Anda di halaman 1dari 25

KEBIJAKAN DLHK PROVINSI BANTEN

DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3

1 Drs.Odi Junaedi, M.Si


DLHK Provinsi Banten
 UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
 UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
 PP 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
 PP 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
 PERMEN LH 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3;
 PERMEN LH 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan DASAR
Limbah B3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh Pemerintah
Daerah; HUKUM
 PERMEN LH 02 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah B3; PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
 PERMEN LH 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah B3
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor: 01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknik Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3;
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor: 02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah B3;
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor: 03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah B3; dan
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor: 04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara
Penimbunan Hasil Pengolahan Limbah B3.
3 SIKLUS
PENGELOLAAN EKSPOR
LIMBAH B3

 Di setiap mata rantai pengelolaan dilakukan pencatatan dan pengendalian dengan izin
untuk memastikan dipenuhinya persyaratan lokasi, fasilitas, teknologi, dan baku mutu.
 Setiap perpindahan limbah B3 disertai dengan manifes untuk memastikan pengelolaan
dilakukan sesuai prinsip from cradle to grave.
Definisi B3 dan Limbah B3
(Pasal 1 butir 20, 21 dan 22 UU 32/2009)
4
• Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan dan/ atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup manusia, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lain
• Limbah :adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
• Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disingkat limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun
Kondisi Pengelolaan Limbah B3 di Provinsi Banten
 Belum semua Pelaku Usaha/kegiatan memiliki TPS limbah B3
 Belum semua Pelaku Usaha/kegiatan memiliki izin pengelolaan
limbah B3;
 Belum semua Pelaku usaha/kegiatan mentaati tata cara
penyimpanan limbah B3
 Belum semua pelaku usaha/kegiatan memberikan limbah B3
kepada pihak III yang berizin.
 Belum semua pelaku usaha/kegiatan membuat laporan
pengelolaan limbah setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Bupati,
Gubernur dan Menlh
 Belum semua pelaku usaha/kegiatan memiliki Sistem Tanggap
Darurat Pengelolaan LB3.
Lanjutan

 Pelaku usaha/kegiatan masih memasukkan biaya pengelolaan


limbah B3 merupakan variabel cosh bukan fix cosh
 Belum semua pelaku usaha/kegiatan memahami/mengetahui
tata cara pengelolaan limbah B3
 Adanya tekanan dari masyarakat sekitar agar semua limbah
yang dihasilkan oleh pelaku usaha/kegiatan dikelola oleh
kelompok masyarakat/lembaga tertentu.
 Pembuangan atau penimbunan LB3 ke media lingkungan (open
dumping)
KONDISI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI LAPANGAN
1. Timbulan limbah B3 yang tidak disimpan di TPS
2. Banyak limbah B3 yang tidak dikelola dengan baik
URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI DALAM
PENGELOLAAN LIMBAH B3

Izin pengumpulan limbah B3 skala Provinsi


Rekomendasi izin pengumpulan limbah B3
skala Nasional
Pengawasan PLB3,
Pengawasan sistem tanggap darurat,
penanggulangan kecelakaan PLB3,
pemulihan pencemaran LB3 skala provinsi
Kebijakan Pengelolaan Limbah B3 DLHK
Provinsi Banten

Mendorong peningkatan kualitas


lingkungan (kualitas air, udara dan
vegetasi) melalui pengelolaan sampah dan
limbah B3 serta pengendalian pencemaran
dan kerusakan serta pemeliharaan
lingkungan hidup
STRATEGI DLHK PROVINSI BANTEN DALAM PENGELOLAAN LB3

Pelayanan Perijinan Pengumpulan LB3 Skala Provinsi dan


Rekomendasi Pengumpulan LB3 Skala Nasional
Pembinaan dan Pemantauan pengelolaan limbah B3 kepada
pelaku usaha dan/kegiatan.
Peningkatan Pengawasan terhadap pelaku usaha/industri
Penegakan pelaksanaan Perundang-undangan untuk
mewujudkan Pembangunan yang berwawasan Lingkungan.
SISTEM PERIZINAN PENGELOLAAN
19 LIMBAH B3

PENYIMPAN Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan


Limbah B3

PENGUMPULAN Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengumpulan


Limbah B3

PENGANGKUTAN Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengangkutan


Limbah B3

PEMANFAATAN Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan


Limbah B3

PENGOLAHAN Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan


Limbah B3

PENIMBUNAN Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penimbunan


Limbah B3
20 KEWENANGAN PENERBITAN IZIN

BUPATI/WALIKOT GUBERNUR MENTERI


A
PENYIMPANAN 
PENGUMPULAN   
PENGANGKUTA 
N
PEMANFAATAN 
PENGOLAHAN 
PENIMBUNAN 
21 MASA BERLAKU IZIN

IZIN MASA BERLAKU


PENYIMPANAN 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
PENGUMPULAN 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
PENGANGKUTAN 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang -
rekomendasi
PEMANFAATAN 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
PENGOLAHAN 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
PENIMBUNAN 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang
PEMBINAAN & PEMANTAUAN PENGELOLAAN LIMBAH
B3

1. Bintek LB3 100 perusahaan


2. Pemantauan LB3 100 perusahaan
3. Proper 80 Perusahaan
PENGAWASAN TERHADAP PELAKU USAHA TAHUN 2018

1. Wasdal 200 perusahaan


2. Sistem Tanggap Darurat : Kota Cilegon dan Kota
Tangsel
PENEGAKAN HUKUM.

1. Membuat MoU antara Gubernur Banten, Kejati


Banten, Polda Metro Jaya, Polda Banten dan
Pusat Pengelolaan LH Regional Jawa tentang
penegakan Hukum satu atap.
2. Memberikan sangsi dan penegakan Hukum
terhadap pelaku usaha dari hasil Proper, Wasdal,
laporan masyarakat dan media massa.
25

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai