Anda di halaman 1dari 68

ii

MODUL IKATAN KIMIA|

MODUL

“IKATAN KIMIA”

Penyusun:
A. Mar’ie Kurniawan
Arif
Bety Anitasari
Endah Savitri
Rifa Husana Maghfirati
Shinta Uky Septiyani
Siska Hardiyanti Putri

Dosen pembimbing:
Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc
Al Mubarak, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2017
iii
MODUL IKATAN KIMIA|

MODUL

IKATAN KIMIA

Dosen pembimbing :
Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc
Al Mubarak, S.Pd, M.Pd

Penyusun :
Ahmad Mar’ie Kurniawan
Arif
Bety Anitasari
Endah Savitri
Rifa Husana Maghfirati
Shinta Uky Septiyani
Siska Hardiyanti Putri

Penerbit :
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat

Redaksi :
Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM Kayutangi-
Banjarmasin 70123
Telp 089528398393
Email :inovasipendidikankel3@gmail.com

Cetakan pertama, Mei 2017

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis


ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
iv
MODUL IKATAN KIMIA|

PERSEMBAHAN
Dengan segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas
dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya modul ikatan kimia
ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu, dengan rasa bangga dan bahagia kami selaku penyusun yang terdiri dari:

Ahmad Mar’ie Kurniawan (A1C314202)


Arif (A1C314058)
Bety Anitasari (A1C314212)
Endah Savitri (A1C314004)
Rifa Husana Maghfirati (A1C314038)
Shinta Uky Septiyani (A1C314046)
Siska Hardiyanti Putri (A1C315056)
Menghaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:

Tuhan YME, karena hanya atas izin dan karunia-Nyalah maka


modul ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak
terhingga pada Tuhan penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan
segala do’a kami.

Bapak dan ibu dosen pembimbing, yang selama ini telah tulus dan
ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan kami,
memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar
saya menjadi lebih baik. Terimakasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa
kalian akan selalu terpatri di hati.

Saudara-saudara kami (Kakak tingkat dan Adik tingkat), yang


senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum dan do’anya untuk
keberhasilan ini, cinta kalian adalah memberikan kobaran semangat yang
menggebu dan terimakasih kami untuk kalian.

Sahabat dan teman tersayang satu angkatan, tanpa semangat,


dukungan dan bantuan kalian semua tak kan mungkin kami rampungkan
modul ini dengan baik sampai disini, terimakasih untuk canda tawa, dan
MODUL IKATAN KIMIA| v

perjuangan yang kita lewati bersama. Dengan perjuangan dan kebersamaan


kita pasti bisa! Semangat!!

Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata


kami persembahkan modul ini untuk kalian semua, orang-orang yang kami
sayangi. Dan semoga modul ini dapat bermanfaat dan berguna untuk
kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiinnn
vi
MODUL IKATAN KIMIA|

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT,
yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas pembuatan modul ini. Sholawat beserta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan
kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Inovasi Pendidikan
yang telah membimbing kami selama pembuatan modul ini. Kami menyadari
bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena kemampuan dan
pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif, demi perbaikan dalam
modul ini yang akan datang.
Semoga bahan ajar ini bermanfaat sebagai sumbangsih penyusun demi
menambah pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun
khususnya.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Banjarmasin, Mei 2017

Penyusun
vii
MODUL IKATAN KIMIA|

DAFTAR ISI
Persembahan..................................................................................................iv
Kata Pengantar..............................................................................................vi
Daftar Isi.......................................................................................................vii
Daftar Tabel.................................................................................................viii
Daftar Gambar...............................................................................................ix
Prakata...........................................................................................................xi
Deskripsi Kd, Indikator, Tujuan...................................................................12
Peta Konsep..............................................................................................14
A. Kestabilan Atom................................................................................15
B. Ikatan Ion...........................................................................................18
C. Ikatan Kovalen...................................................................................21
D. Ikatan Logam.....................................................................................26
E. Bentuk Molekul.................................................................................27
F. Ikatan Kovalen Polar Dan Non-Polar................................................36
G. Gaya Antar-Molekul (Ikatan Antar Molekul)...................................39
Rangkuman...............................................................................................47
Tes Formatif..............................................................................................49
Soal Evaluasi.............................................................................................54
Pengayaan.................................................................................................56
Gambaran Aktivitas Siswa........................................................................59
Daftar Pustaka...............................................................................................62
Glosarium.....................................................................................................63
Lampiran.......................................................................................................65
Indeks............................................................................................................66
Biografi Penyusun........................................................................................67
MODUL IKATAN KIMIA| viii

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Notasi VSEPR dan Bentuk Molekulnya.........................................33
Tabel 2 titik didih pada molekul hidrida dan unsur-unsur golongan IVA,
VA,VIA, dan VIIA.......................................................................................44
ix
MODUL IKATAN KIMIA|

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1(a) Batu- batuan dan (b) Garam dapur........................................15
Gambar 2 Contoh konfigurasi elektron stabil dari atom argon...................15
Gambar 3 Atom Na melepas satu elektron membentuk ion Na+ untuk
mencapai konfigurasi elektron seperti Ne....................................................16
Gambar 4 Atom Cl mengikat satu elektron membentuk ion Cl - untuk
mencapai konfigurasi elektron seperti Ar.....................................................16
Gambar 5. Rumus titik elektron (struktur lewis) dari beberapa atom........22
Gambar 6.Terbentuknya ikatan kovalen pada molekul H2.........................22
Gambar 7 Ikatan kovalen tunggal pada molekul H2 ikatan kovalen..........23
Gambar 8.Pasangan Elektron ikatan dan pasangan elektron bebas
padamolekul NH3..........................................................................................24
Gambar 9.Pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada SO3....................25
Gambar 10. Tekanan pada logam tidak menyebabkan logam pecah..........26
Gambar 11. Linier.......................................................................................28
Gambar 12. Segitiga Datar..........................................................................29
Gambar 13. Tetrahedron.............................................................................29
Gambar 14.Trigonal bipiramida..................................................................29
Gambar 15. Oktahedron..............................................................................30
Gambar 16.Bentuk tetrahedron sempurna dari molekul CH 4 dengan sudut

ikatan antar atom H-C-H sebesar 109,5 ......................................................31

Gambar 17. Molekul yang mempunyai empat pasang elektron


(tiga pasang elektron ikatan dan sepasang elektron bebas) mempunyai sudut

ikatan N-H-N lebih kecil (107,3 )................................................................31

Gambar 18. Molekul yang mempunyai empat pasang elektron


(dua pasang elektron ikatan dan dua pasang elektron bebas) mempunyai

sudut ikatan H-O-H lebih kecil dari yaitu (104,5 ).....................31


Gambar 19...................................................................................................36
a. Ikatan kovalen non polar pada molekul H2...........................................36
b. Ikatan kovalen polar pada molekul HCl................................................36
MODUL IKATAN KIMIA| x

Tanda digunakan untuk membedakan bahwa kedua atom tidak dalam


keadaan sebagai ion......................................................................................36
Gambar 20. Terjadinya dipol sesaat............................................................42
Gambar 21. Bentuk molekul dan gaya Van der Waals...............................43
Gambar 22. Terbentuknya ikatan hidrogen................................................44
xi
MODUL IKATAN KIMIA|

