiade
SANITASI TEMPAT PEMANDIAN ALAM

149
Pengawasan hygiene sanitasi tempat pemandian yang bersifat alam adalah
sangat kompleks. Yang penting dalam hal ini ialah bahwa keadaan sekeliling
pemandian tersebut dijaga benar-benar kebersihannya, termasuk pembuangan
sampahnya, pembuangan air kotor serta kemungkinan adanya restoran-restoran
atau tempat penjual makanan dan minuman ( food sanitation ).

Untuk menerapkan pelaksanaan hygiene sanitasi di tempat pemandian tersebut,


maka harus mematuhi peraturan dan persyaratan kesehatan lainnya yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan setempat.

Perhatian harus difokuskan pada hal-hal berikut :

1. Air untuk pemandian tersebut tidak dicemari oleh sumber-sumber air kotor
dari daerah sekelilingnya, antara lain dari riol, septic tank dll.
2. Perlu diadakan life guard ( penjaga perenang ) yang cukup dan siap siaga
untuk menolong kemungkinan terjadinya kecelakaan saat berenang
(tenggelam, kram perut, dll )
3. Hasil pemeriksaan air yang memenuhi syarat, pada daerah di sekitar
pemandian itu berada.
4. Perlu diadakan pagar atau tanda-tanda yang jelas pada daerah yang
digunakan untuk mandi.

Tempat pemandian alam umumnya tipenya out door pool.

SANITASI TEMPAT PEMANDIAN BUATAN


Tempat pemandian buatan dibagi beberapa tipe, antara lain :
1. Fill and draw type
Pada tipe ini, air yang sudah nampak kotor diganti seluruhnya dengan air
yang bersih. Penentuan kotor tidaknya ditetapkan atas dasar keadaan
fisiknya atau dapat pula atas dasar dari jumlah orang yang telah
memakainya.

2. Flow through type

150
Pada tipe ini, air kolam mengalir terus menerus setiap waktu, sehingga air
kolam senantiasa dalam keadaan bersih, kaena selalu diganti dengan air
yang baru. Tipe ini adalah tipe yang terbaik, tetapi membutuhkan banyak
sekali air bersih.

3. Resirculating type
Pada tipe ini, air yang telah dipakai dan lotor secara terus menerus ( berputar
) dialirkan melalui instalasi-instalasi penyaringan ( filter-filter ) dan dipompa
kembali ke dalam kolam setelah bersih danx didesinfeksi dengan zat khlor.
Tipe ini hemat sekali, karena tidak terlalu membutuhkan banyak air, asalkan
harus dijaga, bahwa penyaringan serta pendesinfeksian air tersebut harus
berjalan dengan baik.

Tempat pemandian buatan dapat merupakan :


1. Out door pool
Tempat pemandian yang bersifat outdoor harus memenuhi syarat-syarat
sanitasi sebagai berikut :
a. Terletak pada tempat yang tinggi da kering.
b. Harus terletak pada tempat yang bebas dari kemungkinan bahaya
kecelakaan bagi para pengunjung.
c. Harus terletak jauh dari pohon-pohon besar, dengan maksud :
1) Kolam tersebut dapat langsung disinari matahari
2) Mengurangi terjadinya kecelakaan - kecelakaan yang disebabkan
oleh tumbangnya pohon-pohon.
3) Menghindarkan terjadinya pengotoran-pengotoran karena daun-daun,
cabang-cabang dan ranting-ranting yang bertebaran jatuh dalam
kolam.
d. Harus terletak jauh dari tempat-tempat yang sangat ramai misalnya : jauh
dari pasar, statsiun, jala kereta api, jalan-jalan besar yang ramai, jalan-
jalan yang berdebu sekali, dan lain-lain.

Gambar 14.2 Out door pool

151
a. b.

Outdoor pool Outdoor pool

2. Indoor pool

Gambar 14.3 Indoor Pool

a. b.

