Dosen Pengampu
Ir. Siti Fathonah, M.Kes
Disusun Oleh:
NIM : 5404416008
FAKULTAS TEKNIK
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka dapat dikemukan rumusan
masalahnya sebagai berikut :
Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pebelajaran dekorasi kue pada siswa di SMK N 1 Pekalongan tahun 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
pebelajaran dekorasi kue pada siswa di SMK N 1 Pekalongan tahun 2019/2020.
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Menurut Garret dalam Dani (2015) Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam
jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa pada perubahan diri
dan perubahan cara bereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Berdasarkan para ahli di
atas bahwa belajar adalah suatu proses atau kegiatan perubahan tingkah laku individu dalam
memperoleh suatu pengetahuan setelah ia mendapatkan suatu pembelajaran atau
pengalaman, hal ini sudah tentu perubahan kearah yang lebih baik (positif), misalnya yang
tadinya tidak tahu setelah mengalami proses belajar setidaknya menjadi tahu. Untuk menuju
ke hal yang lebih baik lagi dalam proses belajar ini akan memerlukan waktu yang lama dan
perlu adanya urutan-urutan yang sistematis didalam proses belajar.
Selanjutnya pengertian hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 343) adalah
sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb.) oleh usaha.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor yang terdapat dalam diri siswa,
dan faktor yang ada diluar diri siswa. Faktor internal berasal dari dalam diri anak bersifat
biologis, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang sifatnya dari luar diri siswa.
2.2.1 Faktor Internal
Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-
fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi aktivitas
belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang
keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi
harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan
keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.
2.2.2 Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi
belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.
2.3 Jenis – Jenis Belajar
Sholkin (2014) menyatakan bahwa jenis–jenis belajar di tinjau dari segi prosesnya dapat
digolongkan menjadi :
- Belajar dengan pemahaman (Insight).
- Belajar memperoleh pengetahuan (fakta).
- Belajar mengahafal
- Belajar membentuk otomatisme.
- Dinamic leaning (subroto, 1988 : 102)
a. Belajar dengan pemahaman
Kadang-kadang orang dihadapkan pada suatu masalah baik itu disekolah atau
dirumah, situasi yang mengandung masalah itu diusahakan unuk diatasi atau dipecahkan
dengan berbagai cara, melalui insght (pemahaman yang datang karena berfikir atau
masalah tersebut dapat dipecahkan).
Tetapi kapasitas manusia uitu berbada-beda sehingga tidak semua orang dapat
belajar dengan insinght itu, oleh karena itu pelajaran disekolah dasar diharapkan dapat
dipergunakan untuk membantu pemecahan masalah dalam berbagai keadaan. Hal ini
mungkin apabila pendidik memberikan pelajaran itu denganbaik sehingga peserta didik
sampai pada instingt untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
b. Belajar memperoleh pengetahuan (fakta).
Disekolah tidak hanya mendidik memecahkan masalah tetapi harus juga mendidik
manusia berpengetahuan, pengetahuan meliputi bahyak fakta yang penting didalam
mancari pengetahuan tentang fakta ini termasuk pula usaha mempelajari hubungan antara
satu dengan yang fakta yang lainnya.
c. Belajar menghafal
Menghafal bertujuan agar kita dapat memproduksi kembali agar kita dapat
memecahkan yang pokok bukan diperolehnya fakta tetapi pada penyimpangan kalimat
atau rumus-rumus.
d. Belajar untuk membentuk otomatis
Belajar dengan cara ini menghasilkan gerakan-gerakan tertentu dengan dan dirinya
tanpa melalui berfikir terlebih dahului, keuntungan belajar jenis ini adalah sekaligus dapat
mencurhkan pada hal-hal lain misalnya orang yang sudah dapat menulis tinggal
mempelajari ejaanya.
2.4 Pengertian Metode Demonstration
Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 652) adalah cara yang teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dsb.; cara kerja yang
bersistim untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.
Syahrul (2014) menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah metode mengajar di mana
seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta peserta didik sendiri memperlihatkan
kepada seluruh anak di dalam kelas, suatu kaifiyah melakukan sesuatu.
2.4.1 Langkah-langkah perencanaan dan persiapan metode demonstrasi
Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar metode
demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah:
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan adalah:
Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang
diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.
Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya introspeksi diri apakah:
- Keterangan-keterangannya dapat didengar dengan jelas oleh peserta didik.
- Semua media yang digunakan ditempatkan pada posisi yang baik sehingga
setiap peserta didik dapat melihat.
- Peserta didik disarankan membuat catatan yang dianggap perlu.
Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik.
b. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.
Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi
mencapai sasaran.
Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya mengikuti demonstrasi
dengan baik.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan lebih lanjut
tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan.
Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan suasana
yang harmonis.
c. Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi dengan
kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas, seperti
membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru
dan peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah
sudah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkah langkah-langkah penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
Persiapkan alat-alat yang diperlukan.
Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan
dikerjakan.
Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan
penjelasan yang cukup singkat.
Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap
langkah.
Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi
langkah dan disertai penjelasan.
2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode demonstrasi
a. Kelebihan metode demonstrasi
Terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, siswa disuruh langsung memperhatikan
bahan pelajaran yang dijelaskan.
Proses pembelajaran akan lebih menarik
Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan.
b. Kekurangan metode demonstrasi
Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
Memerlukan waktu yang banyak.
Memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan.
Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus dikondisikan
dan waktu untuk mendemonstrasikan.
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka penulis dapat merumuskan
hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode demonstration diduga dapat meningkatkan hasil belajar
dekorasi kue pada siswa di SMK N 1 Pekalongan Tahun 2019/2020.
BAB 3
METODE PENELITIAN
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada awal tahap ini guru menyampaikan materi tentang dasar dekorasi
kue dengan butter cream secara jelas, kemudian guru memberikan
demonstrasi agar siswa dapat mengamati secara langsung dan kemudian
mempraktikannya. Pada saat siswa dalam proses praktik, guru tetap berada
di kelas dan mengawasi siswa agar siswa bekerja sungguh-sungguh dan
fokus pada praktik tersebut. Saat siswa telah menyelesaikanya guru langsung
menilai hasil kerja siswa agar guru dapat mengetahui mana siswa yang sudah
bisa atau yang belum.
c. Observasi/Evaluasi
Observasi di laksanakan pada saat guru memberikan materi dan pada
saat proses demonstrasi di jalankan yang di tujukan untuk siswa.
d. Refleksi
Hasil yang di peroleh pada tahap observasi/evaluasi , di analisis dan
dilakukan refleksi, apakah kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan
dapat meningkatkan pembelajaran dekorasi kue atau belum, selain itu apakah
masih ada kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi tersebut. Apabila hasil pembelajaran pada
siklus pertama belum sesuai dengan apa yang di harapkan, maka akan di
lanjutkan kegiatan siklus kedua dengan memperhatikan kelemahan-
kelemahan atau kekurangan-kekurangan hasil refleksi pada siklus pertama.
Siklus II
a. Perencanaan
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dekorsi kue pada mata
pelajaran produk cake dengan metode pembelajaran demonstrasi
menyiapkan siswa untuk dapat membuat dekorasi kue dari butter cream pada
kue tart.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada awal tahap ini guru menyampaikan materi tentang dasar dekorasi
kue dengan butter cream secara jelas, kemudian guru memberikan
demonstrasi agar siswa dapat mengamati secara langsung dan kemudian
mempraktikannya. Pada saat siswa dalam proses praktik, guru tetap berada
di kelas dan mengawasi siswa agar siswa bekerja sungguh-sungguh dan
fokus pada praktik tersebut. Saat siswa telah menyelesaikanya guru langsung
menilai hasil kerja siswa agar guru dapat mengetahui mana siswa yang sudah
bisa atau yang belum.
c. Observasi/Evaluasi
Observasi di laksanakan pada saat guru memberikan materi dan pada
saat proses deonstrsi di jalankan yang di tujukan untuk siswa.
d. Refleksi
Hasil yang di peroleh pada tahap observasi/evaluasi , di analisis dan
dilakukan refleksi, apakah kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan
dapat meningkatkan pembelajaran dekorasi kue atau belum, selain itu apakah
masih ada kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi tersebut. Jika hasil refleksi siklus II
belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan ke
siklus III, namun jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka
tidak perlu dilanjutkan ke siklus III..
DAFTAR PUSTAKA
Responden Yth,
Angket ini diajukan oleh peneliti yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai
respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model demonstrasi. Demi tercapainya
hasil yang diinginkan, dimohon kesediaan adik-adik untuk berpartisipasi dengan mengisi
angket ini secara lengkap. Perlu saya informasikan bahwa tidak ada yang dinilai benar
atau salah, pilih sesuai dengan apa yang anda ketahui atau rasakan. Akhir kata saya
ucapkan banyak terima kasih atas perkenan adik-adik berpartisipasi dalam survey ini.
Nama :
No. Absen :
Pernyataan
No STS TS S SS
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk: Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Tepat Dibawah ini Dengan
Memberi Tanda silang (X) Pada Huruf a,b,c Atau d
1. Bagian yang paling menarik dalam pengolahan kue, menghias kue adalah….
a. Menutup kue dengan bahan penghias atau memberikan hiasan
b. Menutup kue dengan menambahkan bahan penghias
c. Memberikan hiasan yang indah pada kue
d. Mencocokan hiasan yang pas dengan kue
2. Yang termasuk dalam prinsip-prinsip menghias kue adalah….
a. Tema, ukuran, bentuk, hiasan
b. Bentuk, hiasan, ukuran, rasa
c. Ketepatan, pusat perhatian, tema, serasi, keseimbangan
d. Tema, pusat perhatian, serasi, tepat, bentuk, hiasan
3. Kue dapat dilihat dari segi desain, maupun pemilihan warna yang kembali
berperan pada tema adalah pengertian dari?