PRAKATA
Alhamdulillahirabbil'aalamin, segala puja dan puji syukur penyusun
panjatkan kepada Allah Yang Maha Penyayang. Tanpa karunia-Nya,
mustahillah modul ini terselesaikan tepat waktu mengingat tugas dan
kewajiban lain yang bersamaan hadir. Modul ini disusun untuk memenuhi
tugas Inovasi Pendidikan Kimia.
Modul yang kami susun mengacu pada kurikulum 2013, modul ini
menyajikan pendekatan pembelajaran kimia yang sederhana, berjenjang,
dan berurutan tanpa mengurangi konsep-konsep kimia dasar yang
disampaikan sehinggga dapat menanamkan pemahaman ilmu kimia secara
menyeluruh.
Modul ini menyajikan materi dengan bahasa yang sederhana
sehingga pembaca lebih mudah memahami, contoh soal memberi contoh
strategi penyelesaian soal, latihan soal disetiap subbab dan bab yang
bervariasi untuk melatih pemahaman konsep.
Penyusun menyadari bahwa modul ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar apabila tanpa bantuan dan bimbingan berbagai
pihak, oleh karena itu pada kempatan ini penyusun mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc. selaku dosen pembimbing
mata kuliah Inovasi Pendidikan Kimia
2. Almubarak, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Inovasi Pendidikan Kimia
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul
ini.
Penyusun sangat menyadari bahwa di dalam modul ini masih banyak
dijumpai kekurangan. Segala saran dan kritik membangun dari para
pembaca sangat bermanfaat untuk penyempurnaannya.
Banjarmasin, Mei 2017

Penyusun
12
MODUL IKATAN KIMIA|

DESKRIPSI KD, INDIKATOR, TUJUAN


KD dari KI 2 :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
kepolaran senyawa sebagai wujudkebesaran Tuhan YME.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari
Indikator:

1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis pembentukan


ikatan ion
2. Menunjukkan sikap disiplin dan jujur dalam berdiskusi
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berdiskusi.
4. Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi
Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis


pembentukan ikatan ion dalam diskusi kelompok dengan baik
2. Siswa dapat menunjukkan sikap disiplin dan jujur dalam diskusi
kelompok dengan baik
3. Siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam diskusi
kelompok dengan baik
4. Siswa dapat menunjukan sikap komunikatif dalam diskusi kelompok
dengan baik dan aktif
KD dari KI 3 :
a.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
Indikator :

1. Menjelaskan tentang kecenderungan suatu unsur untuk mencapai


kestabilan berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia
13
MODUL IKATAN KIMIA|

2. Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan
unsur bukan gas mulia.
3. Menyebutkan pengertian dan contoh ikatan ion
4. Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion
5. Menjelaskan sifat senyawa ion

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan tentang kecenderungan suatu unsur untuk


mencapai kestabilan berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia melalui
diskusi kelompok dengan baik dan benar
2. Siswa dapat menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet
dan oktet) dan unsur bukan gas mulia melalui diskusi kelompok dengan
baik dan benar
3. Siswa dapat menyebutkan pengertian dan contoh ikatan ion melalui
diskusi kelompok dengan baik dan benar
4. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion melalui
diskusi kelompok dengan baik dan benar
5. Siswa dapat menjelaskan sifat fisik senyawa ion melalui diskusi
kelompok dengan baik dan benar
KD dari KI 4 :

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan


ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam
serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)

Indikator

1. Menggambarkan rumus dot-lewis untuk pembentukan senyawa ion


Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menggambarkan rumus dot-lewis untuk pembentukan


senyawa ion melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar (C-1)
MODUL IKATAN KIMIA| 14

PETA KONSEP

membentuk
Senyawa ion

Ion positif (kation)


terbentuk
Ikatan ion dari

Sumber :Dokumen Penerbit


Ion negatif (anion) (kation)
(a) (b)
terdiri
Gambar 1(a) Batu- batuan dan (b) Garam dapur
Ikatan Kimia dari Ikatan logam mempengaruhi
Sifat logam

Pernahkah Anda bayangkan bahwa batu yang sangat besar tersusun Senyawa kovalen polar
membentuk
dari butir- butir pasir yang sangat lembut, yang terikat satu sama lain.terdiri
Demikian membentuk
pula partikel- partikel pasir penyusun batu tersebut, kovalen dari
Senyawasebenarnya
Molekul
merupakan gabungan dari partikel- partikel silikon dioksida yang sangat Senyawa kovalen non-polar
mempunyai
kecil. Bagaimanakan atom- atom silikon dengan atom –atom oksigen
Ikatan antar molekul Ikatan kovalen murni
tersebut dapat bergabung satu dengan yang lain sehingga dapat membentuk
Ikatan kovalenTerdiri
sebongkah batu dengan ukuran raksasa? dari
berupa
Sekarang, coba perhatikan garam dapur yangIkatan kovalen
berwujud koordinasi
padatan
berwarna putih. Garam dapur tersusun dari ion- ion natrium dan ion- ion
klorin. Bagaimana ion- ion tersebut dapat bergabung satu dengan lainnya
Ikatan kovalen murni
Ikatan Hidrogen Ikatangaram
sehingga membentuk van der Waals
dapur?
dibedakan
A. menentukan
KESTABILAN
antara ATOM menjadi Ikatan kovalen murni

Diantara atom- atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil
Titik didih senyawa Dipol sesaat
sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom- atom Ikatan
yang tidak stabil
kovalen murni
tersebut cenderung bergabung dengan atom lain untuk mencapai
kestabilan. Mengapa atom gas mulia stabil sedangkan atom yang lain tidak
stabil? Sumber : Dokumen Penerbit

Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya.


Gambar 2 Contoh
Bagaimana konfigurasi elektron dari atom yang stabil itu? Simak konfigurasi elektron stabil
dari atom argon
konfigurasi elektron dari atom- atom gas mulia yang merupakan atom-
MODUL IKATAN KIMIA| 15

atom stabil berikut.

2He :2
10 Ne :28
18 Ar :288
36 Kr : 2 8 18 8
54 Xe : 2 8 18 18 8
Dari konfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat
kesimpulan bahwa konfigurasi elektron atom- atom akan stabil bila jumlah
elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8(oktet). Untuk mencapai keadaan stabil
seperti gas mulia, maka atom-atom membentuk konfigurasi elektron seperti
gas mulia.Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat Sumber : Dokumen Penerbit
dilakukan dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan elektron
Gambar 3 Atom Na melepas
bersama. satu elektron membentuk ion
Na+ untuk mencapai
konfigurasi elektron seperti
1. Pembentukan Ion Ne
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat
elektron. Atom- atom yang mempunyai energi ionisasi rendah,
misalnya atom- atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam sistem
periodik unsur, akan mempunyai kecenderungan untuk melepaskan
elektronnya, sedangkan atom- atom yang mempunyai afinitas elektron
yang besar, misalnya atom- atom unsur golongan VIA dan VIIA dalam
sistem periodik unsur, akan cenderung mengikat elektron.

Contoh
1. Atom 11Na : 2 8 1 (konfigurasi elektron tidak stabil)
Agar stabil, atom Na melepas sebuah elektronnya sehingga
Sumber : Dokumen Penerbit
konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne (konfigurasi
elektron 10Ne : 2 8 ) Gambar 4Atom Cl mengikat
satu elektron membentuk ion
Cl- untuk mencapai
konfigurasi elektron seperti
11Na → Na+ + e- Ar
(2 8 1) (2 8)
MODUL IKATAN KIMIA| 16
Proses pembentukan ion positif (ionisasi) tersebut mudah terjadi
karena atom Na mempunyai energy ionisasi yang rendah.

2. Atom 17Cl : 2 8 7 (konfigurasi elektron tidak stabil)


Agar stabil, cara yang memungkinkan adalah menjadikan
konfigurasi elektron seperti 18Ar : 2 8 8 dengan mengikat sebuah
elektron, sehingga atom Cl menjadi ion Cl-

17Cl + e- → Cl-
(2 8 7) (2 8 8)

Proses penangkapan elektron tersebut mudah terjadi dikarenakan


afinitas elektron atom klorin besar.

Jadi untuk mencapai kestabilan, atom atom yang energi


ionisasinya rendah akan melepaskan elektron sedangkan atom-
atom yang afinitas elektronnya tinggi akan mengikat elektron.

WEB KIMIA
2. Penggunaan Pasangan Elektron Bersama
Atom- atom yang energi ionisasinya tinggi akan
Simak penjelasan sukar animasi ikatan ion, ikatan kov
yang disertai
www.teachersdomain.org/asset/lsps07_int_chembonds/
melepaskan elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan akan
sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom- atom yang
mempunyai afinitas elektron yang rendah, dalam mencapai
kestabilan tidak membentuk ion negative.
Atom- atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai
energy ionisasi yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron
atau mempunyai afinitas elektron yang rendah mempunyai
kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai
bersama.
Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom- atom yang
berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat
pula berasal dari salah satu atom yang bergabung.
MODUL IKATAN KIMIA| 17

Latihan 1.1
1. Bagaimana kecenderungan atom- atom berikut ini dalam mencapai
kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya?
a. 6C c. 19K e. 16S
b. 9F d. 20Ca f. 13Al
2. Bagaimana cara atom- atom berikut untuk mendapatkan kestabilan! WEB KIMIA
a. Mg
12 c. 8O e. 15P
b. Cl
17 d. 14Si Animasi pembentukan ikatan ion dapat disimak pad

lordec/ID_LORDEC/ionic_compounds/law_ionic_
B. IKATAN ION
gcsebitesize/science/add_edexcel/ionic_compound
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis
antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara atom-atom
yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang
mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam umumnya
mempunyai energi ionisasi yang rendah sedangkan unsur-unsur non-logam
mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Oleh karena itu, ikatan ion dapat
terjadi antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non-logam.

1. Pembentukan Ikatan Ion

Ikatan ion terjadi karena atom-atom yang mempunyai energi


ionisasi rendah (mudah melepas elektron) akan melepaskan
elektronnya dan membentuk ion positif. Elektron yang dilepas akan
ditangkap oleh atom yang mempunyai afinitas elektron besar (mudah
menarik elektron) untuk membentuk ion negatif. Ion positif dan ion
negatif yang terbentuk, selanjutnya akan saling tarik-menarik dengan
gaya elektrostatis membentuk senyawa yang netral. Jumlah ion
negatif dan positif dalam senyawa yang terbentuk mempunyai
perbandingan sedemikian rupa sehingga akan membentuk senyawa
MODUL IKATAN KIMIA| 18
netral.

2. Sifat Senyawa Ion


Berikut ini beberapa sifat senyawa ion, antara lain:
a. Kristalnya keras tetapi rapuh
Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran posisi ion
positif dan ion negatif, dari yang semula berselang-seling menjadi
berhadapan langsung. Hal ini menyebabkan ion positif bertemu
muka dengan ion positif dan terjadi gaya tolak menolak. Inilah
yang menyebabkan kristal senyawa ion bersifat rapuh.
b. Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
Secara umum, senyawa ion mempunyai titik lebur dan titik didih
yang tinggi karena kuatnya gaya elektrostatis yang ditimbulkan
antara ion positif dan ion negatif.
c. Mudah larut dalam air
Pada saat kristal senyawa ion dimasukkan ke dalam air, maka
molekul-molekul air akan menyusup diantara ion positif dan ion
negatif sehingga gaya tarik-menarik elektrostatis dari ion positif
dan ion negatif akan melemah, dan akhirnya terpecah.
d. Dapat menghantarkan arus listrik
Ion positif dan ion negatif dapat menghantarkan arus listrik jika
bergerak. Apabila senyawa ion terpecah menjadi ion positif dan SEJARAH ILMUWAN
ion negatif serta dapat bergerak secara leluasa, maka senyawa ion
dalam keadaan cair dan larutan dapat menghantarkan listrik
karena ion-ionnya dapat bergerak secara bebas. Akan tetapi,
dalam keadaan padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan
listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak.

Contoh
1. Pembentukan ikatan ion pada senyawa NaCl.
Jawab:
19
MODUL IKATAN KIMIA|

Atom natrium mempunyai nomor atom 11 dengan konfigurasi


elektron:
11Na: 2 8 1
Atom klorin mempunyai nomor atom 17 dengan konfigurasi
elektron:
17Cl: 2 8 7
Untuk mencapai kestabilan, atom natrium melepaskan sebuah
elektron sehingga mempunyai konfigurasi elektron gas mulia Ne.
Na → Na+ + e-
(2 8 7) (2 8)
Atom Cl akan mengikat sebuah elektron yang dilepaskan oleh atom
Na tersebut sehingga akan mempunyai konfigurasi elektron sesuai
dengan gas mulia Ar.
Cl+ e- → Cl-
(2 8 7) (2 8 8)
Terjadi tarik-menarik antara sebuah ion Na+ dengan sebuah ion Cl-
membentuk gabungan ion NaCl.
Na+ + Cl- → NaCl

2. Pembentukan ikatan ion pada senyawa CaCl2


Jawab:
Atom kalsium mempunyai nomor atom 20 dengan konfigurasi
elektron:
20 Ca: 2 8 8 2
Atom klorin mempunyai nomor atom 17 dengan konfigurasi
elektron:
17 Cl: 2 8 7
Atom Ca akan melepaskan 2 elektronnya menjadi ion Ca2- dengan
konfigurasi seperti gas mulia Ar.
Ca → Ca2+ + 2e-
(2 8 8 2) (2 8 8)
20
MODUL IKATAN KIMIA|

Dua atom Cl masing-masing akan mengikat sebuah elektron yang


dilepas atom kalsium tersebut, sehingga terbentuk dua buah ion Cl -
dengan konfigurasi elektron seperti gas mulia Ar.
Cl + 2e- → Cl-
(2 8 7) (2 8 8)
Selanjutnya, sebuah ion Ca2+ akan tarik-menarik dengan 2 ion Cl-
membentuk senyawa netral CaCl2.
Ca2+ + 2Cl- → CaCl2

Latihan 1.2
1. Mengapa kristal senyawa ion dapat pecah jika dikenai tekanan
(dipukul) ?
2. Ramalkan ikatan ion pada senyawa berikut:

a. K2S (nomor atom K=19 dan S=16)

b. MgF2 (nomor atom Mg=12 dan F=9)

C. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian
bersama pasangan elektron.Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-
masing atom yang saling berikatan.Ikatan yang terbentuk disebut sebagai
ikatan kovalen. Apabila pasangan elektron yang digunakan berasal dari
salah satu atom yang berikatan, maka ikatan yang terbentuk disebut ikatan
kovalen koordinasi.

1. Pembentukan Ikatan Kovalen


Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen dapat
terbentuk, dapat digunakan rumus titik elektron (struktur lewis).
Rumus ini menggambarkan bagaimana peranan elektron valensi
dalam membentuk ikatan. Rumus titik elektron (struktur lewis)
merupakan tanda atom yang disekelilingnya terdapat tanda titik,
silang, atau bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom
21
MODUL IKATAN KIMIA|

yang berikatan.Untuk menentukan elektron valensi, perlu dibuat


konfigurasi elektronnya. Berikut rumus titik elektron( struktur lewis)
atom unsur dari beberapa golongan.

H Mg C N S Cl

1H : 1 12 Mg : 2 8 6C:24 7N:25 16 S : 2 8 6 17 Cl : 2 8
2 7

Atom H Atom Mg Atom C Atom N Atom S Atom Cl


mempunyai 1 mempunyai 2 mempunyai 4 mempunyai 5 mempunyai 6 mempunyai
elektron elektron elektron elektron elektron 7 elektron
valensi valensi valensi valensi valensi valensi

Sumber : Dokumen Penerbit

Gambar 5. Rumus titik elektron (struktur lewis) dari beberapa atom.

Gabungan atom-atom melalui ikatan kovalen akan membentuk


molekul. Molekul hidrogen merupakan gabungan dua atom hidrogen
melalui ikatan kovalen dimana masing-masing atom menyumbangkan
sebuah elektron dan sepasang elektron yang digunakan

bersama.Gambar 6.Terbentuknya ikatan kovalen pada molekul H2


Dengan membentuk pasangan elektron, maka masing-masing
atom akan mempunyai konfigurasi elekton yang sama dengan atom
helium dengan dua elektron pada kulit terluarnya. Sepasang elektron
dapat digantikan dengan sebuah garis yang disebut dengan tangan
ikatan, sehingga pada molekul H2dapat digambarkan dengan :

H-H
Jumlah tangan ikatan memberikan informasi jumlah ikatan
dalam suatu molekul kovalen. Jika diantara dua atom dalam molekul
hanya ada sepasang elektron ikatan (satu tangan ikatan), maka
MODUL IKATAN KIMIA| 22
ikatannya disebut ikatan kovalen tunggal. Jika ada dua pasang
elektron ikatan maka disebut ikatan kovalen rangkap dua, jika ada
tiga pasang elektron ikatan maka disebut ikatan kovalen rangkap
tiga.Sebagai contoh, molekul O2 terbentuk dari dua atom oksigen
dengan ikatan kovalen rangkap dua, sedangkan molekul N2 terbentuk
dari dua atom nitrogen dengan ikatan kovalen rangkap tiga.

Gambar 7. Ikatan kovalen tunggal pada molekul H2, ikatan kovalen


WEB KIMIA
rangkap dua pada molekul O2 dan ikatan kovalen rangkap tiga pada
molekul N2.
Animasi Pembentukan ikatan kovalen dapat disimak p
http://kentchemistry.com/links/bonding/bondingflashe
Dalam pembentukan ikatan kovalen, belum tentu semua
elektron valensi digunakan untuk membentuk pasangan elektron
bersama. Pasangan elektron yang digunakan bersama oleh dua atom
yang berkaitan disebut dengan pasangan elektron ikatan sedangkan
pasangan elektron yang digunakan bersama oleh kedua atom disebut
pasangan elektron bebas.

Contoh
Pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas pada senyawa
NH3.
jawab
Konfigurasi elektron :
7N:25
1H:1
Atom Nitrogen memerlukan 3 elektron untuk mendapatkan susunan
elektron gas mulia sedangkan setiap atom hidrogen memerlukan
23
MODUL IKATAN KIMIA|

sebuah elektron untuk mempunyai konfigurasi elektron gas mulia.


Oleh karena itu, setiap atom nitrogen memerlukan tiga atom hidrogen
untuk membentuk senyawa NH3

Gambar 8. Pasangan Elektron ikatan dan pasangan elektron bebas padamolekul


NH3

2. Ikatan Kovalen Koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pembentukan ikatan
terdapat pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom
yang berikatan.Ikatan kovalen koordinasi umumnya terjadi pada
molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen.Contohnya pada
molekul SO3 berikut. Atom S mempunyai nomor atom 16 dan atom O
mempunyai nomor atom 8. Masing-masing mempunyai konfigurasi
elektron :
16S : 2 8 6 (mempunyai 6 elektron valensi)
8 O : 2 6 ( mempunyai 6 elektron valensi)
Kedua atom masing-masing memerlukan 2 elektron untuk membentuk
konfigurasi oktet (mengikuti konfigurasi elektron gas mulia Ar dan
Ne). Oleh karena itu, kedua atom saling memberikan 2 elektronya
untuk digunakan bersama dengan ikatan kovalen (langkah-1 Gambar
8).
Setelah sebuah atom O bergabung dengan atom S, masih
terdapat 2 atom oksigen yang belum memenuhi oktet sedangkan atom
S sudah memenuhi oktet. Atom S masih mempunyai 2 pasang
elektron yang tidak digunakan untuk berikatan (bebas), sehingga
kedua pasang elektron bebas tersebut diberikan kepada masing masing
atom O (langkah-2 Gambar 9). Dalam hal ini, atom S tidak menerima
24
MODUL IKATAN KIMIA|

pasangan elektron dari atom O, sehingga akatan yang terjadi


merupakan ikatan kovalen koordinasi.

Gambar 9.Pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada SO3

Latihan 1.3
1. Jelaskan terjadinya ikatan pada molekul PCl3 dengan menggunakan
struktur lewis dan tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dan
pasangan ellektron bebasnya.
2. Atom 6C dan 1H dapat membentuk molekul C2H2, C2H4, dan C2H6.
a. Gambarkan rumus titik elektron untuk ketiga molekul tersebut.
b. Diantara ketiga molekul tersebut, molekul mana saja yang
mempunyai ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan rangkap
tiga.

D. IKATAN LOGAM
Logam memiliki beberapa sifat yang unik, antara lain mengkilap,
dapat menghantarkan arus listrik dan kalor dengan baik, mudah ditempa,
ulet, dan dapat diulur menjadi kawat. Sifat-sifat Logam tersebut tidak dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Logam tersusun dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion-ion positif di
dalam lautan elektron. Lautan elektron ini merupakan elektron-elektron
valensi dari masing-masing atom yang saling tumpang tindih. Masing-
MODUL IKATAN KIMIA| 25

masing elektron valensi dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang
ada di dalam kristal tersebut, tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom.
Elektron-elektron yang bebas bergerak dari satu inti atom ke inti atom yang
lain disebut elektron terdislokalisasi. Gaya tarikan inti atom-atom
denganlogam laut. Adanya elektron yang bisa bergerak bebas dari satu atom
ke atom yang lain membuat logam sebagai penghantar listrik dan kalor yang
baik.

Tekanan pada logam tidak menyebabkan logam pecah logam pada


logam sehingga bila dipukul atau ditempa, logam tidak akan pecah atau
tercerai berai, maka akan bergeser. Hal inilah yang menyebabkan sifat WEB KIMIA
logam yang ulet dan dapat ditempa maupun diulur menjadi kawat.
Animasi tentang ikatan logam dapat disima
Gambar 10. Tekanan pada logam tidak menyebabkan logam pecah
Contoh metalic-bonding-animation.swf

Bagaimana terjadinya suatu ikatan logam?

Jawab:

Gaya tarikan inti atom-atom logam dengan lautan elektron


mengakibatkan terjadinya ikatan logam.

Latihan 1.4
1. Jelaskan hakikat ikatan logam?
2. Dengan mengacu pada ikatan logam, jelaskan sifat-sifat logam
berikut.

a. Logam merupakan konduktor yang baik.


b. Logam dapat ditempa.
c. Logam mempunyai titik leleh yang relatif tinggi.
26
MODUL IKATAN KIMIA|

E. BENTUK MOLEKUL
Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam
suatu molekul, kedudukan atom-atom dalam ruang 3 dimensi dan besarnya
sudut-sudut ikatan yang dibentuk dalam suatu molekul. Ikatan yang terjadi
pada molekul tersebut dibentuk oleh pasangan-pasangan elektron.

Bentuk molekul dapat dijelaskan menggunakan berbagai pendekatan,


misalnya teori orbital bastar (hibridisasi orbital), teori medan kristal (Crystal
Field Theory), dan teori tolakan pasangan elektron (Valece Shell Elektron
Pair Repulsion atau VSEPR). Teori nampaknya lebih mudah dalam
menjelaskan bentuk molekul-molekul sederhana, sehingga pada
pembahasan selanjutnya akan digunakan teori VSEPR ini.

Menurut VSEPR, meskipun kedudukan pasangan elektron dapat


tersebar diantara atom-atom tersebut tetapi secara umum terdapat pola dasar
kedudukan pasangan-pasangan elektron akibat adanya gaya tolak menolak
yang terjadi antara pasangan elektron-elektron tersebut. Atom-atom dalam
berikatan untuk membentuk molekul melibatkan elektron-elektron pada
kulit terluar dan pada senyawa kovalen elektron-elektron tersebut pasangan
elektron bersama. Oleh sebab itu, bentuk molekul ditentukan oleh
kedudukan pasangan-pasangan elektron tersebut.

