Studi Kepustakaan
Public problem
Masalah publik yang terjadi terkait penyesuaian sekolah paket di Kota
Tasikmalaya dapat melibatkan beberapa isu berikut:
1. Kurangnya fasilitas dan sumber daya: Sekolah paket biasanya merupakan
sekolah yang dibentuk untuk memfasilitasi siswa yang membutuhkan program
pendidikan khusus, seperti siswa yang putus sekolah atau dewasa yang ingin
melanjutkan pendidikan. Namun, sekolah paket sering kali menghadapi tantangan
dalam hal fasilitas dan sumber daya yang terbatas, seperti fasilitas fisik yang tidak
memadai, buku teks yang terbatas, atau peralatan pendukung pembelajaran yang
kurang memadai. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan proses
penyesuaian siswa di sekolah paket di Kota Tasikmalaya.
2. Stigma dan diskriminasi: Siswa yang menghadiri sekolah paket mungkin
menghadapi stigma atau diskriminasi dari masyarakat atau teman sebaya mereka,
karena dianggap tidak mampu mengikuti pendidikan di sekolah reguler. Stigma
dan diskriminasi ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dan
meningkatkan tekanan psikologis mereka, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi penyesuaian mereka di sekolah paket.
3. Keterbatasan kurikulum: Sekolah paket mungkin memiliki kurikulum yang
terbatas dan tidak selengkap kurikulum yang diterapkan di sekolah reguler.
Kurikulum yang terbatas dapat membatasi akses siswa terhadap berbagai materi
pendidikan dan keterampilan yang penting untuk persiapan mereka menghadapi
dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Tantangan sosial dan ekonomi: Siswa yang menghadiri sekolah paket mungkin
menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang berbeda, seperti keterbatasan
ekonomi, kondisi keluarga yang tidak stabil, atau kekerasan dalam rumah tangga.
Tantangan sosial dan ekonomi ini dapat mempengaruhi penyesuaian siswa di
sekolah paket dan kemampuan mereka untuk menghadiri sekolah secara teratur.
5. Kurangnya dukungan dan perhatian: Sekolah paket mungkin menghadapi
tantangan dalam memberikan dukungan dan perhatian yang cukup kepada setiap
siswa, mengingat keterbatasan sumber daya dan jumlah siswa yang mungkin lebih
besar dibandingkan sekolah reguler. Kurangnya dukungan dan perhatian dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa, kualitas pengajaran, dan penyesuaian
mereka di sekolah paket.
6. kebijakan pemerintah : masalah kebijakan pemerintah terkait penyesuaian
sekolah paket di kota tasikmalaya, termasuk kebijakan tentang syarat, prosedur,
dan regulasi terkait pendidikan non-formal, serta dukungan pemerintah dalam hal
pendanaan, pengawasan dan pemantauan terhadap sekolah paket
Untuk mengatasi masalah publik yang terkait dengan penyesuaian sekolah paket
di Kota Tasikmalaya, langkah-langkah yang dapat diambil antara lain
meningkatkan fasilitas dan sumber daya sekolah, mengurangi stigma dan
diskriminasi terhadap siswa sekolah paket, memperluas kurikulum yang
ditawarkan, menyediakan dukungan dan perhatian yang cukup kepada siswa, serta
menggali kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder.