1. Pengertian Pemantauan setiap kegiatan yang berkaitan dengan bahan berbahaya dan
beracun oleh semua personil.
2. Tujuan Memantau pengelolaan B3 sesuai dengan ketentuan dan aman bagi petugas dan
pasien serta dapat meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kuta Selatan Nomor 440/20/PUSK
KS/2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kuta
Selatan Nomor 440/65/PUSK KS/2020 dan Nomor 440/66/PUSK KS/2020
tentang Program Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2008
tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan
Beracun;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2014 Tentang Kesehatan Lingkungan.
5. Alat dan Kantong plastik dan tempat sampah.
Bahan
6. Langkah- 1. Petugas sanitarian menerima hasil monitoring B3 dari petugas
Langkah pengelola barang masing – masing ruangan / layanan.
2. Petugas sanitarian mengawasi serta berkoordinasi dengan pengelola
barang masing – masing ruangan / layanan terkait inventarisasi
pemberian simbol dan label pada B3 yang digunakan di ruangan atau
layanan terkait.
3. Petugas sanitarian mengawasi serta berkoordinasi dengan pengelola
barang masing – masing ruangan / layanan terkait penyimpanan B3
yang digunakan di ruangan atau layanan terkait.
4. Petugas sanitarian berkoordinasi dengan petugas pengelola obat &
bahan habis pakai terkait ketersediaan MSDS dari masing-masing B3
yang tersedia di Puskesmas.
7. Bagan Alur -
2/2
PEMANTAUAN PELAKSANAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen : DT/MUTU/K3/07
DAFTAR
No. Revisi : 03
TILIK
Tgl. Terbit : 10 Januari 2023
Halaman : 1/1
NO. TIDAK
PROSEDUR YA TIDAK
BERLAKU
(……………………….…) (……………………………)
1/1