Anda di halaman 1dari 3

1.

A. Posisi AMDAL dalam Siklus Proyek


PP 27/1999 Pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan bagian kegiatan
studi kelayakan rencana usaha dan/atau kegiatan. Untuk mencapai hasil kajian AMDAL yang optimum, prosedur yang
dilakukan mesti pada tahap awal dalam proses perencanaan proyek, sehingga biasanya EIA dilakukan pada awal tahap PraStudi Kelayakan (Pre-FS) atau Studi Kelayakan (FS)Studi kelayakan pada umumnya meliputi analisis dari aspek teknis dan
aspek ekonomis-finansial.
Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 di atas, maka studi kelayakan bagi usaha dan kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup meliputi komponen analisis teknis, analisis ekonomis-finansial, dan analisis mengenai
dampak lingkungan hidup.

2.

Oleh karena itu, analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah harus disusun dan mendapatkan keputusan dari instansi
yang bertanggung jawab sebelum kegiatan konstruksi usaha dan kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan.Jika kajian
dilakukan di akhir siklus proyek, dikhawatirkan hasil kajian AMDAL tidak akan memberi banyak manfaat kepada
pemrakarsa dan implementasi kegiatan dapat mengalami penundaan, sehingga merugikan pemrakarsa.
Apa yang dimaksud dengan RKL dan RPL dan gambarkan skema proses penyusunan RKL dan RPL

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)


RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi
dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang
terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan
dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. Jadi, RKL ini berisikan upaya dari
si pemrakarsa untuk meminimalisir dampak lingkungan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan
lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil
pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang
telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk
mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.

3. Mengapa dokumen RKL dan RPL di masukan dalam sistem amdal ?


jelaskan
Untuk menjamin agar suatu usaha / kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan
tanpa merusak dan mengorbankan lingkungan, dengan kata lain usaha tersebut layak dari aspek Dan

merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha / kegiatan.
Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul
dari usaha / kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak
negatif dan mengembangkan dampak positif.
4.

Bila RKL dan RPL telah dibuat, maka dukumen PIL dan andal, tidak terpakai lagi. Jelaskan pendapat
saudara. ?
Kareana Dokemen PIL hanya Sebagai acuan untuk menyusun RKL dan RPL
ANDAL memuat pembahasan yang rinci dan mendalam tentang studi terhadap dampak penting
kegiatan yang diusulkan.
Sedangkan RKL dan RPL merupakan persyaratan mandatory menurut PP 51/1993, sebagai bagian
kelengkapan dokumen AMDAL bagi kegiatan wajib AMDAL.
RKL menghasilkan matriks tentang pengelolaan lingkungan hidup, sedangkan RPL memuat cara
pemantauan lingkungan berdasarkan prediksi yang telah disusun.

5.

Apa fungsi RKL dan RPL dalam perencangan dan perencanaan pengembangan suatu wilaya

Fungsi RKL
Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemborosan sumber daya alam secara
lebih luas.

Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di sekitarnya.


Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.
Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.

Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena adanya proporsi aspek ekonomis, teknis dan
lingkungan.

Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan baku, energi)

Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.

Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar sehingga
terhindar dari konflik sosial yang saling merugikan.

Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.

Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu kegiatan sehingga dapat menghindari
terjadinya dampak negatif dan dapat memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut.

Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan upaya pengelolaan lingkungan yang
dilakukan pemrakarsa kegiatan, sehingga kepentingan kedua belah pihak saling dihormati dan dilindungi.

Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana pembangunan yang mempunyai pengaruh
terhadap nasib dan kepentingan mereka.

Fungsi RPL
Alat evaluasi terhadap mekanisme kerja suatu sistem pengelolaan lingkungan
Mengetahui keunggulan & kelemahan pengelolaan lingkungan
Dapat memonitor secara dini perubahan perubahan kualitas lingkungan
Memperkecil resiko dan potensi gugatan hukum dari pihak eksternal terhadap dampak kegiatan
Menjadi alat bukti dalam menilai ketaatan/kepatuhan pemprakarsa terhadap peraturan perundang-undangan
Meningkatkan citra baik perusahaan dikalangan pemerintah, konsumen, mitra bisnis dan masyarakat

Sumber Referensi :
http://kuliah-kelautan.blogspot.co.id/2015/03/amdal-rkl-dan-rpl-definisi-danfungsi.html
http://setanon.blogspot.co.id/2010/03/amdal-andal.html
http://youngchemist13.blogspot.co.id/2010/07/tata-cara-pelaksanaan-amdal.html
http://veronicaambassador.blogspot.co.id/2015/01/amdal.html
https://lismei05.wordpress.com/2015/01/07/analisis-dampak-lingkungan/
https://endangjegoz.wordpress.com/2012/12/19/amdal/
https://www.academia.edu/8371401/analisis_dampak_lingkungan
http://turateamo.blogspot.co.id/2014/12/defenisi-peran-dan-manfaat-amdal.html

Anda mungkin juga menyukai