Di dalam molekul senyawa umumnya terdapat atom yang dianggap


sebagai atom pusat, misalnya pada senyawa H2O sebagai pusat atomnya
adalah atom oksigen. Pasangan elektron yang berada di sekitar atom pusat
dapat dibedakan menjadi pasangan elektron ikatan (p.e.i) dan pasangan
elektron bebas (p.e.b) pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang
lebih besar daripada pasangan elektron ikatan. Berdasarkan hal tersebut
maka kedudukan pasangan-pasangan elektron mempunyai pola dasar
sebagai berikut:

1. Linier
Dalam bentuk linier, atm-atom tertera pada sat ugaris lurus. Sudut
yang dibentuk oleh kedua ikatan kea rah atom pusat akan saling
27
MODUL IKATAN KIMIA|

membentuk sudut 180 . Sudut itu disebut sudut ikatan. Contoh


molekul yang berbentuk linier adalah BeCl2.

Gambar 11. Linier

2. Segitiga Datar

Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertata dalam


bidang datar, di mana segitiga atom akan berada dalam titik sudut
segitiga sama sisi dan di pusat segitiga terdapat atom pusat. Sudut
ikatan antar-atom yang mengelilingi atom pusat membentuk sudut 120

. Contoh molekul segitiga sama sisi adalah BCl3.

Gambar 12. Segitiga Datar

3. Tetrahedon

Atom-atom dalam molekul yang berbentuk tetrahedon akan


berada dalam suatu ruang piramida segitiga dengan keempat bidang
permukaan sama sisi. Atom pusat terletak dipusat tetrahedon dan
keempat atom yang lain akan berada pada keempat titik sudut yang

mempunyai sudut ikatan 109,5 . Contoh molekul tetrahedron


adalah CH4.

Gambar 13. Tetrahedron

4. Trigonal bipiramida
28
MODUL IKATAN KIMIA|

Dalam molekul trigonal bipiramida, atom pusat terdapat pada

bidang sekutu dari dua buah limas segitiga yang saling berhimpit,

sedangkan kelima atom atom yang mengelilinginya akan berada

pada sudut-sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut ikatan

masing-masing atom tidak sama. Setiap ikatan yang ter;etak pada

, sedangkan sudut antara


bdang segitiga mempunyai sudut 120

bidang datar ini dengan dua ikatan vertical sebesar 90 . Contoh


molekul triagonal bipiramida adalah PCl5.

Gambar 14.Trigonal bipiramida

5. Oktahedron

Oktahedron adalah yang bentuk yang terjadi dari dua buah


lmas alas segiempat yang bidang alasnya saling berhimpit,
sehingga membentuk delapan bidang segitiga.

Pada molekul yang berbentuk octahedron, atom pusatnya


berada pada pusat bidag segiempat dari dua limas yang berhimpit
tersebut, sedangkan enamatom yang mengelilinginya akan berada

pada sudut-sudut limas. Sudut ikatannya 90 Contoh molekul


yang mempunyai bentuk octahedron adalah SF6.
29
MODUL IKATAN KIMIA|

Gambar 15.Oktahedron

Dari pola dasar bentuk molekul tersebut akan terdapat


beberapa varian bentuk molekul yang lain karena adanya pasangan
elektron bebas. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolakan
yang lebih kuat dan mempunyai sudut yang lebih lebar sehingga
dapat menekan pasangan elektron ikatan agar mempunyai sudut
yang sempit. Contohnya molekul amonia NH3 disekitar atom
nitrogen sebagai atom pusat terdapat empat pasangan elektron yaitu
tiga pasang elektron ikatan (digunakan untuk berikatan dengan
atom hidrogen) dan sepasang elektron bebas (yang tidak
membentuk). Akibatnya, bentuk molekul NH3 tidak tetrahedron

tetapi segitiga piramida dengan sudut 107,3 yang lebih kecil

daripada sudut tetrahedron yang besarnya 109,5 .

Hal yang sama terjadi pada molekul air (H 2O) yang


mempunyai empat pasangan elektron disekitar atom pusatnya
(atom O) yang terdiri dari dua pasang elektron ikatan dan dua
pasang elektron bebas. Walaupun mempunyai empat pasang
elektron di sekitar atom pusat tetapi bentuknya tidak tetrahedron
Karena ada dua pasang elektron bebas menekan pasangan elektron

ikatan sehingga sudut ikatan (H-O-H) hanya 104,5 , lebih kecil dari
sudut ikatan pada NH3 karena pasangan elektronnya lebih banyak.

Untuk lebih jelasnya, simak Gambar.


30
MODUL IKATAN KIMIA|

Gambar 16. Bentuk tetrahedron sempurna dari molekul dengan sudut ikatan antar
atom H-C-H sebesar 109,5 .

Gambar 17. Molekul yang mempunyai empat pasang elektron (tiga


pasang elektron ikatan dan sepasang elektron bebas) mempunyai sudut ikatan N-H-
N lebih kecil (107,3 ).

Gambar 18.Molekul yang mempunyai empat pasang elektron (dua


pasang elektron ikatan dan dua pasang elektron bebas) mempunyai sudut ikatan H-
O-H lebih kecil dari yaitu (104,5 ).

Cara Meramalkan bentuk molekul

Untuk meramalkan bentuk molekul, pertama-tama harus


diketahui terlebih dahulu jumlah pasangan elektron yang berada di
sekitar atom pusat. Untuk menentukan jumlah pasangan elektron
dapat dilakukan dengan menggambarkan rumus titik elektronnya.
31
MODUL IKATAN KIMIA|

Cara yang lebih praktis adalah menghitung semua elektron


valensi dari atom pusat dan elektron-elektron yang digunakan untuk
membentuk ikatan atom-atom yang mengelilinginya.

Langkah-langkah berikut ini dapat digunakan untuk


meramalkan bentuk molekul :

1. Buat rumus titik elektron dari senyawa yang akan diramalkan


bentuk molekulnya.
2. Tentukanlah :
a. Jumlah elektrn valensi atom pusat (atom pusat yang
dikelilingi oleh dua atau lebih atom lain)
b. Jumlah elektron yang berasal dari atom-atom di sekitar atom
pusat yang membentuk ikatan.
3. Jumlah elektron dari langkah 2.a dan 2.b tersebut.
4. Jumlah pasangan elektron disekitar atom pusat menentukan
bentuk dasar (pola bentuk) molekul tersebut.
5. Pasangan elektron terikat menentukan bentuk sesungguhnya dari
molekul tersebut.
6. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak menolak lebih
kuat, maka akan mengabil sudut yang besar.

Contoh
Bentuk molekul

Jawab :

Konfigurasi elektron53I : [Kr]


32
MODUL IKATAN KIMIA|

Elektron valensi atom (I) : 7 elektron

Elektron dari 3 atom F (masing-masing 1) : 3 elektron +

Jumlah elektron disekitar atom pusat (N) : 10 elektron

Jumlah pasangan elektron disekitar atom pusat : 5 pasang

Karena atom I mengikat 3 atom F, maka pasangan elektron yang


digunakan untuk ikatan sebanyak 3 pasang, dan pasangan elektron bebas

(5-3) = 2 pasang. Molekul tersebut termasuk kelompok molekul

dan bentuk molekulnya adalah T.

Tabel 1. Notasi VSEPR dan Bentuk Molekulnya

Jumlah Jumlah Jumlah Notasi Contoh


Bentuk Molekul
Domain PEI PEB VSEPR Molekul

BeCl2
2 2 0 AX2
(Linier)

BCl3

3 3 0 AX3 (Segitiga
Planar)

SO2
3 2 1 AX2E
(Bengkok)

CH4
4 4 0 AX4
(Tetrahedral)
33
MODUL IKATAN KIMIA|

NH3
4 3 1 AX3E (Segitiga
Piramida)

H2O
4 2 2 AX2E2
(Bengkok)

PCl5

5 5 0 AX5 (Segitiga
Bipiramida)

TeCl4

5 4 1 AX4E (Tetrahedral
tak simetris)

ClF3
5 3 2 AX3E2
(Huruf T)

XeF2
5 2 3 AX2E3
(Linier)

SF6
6 6 0 AX6
(Oktahedral)
34
MODUL IKATAN KIMIA|

IF5
6 5 1 AX5E (Segiempat
Piramida)

XeF4

6 4 2 AX4E2 (Segiempat
planar)

Latihan 1.5
1. Dengan cara apa untuk meramalkan bentuk molekul O3 , H2O, dan
HCN? Jelaskan.!
2. Apakah besar sudut yang terbentuk pada ketiga molekul di atas
sama ? Jelaskan !

F. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NON-POLAR


Pada molekul-molekul diatomik, misalnya H2, Cl2, O2, dan N2,
pasangan elektron yang digunakan bersama berada diantara dua atom dalam
jarak yang sama. Sebab, kedua atom yang berikatan mempunyai kekuatan
gaya tarik elektron yang sama. Ikatan yang terbentuk pada molekul-molekul
tersebut dinamakan ikatan kovalen non-polar. Bagaimana bila ikatan
kovalen terjadi diantara dua atom yang mempunyai kekuatan gaya tarik
elektron yang berbeda, misalnya antara atom hidrogen dan klorin pada
molekul HCl ?

Atom klorin mempunyai gaya tarik elektron yang jauh lebih kuat
daripada hidrogen. Hal ini dapat dilihat dari harga keelektronegatifannya.
Harga keelektronegatifan klorin 3,0 dan hidrogen 2,1. Oleh karena pasangan
MODUL IKATAN KIMIA| 35

elektron lebih tertarik ke atom klorin, maka klorin menjadi kutub negatif
δ+ δ-
dan hidrogen menjadi kutub positif. Peristiwa terjadinya kutub akibat
adanya pasangan elektron yang lebih tertarik ke salah satu atom disebut
dengan polarisasi, dan ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen polar.

(a) (b)

Gambar 19.
WEB KIMIA
a. Ikatan kovalen non polar pada molekul H2

b. Ikatan kovalen polar pada molekul HCl Ikatan Kovalen


Polar dan Non Polar
Tanda δ digunakan untuk membedakan bahwa kedua atom tidak dalam
.
keadaan sebagai ion

Apabila dalam suatu molekul terdapat beda keelektronegatifan antar


atom-atom penyusunnya, maka akan terjadi kepolaran. Semakin besar
perbedaan harga keelektronegatifan antara kedua atom, semakin polar
ikatannya.

Kepolaran ikatan tidak serta merta menjadikan molekulnya menjadi polar. Sebagai contoh
molekul CO2 yang mempunyai dua ikatan kovalen polar C=O. Ikatan kovalen polar pada molekul
CO2 dapat digambarkan sebagai vektor yang arahnya menuju ke muatan negatif (atom O). Oleh
karena jenis ikatan kovalen polar tersebut sama dan arahnya berlawanan (resultan vektor = 0), maka
akan saling meniadakan. Sehingga, meskipun molekul CO2 mempunyai ikatan kovalen polar, tetapi
molekulnya bersifat non-polar. Hal ini berbeda dengan molekul H2O. Meskipun H
dua ikatan polar yang sama, tetapi arahnya tidak berlawanan (resultan vektor ≠ 0) sehingga tidak
saling meniadakan. Oleh karena itu molekul H2O bersifat polar.
Untuk mengetahui suatu molekul merupakan molekul polar atau
tidak, dapat dilakukan dengan mengalirkan molekul tersebut dalam suatu INFO KIMIA

medan magnet atau medan listrik. Apabila alirannya dibelokkan karena


Kepolaran ikatan
medan magnet atau medan listrik, berarti molekul tersebut polar, tetapi bila kovalen dapat
alirannya tidak dibelokkan oleh medan magnet atau listrik, berarti dinyatakan dengan
momen dipol (µ), yaitu
molekulnya merupakan non-polar. hasil kali antara selisih
muatan dengan jarak
antara kedua muatan,
atau µ = Q × r.
Dari rumus diatas dapat
diketahui bahwa harga
momen dipol akan
makin besar jika selisih
muatan semakin besar.
Momen dipol
dinyatakan dalam satuan
Debye, dimana 1 Debye
M O D U L I K A T A N K I M I A |36
= 3,34 × 10-30C m.

Contoh
Molekul CCl4 terbentuk dari atom C dan atom Cl yang mempunyai
perbedaan keelektronegatifan cukup besar, sehingga ikatan C-Cl bersifat
polar. Akan tetapi faktanya CCl4 bukan molekul polar. Hal ini dapat
dianalisis dari strukturnya sebagai berikut. Bandingkan dengan molekul
CHCl3 disampingnya.

 Molekul CCl4 bersifat nonpolar karena keempat jenis ikatan kovalen


polarnya sama dan saling meniadakan sehingga resultan vektor = 0
 Molekul CHCl3 bersifat polar karena memiliki dua jenis ikatan kovalen
polar yang berbeda, yaitu 3 ikatan C-Cl dan 1 ikatan C-CH sehinggga
resultan vektornya ≠ 0.

Sifat Fisika Senyawa Kovalen


Beberapa sifat senyawa kovalen, yaitu :
1. Dalam keadaan padat, cair, dan gas senyawa kovalen tidak dapat
mengahntarkan listrik. Akan tetapi beberapa senyawa kovalen polar
seperti HCl dapat mengahantarkan listrik bila dilarutkan dalam air.
2. Pada umumnya tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut
non-polar. Senyawa koovalen polar dapat larut dalam air.
3. Pada umumnya mempunyai titik leleh dan ttik didih yang rendah.

Latihan 1.6
37
MODUL IKATAN KIMIA|

1. Gambarkan bagaimana terjadinya ikatan pada senyawa H 2O dan


BeCl2 !
2. Manakah diantara molekul-molekul berikut yang merupakan
molekul polar dan nonpolar ? jelaskan alasannya
a. CH4
b. CO2
c. NH3
d. CuS
e. BrF3
3. Jelaskan mengapa molekul SF2 bersifat polar sedangkan molekul
SF6 bersifat nonpolar !

G. GAYA ANTAR-MOLEKUL (IKATAN ANTAR


MOLEKUL)
Coba renungkan kenapa air dapat berubah dalam tiga wujud?
Air akan menjadi padat (es) jika suhunya diturunkan, tetapi jika suhu
dinaikkan (diberi kalor), maka air berubah menjadi uap. Mengapa dapat
demikian? Pertanyaan tersebut akan dapat kalian ketahui jawabannya
setelah mempelajari subbab ini. Kehidupan di dunia tidak akan terlepas dari
ikatan.
Coba bayangkan dapatkah kalian hidup sendirian tanpa teman?
Rasanya sangat sulit bukan? Semua makhluk selalu ingin berikatan.
Manusia hidup dengan menjalin berbagai ikatan, mulai dari ikatan
perkawinan berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Demikian pula halnya dengan atom dan molekul yang merupakan
benda mati itupun tidak luput dari ikatan. Ikatan yang terjadi antaratom
beraneka ragam, mulai dari ikatan karena perbedaan muatan (positif
negatif), ikatan karena gaya berdasarkan gaya tarik-menarik dipol-dipol
sesaat, ikatan yang membentuk jembatan hidrogen, dan ikatan-ikatan yang
lain.
MODUL IKATAN KIMIA| 38