Indoor pool Indoor pool

3. Kombinasi keduanya.
Gambar 14.4. Kolam renang kombinasi indoor dan outdoor

SANITASI KOLAM RENANG TIPE RECIRCULATING

152
Pemeriksaan dan pengawasan higiene / sanitasi koam renang tipe ini menitik
beratkan pada 4 (empat) hal, yaitu :
1. Keadaan luar
2. Keadaan airnya
3. Konstruksi bangunan
4. Keadaan instalasi

Yang dimaksud dengan keadaan di sini adalah keadaan senyatanya dari


halaman, air, bangunan kolam renang dan lain-lain, yang mempunyai arti
kesehatan dan harus mempunyai syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam
peraturan higiene sanitasi dari pemerintah. Dengan demikian, sebuah kolam
renang dalam bentuk apapun harus memenuhi syarat-syarat :
1. Kebersihan
2. Lain-lain (syarat konstruksi, dan lain-lain ) yang ditetapkan dalam peraturan
khusus higiene-sanitasi kolam renang ( Sanitation Codes & Regulations ).

Sanitation codes  peraturan yang menetapkan mengenai pensyaratan


higiene sanitasi yang harus dilakukan / dicapai.

Sanitation regulations  lain-lain macam peraturan yang lebih


menitik beratkan pada tata tertib.

153
KOLAM RENANG

AIR BANGUNAN
HALAMAN
LUAR

Kuantitas
a. Jumlah
Halaman a. Pertanaman INSTALASI
b. Bathing Load
kolam b. Pemagaran
a. Letak (BL)
b. Pertanaman
c. Tempat parkir a. Syarat fisik
b. Syarat a. Zone
Kualitas
bakteriologis b. Tepi kolam
Konstruksi c. Tempat berjalan
c. Syarat kimia
kolam d. Penerangan a. Chemical feeder
e. Parit peluap b. Hair catcher
f. Kran pembersih (Hose) c. Screen chamber
a. Zat koagulan
Pengolahan g. Tangga d. Filter
b. Filtrasi
Air h. Papan peloncat e. Chlor feeder
c. Khlorinasi
i. Outlet
d. Pembasmian
j. Inlet
lumut
e. Pemeriksaan air
a. Perumahan kolam
Fasilitas b. Tribune
c. WC / urinoir
d. Pancuran air
e. Alat-alat pertolongan
f. Tanda-tanda

154
1. HALAMAN LUAR
Letak dari dari kolam renang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Kolam tersebut harus mudah dicapai (dengan berjalan kaki, naik mobil, dan jenis
kendaraan lain-lain).
b. Harus di tempat yang luas sehingga cukup menjamin tempat untuk parkir mobil,
tempat bermain anak-anak, dan lain-lain.
c. Harus di tempat yang mudah mendapat persediaan air yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan.
d. Harus di tempat strategis, sehingga dapat diharapkan banyak yang berkunjung.
e. Harus di tempat yang bebas banjir, jauh dari tempat pembuangan sampah,
pembuangan air kotor dan lain –lain yang sejenis.
f. Jangan terletak terlalu dekat dengan kolam renang lain, agar dapat diharapkan
banyak pengunjungnya.

Catatan :
Beberapa kolam renang letaknya terpencar-pencar lebih baik dan menguntungkan
masyarakat umum, dari pada satu kolam renang saja yang besar sekali pada suatu tempat
tertentu.

2. AIR
a. Kuantitas
Sebuah kolam renang harus cukup luas untuk menerima maksimal yang diharapkan
untuk setiap pengunjung yang datang tiap harinya (expected attendance ) untuk
memperoleh pengunjung tamu sebanyak mungkin maka sebuah kolam renang perlu
mempertimbangkan :
1) Lokasi atau letaknya.
2) Keadaan iklim dimana kolam tersebut dibangun.
3) Disesuaikan dengan adat kebiasaan masyarakat setempat.
4) Adanya prospek untuk dijadikan sumber keuangan daerah setempat.
5) Adanya bangunan-bangunan yang menarik bagi masyarakat umum.

b. Kualitas Air
Kualitas air kolam pemandian harus benar-benar dijaga dan diawasi kualitasnya,
sebab bila tidak akan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan gangguan

155
kesehatan lainnya kepada para perenang atau pengunjung. Penyakit-penyakit yang
ada hubungannya dengan air kolam pemandian adalah sebagai berikut :
1) Penyakit kulit, termasuk :
a) Scabies
b) Dermatitis
c) Eksim
d) Kurap air ( swimmer itch ) dan lain-lain.
2) Penyakit mata, termasuk
a) Iritasi mata
b) Conjunctivitis

3) Penyakit perut, termasuk :


a) Typhus abdominalis
b) Paratyphus
c) Cholera
d) Disentri amuba dan basiler
e) Gastroentroritis

4) Penyakit-penyakit lainnya, termasuk :


a) Poliomyelitis
b) Leptospirotis
c) Selesma
d) Sinusitis dan penyakit pernafasan lainnya

5) Gangguan yang tidak secara langsung dapat menimbulkan penyakit, termasuk


semua jenis kecelakaan ( tenggelam, tergelincir, dll ).

Diantara semua jenis penyakit serta gangguan tersebut di atas, pada umumnya yang
paling sering terjadi adalah iritasi pada mata, yaitu mata menjadi merah sekali,
karena :
1) Pemberian kaporit yang berlebihan
2) Kondisi pH air kolam yang terlalu asam ( pH kurang dari 7 ) atau terlalu basa ( pH
lebih dari 8 ).

Kualitas air pemandian yang baik, akan menjamin keselamatan para perenang.
Pada umumnya, air kolam harus memenuhi syarat-syarat seperti yang telah
ditetapkan untuk air bersih, yaitu: air harus memenuhi syarat-syarat fisik,
bakteriologis dan kimia.

1) Syarat Fisik.
Syarat-syarat fisik air adalah sebagai berikut :

156
Syarat air dipandang dari segi fisik.
a) Warna : jernih, tidak berwarna
b) Rasa : tidak berasa
c) Bau : tidak berbau
d) Kekeruhan : tidak keruh
e) Suhu : di bawah suhu ruang

2) Syarat Bakteriologis.
a) Angka kuman dalam 1 cc kurang dari 100.
b) Bakteri Coliform harus tidak ada dalam 100 cc air.

3) Syarat Kimia.
Untuk kolam pemandian, 5 (lima) parameter syarat kimia air bersih yang
terpenting, adalah :
a) pH air = 6,5 – 9 ( untuk kolam pemandian antara 7,4 – 7,6 )
Bila air pemandian terlalu asam (pH rendah) atau terlalu basa (pH tinggi),
maka akan terjadi ha-hal sebagai berikut :
i. Timbul iritasi pada mata
ii. Proses koagulasi akan terganggu

b) CO2 agresif = tidak ada.


Bila terdapat CO2 agresif akan mengakibatkan karatan pada perpipaan yang
dapat menimbulkan kebocoran.

c) Kesadahan = 5oD – 10o D


Kesadahan akan berpengaruh pada daya pembersih dari air terhadap benda
atau tubuh yang dibersihkan, karena akan memboroskan sabun.

d) Zat-zat organik = kurang dari 10 mgr / liter angka KMNO4


Kelebihan zat-zat organik dalam air menandakan air tersebut adalah kotor.

e) H2S = tidak ada


Adanya H2S dalam air menandakan :
i. Air tersebut sedang menjalankan proses pembusukan anaerobik
ii. Air tersebut terkontaminasi oleh air kotor dari roil atau sumber air kotor
lainnya yang ada di sekitarnya.
iii. Air tersebut jelas tidak memenuhi syarat fisik air bersih.

