Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari bab ini, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan macam-macam tempat pemandian dan sanitasi pemandian
2. Menjelaskan tentang sanitasi tipe kolam renang tipe recirculating
3. Menjghitung perkiraan kunjungan rata-rata harian kolam renang
4. Menghitung volume kolam renang yang dibutuhkan
5. Menghitung kebutuhan khlor untuk disinfektan
PENDAHULUAN
Tempat pemandian adalah suatu tempat dimana orang dapat mandi guna
membersihkan badannya, tidak pandang apakah nama tempat tersebut berupa
sungai, rawa, danau atau kolam renang.
1. Tempat pemandian dilihat dari segi kegunaannya, dibagi 2 (dua) jenis, yaitu :
a. Tempat pemandian umum ( public bathing )
b. Tempat pemandian perseorangan ( individual bathing places atau private
bathing places )
2. Tempat pemandian dilihat dari segi asalnya, dibagi 2 (dua) jenis, yaitu :
a. Tempat pemandian alam ( natural bathing places )
Dalam kategori ini termasuk :
148
1) Tempat pemandian laut
2) Tempat pemandian telaga
3) Tempat pemandian sungai, dan lain-lain.
3. Tempat pemandian dilihat dari segi tata letaknya, dibagi 2 (dua) jenis, yaitu :
a. Outdoor pool
Dalam kategori ini termasuk semua jenis tempat pemandian yang terletak
di luar daerah tempat tinggal orang ( tidak di dalam halaman perumahan),
misalnya :
1) Kolam renang picnic park di Puncak
2) Kolam renang Gelanggang Remaja Bulungan,Jakarta Selatan
b. Indoor pool
Dalam kategori ini termasuk semua jenis tempat pemandian yang terletak
di dalam daerah tempat tinggal orang (dihalaman rumah) atau di dalam
bangunan rumah, misalnya :
1) Kolam renang di Hotel
2) Kolam renang Olimpiade yang di dalam gedung.
a. b.
Kolam renang ukuran olimpiade Kolam renang ukuran olimpiade
SANITASI TEMPAT PEMANDIAN ALAM
149
Pengawasan hygiene sanitasi tempat pemandian yang bersifat alam adalah
sangat kompleks. Yang penting dalam hal ini ialah bahwa keadaan sekeliling
pemandian tersebut dijaga benar-benar kebersihannya, termasuk pembuangan
sampahnya, pembuangan air kotor serta kemungkinan adanya restoran-restoran
atau tempat penjual makanan dan minuman ( food sanitation ).
1. Air untuk pemandian tersebut tidak dicemari oleh sumber-sumber air kotor
dari daerah sekelilingnya, antara lain dari riol, septic tank dll.
2. Perlu diadakan life guard ( penjaga perenang ) yang cukup dan siap siaga
untuk menolong kemungkinan terjadinya kecelakaan saat berenang
(tenggelam, kram perut, dll )
3. Hasil pemeriksaan air yang memenuhi syarat, pada daerah di sekitar
pemandian itu berada.
4. Perlu diadakan pagar atau tanda-tanda yang jelas pada daerah yang
digunakan untuk mandi.
150
Pada tipe ini, air kolam mengalir terus menerus setiap waktu, sehingga air
kolam senantiasa dalam keadaan bersih, kaena selalu diganti dengan air
yang baru. Tipe ini adalah tipe yang terbaik, tetapi membutuhkan banyak
sekali air bersih.
3. Resirculating type
Pada tipe ini, air yang telah dipakai dan lotor secara terus menerus ( berputar
) dialirkan melalui instalasi-instalasi penyaringan ( filter-filter ) dan dipompa
kembali ke dalam kolam setelah bersih danx didesinfeksi dengan zat khlor.
Tipe ini hemat sekali, karena tidak terlalu membutuhkan banyak air, asalkan
harus dijaga, bahwa penyaringan serta pendesinfeksian air tersebut harus
berjalan dengan baik.
151
a. b.
2. Indoor pool
a. b.
3. Kombinasi keduanya.
Gambar 14.4. Kolam renang kombinasi indoor dan outdoor
152
Pemeriksaan dan pengawasan higiene / sanitasi koam renang tipe ini menitik
beratkan pada 4 (empat) hal, yaitu :
1. Keadaan luar
2. Keadaan airnya
3. Konstruksi bangunan
4. Keadaan instalasi
153
KOLAM RENANG
AIR BANGUNAN
HALAMAN
LUAR
Kuantitas
a. Jumlah
Halaman a. Pertanaman INSTALASI
b. Bathing Load
kolam b. Pemagaran
a. Letak (BL)
b. Pertanaman
c. Tempat parkir a. Syarat fisik
b. Syarat a. Zone
Kualitas
bakteriologis b. Tepi kolam
Konstruksi c. Tempat berjalan
c. Syarat kimia
kolam d. Penerangan a. Chemical feeder
e. Parit peluap b. Hair catcher
f. Kran pembersih (Hose) c. Screen chamber
a. Zat koagulan
Pengolahan g. Tangga d. Filter
b. Filtrasi
Air h. Papan peloncat e. Chlor feeder
c. Khlorinasi
i. Outlet
d. Pembasmian
j. Inlet
lumut
e. Pemeriksaan air
a. Perumahan kolam
Fasilitas b. Tribune
c. WC / urinoir
d. Pancuran air
e. Alat-alat pertolongan
f. Tanda-tanda
154
1. HALAMAN LUAR
Letak dari dari kolam renang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Kolam tersebut harus mudah dicapai (dengan berjalan kaki, naik mobil, dan jenis
kendaraan lain-lain).
b. Harus di tempat yang luas sehingga cukup menjamin tempat untuk parkir mobil,
tempat bermain anak-anak, dan lain-lain.
c. Harus di tempat yang mudah mendapat persediaan air yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan.
d. Harus di tempat strategis, sehingga dapat diharapkan banyak yang berkunjung.
e. Harus di tempat yang bebas banjir, jauh dari tempat pembuangan sampah,
pembuangan air kotor dan lain –lain yang sejenis.
f. Jangan terletak terlalu dekat dengan kolam renang lain, agar dapat diharapkan
banyak pengunjungnya.
Catatan :
Beberapa kolam renang letaknya terpencar-pencar lebih baik dan menguntungkan
masyarakat umum, dari pada satu kolam renang saja yang besar sekali pada suatu tempat
tertentu.
2. AIR
a. Kuantitas
Sebuah kolam renang harus cukup luas untuk menerima maksimal yang diharapkan
untuk setiap pengunjung yang datang tiap harinya (expected attendance ) untuk
memperoleh pengunjung tamu sebanyak mungkin maka sebuah kolam renang perlu
mempertimbangkan :
1) Lokasi atau letaknya.
2) Keadaan iklim dimana kolam tersebut dibangun.
3) Disesuaikan dengan adat kebiasaan masyarakat setempat.
4) Adanya prospek untuk dijadikan sumber keuangan daerah setempat.
5) Adanya bangunan-bangunan yang menarik bagi masyarakat umum.
b. Kualitas Air
Kualitas air kolam pemandian harus benar-benar dijaga dan diawasi kualitasnya,
sebab bila tidak akan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan gangguan
155
kesehatan lainnya kepada para perenang atau pengunjung. Penyakit-penyakit yang
ada hubungannya dengan air kolam pemandian adalah sebagai berikut :
1) Penyakit kulit, termasuk :
a) Scabies
b) Dermatitis
c) Eksim
d) Kurap air ( swimmer itch ) dan lain-lain.
2) Penyakit mata, termasuk
a) Iritasi mata
b) Conjunctivitis
Diantara semua jenis penyakit serta gangguan tersebut di atas, pada umumnya yang
paling sering terjadi adalah iritasi pada mata, yaitu mata menjadi merah sekali,
karena :
1) Pemberian kaporit yang berlebihan
2) Kondisi pH air kolam yang terlalu asam ( pH kurang dari 7 ) atau terlalu basa ( pH
lebih dari 8 ).
Kualitas air pemandian yang baik, akan menjamin keselamatan para perenang.
Pada umumnya, air kolam harus memenuhi syarat-syarat seperti yang telah
ditetapkan untuk air bersih, yaitu: air harus memenuhi syarat-syarat fisik,
bakteriologis dan kimia.
1) Syarat Fisik.
Syarat-syarat fisik air adalah sebagai berikut :
156
Syarat air dipandang dari segi fisik.
a) Warna : jernih, tidak berwarna
b) Rasa : tidak berasa
c) Bau : tidak berbau
d) Kekeruhan : tidak keruh
e) Suhu : di bawah suhu ruang
2) Syarat Bakteriologis.
a) Angka kuman dalam 1 cc kurang dari 100.
b) Bakteri Coliform harus tidak ada dalam 100 cc air.
3) Syarat Kimia.
Untuk kolam pemandian, 5 (lima) parameter syarat kimia air bersih yang
terpenting, adalah :
a) pH air = 6,5 – 9 ( untuk kolam pemandian antara 7,4 – 7,6 )
Bila air pemandian terlalu asam (pH rendah) atau terlalu basa (pH tinggi),
maka akan terjadi ha-hal sebagai berikut :
i. Timbul iritasi pada mata
ii. Proses koagulasi akan terganggu
157
1) Menjernihkan air, dengan cara :
a) Memberikan zat koagulan pada air
b) Menyaring air melalui saringan (filter)
c) Membasmi lumut
Makin kecil jumlah masyarakat setempat, makin besar prosentase jumlahyang memakai
kolam.
158
Jumlah kedatangan rata-rata sehari menetukan perkiraan jumlah orang yang yang
berenang ( yang memakai kolam ).
Kapasitas kolam renang untuk dapat menampung sejumlah pemakai kolam (perenang)
tertentu dalam batas memenuhi syarat, di sebut “bathing load “ (BL).
4. Bathing Load
adalah :kapasitas kolam renang untuk dapat menampung sejumlah pemakai kolam
renang tertentu dalam batas-batas masih memenuhi syarat.
Rumus-rumus untuk menghitung bathing load sebagai berikut :
Keterangan :
m = konstanta
m = 2, bila kolam tersebut beroperasi buruk dan tidak ada
pengawasan dari pakaian mandi.
159
m = 3, bila kolam tersebut beroperasi cukup baik dan ada
pengawasan dari pakaian mandi.
T = Turn over, yaitu lamanya air bersikulasi dalam jam untuk kolam
reang, yang baik adalah 6 sampai 8 jam.
Contoh kasus :
Sebuah kota berpenduduk 1 juta orang. Dalam kota tersebut ada 2 buah kolam renang yang
diperkirakan setiap kolam memberikan pelayanan kepada kira-kira setengah dari jumlah
penduduk tersebut. Bila kita diminta memberikan saran berapa besar kolam tersebut
supaya memenuhi syarat kuantitas dan kadar khlornya. Jika dibuat tipe recirculating dengan
waktu operasional pukul 07.00 – 18.00 (Turn Over mesin 8 jam dan khlor aktif yang tersedia
80%) dengan penggunaan disinfektan sebesar 0,02 ppm ?
Penyelesaian :
160
Kedatangan rata-rata sehari :
BL = 1.875
m = 3 (dilihat dari perilaku mandi kebanyakan masyarakat
Indonesia)
BL x T 3
kapasitas kolam dalam gallon = --------------
m
1.875 x 23
= ------------------ =
3
161
b. Tentukan kebutuhan Khlor dengan menggunakan rumus
Kebutuhan Khlor = D x ppm x b
= liter x 0,2 ppm x 80%
= ……… mg = ………. Kg
RINGKASAN
Sanitasi kolam renang merupakan kegiatan yang terkait dengan pengolahan air bersih dan
pencegahan penyakit yang diakibat dari air. Pada sanitasi kolam renang selain aspek
kesehatan, aspek keselamatan, kebersihan dan pengolahan air bersih menjadi prioritas
dalam pengelolaan kolam renang.
162
DAFTAR ACUAN
2001 Rumekso
Housekeeping Hotel, Penerbit ANDI, Yogyakarta
2006 Bagyono
Manajemen Housekeeping Hotel, Penerbit ALFABETA, Bandung
163
164