Kenyataan di alam sangat jarang ditemukan atom dalam bentuk


bebas. Atom-atom dalam bentuk bebas hanya ditemui pada suhu relatif
tinggi. Agar menjadi stabil, atom-atom akan saling membentuk kelompok
atom (misalnya O2, H2) atau membentuk molekul (CH4, H2O). Atom yang
membentuk molekul akan mempunyai sifat jauh berbeda dengan atom-atom
asalnya. Pada setiap molekul terdapat gaya tarik-menarik antaratom. Gaya
tarik-menarik antaratom dalam molekul dinamakan ikatan kimia.
Dalam bab ini akan dipelajari gaya tarik-menarik antarmolekul. Apa
gaya tarik-menarik antarmolekul itu? Gaya tarik-menarik antarmolekul,
yaitu gaya yang menyebabkan antarmolekul menjadi terikat dalam satu
kelompok atau merupakan interaksi antara molekul-molekul dalam suatu zat
(unsur atau senyawa) melalui gaya elektrostatis. Gayaantarmolekul ini
sangat dipengaruhi kepolaran dari masing-masing molekul. Gaya tarik-
menarik antarmolekul sangat berkaitan dengan sifat fisika dari senyawa
yang bersangkutan. Beberapa sifat fisika dari senyawa antara lain titik didih,
titik beku, kelarutan, kerapatan, tekanan uap, dan tekanan osmosis.
Secara garis besar terdapat tiga (3) jenis gaya tarik-menarik
antarmolekul, yaitu
a. Gaya Van Der Waals
1. gaya tarik-menarik antaramolekul polar (dipol-dipol),
2. gaya tarik-menarik antara ion dengan molekul polar (ion-
SANG ILMUWAN
dipol),
3. gaya tarik-menarik antaramolekul non-polar (dipol sesaat)
b. Ikatan hidrogen.

1. Gaya Van Der Waals


Antar-molekul-molekul kovalen ada gaya tarik yang bekerja untuk
mengikat molekul-molekul tersebut dalam satu kesatuan. Gaya tarik
antar-molekul ini berpengaruh terhadap wujud zat. Semakin kuat
r pada 23 Nopember 1837
gayadi Leiden, Belanda. Pada maka
tarik antar-molekul tahun 1864 ia mengajar
semakin dekat di sekolah
jarak menengah di Deventer. Pada tahun 1873 ia meny
antar-molekul
mbahas panas sebagai fenomena gerak, dan menjelaskan tentang eksperimen yang dilakukan T. Andrew (1869) yang menunjukkan keb
tersebut. Gaya tarik antar-molekul pada zat padat lebih kuat daripada
zat cair dan yang paling lemah pada molekul-molekul gas.
39
MODUL IKATAN KIMIA|

Gaya tarik antar-molekul zat padat > Gaya tarik antar-molekul zat cair>
Gaya tarik antar-molekul zat gas
Gaya ini akan bekerja efektif bila jarak antar-molekul sudah
sangat dekat, sehingga bila molekul-molekul gas dikompresi (ditekan
) dan didinginkan maka jarak antar-molekul menjadi sangat dekat.
Gaya tarik antar-molekul disebut sebagai gaya van der Waals
karena diteliti pertama kali oleh Diderick van der Waals (1873).
Gaya van der Waals ini bekerja bila jarak antar-molekul sudah sangat
dekat tetapi tidak melibatkan adanya bentuk ikatan antar-atom.
Gaya van der Waals dalam suatu molekul kovalen dapat
disebabkan oleh tiga hal, yaitu :
1. Gaya tarik-menarik antaramolekul polar (dipol-dipol)
Molekul dengan sebaran elektron tidak simetris akan bersifat
polar. Molekul ini akan memiliki perbedaan muatan (dipol) yang
menyebabkan bersifat polar. Molekul yang mempunyai momen dipol
permanen disebut polar. Molekul-molekul yang ada di dalam
senyawa polar cenderung untuk menyusun diri sehingga ujung yang
berbeda muatan akan saling mendekat dan saling tarik-menarik.
Gaya tarikmenarik dipol-dipol merupakan gaya tarik-menarik antara
dua molekul polar. Dipol-dipol molekul tersebut akan saling tarik
pada kutub-kutub dengan muatan berlawanan, yaitu positif dan
negatif

Contohnya Pada molekul hidrogen klorida, terjadi ikatan kovalen


dengan struktur Lewis sebagai berikut.

H Cl
x

+ 17
x

Atom klor lebih elektronegatif daripada hidrogen maka pasangan


elektron cenderung tertarik oleh Cl. Molekul HCl jadi memiliki dipol.

 
H Cl
40
MODUL IKATAN KIMIA|

Dua molekul yang masing-masing memiliki dipol akan selalu


tarik-menari.kdengan posisi bagian (–) berdekatan dengan bagian (+).
2. Gaya tarik-menarik antara ion dengan molekul polar (ion-dipol)
Gaya antar molekul jenis ini terjadi antata senyawa ion dan
senyawa kovalen polar. Ketika dilarutkan dalam senyawa kovalen
polar, senyawa ion akan terionisasi menjadi ion positif dan ion negatif
ion positif akan tarik menarik dengan dipol negatif, sedangkan ion
negatif akan tarik-menarik dengan dipol positif. Contoh tertariknya
molekul-molekul air oleh ion Al3+ dalam larutan AlCl3 dan setiap ion
Al3+ akan dikelilingi oleh 6 molekul air.
3. Gaya tarik-menarik antaramolekul non-polar (dipol sesaat/gaya
london)
Walaupun tidak ada perbedaan elektronegativitas pada molekul
non-polar, tetapi dapat terjadi dipol sesaat yang diakibatkan oleh
penyebaran elektron yang tidak merata. Kepadatan elektron di suatu
tempat pada suatu saat yang lebih tinggi daripada di tempat lain
menngakibatkan tempat dengan kepadatan elektron tinggi akan menjadi
dipol negatif dan tempat yang kepadatan elektronnya rendah menjadi
dipol positif.
Kejadian tersebut bisa berubah sangat cepat. Tempat yang
awalnya memiliki kepadatan elektron tinggi bisa berubah menjadi
normal kembali dan bahkan bisa berubah menjadi tempat berkepadatan
elektron rendah. Artinya tempat yang semula kutub negatif dalam sesaat
bisa berubah menjadi netral dan bahkan menjadi kutub positif. Kutub

   

       

Gambar 20. Terjadinya dipol sesaat


41
MODUL IKATAN KIMIA|

positif pada satu molekul akan tarik-menarik dengan kutub negatif dari
molekul lainnya yang bisa menjadi gaya disperse.
Kekuatan gaya london ditentukan oleh dua faktor utama
yaitu ukuran molekul dan kerumitan (bentuk molekul)
 Ukuran molekul
Molekul-molekul yang berukuran besar akan mudah
mengalami dipole sesaat sebab elektron-elektronnya sangat jauh
dari inti sehingga pergerakkan elektronnya bisa lebih leluasa
dibandingkan dengan atom yang berukuran kecil.ukuran suatu
molekul umumnya sejalan dngan besarnya massa rumus molekul
tersebut.
 Bentuk molekul
Gaya antar-molekul bekerja pada Jarak yang sangat dekat.
Semakin dekat jarak antar-molekul, semakin kuat gaya antar-
molekul tersebut. Oleh karena itu, molekul-molekul yang
bentuknya sederhana akan memiliki gaya antar-molekul yang kuat
lebih dari yang bentuknya rumit. Contohnya n-butana dan metil
propana.

bentuk kompak
n- butana

metil propana bentuk rumit

Gambar 21. Bentuk molekul dan gaya Van der Waals.


n- butana
42
MODUL IKATAN KIMIA|

Pada n-butana, molekul-molekul dapat tertata dengan


kompak sehingga jarak antar-molekul menjadi sangat dekat dan
terdapat banyak pada molekul tersebut yang saling tarik-menarik
dengan molekul lainnya, sedangkan metil propana tidak tertata
kompak dan gaya Londonnya menjadi lemah, sehingga lebih
mudah diputuskan.
2. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah tarik-menarik antara dipol-dipol
antara atom hidrogen dalam senyawa yang melibatkan ikatan antara
hidrogen dengan atom elektronegatif misalnya N, O dan F Ikatan
hidrogen ini berawal dari kajian terhadap titik didih pada molekul
hidrida dan unsur-unsur golongan IVA, VA,VIA, dan VIIA pada
sistem periodik.

