Anda di halaman 1dari 21

Hasil Analisis Dokumen UKL-UPL

Kegiatan Rencana Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya


PT. Arsynergy Resource di Kawasan Industri Maspion Estate Kecamatan
Manyar Kabupaten Gresik

Disusun oleh :
Kelompok 2 IKM C 2014
1. Imroatul Hasanah

101411131057

2. Nandella Larasati

101411131060

3. Alfin Wahyudiono

101411131103

4. Anisa Mumpuni

101411133026

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Airlangga Surabaya
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengelolaan Lingkungan hidup dengan
baik dan semaksimal mungkin.
Adapun makalah Pengelolaan Lingkungan hidup yang membahas tentang
UKL-UPL di Kawasan Industri ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan tugas ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pengelolaan
Lingkungan hidup ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, November 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian UKL-UPL

2.2 Penyusunan UKL-UPL

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pedoman Peraturan Penyusunan UKL-UPL

3.2 Analisis Sistematika Penyusunan Laporan UKL-UPL

10

3.3 Dampak Lingkungan dari Kegiatan atau Usaha Industri

14

BAB IV PENUTUP

17

4.1 Kesimpulan

17

4.2 Saran

17

Daftar Pustaka

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan
kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan,
atau dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan
manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara
menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk
menopangnya.
Dalam setiap pembangunan akan ada berbagai usaha atau kegiatan yang
pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, oleh
karena itu perlu dijaga keserasian antar usaha/kegiatan tersebut dengan
menganalisa dari sejak awal perencanaannya. Dengan demikian langkah
pengendalian dampak negatif dapat dipersiapkan sedini mungkin.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimasi dampak negatif yang
timbul dari suatu jenis usaha atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), maka
wajib dilakukan penyusunan kajian kelayakan lingkungan berupa UKL dan
UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup). Instrumen lingkungan ini disatu sisi merupakan kajian
kelayakan lingkungan bagi kegiatan yang akan memulai usaha tetapi disisi
lain juga merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin
memulai usaha.
Dokumen UKL dan UPL memberikan gambaran tentang jenis rencana
atau kegiatan yang dilaksanakan berikut dengan identitas pemrakarsa kegiatan,
kondisi rona lingkungan hidup awal, dampak-dampak yang akan terjadi, serta
bentuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang sistematis dan
implementatif. Dokumen ini dijadikan sebagai dasar dan acuan bagi
pemrakarsa

dalam

mengantisipasi,

menghindari,

mencegah,

serta

menanggulangi dampak negatif yang mungkin muncul terhadap lingkungan


hidup.
Dalam setiap penyusunan dokumen UKL dan UPL harus mengacu pada
peraturan yang berlaku ketika dokumen tersebut dibuat. Sehingga, dalam
makalah ini akan dibahas mengenai format, sistematika, dan kesesuaian
dokumen UKL dan UPL Kegiatan Rencana Pembangunan Refinery Natural
Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources di Kawasan Industrial
Maspion Estate Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dengan peraturan
yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pedoman peraturan yang berlaku ketika membuat dokumen UKL dan
UPL Kegiatan Rencana Pembangunan Refinery Natural Gas dan
Prasarananya PT. Arsynergy Resources di Kawasan Industrial Maspion
Estate Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik?
2. Bagaimana sistematika penyusunan dan kesesuaian dokumen UKL dan
UPL dengan pedoman peraturan perundang-undangan Kegiatan Rencana
Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy
Resources di Kawasan Industrial Maspion Estate Kecamatan Manyar
Kabupaten Gresik dengan

peraturan yang berlaku ketika dokumen

tersebut dibuat?
3. Apakah dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh Kegiatan Rencana
Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy
Resources di Kawasan Industrial Maspion Estate Kecamatan Manyar
Kabupaten Gresik?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apakah dokumen UKL dan UPL Kegiatan Rencana
Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy
Resources di Kawasan Industrial Maspion Estate Kecamatan Manyar
Kabupaten Gresik sudah berpedoman atau tidak pada peraturan yang
berlaku ketika dokumen tersebut dibuat.

b. Untuk mengetahui sistematika penyusunan dan kesesuaian dokumen


UKL dan UPL Kegiatan Rencana Pembangunan Refinery Natural Gas
dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources di Kawasan Industrial
Maspion Estate Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dengan peraturan
yang berlaku ketika dokumen tersebut dibuat.
c. Untuk mengetahui dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh
Kegiatan

