NOMOR : 015/SK-MFK/DIR-RSIA/IX/2016
TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MUTIARA BUNDA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MUTIARA BUNDA TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK MUTIARA BUNDA.
Kedua : Kebijakan tentang manajemen fasilitas dan keselamatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara
Bunda sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu adalah sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan tentang manajemen fasilitas dan keselamatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara
Bunda sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Kebijakan Umum :
1. Standar MFK.1.
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan
fasilitas.
a. Pimpinan rumah sakit mengetahui adanya peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang
berlaku terhadap fasilitas rumah sakit.
b. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan alternatif yang disetujui.
c. Pimpinan memastikan rumah sakit memenuhi hasil laporan atau catatan pemeriksaan terhadap kondisi
fasilitas.
2. Standar MFK.2.
Rumah sakit menyusun dan menjaga kelangsungan rencana tertulis yang menggambarkan proses untuk
mengelola risiko terhadap pasien, keluarga, pengunjung, dan staf.
a. Ada rencana tertulis yang mencakup a) sampai f) diatas.
b. Rencana tersebut terkini atau telah di update.
c. Rencana tersebut telah dilaksanakan sepenuhnya.
d. Rumah sakit memiliki proses evaluasi dan tindak lanjut perbaikan secara berkala.
3. Standar MFK.3.
Seorang atau lebih individu yang berkualifikasi mengawasi perencanaan dan pelaksanaan program untuk
mengelola risiko di lingkungan pelayanan.
a. Menugaskan seseorang atau beberapa petugas untuk melaksanakan program pengawasan dan pengarahan.
b. Kualifikasi petugas tersebut berdasarkan pengalaman atau pelatihan.
c. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan program pengawasan meliputi elemen a) sampai g)
diatas.
4. Standar MFK.3.1
Program monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan kejadian lainnya yang mendukung
perencanaan pengurangan risiko lebih lanjut.
a. Ada program monitoring manajemen risiko fasilitas atau lingkungan.
b. Data monitoring digunakan untuk mengembangkan program.
5. Standar MFK.4.
Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan program yang menjamin keselamatan dan keamanan
lingkungan fisik.
a. Rumah sakit memiliki program yang menjamin keselamatan dan keamanan fasilitas fisik, termasuk
monitoring, dan pengamanan area yang diidentifikasikan sebagai area berisiko.
b. Program yang memastikan bahwa semua staf, pengunjung, dan vendor dapat diidentifikasi dan semua area
berisiko termonitor dan terjaga.
c. Program efektif untuk mencegah cidera dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung .
d. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama pembangunan dan renovasi.
e. Pimpinanan memanfaatkan sumber daya yang ada sesuai rencana yang disetujui.
f. Bila unit independen ada dalam lingkungan fasilitas pelayanan pasien yang disurvei, rumah sakit harus
memastikan bahwa unit tersebut mematuhi program keselamatan.
6. Standar MFK.4.1.
Rumah sakit melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk
mengurangi risiko dan menjamin fasilitas fisik yang aman bagi pasien, keluarga, staf, dan penunjung.
a. Rumah sakit memiliki dokumen terkini dan akurat tentang hasil pemeriksaan fasilitas fisik.
b. Rumah sakit memiliki rencana mengurangi risiko berdasarkan hasil pemeriksaan.
c. Rumah sakit membuat kemajuan dalam melaksanakan rencana yang telah dibuat.
7. Standar MFK.4.2.
Rumah sakit merencanakan dan menganggarkan untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan atau
komponen lainnya berdasarkan hasil inspeksi dan tetap mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
a. Rumah sakit mempunyai rencana dan anggaran agar dapat memenuhi peraturan perundangan dan ketentuan
lain yang berlaku.
b. Rumah sakit mempunyai rencana dan anggaran untuk memperbaiki atau mengganti sistem, bangunan, atau
komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat beroperasi aman dan efektif.
8. Standar MFK.5.
Rumah sakit memiliki rencana dan pengendalian tentang inventaris, penanganan, penyimpanan dan
penggunaan peralatan berbahaya serta rencana dan pengendalian pembuangan limbah peralatan berbahaya.
a. Rumah sakit mengidentifikasi bahan berbahaya dan limbahnya dan membuat daftar terbaru bahan
berbahaya yang ada di rumah sakit.
b. Rencana meliputi penanganan, penyimpanan dan penggunaan yang aman .
c. Rencana meliputi pelaporan dan investigasi dari tumpahan (spill), paparan (exposure), dan insiden lainnya.
d. Rencana meliputi penanganan limbah yang sesuai di dalam rumah sakit dan pembuangan limbah bahan
berbahaya yang aman dan sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Rencana meliputi alat dan prosedur perlindungan yang sesuai selama menggunakan, tumpahan (spill) dan
paparan (exposure).
f. Rencana mengidentifikasi dokumen yang diperlukan, meliputi setiap izin, dan ketentuan lainnya berlaku.
g. Rencana meliputi pemasangan label bahan berbahaya dan limbahnya
h. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang disurvei, rumah sakit memastikan
bahwa unit tersebut mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya.
9. Standar MFK.6.
Rumah Sakit membuat rencana manajemen kedaruratan dan program penanganan kedaruratan komunitas,
wabah, dan bencana baik bencana alam atau bencana lainnya.
a. Rumah sakit harus mengidenfikasi kemungkinan terjadinya bencana internal dan eksternal, seperti keadaan
darurat dalam masyarakat, wabah, dan bencana alam atau bencana lainnya, serta terjadinya kejadian wabah
yang menimbulkan terjadinya risiko yang signifikan.
b. Rumah sakit merencanakan untuk menangani kemungkinan bencana, meliputi item a) sampai g) diatas.