Anda di halaman 1dari 47

PENGELOLAAN LIMBAH

BAHAN BERBAHAYA BERACUN (LB3)


Standar dan Sertifikasi Kompetensi
OPERASIONAL PENGELOLAAN LIMBAH B3 (OPLB3)
Penanggungjawab Pengelolaan LB3
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 187 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah Dan
Daur Ulang, Pembuangan Dan Pembersihan Limbah Dan Sampah Bidang Pengelolaan Limbah
industri

Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2019 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah,
Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi Golongan Pokok Pengelolaan dan Daur
Ulang Sampah Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

PT. Lingkungan Lestari Jaya


Out Line
1. Pengantar Pemenuhan Persyaratan Kompetensi Sesuai SKKNI
2. Dasar Hukum
3. Pendahuluan (Pengenalan Hukum Lingkungan)
4. Dampak LB3 terhadap Lingkungan
5. Penjelasan Unit kompetensi SKKNI (Manager)

1. Melakukan Pengurusan Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


(Limbah B3)
2. Merencanakan Minimasi Limbah B3
3. Melaksanakan Minimasi Limbah B3
4. Melakukan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
5. Melakukan Pemantauan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah
B3)
6. Melakukan Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3
7. Menyusun Laporan Kegiatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3)
8. Melakukan Evaluasi Hasil Analisis Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah
B3)
9. Melakukan Pengemasan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
10. Melakukan Tindakan K3 terhadap Bahaya Pengelolaan LB3
Unit Kompetensi Operator
1. Pengantar Pemenuhan Persyaratan Kompetensi Sesuai SKKNI
2. Dasar Hukum
3. Pendahuluan (Pengenalan Hukum Lingkungan)
4. Dampak LB3 terhadap Lingkungan
5. Penjelasan Unit kompetensi SKKNI
1) Melaksanakan Minimalisasi Limbah B3
2) Melakukan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah
B3)
3) Melakukan Pemantauan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3)
4) Menyusun Laporan Kegiatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3)
5) Melakukan Pengemasan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah
B3)
6) Melakukan Tindakan K3 terhadap Bahaya Pengelolaan LB3

6. Tips dan Trik lulus sertifikasi BNSP


7. Latihan Wawancara
2. Dasar Hukum
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN TENTANG

UU 32/2009 (Pasal 58 – 61) Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU 11/2020 Cipta Kerja

PP 22/2021 Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH

PerMenLHK NO. 33 Tahun Tentang Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah
2009 B3
PermenLH
Simbol dan Label Limbah B3
14/2013
PerMenLHK No.
Tentang Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi Bahan
P.101/MENLHK/SETJEN/KUM.1
Berbahaya dan Beracun
/11/2018

PerMenLH No 74/2019 Program kedaruratan Limbah B3

Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah


PermenLH 6/2021
Bahan Berbahaya dan Beracun
PERATURAN PENGELOLAAN B3 dan LIMBAH B3
No Lama Baru
1 PP 101 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah PP 22 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Bahan Berbahaya dan Beracun Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2 PerMenLH No. 18 Tahun 2009 Tentang Tata Cara PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
Perizinan Pengelolaan Limbah B3 dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
3 PerMenLHK No. PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
P.63/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2016 TentangTata dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Cara Penimbunan Limbah Berbahaya dan Beracun
Bahan Berbahaya dan Beracun di Fasilitas
Penimbusan
Akhir
4 PerMenLHK PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
Nomor P.95/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
tentang Berbahaya dan Beracun
Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun Terintegrasi dengan Izin Lingkungan melalui
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
ElektronikHidup dan Kehutanan
No Lama Baru

5 PerMenLHK PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara


Nomor P.12/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2018 tentang dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Persyaratan dan Tata Cara Dumping (Pembuangan) Berbahaya dan Beracun
Limbah ke Laut
6 PerMenLHK PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
Nomor P.4/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2020 tentang dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Berbahaya dan Beracun

7 PerMenLHK PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara


Nomor P.10/MENLHK/SETJEN/PLB.3/4/2020 tentang dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Tata Cara Uji Karakteristik dan Penetapan Status Berbahaya dan Beracun
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
8 PerMenLHK PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
Nomor P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 tentang dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Berbahaya dan Beracun
9 PerMenLHK PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
Nomor P.18/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2020 tentang dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Berbahaya dan Beracun
No Lama Baru

10 KepKa Bapedal Nomor KEP- PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Berbahaya dan Beracun

11 KepMenLH Nomor 128 PerMenLHK No. 6 tahun 2021 Tentang Tata Cara
Tahun 2003 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Pengolahan Limbah Minyak Bumi dan Tanah Berbahaya dan Beracun
Terkontaminasi oleh Minyak Bumi Secara Biologis