Rencana

Pembangunan

Refinery

Natural

Gas

dan

Prasarananya PT. Arsynergy Resources di Kawasan Industrial Maspion


Estate Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
1.4 Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini bagi mahasiswa yaitu bertambahnya
ilmu pengetahuan mengenai penyusunan dokumen UKL dan UPL yang sesuai
dengan peraturan yang ada serta meningkatkan kemampuan analisis
mahasiswa dan berpikir kritis terhadap suatu persoalan. Harapan ke depannya
agar ilmu ini bisa diimplementasikan dalam masyarakat, sehingga tidak hanya
menjadi suatu teori dalam pembelajaran saja.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian UKL-UPL


Upaya

Pengelolaan

Lingkungan

Hidup

dan

Upaya

Pemantauan

Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan


pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting
terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan (Peraturan Menteri Negara LH
Republik Indonesia No. 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
LH).
2.2 Penyusunan UKL-UPL
Menurut Peraturan Menteri Negara LH Republik Indonesia No. 16 Tahun
2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen LH, Penyusunan UKL-UPL
adalah kegiatan pengisian formulir UKL-UPL yang dilakukan oleh Pemrakarsa.
Formulir UKL-UPL yang dimaksud memuat:
1. Identitas Pemrakarsa
Harus ditulis dengan jelas identitas pemrakarsa, termasuk institusi
dan orang yang bertangggung jawab atas rencana kegiatan yang
diajukannya. Jika tidak ada nama badan usaha/instansi pemerintah, hanya
ditulis nama pemrakarsa (untuk perseorangan).
2. Rencana Usaha dan/ Kegiatan, pada bagian ini pemrakarsa menjelaskan:
a) Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang
Bagian ini menjelaskan mengenai Kesesuaian lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang sesuai
ketentuan peraturan perundangan. Informasi kesesuaian lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang seperti
tersebut di atas dapat disajikan dalam bentuk peta tumpang susun
(overlay) antara peta batas tapak proyek rencana usaha dan/atau
kegiatan dengan peta RTRW yang berlaku dan sudah ditetapkan

(peta rancangan RTRW tidak dapat dipergunakan). Disamping itu,


untuk jenis rencana usaha dan/atau kegiatan tertentu, pemrakarsa
harus melakukan analisis spasial kesesuaian lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan dengan peta indikatif penundaan izin baru
(PIPIB) yang tercantum dalam Inpres Nomor 10 Tahun 2011, atau
peraturan revisinya maupun terbitnya ketentuan baru yang
mengatur mengenai hal ini.
b) Penjelasan mengenai persetujuan prinsip atas rencana kegiatan
Bagian ini menguraikan perihal adanya persetujuan prinsip
yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara
prinsip dapat dilakukan dari pihak yang berwenang. Bukti formal
atas persetujuan prinsip tersebut wajib dilampirkan.
c) Uraian mengenai komponen rencana kegiatan yang dapat
menimbulkan dampak lingkungan
Dalam bagian ini, pemrakarsa menuliskan komponenkomponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang diyakini dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Uraian tersebut dapat
menggunakan tahap pelaksanaan proyek, yaitu tahap prakonstruksi,
kontruksi, operasi dan penutupan/pasca operasi. Tahapan proyek
tersebut disesuaikan dengan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi, Dan Program Pengelolaan Serta
Pemantauan Lingkungan.
Bagian ini pada dasarnya berisi satu tabel/matriks, yang
merangkum
mengenai:
a) Dampak lingkungan yang ditimbulkan rencana usaha dan/atau
kegiatan. Kolom Dampak Lingkungan terdiri atas empat sub kolom
yang berisi informasi:
i.

sumber dampak, yang diisi dengan informasi mengenai


jenis sub kegiatan penghasil dampak untuk setiap tahapan
kegiatan (prakontruksi, konstruksi, operasi dan pasca
operasi);

ii.

jenis dampak, yang diisi dengan informasi tentang seluruh


dampak lingkungan yang mungkin timbul dari kegiatan
pada setiap tahapan kegiatan; dan

iii.

besaran dampak, yang diisi dengan informasi mengenai:


untuk parameter yang bersifat kuantitatif, besaran dampak
harus dinyatakan secara kuantitatif.

b) Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup. Kolom Upaya


Pengelolaan Lingkungan Hidup terdiri atas tiga sub kolom yang
berisi informasi:
i.

bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang diisi


dengan informasi mengenai bentuk/jenis pengelolaan
lingkungan hidup yang direncanakan untuk mengelola
setiap dampak lingkungan yang ditimbulkan;

ii.

lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan


informasi mengenai lokasi dimana pengelolaan lingkungan
dimaksud dilakukan (dapat dilengkapi dengan narasi yang
menerangkan bahwa lokasi tersebut disajikan lebih jelas
dalam peta pengelolaan lingkungan pada lampiran UKLUPL); dan

iii.

periode pengelolaan lingkungan hidup, yang diisi dengan


informasi mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk
upaya pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan.

c) Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup. Kolom Upaya


Pemantauan Lingkungan Hidup terdiri atas tiga sub kolom yang
berisi informasi:
i.

bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi


dengan informasi mengenai cara, metode, dan/atau teknik
untuk melakukan pemantauan atas kualitas lingkungan
hidup yang menjadi indikator kerberhasilan pengelolaan
lingkungan hidup (dapat termasuk di dalamnya: metode
pengumpulan dan analisis data kualitas lingkungan hidup,
dan lain sebagainya);

ii.

lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan


informasi mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan
dimaksud dilakukan (dapat dilengkapi dengan narasi yang
menerangkan bahwa lokasi tersebut disajikan lebih jelas
dalam peta pemantauan lingkungan pada lampiran UKLUPL); dan

iii.

periode pemantauan lingkungan hidup, yang diisi dengan


informasi mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk
upaya pemantauan lingkungan hidup yang direncanakan.

d) Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Kolom


Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi
dengan informasi mengenai berbagai institusi yang terkait dengan
pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup
yang akan:
i.

melakukan/melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup


dan pemantauan lingkungan hidup;

ii.

melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan


lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup; dan

iii.

menerima pelaporan secara berkala atas hasil pelaksanaan


komitmen pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan
lingkungan hidup sesuai dengan lingkup tugas instansi yang
bersangkutan, dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Dalam bagian ini, Pemrakarsa dapat melengkapi dengan peta,


sketsa, atau gambar dengan skala yang memadai terkait dengan program
pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Peta yang disertakan harus
memenuhi kaidah-kaidah kartografi.
4. Jumlah dan Jenis Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Yang dibutuhkan dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diajukan memerlukan izin PPLH, maka dalam bagian ini, pemrakarsa
menuliskan daftar jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan

10

lingkungan hidup yang dibutuhkan berdasarkan upaya pengelolaan


lingkungan hidup.
5. Pernyataan Komitmen Pemrakarsa Untuk Melaksanakan Ketentuan Yang
Tercantum Dalam Formulir UKL-UPL.
Bagian

ini

berisi

pernyataan/komitmen

pemrakarsa

untuk

melaksanakan UKL-UPL yang ditandatangani di atas kertas bermaterai.


6. Daftar Pustaka
Pada bagian ini utarakan sumber data dan informasi yang
digunakan dalam penyusunan UKL-UPL baik yang berupa buku, majalah,
makalah, tulisan, maupun laporan hasil-hasil penelitian. Bahan-bahan
pustaka tersebut agar ditulis dengan berpedoman pada tata cara penulisan
pustaka.
7. Lampiran
Formulir UKL-UPL juga dapat dilampirkan data dan informasi lain
yang dianggap perlu atau relevan, antara lain:
a) bukti formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut
secara prinsip dapat dilakukan;
b) bukti formal bahwa rencana lokasi Usaha dan/atau Kegiatan telah
sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku;
c) informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap
perlu);
d) peta yang sesuai dengan kaidah kartografi dan/atau ilustrasi lokasi
dengan skala yang memadai yang menggambarkan lokasi
pengelolaan lingkungan hidup dan lokasi pemantauan lingkungan
hidup; dan
e) data dan informasi lain yang dianggap perlu.

11

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Pedoman Peraturan Penyusunan UKL-UPL


Dalam penyusunan analisis ini penulis melakukan perbandingan baik
secara isi maupun secara penulis dengan berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Untuk melakukan perbandingan,
didasarkan pedoman utama yaitu lampiran formulir UPL-UKL pada peraturan
menteri yang ditinjau langsung pada pasal 8 yang berbunyi:
1) Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
b memuat:
a. identitas pemrakarsa;
b. rencana usaha dan/atau kegiatan;
c. dampak lingkungan yang akan terjadi, dan program pengelolaan
serta pemantauan lingkungan;
d.

jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan


hidup yang dibutuhkan; dan

e. pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan


yang tercantum dalam formulir UKL-UPL.
f. Daftar Pustaka; dan
g. Lampiran
(2) Pengisian formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan pedoman pengisian formulir UKL-UPL sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

