Anda di halaman 1dari 19

Jawaban: E.

kecepatan tetap dan percepatan nol

Alasan: kita lihat atau pelajari dulu terkait pengertian Gerak Lurus Beraturan dan ciri-cirinya.

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kelakuan
atau kecepatan tetap.

Ciri-ciri:

 Kecepatan tetap (v=tetap)

 Percepatan nol (a=0)

 Lintasan berupa garis lurus

∆𝑥 𝑠
Rumus: 𝑣= atau 𝑣 =

Note: v = kecepatan (m/s)

t = waktu (s)

S= jarak (m)
Jawaban: B. benda jatuh

Ilustrasi benda jatuh

Kecepatan

Waktu

Karena arah jatuhnya benda ke bawah dan arah percepatan gravitasinya juga ke bawah, maka
benda yang jatuh semakin lama semakin kecepatannya semakin cepat. Hal itu berkaitan dengan
konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Jawaban : E. Percepatan benda sama dengan nol
Alasan : Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap waktu. Pada gerak lurus beraturan benda bergerak pada
lintasan lurus yang memiliki kecepatan tidak berubah, hal ini menyebabkan tidak adanya percepatan. Dengan
demikian, saat sebuah benda bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatan benda sama dengan nol.

Jawaban : A. 24 m/s²
Jawaban : E. Percepatan pada gerak parabola hanya percepatan gravitasi

Alasan : Karena, Gerak parabola merupakan gerak yang lintasannya membentuk parabola. Gerak parabola
merupakan perpaduan antara GLB dengan GLBB. GLB terjadi pada sumbu x dan GLBB terjadi pada sumbu
y. Karena pada sumbu x merupakan GLB maka kecepatan pada sumbu x selalu tetap. Pada sumbu y
kecepatanya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan gravitasi, dan pada saat mencapai tinggi
maksimum kecepatan di sumbu y sama dengan nol. Jadi, pernyataan yang benar terkait gerak parabola
adalah percepatan pada gerak parabola hanya percepatan gravitasi

Jawaban : D. Percepatan pada sumbu y

Alasan : Percepatan pada sumbu y selalu konstan dalam gerak parabola karena gaya gravitasi yang bekerja
pada suatu objek selalu memiliki kecepatan yang konstan pada sumbu y. Dalam gerak parabola, objek
dilemparkan dengan suatu kecepatan awal pada suatu sudut tertentu terhadap sumbu horizontal. Ketika
obyek bergerak, gaya gravitasi yang bekerja pada objek selalu ke bawah, sejalan dengan sumbu y. Gaya
gravitasi ini mempengaruhi kecepatan pada sumbu y dengan cara yang konsisten. Dalam gerakan parabola,
hanya gaya gravitasi yang berperan pada sumbu y, sementara tidak ada gaya lain yang signifikan yang
bertindak pada objek secara vertikal. Karena itu, percepatan pada sumbu y tetap konstan dan sama
nilainya sepanjang gerakan parabola. Dengan kata lain, tidak ada gaya lain (seperti gaya diluar gravitasi)
yang mempengaruhi gerakan pada sumbu y secara signifikan, sehingga percepatannya tetap konstan
sepanjang gerak parabola.

Jawaban : B. Kecepatan pada sumbu y

Alasan : Kecepatan pada sumbu y dalam gerak parabola dapat bernilai nol karena pada titik tertinggi
lintasan parabola atau titik maksimumnya, kecepatan vertikal mencapai nol. Titik ini disebut titik balik atau
titik puncak gerak parabola. Secara logis, kita dapat memahami bahwa gerak parabola terjadi karena
adanya percepatan gravitasi yang konstan ke bawah dan kecepatan awal horizontal yang konstan. Ketika
benda mencapai titik tertinggi gerak parabola tersebut, kecepatan vertikalnya menjadi nol, karena saat itu
benda berhenti sejenak sebelum mulai kembali bergerak ke bawah. Namun, kecepatan horizontal benda
tetap konstan karena tidak ada gaya yang bekerja secara horisontal. Secara sederhana, ketika benda
bergerak dalam gerak parabola, kecepatan pada sumbu y mungkin bernilai nol pada titik tertinggi lintasan
parabola karena pada titik tersebut benda berhenti sejenak sebelum berubah arah dan mulai bergerak
kembali ke bawah.

Jawab : C. kecepatan benda sama dengan nol.

Alaasan : pada titik tertinggi percepatan yang terjadi adalah percepatan gravitasi g = 10m/s^2.
Kecepatan benda terhadap sumbu y = nol.
Kecepatan benda terhadap sumbu x ≠ 0.
Kecepatan total benda = kecepatan benda terhadap sumbu x.
waktu untuk mencapai titik tertinggi adalah ½ waktu maksimum
Jawab : C. 45˚

Alasan : x maks = Vi^2 (sin 2a)/g


Hasil akan maksimal jika bagian pembilang maksimal. Hal ini mengharuskan kita
mencari nilai sin 2a paling besar. Nilai maks sin adalah 1, berarti a harus 45˚.
Sehingga, sin 2a = sin 90˚ = 1.

Jawaban: C. 𝟏𝟎√𝟑 m/s

Alasan:
Dik: 𝑣0 = 20 𝑚/𝑠 Notes:
𝑎 = 30°  𝑣0 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙
Dit: 𝑣0𝑋 ...?  𝑎 = 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
Jawab: 𝑣0𝑋 = 𝑣0 ∙ cos 𝛼 1
 cos 30° = √3
= 20 ∙ cos 30°
1
= 20 ∙ √3
2

𝑣0𝑋 = 10√3 m/s


Jawaban : C. (2) dan (3)
Alasan :

 Pernyataan 1 salah karena pada grafik hanya sampai detik ke 40. Sehingga detik ke 60 tidak dapat
di cari.
 Pernyataan 4 salah karena pada detik ke 40 mobil A baru menempuh 1200m, sedangkan mobil B
sudah menempuh jarak 1920m. Oleh karena itu mobil A dan B tidak dapat bertemu.

Jawaban: A. 20 m
Diketahui:
Sepeda A
------> Kondisi GLBB

100 m
A A’

Jarak Sepeda A ...?


Titik S

“𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝" (𝑎) = 2𝑚/𝑠


“𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑚" , 𝑗𝑎𝑑𝑖 (𝑣0𝐴) = 0
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑡) = 10𝑠

Jawab: S = v ∙ t ∙ 1 ∙ a ∙ t2
2
1
= 0 ∙ 10 ∙ ∙ 2 ∙ 10
2

= 102
= 100 𝑚

Sepeda B:
-------> Kondisi GLB

B B’ A’

Jarak Sepeda B…….?


Titik S

𝑣𝐵 = 8 𝑚/𝑠
𝑡 = 10𝑠

Jawab: SB = 𝑣B ∙ t
= 8 ∙ 10
= 80 𝑚

Selisih jarak antara Sepeda A dan Sepeda B adalah

SA − SB = 100 - 80
= 20 m
Jawab: C. 25 m
Diketahui:
𝑣0 = 30 m/s
𝑣𝑡 = 15 m/s
S = 75 m
Ditanya: Jarak sampai terhenti .. ?
Jawab :

𝑎 ..?
75 m
𝑣0 = 30 m/s 𝑣𝑡 = 15 m/s

 Mencari 𝑎 ..?

𝑣2 = 𝑣2 - 2 𝑎s Note:

152 = 302 - (2 𝑎 x 75)  𝑣0 = Kecepatan awal (m/s)

225 = 900 - 150𝑎  𝑣𝑡 = Kecepatan akhir (m/s)

150𝑎 = 900 - 225  S = jarak (m)

 t = waktu (s)
150𝑎 = 675
675
𝑎=
150

𝑎 = 4,5 m/s2
𝑣0 = 15 m/s 𝑣𝑡 = 0 m/s

s ..?

 Mencari S .. ?

𝑣2 = 𝑣2 - 2 𝑎s
02 = 152 - (2 x 4,5s)
0 = 225 - 9S
9S = 225 - 0
9S = 225
225
S=
9

S = 25 m

Jawab : C. 200 SEKON


Jawab : B.

Jawaban : D. Sedang bergerak naik

Alasan : Ketika lift bergerak ke atas, Maruko akan merasakan gaya gravitasi yang kurang daripada saat lift
diam atau bergerak ke bawah. Ini karena akselerasi gravitasi dan percepatannya saling mengimbangi.
Dengan demikian, berat Maruko akan terasa lebih ringan di dalam lift yang bergerak ke atas
Jawaban : C. 42 N
Alasan : Soal ini dapat dibahas menggunakan materi dinamika partikel mengenai Hukum II Newton. Hukum
II Newton menyatakan bahwa percepatan adalah perbandingan antara resultan gaya yang bekerja pada
benda dengan massanya.

F = gaya (N) W = gaya berat

m = massa (Kg) N = gaya normal


a = percepatan (2 m/s²) T = gaya tegangan tali

D. 600J
Diketahui:
Note:
“dilempar
 m = massa (g)
vertikal ke
atas”  v = kecepatan (m/s)
 EP = Energi potensial
 EK = Energi Kinetik
m = 3 kg  g = gravitasi
𝑣1 = 20 m/s
g = 10 m/s2
Ditanya: EP2 ..?
Jawab: EP1+ EK1= EP2+ EK2
= m.g.h + 1 m.𝑣2 = m.g.h + 1 m.𝑣2
1 2 1 2 2 2

= 0 + 1 m.𝑣2 = m.g.h + 0
2 1 2
= 1 m.𝑣2 = m.g.h
2 1 2

= 1 m.𝑣2 = EP
2 1 2

EP = 1 m.𝑣2
2 2 1

= 1 . 3 x 202
2

= 1 . 3 x 400
2

= 1 . 1.200
2

EP2= 600J
Jawaban : D. 16

Alasan : Besar gaya sentripetalnya adalah benda dengan massa 2 Kg bergerak dengan kecepatan 4 rad/s di
lingkaran dengan jari – jari 0,5 m. Gaya sentripetal diperlukan untuk menjaga benda tetap bergerak dalam
lintasan lingkaran yang melengkung, berlawanan arah dengan gaya gravitasi yang bekerja pada benda.
Tanpa gaya sentripetal yang mencukupi, benda akan bergerak lurus kea rah yang berlawanan dengan gaya
gravitasi yang bekerja.
C. 2,5 m
Diketahui:
h1 = 10 m
e = 0,5 Note:

Ditanya: h2 ...?  h = ketinggian

Jawab:  e = koefisien restitusi

h2
0,5 = √
10

h
0,52 = ( √ 2 )2
10

0,25 = h2
10

h2 = 0,25 x 10
h2 = 2,5 m

Anda mungkin juga menyukai