12 PerMenLH No. 14 Tahun 2013 Tentang Simbol dan Berlaku


Label Limbah B3
13 PerMenLHK No. Berlaku
P.101/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 Tentang
Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi Bahan
Berbahaya dan Beracun
No Lama Baru

12 PerMenLH No. 14 Tahun 2013 Tentang Simbol dan Berlaku


Label Limbah B3
13 PerMenLHK No. Berlaku
P.101/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 Tentang
Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi Bahan
Berbahaya dan Beracun
14 PerMenLHK NO. 33 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Berlaku
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

15 PerMenLHK No. Berlaku


P.74/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 Tentang
Program Kedaruratan Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun dan/atau Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
16 PerMenLH No. 5 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Berlaku
Limbah di Pelabuhan
Catatan :
• PP 22 Tahun 2021 merubah PP 101 tahun 2014 dikarenakan
adanya perubahan definisi terkait izin lingkungan (berubah
menjadi persetujuan lingkungan) dan menggabungkan
perubahan PP 41/1999 dan PP 82/2001
• Hal yang paling baru di PerMenLHK 6/2021 adalah adanya
Persetujuan Teknis untuk kegiatan pengumpulan,
pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan, yang nantinya
akan muncul Sertifikat Laik Operasi (SLO)
B3 Adalah...

Limbah B3 (LB3) Adalah...


3. Pengantar Hukum Lingkungan
(UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
UU 32/2009 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 65 (1)
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.

VS
Pasal 67

Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi


lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup.
Prinsip Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Menjaga lingkungan hidup (Udara, Air, Lahan dan Laut) tetap
dalam kondisi baik dan sehat untuk aktivitas kehidupan
seluruh warga negara;
Pasal 28 H ayat 1 UUD 1945: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”

2. Memastikan segala kegiatan perekonomian (seperti


Pertanian, Perkebunan, Hutan Tanaman Industri &
Pertambangan) dilakukan secara berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
Pasal 33 ayat 4 UUD 1945: “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
Pasal 20 Ayat (3)
Setiap orang diperbolehkan
UU 32/2009 untuk membuang limbah ke
PERLINDUNGAN media lingkungan hidup dengan
DAN persyaratan:
PENGELOLAAN a. memenuhi baku mutu
LINGKUNGAN lingkungan hidup
HIDUP b. mendapat persetujuan dari
Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah
PP 5/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
dan PP 22/2021 tentang Penyelenggaraan dan Perlindungan Lingkungan Hidup

RENDAH

MENENGAH RENDAH Non KBLI untuk PengajuanPerizinan


PERIZINAN penghasil LB3 Berusaha
BERUSAHA
BERBASIS SYARAT :
RESIKO MENENGAH TINGGI ✓ Persetujuan Lingkungan (PL) *
✓ Surat Persetujuan Operasional (SLO) *
KBLI ✓ Standart Teknis (sesuai kegiatannya)
TINGGI PENGELOLA
LB3 (jasa)

✓ Pengumpulan Diatur dalam PP 22 / 2021


✓ Pemanfaatan
✓ Pengolahan
✓ Penimbunan

Diatur dalam PP 5 / 2021


Perizinan Berusaha
Pasal 1 dan 37 UU CK
Kondisi Eksisting

Izin Lingkungan “Pelaku Usaha tidak perlu


mengurus banyak Perizinan, Cukup mengurus
Perizinan Berusaha
Izin Mendirikan
Bangunan

Izin Usaha Persyaratan dan kewajiban


Aspek Lingkungan
Perizinan
Berusaha
“Diintegrasikan”
Izin PPLH

Andalalin
“Semangat UU Cipta Kerja adalah
Penyederhanaan Regulasi Perizinan”
Izin Lokasi

“Izin Lingkungan tidak dihilangkan namun tujuan dan fungsinya diintegrasikan ke dalam
Perizinan Berusaha” 35
Pengelolaan LB3 dalam UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja

✓ Pasal 59 ayat (1), setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pegelolaan limbah B3 yang dihasilkannya;
✓ Pasal 59 ayat (3), dalam hal setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan Limbah B3 , pengelolaannya
diserahkan ke pada pihak lain;
✓ Pasal 59 ayat (4), Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat Perizinan Berusaha,
atau Persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah;
✓ Pasal 69 ayat (1) d. Setiap orang dilarang memasukkan limbah B3 ke dalam
wilayah Negara Kesatauan Republik Indonesia;
✓ Pasal 88, setiap orang yang tindakannya, usahanya dan/atau kegiatannya
menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang
menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggungjawab
mutlak atas kerugian yang terjadi dari usaha dan/atau kegiatannya.
Lingkup Pengaturan
PP 22 Tahun 2021 tentang PPLH