c. Pengolahan Air (SWIMMING POOL WATER TREATMENT )


Pokok pengolahan air berkisar pada beberapa macam tindakan, yaitu :

157
1) Menjernihkan air, dengan cara :
a) Memberikan zat koagulan pada air
b) Menyaring air melalui saringan (filter)
c) Membasmi lumut

2) Mendesinfeksi air, dengan cara memakai obat desinfeksi

PERHITUNGAN KEDATANGAN PENGUNJUNG


Perhitungan ini digunakan untuk menentukan volume kolam renang dan kebutuhan Khlor
untuk disinfektan
Kedatangan pengunjung sebuah kolam renang diperhitungkan sebagai berikut :

1. Perhitungan kedatangan sehari-hari.


Untuk Indonesia berdasarkan pengalaman adalah seabagai berikut :

[ Kedatangan maksimal ] + [ Kedatangan minimal ]


------------------------------------------------------------------------- = Kedatangan sehari-hari
2

2. Kedatangan maksimal sehari.


Diperhitungkan berdasarkan expected attendance (jumlah penduduk yang suka
berenang)

3. Kedatangan minimal sehari.


Diperhitungkan 1/2 dari jumlah kedatangan maksimal pengunjung rata-rata sehari

Makin kecil jumlah masyarakat setempat, makin besar prosentase jumlahyang memakai
kolam.

Di dalam masyarakat yang mempunyai kebiasaan suka mandi di kolam renang


( misalnya : kota-kota universitas / university town ), maka expected attendance tiap hari
diperhitungkan maksimal.

a) 10 % untuk kota berpenduduk 1.000 s/d 10.000 orang


b) 5 % untuk kota berpenduduk 10.000 s/d 30.000 orang
c) 2 % untuk kota berpenduduk 30.000 s/d 100.000 orang
d) 1 % untuk kota berpenduduk 100.000 s/d 1.000.000 orang
e) 0,5 % untuk kota berpenduduk lebih dari 1.000.000 orang

158
Jumlah kedatangan rata-rata sehari menetukan perkiraan jumlah orang yang yang
berenang ( yang memakai kolam ).

Kapasitas kolam renang untuk dapat menampung sejumlah pemakai kolam (perenang)
tertentu dalam batas memenuhi syarat, di sebut “bathing load “ (BL).

4. Bathing Load
adalah :kapasitas kolam renang untuk dapat menampung sejumlah pemakai kolam
renang tertentu dalam batas-batas masih memenuhi syarat.
Rumus-rumus untuk menghitung bathing load sebagai berikut :

a) BL untuk Fill and Draw Type Flow Through Type :

Volume kolam dalam gallon


BL = ---------------------------------------------
500

b) BL untuk Recirulating Type :

Volume kolam dalam gallon


1) BL = ---------------------------------------------
50

2) Becker formula, formula ini digunakan untuk menghitung kebutuhan Khlor


sebagai disinfektan

m x kapasitas kolam dalam gallon


BL = --------------------------------------------------
T3

Keterangan :
m = konstanta
m = 2, bila kolam tersebut beroperasi buruk dan tidak ada
pengawasan dari pakaian mandi.

159
m = 3, bila kolam tersebut beroperasi cukup baik dan ada
pengawasan dari pakaian mandi.

m = 5, bila kolam tersebut beroperasi baik dan para perenang


memakai pakaian renang.

T = Turn over, yaitu lamanya air bersikulasi dalam jam untuk kolam
reang, yang baik adalah 6 sampai 8 jam.

