KEPUTUSAN DIREKTUR
RS MARGANINGSIH GROBOGAN
Nomor : ......................
TENTANG
1
7.
Keputusan Menteri Kesehatan
No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
8.
Peraturan Bupati Grobogan no. 95 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Uraian Tugas
Jabatan Dan Tata Kerja Rumah Sakit Marganingsih Grobogan .
9.
Keputusan Direktur RS Marganingsih Grobogan
No.445/0865/2022 tentang Kebijakan Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
DIREKTUR
RS MARGANINGSIH GROBOGAN
1
Lampiran : Keputusan DirekturRumah
Sakit Marganingsih
Grobogan.
Nomor : ..../........./......
Tanggal :
BAB I
DEFINISI
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energy dan / atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan, atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Sementara itu, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, sehingga
limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021)
Penyimpanan limbah B3 adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang
dilakukan oleh penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara
limbah B3 yang dihasilkannya.
Limbah B3 merupakan sisa usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. Limbah B3 dihasilkan dari kegiatan/usaha baik dari sektor
industri, pariwisata, pelayanan kesehatan maupun dari domestik rumah
tangga. Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang
Pengelolaan Limbah B3 yang mana dalam peraturan ini juga tercantum daftar
lengkap limbah B3 baik dari sumber tidak spesifik, limbah B3 dari sumber
spesifik, serta limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang
tidak memenuhi spesifikasi produk dan bekas kemasan B3.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
boot, serta pakaian pelindung) dan wadah atau kantong limbah
harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan lokasi fasilitas
penyimpanan; dan
k. Dinding, lantai. Dan juga langit – langit, fasilitas penyimpanan
senantiasa dalam keadaan bersih termasuk pembersihan lantai
setiap hari,
5
BAB III
PENATA LAKSANAAN
6
B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan Cara
No Rincian Kegiatan
Pokok Pelaksanaan
1 Perencanaan 1 Merencanakan jenis Berbahaya Inventarisir
Bahan dan Beracun apa saja yang kebutuhan B3
Berbahaya dan dibutukkan di Rumah Sakit tiap ruangan
Beracun guna mendukung pelayanan
terhadap pelanggan Rumah
sakit
2 Memilih bahan yang tidak Membuat daftar
dilarang peredarannya di yang tidak
Indonesia dilarang di
Indonesia
3 Menjamin mutu Bahan Monitoring mutu
berbahaya dan beracun yang B3
digunakan di rumah Sakit
2 Pengadaan 1 Melakukan Pembelian Bahan MOU dengan
Bahan Berbahaya dan beracun kepada distributor
Berbahaya dan distributor yang telah
Beracun melakukan kerja sama
2 Pemenuhan MSDS untuk Dokumentasi
setiap pengadaan Bahan MSDS
Berbahaya dan Beracun yang
dikirim oleh distributor
3 Memastikan bahwa bahan yang Membuat daftar
dibeli sudah memenuhi standar B3 yang sesuai
peraturan yang berlaku standar
peraturan
3 Penyimpanan 1 Tempat penyimpanan Bahan Monitoring ke
Bahan Berbahaya dan Beracun ruangan yang
Berbahaya dan menyimpan B3
Beracun
2 Pengelompokkan Bahan sesuai Membuat label
dengan sifat kimia dari Bahan B3
4 Pendistribusia 1 Memastikan keamanan bahan Membuat SPO
n Berbahaya saat dilakukan pendistribusian pendistribusian
dan Beracun ke unit yang membutuhkan B3
7
2 Pemberian label setiap bahan Kartu stok
yang keluar dari gudang B3 barang
8
9
akses ke TPS B3 ruang TPS B3
Hasil pantuan :
Pintu dapat dikunci
dengan baik
5. Pemantauan Akses Pematuan berkala Monitoring ke
oleh kendaraan oleh akses jalan
pengangkut pengangkutan
Hasil : mudah
diakses oleh pihak
pengngkut
6. Pemantauan TPS Pemantauan berkala Monitoring dan
B3 terhadap sinar Koordinasi
matahari, hujan, dengan bagian
angina pemeliharaan
Hasil pantauan : gedung dan
Bangunan TPS B3 bangunan
terlindung dari
sinar matahari,
hujan, angina
kencang, banjir
7. Pemantauan dari Pemantauan berkala Monitoring dan
perlindungan dari Koordinasi
hewan dengan bagian
Hasil pantauan pemeliharaan
terlindung hewan gedung dan
serangga dan bangunan
kucing
8. Pemantauan Membuat usulan rehap Koordinasi
bangunanan bangunan TPS dengan dengan unit
dilengkapi dengan diberikan ventilasi, terkait bagian
ventilasi dan pencahayaan yang memadai pemeliharaan
pencahayaan gedung dan
Hasil : Bangunan bangunan
tertutup tanpa
ventilasi
9. Pemantaun jarak Pemantauan berkala Koordinasi
dari TPS ke tempat dengan bagian
penyimpanan penyimpanan
10
11
makanan dan penyiapan
Hasil : Jarak antara makanan
TPS B3 dengan
penyimpanan
makanan kurang
lebih 100 meter
10. Pemantauan Pemantauan berkala Monitoring
tersedianya APD di ketersediaan
Lokasi TPS B3 APD
Hasil : tersedia APD
yang memadai
11. Pemantauan Pemantauan rutin Monitoring
kebersihan TPS B3 terhadap
Hasil : Keadaan kebersihannya
bersih
No Nama kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
2 Pengadaan Bahan Berbahaya
dan Beracun
3 Penyimpanan Bahan
Berbahaya dan Beracun
4 Pendistribusian Berbahaya
dan Beracun
5 Penanganan limbah dan
tumpahan Bahan Berbahaya
dan Beracun
E. PENGGUNAAN
Penggunaan kembali jerigen plastik cairan hemodialisa sebagai safety
box mampu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan
meminimalisir biaya yang dikeluarkan untuk pembelian safety box.
Rumah Sakit ini juga sudah melakukan pengurangan yang sesuai dengan
PerMenLHK No.56 tahun 2015 yang tercantum dalam pasal 38 ayat 1,
12
dapat dilakukan pengolahan untuk bekas kemasan cairan hemodialisia.
Rumah Sakit mengolah kemasan tersebut agar dapat digunakan kembali
dan perlu dilakukan pengosongan dan pembersihan terlebih dahulu
setelah penggunaan, sesuai dengan tata cara pengolahan pada peraturan
yang berlaku.
13
BAB IV
DOKUMENTASI
DIREKTUR
RS MARGANINGSIH GROBOGAN
14