Anda di halaman 1dari 10

NAMA : GINA LUCIANA SISKA

NPM : 18K251002
KELAS : SEMESTER V REGULER B
TUGAS : REGULASI TENTANG LIMBAH & PENCEMARAN

A. REGULASI HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH

Beberapa peraturan perundang undangan di Indonesia terkait dengan


pengelolaan limbah, antara lain:

1. Undang – Undang

a. UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sunber Daya


Alamdan Lingkungan Hidup.
b. UU No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan.
c. UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations
Conservation on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa MengenaiKeanekaragan Hayati)
d. UU No, 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations
Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka
Kerja PBB Mengenai Perubahan Iklim).
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
f. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air
g. UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
h. UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
i. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
j. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

1
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup berisi tentang :

- Pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dimaksudkan


untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan
lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang guna
menunjang terlaksananya pembangunanberkelanjutan serta
dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat serta
perkembangan lingkungan global.
- Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat, mempunyai hak atas informasi yang
berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup
dan setiap orang berhak danberkewajiban untuk berperan
serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup serta
berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup
serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup.

2. Peraturan Pemerintah

a. PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan


Berbahaya dan Beracun
b. PP Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
dan/atau Perusakan Laut
c. PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
e. PP. No, 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara
f. PP No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan PP No. 18 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
g. PP No. 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan
Tanah Untuk Produksi Biomassa
h. PP No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun
i. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air ,
Pengendalian Pencemaran Air
j. PP No. 27 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif
k. PP No. 4 Tahun 2003 tentangPengendalian Kerusakan dan atau
Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan
Kebakaran Hutan dan atau Lainnya.
l. PP No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM)

2
m. PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 07 tahun 2010 Tentang Sertifikasi
kompetensi penyusun dokumen analisis mengenai Dampak
lingkungan hidup dan persyaratan lembaga pelatihan
Kompetensi penyusun dokumen analisis mengenai dampak
Lingkungan hidup
n. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri
o. PP No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
p. PP No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah “setiap limbah


yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena
sifat dan /atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,baik secara
langsung maupun tidak langsung dapa merusak dan/atau
mencemarkan lingkungan hidup dan/atau membahaya dampak
yang ditimbulkan oleh limbah B3 yang dibuang langsung ke
lingkungan sangat besar dan bersifat akumulatif,dampak tersebut.

PP 101 tahun 2014 merupakan pengganti PP yang lama tentang


Pengelolaan Limbah b3 yaitu PP 18/1999 Jumto PP 85/1999. Secara
umum ada pokok-pokok perubahan di PP 101 tahun 2014 ini. PP 101
tahun 2014 lebih detail dan lebih lengkap dibanding PP sebelumnya
sebagai berikut :

1. Sanksi Lebih Berat dan Peraturannya Lebih Ketat


2. Bertambahnya Jenis Limbah Yang Dikategorikan Limbah B3
3. Pengelolaan Limbah B3 harus dilakukan secara terpadu karena
dapat menimbulkan kerugian terhadap kesehatan manusia,
makhluk hidup lainnya dan lingkungan hidup.
4. Perusahaan penghasil Limbah B3 wajb bertanggungjawab sejak
Limbah B3 dihasilkan sampai dimusnahkan (from cradle to
grave) dengan melakukan pengelolaan secara internal dengan
benar dan memastikan pihak ke 3 pengelola Limbah B3
memenuhi regulasi dan kompeten.
5. Dalam tuntutan hukum, Limbah B3 tergolong dalam tuntutan
yang bersifat formal. Artinya, seseorang atau perusahaan dapat
dikenakan tuntutan perdata dan pidana lingkungan karena cara
mengelola Limbah B3 yang tidak sesuai dengan peraturan,
tanpa perlu dibuktikan bahwa perbuatannya tersebut telah
mencemari lingkungan.

3
6. Pengetahuan tentang cara pengelolaan Limbah B3 yang
memenuhi persyaratan wajib diketahui oleh pihak-pihak yang
terkait dengan Limbah B3 dan pihak ke 3 yang bekerjasama
dengan perusahaan.
7. Di Bagian Ketentuan Umum
8. Bagian Perpindahan Lintas Batas Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun

3. Peraturan Menteri

a. Per Men LH No. 5 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor Lama
b. Permen LH No. 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Rencana Usaha
dan Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL
c. Per Men LH No. 3 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pengumpulan
dan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di
Pelabuhan
d. Per Men LH No. 7 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak bagi Ketel Uap
e. Per Men LH No. 2 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
f. Per Men LH No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian
Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
g. Permen PU 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangn Sistem Pengelolaan Air Limbah
pemukiman
h. Per Men LH No. 17 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak bagi Usaha dan/ atau Kegiatan Industri
Keramik
i. Per Men LH No. 18 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak bagi Usaha dan/ atau Kegiatan Industri
Carbon Black
j. Per Men LH No. 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak bagi Usaha dan/ atau Kegiatan
Pembangkit Tenaga Listrik Termal
k. Per Men LH No. 5 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Limbah di
Pelabuhan
l. Per Men LH No. 4 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Emisi
Gas Buang Kendaraan Bermotor
m. Per Men LH No. 7 Tahun 2009 tentang Ambang Batas
Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru
n. Per Men LH No. 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak bagi Usaha dan/ atau Kegiatan Minyak
dan Gas Bumi

