DARI FASYANKES
Disampaikan Oleh:
Iyan Suwargana
Widyaiswara Ahli Madya - KLHK
27 Pasal Pasal
Dirubah 1, 20, 24, 25, 26, 27, 28, 32, 34,
35, 37, 39, 55, 59, 61, 63, 69, 71,
Dari Total 127 72, 73, 76,77, 82, 88, 109, 111
Pasal yang dan112
terdapat dalam 4 Pasal
UU 32/2009 Ditambahkan Pasal
61A, 82A, 82B, dan 82C
10 Pasal
Pasal
Dihapus 29, 30, 31, 36, 38, 40, 79,
93, 102, dan 110
July 23 4
cre@ted by HS
KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pasal 59 Ayat 1 s/d 6 Perubahan UU 32/2009 pada UU 06/2023
BAB VII
Permen LHK
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan No. 06/2021
Beracun Dan Pengelolaan Limbah Non B3
Tata Cara dan Persyaratan
Terdiri dari : Pengelolaan Limbah Bahan
196 Ps (Pasal 274 – 470) Berbahaya dan Beracun
Lampiran : IX, X, XI, XII, XIII, XIV & XV
Ruang Lingkup:
1. Pengelolaan Limbah B3 (Pasal 274-449)
2. Pengelolaan Limbah nonB3 (Pasal 450-470)
PENGELOLAAN LIMBAH B3 (PP 22/2021)
a. Penetapan Limbah B3
Ruang Lingkup
b. Pengurangan Limbah B3
Penyelenggaraan ❑ Rincian Teknis
c. Penyimpanan Limbah B3
Pengelolaan ❑ Standar Teknis
d. Pengumpulan Limbah B3
Limbah B3 e. Pengangkutan Limbah B3 Persetujuan
(Pasal 274 – 449) f. Pemanfaatan Limbah B Teknis & SLO
g. Pengolahan Limbah B3
h. Penimbunan Limbah B3
i. Dumping (pembuangan) Limbah B3
j. Pengecualian Limbah B3
k. Perpindahan lintas batas Limbah B3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup dan Pemulihan
Fungsi Lingkungan Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3
n. Pelaporan.
a. Pengurangan dan Pemilahan Limbah B3;
Pengelolaan Limbah B3 yang b. Penyimpanan Limbah B3;
timbul dari Fasilitas Pelayanan
c. Pengangkutan Limbah B3;
Kesehatan (Fasyankes)
(Permen LHK 56/2015) d. Pengolahan Limbah B3;
e. Penguburan Limbah B3; dan/atau
f. Penimbunan Limbah B3.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Permen LHK 56/2015) :
a. Pusat kesehatan masyarakat;
b. Klinik pelayanan kesehatan atau
sejenis; dan
c. Rumah sakit.
TUJUAN DAN BATASAN PENGATURAN
Pasal 61A
Dalam hal penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan :
b. menghasilkan, mengangkut, menyimpan,
mengumpulkan, memanfaatkan, mengolah,
dan/atau menimbun Limbah B3;
yang merupakan bagian dari kegiatan usaha,
pengelolaan tersebut dinyatakan dalam Amdal atau
UKL-UPL.
cre@ted by HS
cre@ted by HS
PENERAPAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
2. Kegiatan Usaha Berisiko NIB dan Sertifikat Standar (Pernyataan pelaku usaha u/ memenuhi standar
a. Menengah rendah, dan usaha dan/atau pemberian sertifikat standar produk o/ pemerintah)
b. Menengah tinggi NIB dan Sertifikat Standar (Pemberian sertifikat standar usaha dan/atau
standar produk yg diterbitkan oleh Pemerintah Pusat atau Daerah)
Perizinan
Berusaha :
Persyaratan • Izin
penerbitan • Sertifikat Standar
Perizinan
Berusaha
• NIB
Penegakan
RKL Matrik RKL-RPL
RPL
TERMUAT dalam
Perizinan Berusaha
Hukum:
Rinci (Psl. 24 ayat (5), UU CK) (Psl 1 angka 11 & 12, • Administrasi
UU CK) (Psl. 77, UU CK)
Pada dasarnya setiap pelaku
usaha yang telah memiliki
NIB, maka yg bersangkutan • Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan
juga telah membuat dan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
memiliki SPPL Perizinan Berusaha;
• Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
Penentuan jenis
dokumen lingkungan Mekanisme Penerbitan pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
berdasarkan Persetujuan Lingkungan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
Pemenuhan
Pembangunan
Komitmen Perling,
Setelah Fasilitas
Pertek dan SLO
PERSETUJUAN
LINGKUNGAN Surat
Permohonan - SKKL untuk Kelayakan PERIZINAN
Pertek Operasional/
PERIZINAN AMDAL BERUSAHA
BERUSAHA SLO
- PKPLH untuk
UKL UPL
Verifikasi /
Pembinaan PENGAWASAN
PENGAWASAN
Perizinan berusaha atau Persetujuan
Pemerintah terkait persetujuan
lingkungan mensyaratkan SLO
cre@ted bydan
HS
belum dipenuhi
Kewenangan Penerbitan
Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3
Pemerintah Pemerintah
Pusat Daerah
(Provinsi, Kabupaten, Kota)
No Jenis Usaha dan/atau Skala/ Besaran Skala/ Besaran UKL-UPL Skala/ Alasan Ilmiah Kategori
Kegiatan AMDAL Besaran AMDAL AMDAL/ UKL-
SPPL UPL
1 a. Luas Lahan ≥ 5 ha; 5 ha > Luas Lahan > 1ha < 1 ha,
terbangun: dan/atau dan/atau dan/atau
dan/atau
b. Luas Bangunan ≥10.000 m2. 10.000 m2 > Luas Lahan < 5.000 m2
terbangun > 5.000 m2
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Perubahan
Bila terjadi perubahan Dokumen
karena pengembangan Amdal, UKL-UPL,
kegiatan atau disesuaikan
dengan peraturan
RINCIAN TEKNIS dan STANDAR TEKNIS
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Rincian Teknis (RINTEK) Penyimpanan Limbah B3
Rincian teknis Penyimpanan Limbah B3 yang dimuat
dalam Persetujuan Lingkungan wajib bagi Penghasil
Limbah B3 dari Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal
atau UKL-UPL
PENGURANGAN
SIMBOL
PILAH KEMAS SIMPAN
LABEL LB3
tempat tumpukan
limbah (waste pile) √
waste impoundment;
dan/atau √
bentuk lainnya sesuai
dengan √ √ √ √
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
cre@ted by HS
Lokasi Penyimpanan Limbah B3 harus berada
di dalam penguasaan Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah B3, Pengumpul Limbah
B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah
B3, dan/atau Penimbun Limbah B3.
52
cre@ted by HS
Tata cara Penyimpanan Limbah B3 :
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas
Penyimpanan Limbah B3;
b. menyimpan Limbah B3 menggunakan
wadah Limbah B3 sesuai kelompok limbah B3;
c. penggunaan warna pada setiap kemasan
dan/atau wadah Limbah sesuai
karakteristik Limbah B3;
d. pemberian simbol dan label Limbah B3
pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah B3 sesuai
karakteristik Limbah B3.
KUNING
KUNING
UNGU
COKLAT
Sumber: PERMENKES 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 56
CONTOH WADAH UNTUK LIMBAH
PATOLOGIS/INFEKSIUS
WADAH DILENGKAPI DENGAN PENUTUP
TERBUAT DARI BAHAN ANTI TUSUKAN
(PLASTIK PEJAL, LOGAM) DAN ANTI
BOCOR
DILENGKAPI DENGAN KANTONG DAN
SIMBOL SESUAI KARAKTERISTIK LIMBAH
57
58
CONTOH WADAH
LIMBAH MEDIS &
KANTONGNYA
59
CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS
60
CONTOH WADAH LIMBAH BENDA TAJAM
61
KAIDAH PENGISIAN LIMBAH DALAM WADAH
ATAU KANTONG
76
PENGOLAHAN, PENGUBURAN DAN/ATAU
PENIMBUNAN
PENGOLAHAN: PENGUBURAN (DEEP BURIAL)
◆TERMAL: PENIMBUNAN (LANDFILL)
AUTOKLAF
MICROWAVE
IRADIASI
INSINERATOR
◆NONTERMAL:
DISINFEKSI KIMIAWI
PROSES BIOLOGIS
ENKAPSULASI
INERTISASI
◆TEKNOLOGI LAIN SESUAI
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI.
77
KETENTUAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 MEDIS
Pengolahan Limbah B3 dilakukan secara termal oleh:
1.Penghasil Limbah B3, yang dilakukan
menggunakan peralatan :
a. autoklaf tipe alir gravitasi dan/atau tipe vakum;
b. gelombang mikro;
c. iradiasi frekwensi radio; dan/atau
d. insinerator
Penghasil:
▪ Merupakan daerah bebas banjir, dan tidak rawan bencana alam, atau dapat
direkayasa dengan teknologi untuk PPLH
▪ Jarak antara lokasi Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3 dengan lokasi fasilitas umum diatur dalam izin lingkungan.
Pengolah:
▪ Merupakan daerah bebas banjir, dan tidak rawan bencana alam, atau dapat
direkayasa dengan teknologi untuk PPLH
▪ Berada pada jarak paling dekat 30 meter dari:
✓ Jalanan umum dan/atau jalan tol;
✓ Daerah permukiman, perdagangan, hotel, restoran, fasilitas keagamaan
dan pendidikan;
✓ Garis pasang naik laut, sungai, daerah pasang surut, kolam, danau, rawa,
mata air dan sumur penduduk; dan
✓ Daerah cagar alam, hutan lindung, dan/atau daerah lainnya yang
dilindungi.
14. Opasitas 10 %
88
PENGELOLAAN LIMBAH TABUNG GAS
89
PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM
90
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
91
Pengolahan Limbah B3 medis dengan Autoklaf
98
1. Menteri :
Kewenangan Persetujuan Lingkungan yang
diterbitkan oleh Pemerintah Pusat
Pengawasan
oleh Menteri, 2. Gubernur :
Gubernur dan Persetujuan Lingkungan yang
diterbitkan o/ Pemerintah Daerah Provinsi
Bupati/Walikota
3. Bupati/Walikota :
Persetujuan Lingkungan yang diterbitkan
oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota
1
Pendelegasian Kewenangan Pengawasan
kepada instansi teknis yang bertanggung jawab
di bidang perlindungan & pengelolaan
lingkungan hidup (Pasal 71 ayat 2)
Dalam melaksanakan pengawasan,
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
2 Penetapan PPLH menetapkan pejabat pengawas lingkungan
cre@ted by HS hidup yang merupakan pejabat fungsional
July2323
July
(Pasal 71 ayat 3)
TERIMA KASIH