Gambar 1 Bukti Pernyataan dari Dokumen


12

Dokumen utama yang kelompok dua analisis adalah Dokumen Upaya


pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKLUPL) Kegiatan Rencana pembangunan refinery natural gas dan prasarananya PT.
Arsynergy resources di kawasan industrial Maspion estate Kecamatan manyar
Kabupaten gresik yang diterbitkan oleh PT. ARSYNERGY RESOURCES tahun
2014.
3.2 Analisis Sistematika Penyusunan Dokumen UKL-UPL
Berikut adalah analisa sistematika penyusunan di dalam dokumen
penyusunan UKL-UPL di Industri PT. Arsynergy resources:
1. Identitas Pemrakarsa
Dalam dokumen tersebut sudah tercantum identitas pemrakarsa
secara lengkap. Didalam peraturan menteri menunjukkan wajib memuat 1)
Nama Pemrakarsa dan harus ditulis dengan jelas identitas pemrakarsa,
termasuk institusi dan orang yang bertangggung jawab atas rencana
kegiatan yang diajukannya, dan 2) Alamat Kantor, kode pos, No. Telp
dan Fax. email. Komentar yang penulis dapat sampaikan adalah pada poin
identitas akan sangat baik apabila disertai nomor identitas resmi yang
dikeluarkan oleh negara seperti KTP.

Gambar 2 Bukti Identitas Pemrakarsa


2. Identitas Penyusun
Dalam dokumen tersebut tidak dicantumkan identitas penyusun
dokumen. Poin penyusun ini sangatlah penting karena menunjukkan
kredibilitas dari sebuah dokumen. Apakah pembuatan dokumen ini dibuat
dengan oleh para pihak yang ahli di bidangnya. Poin ini tidak ada dalam

13

peraturan namun sangatlah penting dan dijelaskan dalam penjelasan yang


dosen

berikan.

Identitias

ini

dapat

memuat

didalamnya

tanda

kependudukan, gelar serta sertifikasi yang dimiliki oleh penyusun


dokumen.
3. Rencana Usaha dan / atau Kegiatan
Dalam dokumen tersebut sudah mencantumkan usaha dan / atau
kegiatan secara lengkap yang terdiri dari nama usaha, lokasi usaha, dan
skala besaran usaha / kegiatan. Baik secara konten maupun struktural hal
tersebut sudah ada dengan jelas dan rapi.

Gambar 3 Bukti Rencana Usaha dan / atau Kegiatan


4. Informasi Lingkungan Hidup
Informasi yang berkaitan dengan kondisi perusahaan dalam
lingkungan hidup tidak termuat secara struktural pada peraturan yang ada
namun termuat dalam penjelasan yang dosen berikan. Hal tersebut termuat
sebagai berikut.

14

Gambar 4 Bukti Informasi Lingkungan Hidup


5. Garis besar komponen rencana usaha dan/atau kegiatan
Dalam dokumen tersebut sudah tercantum garis besar komponen
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan terjadi secara lengkap.

Gambar 5 Garis besar komponen rencana usaha dan/atau kegiatan

15

6. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan


Dalam dokumen tersebut sudah tercantum dampak lingkungan
yang akan terjadi secara lengkap. Baik secara isi maupun secara struktural
yang ada diperaturan.

Gambar 6 Bukti Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan


7. Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Dalam dokumen tersebut sudah tercantum program pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup yang berupa bentuk upaya pengelolaan
lingkungan hidup secara lengkap.

Gambar 7 Bukti bentuk upaya pengelolaan dan pemantauan

16

8. Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup


Dalam dokumen tersebut sudah tercantum surat pernyataan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup secara lengkap.

Gambar 8 Bukti Surat Pernyataan Lingkungan Hidup


3.3 Dampak Lingkungan dari Kegiatan atau Usaha Industri
Setiap usaha atau kegiatan yang dibangun akan mampu Menghasilkan
bermacam-macam dampak bagi lingkungan. Berikut adalah dampak
lingkungan dari masing-masing tahapan kegiatan atau usaha di PT. Arsynergy
Resources yaitu:
1. Tahap Pra konstruksi
Tempat sasaran sumber dampak yang terjadi yaitu penyiapan lahan.
Jenis dampak yang timbul di tempat sasaran yaitu:
a.