4
o. Per Men LH No. 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
p. Per Men LH No. 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan
dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah
q. Per Men LH No. 33 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemulihan
Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
r. Per Men LH No. 35 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Halon
s. Per Men LH No. 02 Tahun 2010 tentang Penggunaan Sistem
Elektronik Registrasi Bahan Berbahaya dan Beracun dalam
Rangka Indonesia Nasional Single Window di Kementerian
Lingkungan Hidup
t. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun
2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
u. Per Men LH No. 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengendalian
Pencemaran Udara di Daerah
v. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun
2010 Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau
Kegiatan Tetapi Belum memiliki dokumen lingkungan hidup
w. Permen PU 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang PU dan Penataan Ruangan
x. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
92/MENKES/PER/IV/2010 TentangPersyaratan Kualitas Air
Minum
y. Permen LH Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
z. Permen LH Nomor. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak
Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.
aa. Permen LH Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana
Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

5
Permen LH No. 03 Tahun 2008 mengatur tentang tata cara
pemberian simbol dan label Bahan Berbahaya dan Beracun untuk
menandakan klasifikasinya. Adapun klasifikasi dari masing-masing
B3 dibedakan oleh sifat-sifatnya berikut ini :

- Mudah meledak (explosive);


- Pengoksidasi (oxidizing);
- Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
- Sangat mudah menyala (highly flammable);
- Mudah menyala (flammable);
- Amat sangat beracun (extremely toxic);
- Sangat beracun ( highly toxic);
- Peracun (toxic);
- Berbahaya (harmful);
- Iritasi (irritant);
- Korosif (corrosive);
- Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to environment);
- Karsinogenik (carcinogenic);
- Teratogenik (teratogenic);
- Mutagenic (mutagenic); dan
- Bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas).

4. Keputusan Menteri

a. KepMen LH No. Kep-35/MenLH/10/ 1993 tentang Ambang


Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
b. KepMen LH No. 12/MENLH/3/ 1994 tentang Pedoman Umum
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan
c. KepMen LH No. 13/MENLH/3/ 1994 tentang Pedoman
Susunan Keanggotaan dan Tata Kerja Komisi AMDAL
d. KepMen LH No. 14/MENLH/3/ 1994 tentang Pedoman Umum
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
e. KepMen LH No. 15/MENLH/3/ 1994 tentang Pembentukan
Komisi AMDAL Terpadu
f. KepMen LH No. 42/MENLH/1 1/ 1994 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan
g. Kep Men LH No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak
h. KepMen LH No. Kep-35/MenLH/7/ 1995 tentang Program Kali
Bersih (PROKASI H)

6
i. KepMen LH No. Kep-35A/ MenLH /7/ 1995 tentang Program
Penilaian Kinerja Perusahaan/ Kegiatan Usaha Dalam
Pengendalian Pencemaran di Lingkup Kegiatan PROKASIH
(Proper Prokasih)
j. KepMen LH No. 51/MenLH/10/ 1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
k. KepMen LH No. 52/MENLH/10/ 1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Hoteli
l. KepMen LH No. 58/MENLH/10/ 1995 tentang Baku Mutu
LimbahCair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
m. KepMen LH No. 54/MENLH/1 1/ 1995 tentang Pembentukan
Komisi AMDAL Terpadu/ Multisektor dan Regional
n. KepMen LH No. 55/MENLH/1 1/ 1995 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Regional
o. KepMen LH No. 57/MENLH/12/ 1995 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Usaha atau Kegiatan
Terpadu/Multisektor
p. KepMen LH No. Kep-15/MENLH/4/ 1996 tentang tentang
Program Langit Biru.
q. KepMen LH No. Kep-14/MENLH/11/ 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
r. KepMen LH No. Kep-16/MENnLH/4/ 1996 tentang Penetapan
Prioritas P{ropinsi Dati I Program Langit Biru.
s. KepMen LH No. 42/MENLH/10/1996 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan Gas Serta Panas Bumi
t. KepMen LH No. 43/ MENLH/10/1996 tentang Kriteria
Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambanagn
Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas di Daratan..
u. Kep Men LH No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat
Kebisingan
v. KepMen LH No 49/MENLH/ 11/1996 Baku Tingkat Getaran.
w. KepMen LH No 50/MENLH/ 11/1996 Baku Tingkat Kebauan..
x. KepMen LH No 45/MENLH/ 11/1997 tentang Indeks Standar
Pencemar Udara.
y. KepMen LH No. 09/MENLH/4/ 1997 tentang Perubahan
KepMen LH No. 42 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Limbah Cair
BagiKegiatan Minyak dan Gas Serta Panas Bumi
z. KepMen LH No. 02/MENLH/1/ 1998 tentang Penetapan
Pedoman Baku Mutu Lingkungan
aa. KepMen LH No. 03/MENLH/1/1998 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kawasan Industri
bb. KepMen LH No. 30/MENLH/1 0/ 1999 tentang Panduan
Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan
cc. KepMen LH No. 42/MENLH/1999 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Audit Lingkungan

