Anda di halaman 1dari 4

1.

Hakikat Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah adalah karangan yang dirancang untuk dimuat di dalam sebuah jurnal atau
buku kumpulan artikel. Artikel ini ditulis dengan mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan.
Artikel ilmiah ini dapat ditulis oleh mahasiswa, dosen, peneliti, pustakawan, dan para peminat
lainnya. Artikel ilmiah ini dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran
dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek.
Artikel ilmiah adalah suatu karya ilmiah yang ditulis untuk dimuat dalam jurnal/majalah
ilmiah dengan tata cara penulisan yang mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian
lapangan/laboratorium, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek.
Sumber bahan untuk menulis artikel ilmiah dapat berupa laporan hasil penelitian, kumpulan
makalah, buku dan diktat/bahan ajar, serta laporan kegiatan pengembangan proyek. 
Sementara itu, artikel ilmih (Zifirdaus Adnan & I.Zifirdaus, 2005 : 9 ) adalah hasil upaya
pencarian kebenaran menegenai suatu hal. Artikel ilmiah merupakan upaya terus-menerus untuk
mengembangkan ilmu pngetahuan sehingga rtikel ilmiah bukanlah sebuah hasil final yan berisi
kebenaran yang mutlak. Artikel ilmiah hanyalah salah satu upaya dari sekian banyak upaya
untuk mencari kebenaran sehingga setiap kritikan yng masuk adalah wajar. Penulis artikel ilmiah
harus rela menerima kritikan apalagi kitikan yang didukung dengan bukti-bukti yang memadai.
Publikasi artikel ilmiah dalam bentuk jurnal ilmiah dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan gagasan atau temuan yang penting untuk diketahui oleh pembaca.
Umumnya gagasan yang ditulis dalam bentuk artikel adalah gagasan atau temuan baru yang
memiliki orisinalitas dan memiliki sumbangan tinggi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dari
penemunya. Jika gagasan yang ditulis sudah umum, biasanya penulis menuangkannya dalam
bentuk buku atau diktat.
Untuk keperluan komunikasi gagasan atau temuan orisinal, setiap artikel ilmiah memuat
dua hal pokok, yaitu diskusi dan referensi. Diskusi maksudnya mempertemukan gagasan penulis
dengan gagasan penulis/pakar lain. Dalam paparan diskusi, diuraikan posisi gagasan penulis dan
gagasan penulis/pakar lain dengan cara menunjukkan perbedaan dan persamaannya, serta
kemajuan yang diperoleh penulis. Gagasan dan temuan penulis lain dicatat dalam bentuk sistem
perujukan (referensi). Penulisan perujukan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi standar etis
dari tulisan/karya tulis ilmiah dan menghindari adanya duplikasi atau plagiasi. 
Bentuk artikel ilmiah dibedakan dalam tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan teknik
penulisan. Bahan yang ditulis untuk artikel ilmiah adalah hal-hal yang sangat penting saja,
misalnya dalam artikel hasil penelitian, yang ditulis berisi pendahuluan, metode, temuan, dan
pembahasan. Sistematika penulisan artikel ilmiah ditulis dengan mengikuti format esei dalam
bentuk bagian dan subbagian, dan tidak ditulis dalam bentuk bab dan subbab atau enumeratif.
Teknik penulisan artikel ilmiah mengikuti pola dan norma ”universal” yang menandai suatu
karya tulis ilmiah, dan mengikuti gaya ”selingkung” yang ditentukan oleh penerbit jurnal. 
Norma ”universal” mengatur kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang diharapkan diikuti
oleh para penulis sebagaimana sikap ilmiah oleh para ilmuwan pada umumnya. Sementara,
norma ”selingkung” suatu jurnal pada umumnya dipertahankan konsistensinya sebagai penciri
dan kriteria kualitas teknik dan penampilan jurnal yang bersangkutan. Norma selingkung yang
dianut suatu jurnal mungkin berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi biasanya semua masih
mengikuti pedoman yang berlaku secara umum. 

2. Ciri-ciri Artikel Ilmiah


Logis, objektif, dan sistematis. Logis berarti artikel ilmiah ditulis dengan dasar yang
masuk akal dan dapat di uji kebenarannya. Objektif mengandung makna bahwa artikel ilmiah
menyajikan fakta atau data sesuai engan keadaan sebenarnya dan dianalisis secara logis tanpa
mengedepankan emosi. Sedangkan sistematis berarti artikel ilmiah disusun secara teratur dan
logis sehingga bersifat utuh, menyeluruh, dan terpadu.
Singkat, jelas, dan menarik. Ciri singkat mengandung makna bahwa artikel ilmiah itulis
dengan kalimat yang tidak bertele-tele. Ciri jelas mengandung makna bahwa artikel ilmih mudah
dimengerti. Misalnya, tidak mengunakan kata-kata mbigu atau menggunakan kalimat yang
berputar-putar. Sementara itu ciri menarik berarti artikel ilmiah dapat menggugah emosi untuk
membaca sampai selesai.

3. Jenis Artikel Ilmiah


Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel ilmiah umumnya dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu 

 Artikel hasil penelitian, dan 


 Artikel konseptual (ada juga yang menyebut artikel hasil pemikiran). Tapi dalam
kesempatan ini hanya dipaparkan artikel hasil penelitian.

Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil suatu kegiatan
penelitian. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan dalam
jurnal ilmiah memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam bentuk laporan teknis
resmi. Laporan teknis resmi suatu penelitian umumnya berisi hal-hal yang menyeluruh dan
lengkap sehingga naskahnya cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah yang sangat
terbatas.
Akibatnya hanya kalangan terbatas saja yang dapat membacanya. Sebaliknya, hasil
penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-hal yang penting
saja, karena setiap kali penerbitan sebuah jurnal hanya bisa memuat beberapa artikel, sehingga
ruang yang tersedia untuk sebuah artikel sangat terbatas. Namun, jurnal ilmiah yang diterbitkan
akan dibaca oleh banyak orang, antara lain akademisi, para profesional, dan mahasiswa. Bahkan
jurnal yang terakreditasi atau bertaraf internasional dan disebarluaskan melalui website internet,
dapat dibaca dan diakses oleh semua visitor di seluruh dunia. Singkatnya, hasil penelitian yang
ditulis dalam bentuk artikel jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas
daripada laporan teknis resmi.
Penulisan artikel hasil penelitian dalam suatu jurnal dapat dilakukan dengan tiga cara.
Pertama, artikel hasil penelitian ditulis setelah penulisan laporan teknis penelitian diselesaikan.
Cara penulisan ini yang sementara dilakukan oleh sebagian besar penulis artikel. Kedua, artikel
hasil penelitian ditulis setelah segala aktivitas penelitian diselesaikan, tetapi penulisan laporan
teknisnya belum terselesaikan (masih dalam proses). Ketiga, artikel hasil penelitian ditulis
setelah kegiatan penelitian diselesaikan dan memang tidak akan dilakukan penulisan laporan
teknisnya.
Jenis ini saat ini masih jarang dilakukan oleh penulis artikel. Padahal dalam
mengantisipasi proses percepatan diseminasi temuan kepada masyarakat sasaran yang relevan
menjadi sangat penting. Begitu juga bila dikaitkan dengan upaya perlindungan hak cipta.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan artikel hasil penelitian antara lain:

1. Esensi dari substansi isi yang lebih diprioritaskan (dalam hal ini pendahuluan, metode,
dan hasil penelitian), 
2. Tata tampilan artikel, baik yang terkait dengan norma selingkung maupun norma
universal yang ditetapkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan, 
3. Proporsi antarbagian artikel dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan 
4. Rambu-rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting. Dalam penulisan
artikel hasil penelitian, ketiga hal di atas saling mengkait (butir 1-3 akan terintegrasi
dalam butir 
5. Bentuk integrasi tersebut difasilitasi oleh tatatulis tertentu, yang perwujudannya dalam
bentuk artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal yaitu, judul, nama penulis,
abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan dan
saran, dan daftar rujukan.

Artikel nonpenelitian atau konseptual adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil
pemikiran atas suatu permasalahan. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis ini, penulis
terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan permasalahannya, baik yang
sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang dipikirkannya. Sumber-sumber yang
dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka menghasilkan suatu pemikiran adalah juga artikel-artikel
hasil pemikiran yang relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, di samping teori-teori yang dapat
digali dari buku-buku teks. 
Bagian paling vital dari artikel konseptual adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal
yang dibahas. Pendirian penulis dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-pikiran orang lain
mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya, dan pikiran baru penulis
tentang hal yang dikaji, jika memang ada. Jadi, artikel konseptual bukan sekedar kolase atau
tempelan cuplikan dari sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi
lebih menekankan hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya.

Mengacu hal di atas, representasi terbitan suatu jurnal ilmiah dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1. Hanya memuat artikel hasil penelitian, 
2. Memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual (ini sebagian besar), dan 
3. Memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual, ditambah dengan isi lain, misalnya
resensi buku dan obituari. 

 Contoh jurnal ilmiah yang hanya memuat artikel hasil penelitian adalah “Jurnal
Penelitian Kependidikan” terbitan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. 
 Contoh jurnal ilmiah yang memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual adalah
”Jurnal Ilmu Pendidikan” terbitan LPTK dan ISPI. 

Pembeda utama antara artikel hasil penelitian dan artikel konseptual terutama terletak
pada masing-masing bagian dari anatomi artikel ilmiah. Pertama, pada bagian awal artikel, isi
abstrak untuk artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada masalah, metode dan hasil,
sedangkan pada artikel konseptual lebih ditekankan pada hal-hal penting tentang gagasan yang
dikembangkan dalam artikel. Kedua, pada bagian inti dari artikel hasil penelitian terdapat
subbagian metode, hasil dan pembahasan, sedangkan pada artikel konseptual tidak ada subbagian
ini, tetapi subbagian yang ditulis berdasarkan kajiannya. Ketiga, pada bagian penutup, artikel
hasil penelitian berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu), sedangkan pada
artikel konseptual berisi ringkasan analisis atau simpulan berbentuk sintesis. 

4.Struktur Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah yang akan dimuat di dalam jurnal bisa bersumber dari hasil penelitian
ataupun kajian sebuah permasalahan yang berdasarkan pada hasil pemikiran dan studi
kepustakaan yang sesuai/relevan. Artikel ilmiah yang didasarkan hasil penelitian secara umum
terdiri atas tujuh hal yaitu judul, abstrak pendahuluan, cara penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Sedangkan, artikel yang bersumber dari kajian
suatu permasalahan yang didasarkan pada hasil pemikiran dan kepustakaan yang relevan maka
struktur naskahnya terdiri dari enam hal yaitu judul, abstrak, pendahuluan, pembahasan,
simpulan, dan daftar pustaka.

Anda mungkin juga menyukai