Anda di halaman 1dari 5

3.

Pendidikan Luar Sekolah Kejar Paket A,Paket B,Paket C, Pelaksanaan Kursus-


Kursus,Pelatihan-Pelatihan

Pendidikan Kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program Paket A


setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs, dan Paket C setara SMA/MA dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional peserta didik.Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (UU No
20/2003 Sisdiknas Pasal 26 Ayat (6).Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A,
Paket B atau PaketC mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih
tinggi.

 Program paket A

Program paket A adalah program pendidikan dasar pada pendidikan nonformal setara SD/MI
bagi siapapun yang terkendala kependidikan formal atau berminat dan memilih pendidikan
kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan.Pemegang ijazah program paket A memiliki hak
egibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SD/MI.Program kelompok belajar paket A,
dilaksanakan dengan prioritas kepada anak-anak usia sekolah dasar yang tidak sekolah, atau
putus Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah yang berada pada usia wajib belajar pendidikan dasar
9 tahun

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tutor menggunakan metode yang sama dengan
pendidikan formal yaitu metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.Pelaksanaan program paket A
ini juga ada pembagian raport sama seperti sekolah formal dibagikan saat akhir semester.
Evaluasi dalam proses pembelajaran pasti ada evaluasi untuk melihat sejauh mana pemahaman
peserta didik terhadap pembelajaran yang mereka dapatkan. Evaluasi tersebut dilakukan dengan
memberikan tugas kepada peserta didik, ulangan semester dimana ini dilakukan setiap
semesternya dan soal yang diberikan itu merupakan hasil dari masingmasing tutor yang
membuatnya. Dalam pelaksanaan paket A ini masih terdapat beberapa kendala seperti kurang
rasa kesadaran dari peserta didiknya, karena dilihat masih banyak perserta didik yang tidak hadir
dalam proses pembelajaran, bahkan saat ujian pun tidak hadir. Tetapi dengan adanya program
pendidikan kesetaraan ini antusias masyarakat sangat baik sekali.

 Program Paket B
Program Paket B adalah program pendidikan dasar pada jalur pendidikan  nonformal setara
SMP/MTs bagi siapapun yang terkendala ke pendidikan formal atau berminat dan memilih
pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan dasar. Pemegang ijazah Program Paket B
memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMP/MTs.
Program pendidikan kesetaraan paket B ditujukan bagi siswa lulusan SD/MI, lulusan kelompok
belajar paket A atau masyarakat yang telah memproleh pendidikan khusus melalui pendidikan
informal yang telah disetarakan seperti sekolah rumah (home schooling), pendidikan pesantren
dll. Di samping itu pula program pendidikan kesetaraan paket B ditujukan kepada masyarakat
yang putus SMP/ MTs dengan prioritas pada anak usia wajib belajar karena berbagai faktor tidak
dapat melanjutkan seperti : karena alasan ekonomi, sosial, jarak sekolah yang jauh dan tidak
terjangkau, seperti anak-anak di pesisir pantai, dan daerah perbatasan. (Suhendro, Sulistyarini, &
Salim, 2019)

 Program Paket C
Program Paket C adalah program pendidikan menengah pada jalur pendidikan  nonformal setara
SMA/MA bagi siapapun yang terkendala ke pendidikan formal atau berminat dan memilih
pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan menengah. Pemegang ijazah Program Paket
C memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMA/MA. (Solin)

Program Pendidikan Kesetaraan Program Paket C sebagai bagian dari pendidikan non formal
ditujukan untuk masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan SMA/MA sederajat.
Program ini setara dengan jalur pendidikan formal SMA/MA sederajat, warga belajar yang
mengikuti program kesetaraan kebanyakan adalah lulusan SMP/MTs sederajat yang sudah
bekerja dan tidak memiliki cukup waktu untuk mengikuti pendidikan formal.

Program Pendidikan Kesetaraan Paket C diselenggarakan oleh lembaga/organisasi atau satuan


pendidikan nonformal sehingga pada gilirannya lulusannya diharapkan memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dinyatakan dan diakui setara dengan lulusan SMA/MA. Program
kesetaran sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan wajib belajar pendidikan dasar,
disamping dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan dan untuk menjamin pemerataan
kesempatan memperoleh pelayanan pendidikan bagi semua anggota masyarakat.

 Pelaksanaan Kursus-Kursus

Pengertian kursus secara umum adalah belajar sesuatu pengetahuan atau keterampilan dalam
waktu yang relatif singkat. Kursus merupakan salah satu pendidikan yang diberikan di luar
sekolah resmi (non-formal) untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan diri.Tujuan
mengikuti kursus adalah sebagai bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup,
pengembangan diri, pengembangan profesi, modal kerja, usaha mandiri atau untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.  Alasan mengikuti kursus adalah keterbatasan waktu
belajar, tidak ada kesempatan lagi untuk mengikuti pendidikan formal, faktor biaya belajar, lebih
terfokus dengan apa yang akan dipelajari, meningkatkan ketrampilan yang telah dimiliki.