5. Penghitungan kuantitas air.


a. Tentukan kedatangan tamu rata-rata sehari.
b. Tentukan BL atas dasar formula :
BL = 75 % dari kedatangan tamu rata-rata/hari ( untuk kota pelajar aatau yang
penduduknya suka mandi di kolam renang )

BL = 50 % dari kedatangan tamu rata-rata/hari ( untuk kota-kota biasa ).


c. Tentukan kapasitas kolam renang berdasarkan formula di atas menurut tipe dari
kolamnya. Untuk tipe recirculating :
Volume kolam (gallon) = 50 x BL

Contoh kasus :

Sebuah kota berpenduduk 1 juta orang. Dalam kota tersebut ada 2 buah kolam renang yang
diperkirakan setiap kolam memberikan pelayanan kepada kira-kira setengah dari jumlah
penduduk tersebut. Bila kita diminta memberikan saran berapa besar kolam tersebut
supaya memenuhi syarat kuantitas dan kadar khlornya. Jika dibuat tipe recirculating dengan
waktu operasional pukul 07.00 – 18.00 (Turn Over mesin 8 jam dan khlor aktif yang tersedia
80%) dengan penggunaan disinfektan sebesar 0,02 ppm ?

Penyelesaian :

Setengah dari penduduk kota tsb = ½ x 1.000.000 = 500.000 orang.


Kedatangan maksimal = 1% , jadi 1% x 500.000 = 5.000 orang.
Kedatangan minimal = ½ kedatangan maksimal, jadi ½ x 5.000 = 2.500 orang.

160
Kedatangan rata-rata sehari :

[ Kedatangan maksimal ] + [ Kedatangan minimal ]


Kedatangan sehari-hari = -------------------------------------------------------------------------
2
5.000 + 2.500
= ------------------------- = 3.750 orang
2

BL = 50 % dari kedatangan rata-rata sehari


= 50% x 3.750 = 1.875 orang

Volume kolam renang = 50 x BL = 50 x 1.875 = 9.3750 gallon


= 9.3750 x 4 liter = 375.000 liter = 375 m3

6. Penghitungan kebutuhan Khlor


a. Tentukan kapasitas kolam renang dengan menggunakan Becker Formula

BL = 1.875
m = 3 (dilihat dari perilaku mandi kebanyakan masyarakat
Indonesia)

Waktu operasional (Operational Time / OT)


T = ------------------------------------------------------------
Turn Over Mesin (TO)
18.00 – 07.00 9
= ----------------------- = ------- = 1,13 = 2
8 8

BL x T 3
kapasitas kolam dalam gallon = --------------
m

1.875 x 23
= ------------------ =
3

161
b. Tentukan kebutuhan Khlor dengan menggunakan rumus
Kebutuhan Khlor = D x ppm x b
= liter x 0,2 ppm x 80%
= ……… mg = ………. Kg

RINGKASAN

Sanitasi kolam renang merupakan kegiatan yang terkait dengan pengolahan air bersih dan
pencegahan penyakit yang diakibat dari air. Pada sanitasi kolam renang selain aspek
kesehatan, aspek keselamatan, kebersihan dan pengolahan air bersih menjadi prioritas
dalam pengelolaan kolam renang.

Beberapa hal yang dibutuhkan dalam sanitasi kolam renang :


1. Ketersedian lahan yang digunakan untuk kolam renang dan bangunan penunjang dalam
pengelolaan kolam renang
2. Ketersediaan air yang meliputi;
a. Kuantitas air,
b. Kualitas air secara fisik, biologis dan bakteriologis
c. Pengolahan air berkisar pada beberapa macam tindakan, yaitu :
1) Menjernihkan air,
2) Mendesinfeksi air, dengan cara memakai obat desinfeksi (Khlorinasi)
3. Instalasi pengolahan air bersih

162
DAFTAR ACUAN

1980, Reksosoebroto, Soebagio


Sanitasi Kolam renang, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia, Jakarta,

2001 Rumekso
Housekeeping Hotel, Penerbit ANDI, Yogyakarta

2006 Bagyono
Manajemen Housekeeping Hotel, Penerbit ALFABETA, Bandung

2011 Darsono, Agustinus


Housekeeping Hotel, Penerbit GRASINDO, Jakarta

163
164

Anda mungkin juga menyukai