7
dd. KepMen LH No. 2 Tahun 2000 tentang Pedoman
PenilaianDokumen AMDAL
ee. KepMen LH No. 4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan
AMDAL Kegiatan Pembangunan Permukiman Terpadu
ff. KepMen LH No. 5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan
AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah
gg. KepMen LH No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja
Komisi Penilai AMDAL
hh. KepMen LH No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman
Pembentukan” Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota
ii. KepMen LH No. 42 Tahun 2000 tentang Susunan Keanggotaan
Komisi Penilai Tim Teknis Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
jj. KepMen LH No. 4/MENLH/11/2001 tentang Kerusakan
Terumbu Karang.
kk. KepMen LH No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha
Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL
ll. KepMen LH No. 30 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Audit Lingkungan Hidup Yang diwajibkan
mm. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86
Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup
nn. KepMen LH No. 129 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Emisi
Usaha dan atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi.
oo. KepMen LH No. 141 Tahun 2003 tentang Ambang Batas Emisi
Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan
Bermotor Yang Sedang Diproduksi.
pp. KepMen LH No. 28 Tahun 2003 tentang Pedoman Teknis
Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah dan Industri Minyak Sawit
Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit
qq. KepMen LH No. 29 Tahun 2003 tentang Pedoman Syarat dan
Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air
rr. KepMen LH No. 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis
Kualitas” Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air
Permukaan
ss. KepMen LH No. 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan
Daya Tampung BebanPencemaran Air Pada Sum ber Air
tt. KepMen LH No. 111 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai
Syarat dan Tata Cara PerizinanSerta Pedoman Kajian
Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air
uu. KepMen LH No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik
vv. KepMen LH No. 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batu Bara

8
ww. KepMen LH No. 114 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengkajian
tentang Pedoman Pengkajian Untuk Menetapkan Kelas Air
xx. KepMen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan
Status Mutu Air
yy. Kep Men LH No. 129/MENLH/2003 tentang Baku Mutu Emisi
Usaha dan atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi
zz. Kep Men LH No. 141/MENLH/2003 tentang Ambang Batas
Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan
Kendaraan Bermotor yang Sedang Diproduksi (Current
Production)
aaa. KepMen LH No. 142 Tahun 2003 tentang Perubahan KepMen
LH No. 111 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan
Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan Air
Limbah ke Air atau Sumber Air
bbb. KepMen LH No. 128 Tahun 2003 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Minyak Bumi dan
Tanah Terkontaminasi Oleh Minyak
ccc. KepMen LH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
ddd. Kep Men LH No. 133 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Emisi bagi
Kegiatan Industri Pupuk
eee. Kep Men LH No. 252 Tahun 2004 tentang Program Penilaian
Peringkat Hasil Uji Tipe Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Tipe Baru
fff. KepMen LH No. 179 tentang Ralat Atas KepMen LH No. 51
Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
ggg. KepMen LH No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
hhh. Kep Bapedal No. 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis
pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
iii. Kep Bapedal No. 107 Tahun 1997 tentang Pedoman Teknis
Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar
Pencemaran Udara

Baku mutu air limbah adalah batas kadar dan jumlah unsur
pencemar yang dapat ditolerir keberadaannya dalam air limbah
untuk dibuang ke perairan dari suatu kegiatan tertentu. Baku mutu
air limbah berfungsi sebagai suatu arahan atau pedoman
pembuangan air limbah dan pengendalian pencemaran perairan.

5. Standar Nasional Indonesia

a. SNI-19-6410-2000 Tentang Tatacara Penimbunan Tanah


Bidang resapan apada Pengelolaan Air limbah Rumah Tangga
b. SNI-03-6379-2000 Tentang Spesifikasi dan Tatacara
Pemasangan Rangkap Bau

9
c. SNI-03-6368-2000 Tentang Spesifikasi PipaBeton untuk
Saluran Air Limbah, Saluran Air Hujan dan Gorong-gorong
d. SNI-19-6409-2000 Tentang Tatacara Pengambilan contoh
limbah Tanpa Pemadatan dari Truk
e. SNI-19-6466-2000 Tentang Tatacara evaluasi lapangan untuk
sistem perencanaan pembuangan air limbah rumah tangga
f. SNI-03-2398-2002 Tentang Juknis Tatacara Perencanaan
Tangki Septik dengan Sistem Resapan
g. SNI-03-2399-2002 Tentang Tatacara Perencanaan Bangunan
Umum MCK
h. SNI-03-1733-2004 Tentang Tatacara Perencanaan Lingkungan
Pemukiman

10

Anda mungkin juga menyukai