a. Tema
b. Tepat
c. Pusat perhatian
d. Keserasian
4. Yang termasuk dalam macam-macam dekorasi cake adalah….
a. Tiramisu, blackforest, fruit cake, ombre, edible flower cake
b. Layer cake, birthday cake, wedding cake, special cake
c. Rainbow cake, Italian liquer, birthday cake, layer cake
d. Layer cake, birthday cake, wedding cake, special cake, ombre
5. Cake yang biaanya hanya digunakan dalam acara khusus adalah…
a. Edible flower cake
b. Wedding cake
c. Birthday cake
d. Special cake
6. Butter cream adalah jenis cream yang bahan utamanya terbuat dari ……
a. Susu dan gula
b. Gula dan mentega
c. Putih telur dan gula
d. Mentega dan putih telur
7. Bahan dasar dari pembuatan icing dan glazes adalah?
a. Tepung maizena, gula dan jelly
b. Tepung gula, jelly, dan air
c. Tepung gula, glukosa dan air
d. Tepung gula, air dan putih telur
8. Selain menjadikan tampilan kue menjadi menarik manfaat lain dari icing dan
glazes adalah?
a. Meningkatkan daya simpan kue menjadi lebih lama
b. Menambah cita rasa enak pada kue
c. Bentuk kue menjadi lebih elegan
d. Kue dapat mudah dibentuk
9. Terbuat dari bahan dasar gula atau sirup yang ditambah dengan buah-buahan
adalah bahan dasar dari?
a. Plastic icing
b. Gum paste
c. Glazes
d. Marzipan
10. Pastillage adalah nama lain dari?
a. Glazes
b. Marzipan
c. Butter cream
d. Gum-paste
11. Bahan dasar Marzipan terbuat dari?
a. Gula halus dan glukosa
b. Gula halus maizena dan tepung almond
c. Tepung almond dan gula halus
d. Tepung almond, gula halus dan glukosa
12. Pencampuran coklat blok dengan glukosa akan menghasilkan coklat yang?
a. Kental dan mengkilat
b. Kenyal dan mengkilat
c. Elastis dan mudah di bentuk
d. Mudah dibentuk dan kenyal
13.Factor-faktor yang harus diperhatikan dalam teknik dasar menghias kue adalah
a. Penampilan, desain, ketepatan, warna
b. Penampilan, warna, tekstur, desain
c. Penampilan, desain, tekstur, kerapian
d. Penampilan, tekstur, kerapian, warna
14.Dibawah ini pencampuran warna yang sering digunakan dalam perwarnaan
pada kue, kecuali
a. Primary color
b. Secondary color
c. Twin color
d. Tertiary color
15. Yang termasuk dalam 3 warna utama adalaah warna
a. Merah, kuning, hijau
b. Merah, biru, hijau
c. Merah, kuning, biru
d. Merah, kuning, orange
16. Pencampuran warna kuning dan biru akan menghasilkan warna?
a. Hijau
b. Orange
c. Ungu
d. Merah
17.Hiasan yang sering digunakan untuk hiasan pinggir atau menutup bagian
pinggir pada kue adalah
a. Garis kisi-kisi
b. Hiasan renda sederhana
c. Garis lurus
d. Hiasan rumah kerang
18. Untuk membuat hiasan renda sederhana spuit yang digunakan adalah
a. Bergerigi
b. Bintang
c. Bergerigi anyaman
d. Tube tulis
19. Steamed Buttercream adalah pengertian dari
a. Menghias cake dengan buttercream siram
b. Menutup cake dengan buttercream
c. Memoles cake dengan buttercream
d. Memghias cake dengan butter cream
20.Yang termasuk dalam macam-macam teknik menghias tart dengan
menggunakan buttercream adalah
a. Posisi yang tepat, mengatur suhu ruangan, kekentalan cream
b. Suhu ruangan, alat yang digunakan, posisi yang tepat
c. Mengendalikan tekanan, posisiyang tepat, kekentalan cream
d. Kekentalan cream, mengendalikan tekanan, suhu ruang
21. Nama lain dari meja putar adalah
a. Palet
b. Lazy Suzanne
c. Rolling pin
d. Ring cutter
22. Yang sering di gunakan untuk memoles atau meratakan butter cream adalah
a. Spuit
b. Pisau bergerigi
c. Piasu palet
d. Kantong semprot/piping bag
23. Nama lain dari kantong semprot adalah
a. Rolling pin
b. Spuit
c. Ring cutter
d. Piping Bag
24. Gambar berikut ini adalah teknik membuat hiasan?
a. Kerang tunggal
b. Kerang besar kecil
c. Kembang kerang
d. Kepala kerang terbalik
a. Tangga
b. “e” motion
c. Zigzag
d. Puffs