Penurunan kualitas udara

b. Gangguan lalu lintas


c. Kerusakan jalan
d. Penurunan kesehatan masyarakat

17

2. Tahap Konstruksi
Sasaran sumber dampak yaitu mobilisasi dan demobilisasi
peralatan dan material. Jenis dampak yang terjadi adalah terjadinya
gangguan lalin darat dan laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan
Refinery Natural Gas dan Prasarananya.
a. Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas
Sasaran sumber dampak yaitu pemasangan perpipaan gas dan flare
gas. Jenis dampak yang akan terjadi di tempat sasaran tersebut yaitu:
1. potensi kebakaran
2. kecelakaan kerja.
b. Pemasangan Unit Refinery Natural gas
Sasaran sumber dampak yaitu pemasangan unit refinery natural
gas. Jenis dampak yang akan terjadi di tempat sasaran tersebut yaitu:
1. potensi kebakaran
2. kecelakaan kerja
3. Tahap Operasi
a. Rekruiment Tenaga Kerja
Sasaran sumber dampak yaitu rekruiment tenaga kerja. Jenis
dampak yang akan terjadi di sasaran tersebut yaitu:
1. kesempatan tenaga kerja
2. peningkatan PAD
b. Operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya
Sasaran sumber dampak yaitu operasional refinery natural gas dan
prasarananya (perpipaan gas dan flare). Jenis dampak yang akan
terjadi di tempat sasaran tersebut yaitu:
1. Kebocoran gas
2. Penurunan kualitas udara.
3. Potensi kebakaran.
4. Penurunan kesehatan masyarakat.
5. Keresahan masyarakat.
6. Timbulnya limbah pelumas bekas
7. Timbulnya ceceran pelumas

18

8. Timbulnya limbah cair domestik


9. Terganggunya biota laut
10. Penurunan kualitas air laut
11. Timbulnya kemacetan lalu lintas laut
c. Operasional Kantor
Sasaran sumber dampak yang terdampak yaitu operasional kantor. Jenis
dampak yang dapat terjadi di bagian tersebut yaitu:
1. Limbah padat perkantoran
2. Limbah cair domestik
Untuk mengurangi atau meminimalisir dampak dari setiap masing-masing
tahapan maka

perusahaan tersebut wajib melakukan upaya pemantauan

lingkungan hidup yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan tempat sasaran dan
dampak yang akan terjadi di tiap tahapan.

19

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Untuk membangun suatu kegiatan atau usaha pembangunan harus
tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya agar pembangunan yang
didirikan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Agar
pembangunan tersebut berwawasan lingkungan, pembangunan usaha atau
kegiatan yang didirikan maka wajib dilakukan

penyusunan

kajian

kelayakan lingkungan berupa UKL dan UPL (Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) untuk
mendapatkan izin membangun usaha. Dalam penyusunan laporan tersebut
disertakan

juga

dampak-dampak

lingkungan

apa

yang

dapat

mempengaruhi lingkungan sehingga dapat diminimalisir bahaya yang


terjadi bagi lingkungan. Di industri Refinery Natural Gas dan
Prasarananya PT. Arsynergy Resource di Kawasan Industri Maspion
Estate Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik sudah memenuhi syarat
UKP-UPL cukup lengkap karena sistematika susunan yang dibentuk atau
dibuat sesuai dengan aturan yang ada di peraturan perundang-undangan
sehingga industri tersebut dapat memperoleh izin kegiatan atau usaha
meskipun identitas penyusun tidak dicantumkan dalam laporan .
4.2 Saran
Untuk pelaksanaan kegiatan industri Refinery Natural Gas dan
Prasarananya PT. Arsynergy Resource di Kawasan Industri Maspion
Estate

Kecamatan

Manyar

Kabupaten

Gresik

meskipun

sudah

mendapatkan izin dan membuat laporan kajian lingkungan hidup (UKLUPL) diharapkan untuk tetap menjaga dan konsisten menjaga keadaan
lingkungan seperti yang sudah dicantumkan dalam laporan UKL-UPL dan
dapat memberi perlakuan lebih untuk meminimalisir dampak yang terjadi.

20

DAFTAR PUSTAKA
PT. Arsynergy Resources, 2014, Dokumen Upaya pengelolaan lingkungan hidup
Dan Upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL) Kegiatan Rencana
pembangunan refinery natural gas Dan prasarananya pt. Arsynergy
resources Di kawasan industrial Maspion estate Kecamatan manyar
Kabupaten gresik
Peraturan Menteri Negara LH Republik Indonesia No. 16 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

21

Anda mungkin juga menyukai