Ada berbagai jenis kursus yang di selenggarakan oleh masyarakat contoh  kursus keterampilan
komputer , kursus mengemudi , kursus kecantikan , kursus pengobatan , dan berbagai jenis
kursus lainya. (Dewanto)
 Pelaksanaan Pelatihan-Pelatihan

Salah satu awal dari jenis pendidikan non formal adalah pelatihan, kegiatan pelatihan
memberikan manfaat yang cukup besar bagi peserta pelatihan apabila dikelola dengan baik.
Dewasa ini banyak orang telah memanfaatkan pelatihan untuk membantu mereka dalam
melaksanakan berbagai tugas dalam kehidupan, pada hakikatnya pelatihan merupakan pemberian
pengalaman kepada seseorang untuk mengembangkan tingkah laku dalam hal ini pengetuan ,
skill dan sikap agar mencapai sesuatu yang diinginkan (Robinson, 1981 :12. )Dalam
perkembanganya lebih lanjut pelatihan ini menjadi makin beragam sesuai dengan perkembangan
sosial ekonomi yang makin kompleks dan berangkai. Pelatihan dapat diselenggarakan oleh siapa
saja baik itu lembaga pemerintahan maupun lembaga non pemerintahan (swasta). (Efendi, 2017)

4.Home Schooling , Sekolah Alam dengan Macam-Macam Tipenya

 Home Schooling

Homeschooling atau sekolah rumah adalah model pendidikan atau aktivitas belajar yang
dilaksanakan di rumah atau di tempat lain selain di sekolah konvensional baik secara kolega
(keluarga) maupun komunitas dimana dilakukan pengaturan sendiri terhadap penyelenggaraan
pendidikan, tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan
keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar.

Istilah lain yang merujuk homeschooling adalah home education, home based learning atau
sekolah mandiri. Homeschooling dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan, kebutuhan, dan
potensi anak. Sistem pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar anak merasa senang,
nyaman, tidak merasa dipaksa dan tidak merasa terbebani dalam belajar sehingga dapat
mencapai hasil belajar yang optimal. (Riadi)

Berikut ini macam-macam homeschooling

a. Homeschooling tunggal, merupakan homeschooling yang hanya melibatkan orangtua


dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga lainnya. Pada homeschooling
tunggal peran orangtua sangatlah penting sebagai pembimbing, teman belajar ataupun
penilai. Homeschooling ini memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi karena dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dalam homeschooling tunggal ini juga termasuk
didalamnya orang tua yang menyelenggarakan homeschooling mandiri dengan sistem
online program. Orangtua berlangganan program secara online dalam pembelajaran
homeschooling bagi anaknya.
b. Homeschooling Majemuk, dilaksanakan oleh dua keluarga atau lebih untuk kegiatan
tertentu, dengan kesamaan minat tertentu, sedangkan kegiatan pokok tetap dilaksanakan
oleh orangtua masing-masing. Homeschooling ini dapat merangsang insting social anak
karena melibatkan anak-anak lain,anak akan terpacu pula untuk berkompetisi sehingga
akan timbul semangat untk bersaing untuk berprestasi menjadi yang lebih baik akan
tetapi tetap positif. Homeschooling ini terbentuk biasanya berdasarkan minat yang sama,
atau memiliki tujuan pembelajaran dalam agama yang sama.
c. Homeschooling komunitas, merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk
yang menyusun dan menentukan silabus, RPP, bahan ajar, sarana, serta jadwal
pembelajaran. Peserta didik yang mengikuti homeschooling komunitas memiliki ruang
gerak sosialisasi yang lebih luas dibandingkan dengan homeschooling lainnya.

 Sekolah Alam

Sekolah alam merupakan sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Lendo Novo. Awal mula
digagasnya sekolah alam adalah karena biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh
masyarakat. Dari latar belakang tersebut, Lendo Novo berambisi untuk mendirikan sekolah
dengan kualitas tinggi tapi murah. Salah satu yang membuat sekolah mahal adalah
infrastrukturnya. Muncullah konsep sekolah alam yang menggunakan alam sebagai sarana
belajar.Pembelajaran pada sekolah jenis ini lebih banyak dilaksanakan di ruang terbuka. Ruang
kelas tetap ada, namun tanpa dinding dan jendela. Sekolah alam dalam proses belajar
mengajarnya lebih menekankan praktik lapangan dibandingkan pembelajaran konvensional.
Banyak kegiatan lapangan yang menyesuaikan dengan tempat sekolah alam tersebut. Salah
satunya seperti bertani, berternak, dan bercocok tanam.

Pada dasarnya sekolah alam mencoba mengajak siswa untuk memaknai konsep fitrah, di mana
sekolah bukan lagi sebagai beban, tetapi realitas kehidupan yang karenanya ilmunya dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Masing-masing sekolah mempunyai cara tersendiri
untuk membuat kegiatan belajar-mengajar jauh dari kesan membosankan, bahkan
menakutkan. Alam memberi banyak inspirasi dan mengajak berpikir realistis. (Harismi)
Sekolah Alam umumnya adalah sekolah formal, sehingga mengikuti jenjang yang berlaku dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Walau tidak semua sekolah alam memiliki jenjang pendidikan
yang lengkap, sekolah alam telah berdiri pada jenjang:

1. Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK)


2. Sekolah Dasar (SD)
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)
5. Perguruan Tinggi

Sumber :
Dewanto. (n.d.). Retrieved Juni 29, 2016, from https://denawanto.blogspot.com/2016/06/kursus-
pls-yang-diselenggarakan.html?m=1

Efendi, Y. K. (2017). PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN PELATIHAN. Jurnal


Ilmiah Pendidikan , 3-4.

Harismi, A. (n.d.). Retrieved Juni 29, 2020, from https://www.sehatq.com/artikel/belajar-sambil-


bermain-di-sekolah-alam-ini-manfaatnya

Riadi, M. (n.d.). Retrieved Juni 21, 2018, from


https://www.kajianpustaka.com/2018/06/pengertian-karakteristik-jenis-dan-metode-
homeschooling.html

Solin, D. K. (n.d.). Retrieved Mei 20, 2013, from


http://desikunatasolin.blogspot.com/2013/05/pendidikan-kesetaraan.html

Suhendro, Sulistyarini, & Salim, I. (2019). PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN


KESETARAAN DI PUSAT. Jurnal Penelitian , 5-6.

Anda mungkin juga menyukai