1) Penetapan Limbah B3
2) Pengurangan limbah B3
3) Penyimpanan limbah B3
4) Pengumpulan limbah B3
5) Pengangkutan limbah B3
6) Pemanfaaatan limbah B3
7) Pengolahan Limbah B3
8) Penimbunan Limbah B3
9) Dumping (Pembuangan) limbah B3
10) Pengecualian Limbah B3
11) Perpindahan lintas batas limbah B3
12) PenanggulanganPencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup dan Pemulihan Lingkungan Hidup
13) Sistem Tanggap Darurat dalam pengelolaan Limbah B3
14) Pembiayaan
3. Dampak LB3 terhadap Lingkungan Hidup
Beberapa isu penting yang melatarbelakangi pentingnya
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

➢ Meningkatnya penggunaan B3 pada berbagai


kegiatan, antara lain pada kegiatan perindustrian,
pertambangan, energi, migas, kesehatan, rumah
tangga dan kegiatan lainnya,
➢ Meningkatnya upaya pengendalian pencemaran
udara dan pengendalian pencemaran air, yang akan
menghasilkan lumpur/sludge atau debu yang
berbahaya dan beracun,
➢ Dampak penting atau pencemaran yang diakibatkan
oleh pembuangan limbah B3 terhadap lingkungan
➢ Indonesia merupakan salah satu negara tujuan
tempat pembuangan limbah B3.
Berbagai Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dampak
Dari Kegiatan yang Tidak Taat Aturan
Sludge IPAL

Reagen bekas

Kemasan bekas

Slag
Olie bekas Aki bekas

Limbah infectius
Tanah terkontaminasi
DampakK MERCURY diMinamata -
Jepang
Gambaran Dampak Akibat Limbah B3
45
POTENSI BAHAYA SAMPAH B3

2016

Sumber: Iswanto, dkk., 2016


46
….. Lanjutan.

Sumber: Iswanto, dkk., 2016


47
48
P E N G E LO L A A N L I M B A H B 3
a. penetapan Limbah B3;
b. Pengurangan Limbah B3;
c. Penyimpanan Limbah B3;
d. Pengumpulan Limbah B3;
e. Pengangkutan Limbah B3;
f. Pemanfaatan Limbah B3;
Ruang Lingkup g. Pengolahan Limbah B3;
Pengelolaan h. Penimbunan Limbah B3;

Limbah B3 i.
j.
Dumping (Pembuangan) Limbah B3;
pengecualian Limbah B3;
(Pasal 274 – 449)
k. perpindahan lintas batas Limbah B3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
dan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan
Limbah B3; dan
n. pembiayaan.
Beberapa Pengertian:
✓ Penghasil Limbah B3 adalah Setiap Orang yang karena usaha
dan/atau kegiatannya menghasilkan Limbah B3.
✓ Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi
pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan.
✓ Dumping (Pembuangan) adalah kegiatan membuang,
menempatkan, dan/atau memasukkan Limbah dan/atau bahan
dalam jumlah, konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu dengan
persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup tertentu.
✓ Pengurangan Limbah B3 adalah kegiatan Penghasil Limbah B3
untuk mengurangi jumlah dan/atau mengurangi sifat bahaya
dan/atau racun dari Limbah B3 sebelum dihasilkan dari suatu
usaha dan/atau kegiatan.

51
PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3

Polluter pays principle


• Penghasil bertanggung jawab
terhadap limbah B3 yg dihasilkan Reduksi

PENGURANGAN VOLUME LIMBAH B3


From cradle to grave ➔ From cradle

PRIORITAS PENGELOLAAN
to cradle
• Pemantauan sejak limbah B3
dihasilkan sampai dengan 3R (Reuse, Recycle,
pengelola akhir Recovery)
• Orientasinya pemanfaatan limbah
B3 jika memungkinkan.
Minimisasi Limbah B3
Pengolahan
• Mendahulukan reduksi dan hirarki
pengolahan limbah B3 yg
dihasilkan
Proximity
Penimbuna
• Pengelolaan/pengolahan sedekat n / Landfill
mungkin dengan tempat dihasilkan
Sumber: Dit. PKPLB3,
2019 HIERARKI PENGELOL A AN LIMBAH B 3 52
Sumber: Iyan Suwargana, 2018 53
PENETAPAN LIMBAH B3

Dalam hal terdapat Limbah di luar


daftar Limbah B3 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IX Memenuhi
+ List
LB3
karakteristik
LB3
PEMERINTAH

Melakukan Uji Tidak memenuhi Tetap


Karakteristik Limbah B3 karakteristik Limbah
meliputi: Karakteristik Non

+
a. mudah meledak; LB3 B3
b. mudah menyala;
c. reaktif;
d. infeksius;
e. korosif; dan/atau
f. beracun.
Limbah nonB3 :
slag besi, slag nikel, dan FABA
PEMERINTAH data + referensi (fly ash bottom ash) dari PLTU
PENGURANGAN LIMBAH B3

Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui:


pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang semula mengandung B3
SUBSTITUSI BAHAN, digantikan dengan bahan baku dan/atau bahan penolong yang tidak
mengandung B3

MODIFIKASI PROSES, pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien

MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN

Laporan mengenai pelaksanaan


Pengurangan Limbah B3. WAJIB
disampaikan secara tertulis
MENTERI
LHK
PENYIMPANAN LIMBAH B3

Kedepan, tidak Selama ini


ada lagi izin TPS Kewenangan izin
LB3 berdiri TPS LB3 ada di
Izin TPS LB3 di Kab/Kota
integrasikan ke sendiri
dalam NIB atau
dokumen Amdal,
UKL-UPL
Cukup dengan
(tergantung risiko
Pelaku Usaha). memenuhi
persyaratan &
ketentuan teknis
TPS LB3 yg
ditetapkan

Perubahan
Bila terjadi perubahan Dokumen
karena pengembangan Amdal, UKL-UPL,
kegiatan atau disesuaikan
dengan peraturan
PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK
JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3
Menteri LHK, Gubernur Menyampaikan Lapora
(untuk Pengumpulan Skala VALIDASI Menteri LHK
Pembangunan Fasilitas dan
Provinsi); dan Bupati/ 2 hari
Uji Coba
WaliKota (untuk
Pengumpulan Skala
Kabupaten/Kota). Proses pembangunan
fasilitas Pengelolaan
Limbah B3 atau Uji Coba
oleh Penghasil Limbah B3
VERIFIKASI
10 Hari
Terbit Perizinan Berusaha Menteri,
Mengajukan Permohonan Tidak: Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai

Ya/Sesuai
Disertai alasan kewenangan penerbitan Perizinan

Tidak
Persetujuan Teknis:
penolakan. Berusaha sesuai sektor
VERIFIKASI
1. Pengumpulan Limbah B3; (Lihat RPP NSPK)
7 Hari
2. Pengolahan Limbah B3,
3. Pemanfaatan Limbah B3,
4. Penimbunan Limbah B3. Ya Terbit Persetujuan Lingkungan
Penerbitan SLO
Proses Penerbitan oleh Menteri
7 Hari 7 Hari

PERTEK Penanggung jawab Usaha/Kegiatan


diterbitkan mengajukan permohonan Uji AMDAL
atau pemeriksaan formular UKL-UPL, Penyampaian
Pemohon/ Menteri,
kepada Menteri. (Salah satunya surat agar
Jasa Pengelola Gubernur, atau
menguji Rincian Teknis Penyimpanan merubah
Limbah B3 Bupati /
Limbah B3) pertek. 7 Hari.
WaliKota.
KEDUDUKAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN

Penilaian Administratif Penilaian Substantif

Menteri Bupati/
Gubernur
LHK Wali Kota
Kewenangan Penerbitan
“Pertek”

Pemerintah Pemerintah
Pusat Daerah
(Provinsi, Kabupaten, Kota)
1. Menteri: Pengumpulan LB3 skala 1. Gubernur: Pengumpulan LB3
nasional; skala provinsi; dan
2. Pemanfaatan LB3; 2. Bupati/Walikota: Pengumpulan
3. Pengolahan LB3; LB3 skala Kab./Kota.
4. Penimbunan LB3; dan
5. Dumping LB3.
>> Ps. 34
Terimakasih
P E N G E LO L A A N L I M B A H
NON-B3
a. pengurangan Limbah nonB3;
b. penyimpanan Limbah nonB3;
c. pemanfaatan Limbah nonB3;
d. penimbunan Limbah nonB3;
Ruang Lingkup
Pengelolaan e. perpindahan lintas batas Limbah
nonB3;
Limbah nonB3 f. penanggulangan Pencemaran
(Pasal 450 – 470) Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan
Pemulihan Fungsi Lingkungan
Hidup; dan
g. pelaporan.
PENGELOLAAN LIMBAH NONB3

Pengelolaan Limbah nonB3 dilakukan terhadap :


termuat dalam daftar Limbah nonB3 yang tercantum dalam Sesuai persyaratan teknis
✓ Limbah nonB3 TERDAFTAR Lampiran XIV Pengelolaan Limbah nonB3

Limbah B3 yang dikecualikan dari Limbah B3 Sesuai yang tertuang dalam


✓ Limbah nonB3 KHUSUS berdasarkan penetapan pengecualian dari Pengelolaan penetapan pengecualian Limbah
B30
Limbah B3 dari sumber spesifik

Rincian pengelolaan Limbah nonB3 yang


Dalam hal pelaksanaan Usaha termuat dalam Persetujuan Lingkungan :
dan/atau Kegiatan menghasilkan
Limbah nonB3 baru yang tidak
termuat dalam Persetujuan a. identitas Limbah nonB3;
Lingkungan, penghasil Limbah
b. bentuk Limbah nonB3;
nonB3 melakukan perubahan
Persetujuan Lingkungan c. sumber Limbah nonB3;
d. jumlah Limbah nonB3 yang dihasilkan setiap bulan; dan
e. jenis pengelolaan Limbah nonB3.
Pengelolaan 1. pengurangan Limbah nonB3; DILARANG melakukan
Limbah nonB3 2. penyimpanan Limbah nonB3; a. Dumping (pembuangan) Limbah nonB3
terhadap 3. pemanfaatan Limbah nonB3; tanpa Persetujuan dari Pemerintah
MELIPUTI : 4. penimbunan Limbah nonB3; Pusat;
Limbah nonB3 5. perpindahan lintas batas Limbah nonB3;
terdaftar b. pembakaran secara terbuka (open
6. Penanggulangan Pencemaran burning);
Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan c. pencampuran Limbah nonB3 dengan
Lingkungan Hidup dan pemulihan fungsi Limbah B3; dan
Lingkungan Hidup; dan d. melakukan penimbunan Limbah nonB3
7. pelaporan. di fasilitas tempat pemrosesan akhir.

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah nonB3, yang melakukan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan
Lingkungan Hidup wajib melaksanakan:
➢ Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; dan
➢ pemulihan fungsi Lingkungan Hidup.
PENGELOLAAN LIMBAH NON B3
PENGHASIL

Pengajuan
PL Pengajuan Uji AMDAL atau UKL-UPL,
kepada Menteri, Gubernur, atau
Bupati/Walikota sesuai kewenangan
penerbitan Perizinan Berusaha sesuai Terbit Perizinan Berusaha
sektor
oleh Menteri, Gubernur, atau
(Salah satunya menguji Rincian Bupati/Walikota sesuai kewenangan
Pengelolaan Limbah nonB3: penerbitan Perizinan Berusaha
1. Pengurangan Limbah nonB3 sesuai sektor (Lihat RPP NSPK)
2. Penyimpanan Limbah nonB3
OSS 3. Pemanfaatan Limbah nonB3
4. Penimbunan Limbah nonB3

Terbit Persetujuan Lingkungan


oleh Menteri, Gubernur, atau
Bupati/Walikota sesuai kewenangan
penerbitan Perizinan Berusaha sesuai
sektor (Lihat RPP NSPK)

Penghasil
Limbah B3
Kode Jenis Limbah Sumber Limbah nonB3
Limbah nonB3

N101 Slag Besi/Baja Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
(Steel Slag)

Daftar Limbah N102 Slag nikel (slag Proses peleburan bijih nikel, yang menggunakan

nonB3
nickel) teknologi selain teknologi induction furnace atau kupola.

(Lampiran XIV) N103 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
dengan menggunakan teknologi selain teknologi
induction furnace/kupola
N104 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
dengan menggunakan teknologi electric arc furnace
(EAF)
N105 PS ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
dengan menggunakan teknologi selain teknologi
induction furnace atau kupola.
N106 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas
pembangkitan listrik tenaga uap PLTU, atau dari kegiatan
lain yang menggunakan teknologi selain stoker Boiler

N107 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, atau
dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain
stoker Boiler
N108 Spent bleaching Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan
earth minyak hewani atau nabati yang menghasilkan SBE hasil
ekstraksi dengan kandungan minyak di bawah 3 %

N109 Pasir foundry (sand Proses casting logam dengan penggunaan pelarut
foundry) dengan titik nyala diatas 600C

Anda mungkin juga menyukai