Anda di halaman 1dari 14

RUMAH SAKIT MARGANINGSIH

Jl. Raya Purwodadi – Blora KM.5 RT.001 RW.003


Rejosari - Grobogan, Grobogan Jawa Tengah
Telp/Fax : 0292 – 426 275, HP : 082 138 167 551

KEPUTUSAN DIREKTUR
RS MARGANINGSIH GROBOGAN
Nomor : ......................

TENTANG

PANDUAN PENANGANAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN LIMBAH BAHAN


BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RS MARGANINGSIH GROBOGAN

DIREKTUR RS MARGANINGSIH GROBOGAN,

Menimbang : a. bahwa limbah B3 memiliki karakter infeksius berdasarkan

Peraturan menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No:56 tahun


2015 tentang cara dan persyaratan tehnis Pengelolaan Limbah B3
dari faskes yang harus segera ditangani;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a diatas perlu ditetapkan sebagai keputusan direktur;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No.36
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2.
Undang-undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
4.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.6
Tahun 2021 tentang tata cara persyaratan limbah Limbah
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 5
Tahun 2021 tentang Tata Cara Penertiban Persetujuan dan
Surat Kelayakan Opersional Bidang Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
6.
Keputusan Menteri Kesehatan
No.876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

1
7.
Keputusan Menteri Kesehatan
No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
8.
Peraturan Bupati Grobogan no. 95 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Uraian Tugas
Jabatan Dan Tata Kerja Rumah Sakit Marganingsih Grobogan .
9.
Keputusan Direktur RS Marganingsih Grobogan
No.445/0865/2022 tentang Kebijakan Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Panduan Penanganan, Penyimpanan dan Penggunaan limbah


Bahan Bebahaya
Dan Beracun di RS Marganingsih Grobogan
: Panduan Penanganan, Penyimpanan dan Penggunaan
KEDUA
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana terlampir
dalam lampiran keputusan ini;
KETIG : Panduan Penanganan, Penyimpanan dan Penggunaan
A
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kedua digunakan sebagai acuan dalam
Penanganan, Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Beracun
dan Berbahaya di RS Marganingsih Grobogan

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

DIREKTUR
RS MARGANINGSIH GROBOGAN

dr. FITA DIYAN ERIKA

1
Lampiran : Keputusan DirekturRumah
Sakit Marganingsih
Grobogan.
Nomor : ..../........./......
Tanggal :

PANDUAN PENANGANAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN


LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

BAB I
DEFINISI
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energy dan / atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan, atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Sementara itu, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, sehingga
limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021)
Penyimpanan limbah B3 adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang
dilakukan oleh penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara
limbah B3 yang dihasilkannya.
Limbah B3 merupakan sisa usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. Limbah B3 dihasilkan dari kegiatan/usaha baik dari sektor
industri, pariwisata, pelayanan kesehatan maupun dari domestik rumah
tangga. Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang
Pengelolaan Limbah B3 yang mana dalam peraturan ini juga tercantum daftar
lengkap limbah B3 baik dari sumber tidak spesifik, limbah B3 dari sumber
spesifik, serta limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang
tidak memenuhi spesifikasi produk dan bekas kemasan B3.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Penyimpanan limbah B3 merupakan salah satu tahapan dalam


pengelolaan limbah B3. Tata cara pelaksanaan dan ketentuan teknis
mengenai bangunan penyimpanan limbah B3 terdapat penyimpanan Limbah
B3 di fasilitas penyimpanan limbah B3 sesuai karakteristik limbah B3.
Warna kemasan dan/atau wadah Limbah B3 berupa warna merah, untuk
Limbah radioaktif; kuning, untuk Limbah infeksius dan Limbah patologis;
ungu, untuk Limbah sitotoksik; dan cokelat, untuk Limbah bahan kimia
kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan, dan Limbah farmasi.
Pemberian simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan dan/atau
wadah Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3. Simbol limbah B3 medis
terdapat pada tabel dibawah ini.
1. Persyaratan lokasi penyimpanan limbah B3 meliputi:
a. Merupakan daerah bebas banjir dan tidak rawan bencana alam,
b. Jarak antara lokasi Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Pengolahan Limbah B3 dengan lokasi fasilitas umum.
2. Persyaratan fasilitas pembuangan sementara limbah B-3 sebagai berikut :
a. Lantai kedap (impermeable), berlantai beton atau semen dengan
system drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan dilakukan
desinfeksi;
b. Tersedia sumber air atau kran air untuk pembersihan yang
dilengkapi dengan sabun cair;
c. Mudah diakses untuk penyimpanan limbah;
d. Dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang terkait
berkepentingan;
e. Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau
mengangkut limbah;
f. Terlindung dari sinar matahari, hujan, angina kencang, banjir, dan
factor lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana
kerja ;
g. Terlindung dari hewan; kucing. Serangga. Dan burung dll;
h. Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik serta
memadai;
i. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan
j. Peralatan pembersihan, alat pelindung diri/apd (antara lain masker,
sarung tangan, penutup kepala, kacamata pelindung (goggle), sepatu

4
boot, serta pakaian pelindung) dan wadah atau kantong limbah
harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan lokasi fasilitas
penyimpanan; dan
k. Dinding, lantai. Dan juga langit – langit, fasilitas penyimpanan
senantiasa dalam keadaan bersih termasuk pembersihan lantai
setiap hari,

5
BAB III
PENATA LAKSANAAN

A. PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


1. Aktivitas yang berhubungan perencanaan Bahan Berbahaya dan
Beracun(B3)
a. Merencanakan jenis Berbahaya dan Beracun apa saja yang
dibutukkan di Rumah Sakit guna mendukung pelayanan terhadap
pelanggan Rumah sakit
b. Memilih bahan yang tidak dilarang peredarannya di Indonesia
c. Menjamin mutu Bahan berbahaya dan beracun yang digunakan di
rumah Sakit.
2. Aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan Berbahaya dan
Beracun (B3), dengan kegiatan :
a. Melakukan Pembelian Bahan Berbahaya dan beracun kepada
distributor yang telah melakukan kerja sama
b. Pemenuhan MSDS untuk setiap pengadaan Bahan Berbahaya dan
Beracun yang dikirim oleh distributor
c. Memastikan bahwa bahan yang dibeli sudah memenuhi standar
peraturan yang berlaku
3. Aktivitas yang berhubungan dengan Penyimpanan Bahan Berbahaya
dan Beracun, dengan kegiatan:
a. Tempat penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun
b. Pengelompokkan Bahan sesuai dengan sifat kimia dari Bahan
4. Aktivitas yang berhubungan dengan pendistribusian Berbahaya dan
Beracun, dengan kegiatan:
a. Memastikan keamanan bahan saat dilakukan pendistribusian ke
unit yang membutuhkan
b. Pemberian label setiap bahan yang keluar dari gudang B3
c. Pemberian simbol bahaya pada setiap kemasan primer
5. Aktivitas yang berhubungan dengan penanganan limbah dan
tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun, dengan kegiatan:
a. Pengadaan Spill Kit untuk penanganan tumpahan B3
b. Sosialisasi penggunaan Spill Kit kepada seluruh karyawan

6
B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan Cara
No Rincian Kegiatan
Pokok Pelaksanaan
1 Perencanaan 1 Merencanakan jenis Berbahaya Inventarisir
Bahan dan Beracun apa saja yang kebutuhan B3
Berbahaya dan dibutukkan di Rumah Sakit tiap ruangan
Beracun guna mendukung pelayanan
terhadap pelanggan Rumah
sakit
2 Memilih bahan yang tidak Membuat daftar
dilarang peredarannya di yang tidak
Indonesia dilarang di
Indonesia
3 Menjamin mutu Bahan Monitoring mutu
berbahaya dan beracun yang B3
digunakan di rumah Sakit
2 Pengadaan 1 Melakukan Pembelian Bahan MOU dengan
Bahan Berbahaya dan beracun kepada distributor
Berbahaya dan distributor yang telah
Beracun melakukan kerja sama
2 Pemenuhan MSDS untuk Dokumentasi
setiap pengadaan Bahan MSDS
Berbahaya dan Beracun yang
dikirim oleh distributor
3 Memastikan bahwa bahan yang Membuat daftar
dibeli sudah memenuhi standar B3 yang sesuai
peraturan yang berlaku standar
peraturan
3 Penyimpanan 1 Tempat penyimpanan Bahan Monitoring ke
Bahan Berbahaya dan Beracun ruangan yang
Berbahaya dan menyimpan B3
Beracun
2 Pengelompokkan Bahan sesuai Membuat label
dengan sifat kimia dari Bahan B3
4 Pendistribusia 1 Memastikan keamanan bahan Membuat SPO
n Berbahaya saat dilakukan pendistribusian pendistribusian
dan Beracun ke unit yang membutuhkan B3

7
2 Pemberian label setiap bahan Kartu stok
yang keluar dari gudang B3 barang

3 Pemberian simbol bahaya pada Penandaan


setiap kemasan primer dengan simbol
B3
5 Penanganan 1 Pengadaan Spill Kit untuk Menyiapkan spil
tumpahan penanganan tumpahan B3 kit di tiap
Bahan ruangan
Berbahaya dan
Beracun
2 Sosialisasi penggunaan Spill Kit Sosialisasi
kepada seluruh karyawan penggunaan spill
kit ke masing-
masing unit
kerja.

C. PEYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


CARA MELAKUKAN KEGIATAN
No Kegiatan pokok Rincian kegiatan Cara
Pelaksanaan
1. Pemantauan tempat Membuat usulan rehab Koordinasi
penyimpanan lantai pada TPS B3 berlantai dengan unit
B3(lantai) beton atau semen, keramik terkait bagian
Hasil pantauan : dengan system drainase pemeliharaan
lantai rusak perlu yang baik serta mudah gedung dan
perbaikan dibersihkan bangunan
2. Pemantauan Pemantuan berkala Monitoring ke
ketersediaan air di ruang TPS B3
tempat TPS B3
Hasil pantauan :
tersedia air yang
mencukupi
dilengkapi dengan
sabun cair
3 Pemantuan TPS B3
kemudahan diakses
4. Pemantaun pintu Pemantuan berkala Monitoring ke

8
9
akses ke TPS B3 ruang TPS B3
Hasil pantuan :
Pintu dapat dikunci
dengan baik
5. Pemantauan Akses Pematuan berkala Monitoring ke
oleh kendaraan oleh akses jalan
pengangkut pengangkutan
Hasil : mudah
diakses oleh pihak
pengngkut
6. Pemantauan TPS Pemantauan berkala Monitoring dan
B3 terhadap sinar Koordinasi
matahari, hujan, dengan bagian
angina pemeliharaan
Hasil pantauan : gedung dan
Bangunan TPS B3 bangunan
terlindung dari
sinar matahari,
hujan, angina
kencang, banjir
7. Pemantauan dari Pemantauan berkala Monitoring dan
perlindungan dari Koordinasi
hewan dengan bagian
Hasil pantauan pemeliharaan
terlindung hewan gedung dan
serangga dan bangunan
kucing
8. Pemantauan Membuat usulan rehap Koordinasi
bangunanan bangunan TPS dengan dengan unit
dilengkapi dengan diberikan ventilasi, terkait bagian
ventilasi dan pencahayaan yang memadai pemeliharaan
pencahayaan gedung dan
Hasil : Bangunan bangunan
tertutup tanpa
ventilasi
9. Pemantaun jarak Pemantauan berkala Koordinasi
dari TPS ke tempat dengan bagian
penyimpanan penyimpanan

10
11
makanan dan penyiapan
Hasil : Jarak antara makanan
TPS B3 dengan
penyimpanan
makanan kurang
lebih 100 meter
10. Pemantauan Pemantauan berkala Monitoring
tersedianya APD di ketersediaan
Lokasi TPS B3 APD
Hasil : tersedia APD
yang memadai
11. Pemantauan Pemantauan rutin Monitoring
kebersihan TPS B3 terhadap
Hasil : Keadaan kebersihannya
bersih

D. JADWAL KEGIATAN RUTIN

No Nama kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Perencanaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
2 Pengadaan Bahan Berbahaya
dan Beracun
3 Penyimpanan Bahan
Berbahaya dan Beracun
4 Pendistribusian Berbahaya
dan Beracun
5 Penanganan limbah dan
tumpahan Bahan Berbahaya
dan Beracun

E. PENGGUNAAN
Penggunaan kembali jerigen plastik cairan hemodialisa sebagai safety
box mampu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan
meminimalisir biaya yang dikeluarkan untuk pembelian safety box.
Rumah Sakit ini juga sudah melakukan pengurangan yang sesuai dengan
PerMenLHK No.56 tahun 2015 yang tercantum dalam pasal 38 ayat 1,

12
dapat dilakukan pengolahan untuk bekas kemasan cairan hemodialisia.
Rumah Sakit mengolah kemasan tersebut agar dapat digunakan kembali
dan perlu dilakukan pengosongan dan pembersihan terlebih dahulu
setelah penggunaan, sesuai dengan tata cara pengolahan pada peraturan
yang berlaku.

F. EVALUASI PELAKSANAAN MONITORING DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakuan oleh MFK setiap bulan di minggu kedua.

13
BAB IV
DOKUMENTASI

Tata penanganan, penyimpanan dan penggunaan limbah bahan berbahaya


dan beracun (B3) di RS Marganingsih Grobogan merupakan komitmen Rumah
Sakit yang didukung dengan adanya :
A. SK Panduan Penanganan, Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
B. SPO Penanganan Lokasi Bahan Berbahay dan Beracun (B3)
C. SPO Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
D. SPO Pembuangan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
E. SPO Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

DIREKTUR
RS MARGANINGSIH GROBOGAN

dr. FITA DIYAN ERIKA

14

Anda mungkin juga menyukai