Tabel 2. Titik didih pada molekul hidrida dan unsur-unsur golongan IVA,
VA,VIA, dan VIIA.

Golongan IVA Golongan VA Golongan VIA Golongan VIIA

CH4 -164 NH3 -33 H2O +100 HF +20

SiH4 -112 PH3 -87 H2S -61 HCl -85

GeH4 -90 AsH3 -55 H2Se -41 Hbr -67

SnH4 -52 SbH3 \-18 H2Te -2 HI -35

Penjelasan di atas tidak sesuai lagi dengan sifat molekul NH 3 H2O,


dan HF pada masing-masing kelompoknya. Di antara hidrida unsur unsur
VA (NH3, PH3, AsH3, Dan SbH3) molekul NH3 paling kecil massa
rumusnya, jadi mungkin titik tengahnya didih NH3 paling rendah. Begitulah,
tetapi faktanya titik didih NH3 yang paling tinggi. Demikian pula titik didih
H2O yang paling tinggi di antara hidrida golongan VIA (H 2O, H2S, H2Se,
dan H2Te ) Demikian pula untuk hidrogen halida HF yang memiliki titik
didih tertinggi di antara hidrogen halida yang lain
43
MODUL IKATAN KIMIA|

Tingginya titik didih NH3, H2O, dan HF disebabkan pada molekul


terjadi ikatan hidrogen yang lebih berpengaruh dari pada gaya van der
Waals yang ada

Terjadinya ikatan hidrogen pada NH3, H2O, dan HF diduga akibat


adanya ikatan ikatan H – O, H – N, dan H – F . Ikatan hidrogen tersebut
terjadi karena atom-atom N, O, dan F sangat elektronegatif sehingga
menyebabkan atom-atom ini masih mampu mengikat atom hidrogen dari
molekul yang lain.

H O Gambar 22.
H O H H C2H5 Ikatan
Terbentuknya
H C2H5 O O ikatan hidrogen
O H
H hidrogen tidak
H O H
H
ikatan hidrogen pada alkohol
hanya terjadi pada
ikatan hidrogen pada air
molekul-moleku NH3,

H2O, daai HF, tetapi terjadi pada setiap senyawa yang memiliki ikatan N-H,
O-H, dan F-H. Enyawa etanol dan dimetil eter memiliki massa rumus yang
sama sama titik didih etanol lebih tinggi dari dimetil eter. Hal ini juga
disebabkan pada etanol terjadi ikatan hidrogen sedangkan pada dimetil eter
tidak.

Contoh
Tentukan jenis interaksi
a. antar molekul H2O
b. antar molekul CO
c. antar molekul O2
d. antar molekul H2S
Penyelesaian
a. interaksi antar molekul H2O :
 Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam
secara bersama-sama.
44
MODUL IKATAN KIMIA|

 Dalam senyawa terdapat ikatan H - O


Kesimpulan: terjadi interaksi ikatan hidrogen.
b. interaksi antar molekul CO :
 Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam
secara bersama-sama. Dalam senyawa tidak terdapat ikatan H
- N atau H - O atau H – F
 Molekul CO terdiri dari dua atom (diatomik) yang berbeda
(tidak simetris)
Kesimpulan: terjadi interaksi gaya Van der Waals.
c. interaksi antar molekul O2
 Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam
secara bersama-sama.
 Dalam senyawa tidak terdapat ikatan H - N atau H - O atau H
-F
 Molekul O2 terdiri dari dua atom (diatomik) yang sama
(simetris)
Kesimpulan: terjadi interaksi gaya London.
d. interaksi antar molekul H2S
 Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam
secara bersama-sama.
 Dalam senyawa tidak terdapat ikatan H - N atau H - O atau H
-F
 Molekul H2S terdiri dari banyak atom (poliatomik) dan
memiliki struktur huruf V (tidak simetris, karena tidak
termasuk 5 struktur molekul utama)
Kesimpulan: terjadi interaksi gaya Van der Waals.

Latihan 1.7
1. Jelaskan bagaimana terjadinya ikatan hidrogen pada etanol!
45
MODUL IKATAN KIMIA|

Gambarkan ikatan hidrogen yang terjadi?


2. Air yang kita gunakan sehari-hari termasuk senyawa polar.
Mengapa senyawa polar cenderung memiliki titik didih dan titik
leleh yang lebih tinggi daripada senyawa nonpolar dengan ukuran
sama?
46
MODUL IKATAN KIMIA|

RANGKUMAN
 Atom- atom akan stabil bila konfigurasi elektron terluarnya dua
(duplet) atau delapan (oktet), seperti konfigurasi elektron atom- atom
gas mulia yang stabil.
 Untuk mencapai kestabilan, atom- atom yang energi ionisasinya
rendah akan melepaskan elektron sedangkan atom- atom yang afinitas
elektronnya tinggi akan mengikat elektron.
 Atom- atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi
ionisasi yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau
mempunyai afinitas elektron yang rendah mempunyai kecenderungan
untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama.
 Ikatan Ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis
antara ion positif dan ion negatif.
 Senyawa ion membentuk kristal besar dari beberapa ion positif dan
beberapa ion negatif dengan struktur tertentu.
 Sifat senyawa ion: kristalnya keras tetapi rapuh, mempunyai titik lebur
dan titik didih yang tinggi, mudah larut di dalam air, serta dapat
menghantarkan arus listrik.
 Ikatan Kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian
bersama pasangan elektron.
 Rumus titik elektron (struktur Lewis) merupakan tanda atom yang
disekelilingnya terdapat tanda titik, silang, atau bulatan kecil yang
menggambarkan elektron valensi atom yang berikatan.
 Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang melibatkan
sepasang elektron untuk dipakai bersama.
 Ikatan kovalen ikatan rangkap dua adalah ikatan kovalen yang
melibatkan dua pasang elektron yang dipakai bersama.
 Ikatan kovalen ikatan rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang
melibatkan tiga pasang elektron yang dipakai bersama.
 Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan
elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom yang berikatan.
47
MODUL IKATAN KIMIA|

 Ikatan logam adalah tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron


yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-kation.
 Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam
suatu molekul.
 Pasangan electron ikatan adalah pasangan electron yang digunakan
bersama oleh dua atom yang berikatan.
 Pasangan electron bebas adalah pasangan electron yang tidak
digunakan bersama oleh kedua atom yang berikatan.
 Polarisasi adalah peristiwa terjadinya kutub akibat adanya pasangan
elektron yang lebih tertarik ke salah satu atom.
 Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen antara atom-atom, namun
pasangan elektron yang dipakai bersama lebih dekat ke salah satu
atom yang mempunyai skala keelektronegatifan lebih besar.
 Ikatan kovalen non polar adalah ikatan kovalen antara atom-atom,
namun pasangan elektron berada pada jarak yang sama dari dua atom
yang saling berkaitan atau tidak mempunyai selisih skala
keelektronegatifan.
 Gaya van der Waals dapat berupa gaya dipol-dipol dan gaya London
atau gaya dispersi.
 Gaya dipol-dipol adalah gaya antara molekul-molekul polar
sedangkan gaya London terjadi antara molekul-molekul nonpolar
akibat dipol sesaat. Gaya ion-dipol gaya antar molekul jenis ini terjadi
antata senyawa ion dan senyawa kovalen polar
 Kekuatan gaya London akan bertambah jika jumlah elektron pada
molekul makin banyak dan titik didih akan makin tinggi.
 Ikatan hidrogen terjadi diantara molekul-molekul yang mengandung
hidrogen dan unsur yang sangat elektronegatif seperti O, N, dan F.
 Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih senyawa menjadi tinggi.
48
MODUL IKATAN KIMIA|

TES FORMATIF
1. Diantara unsur- unsur di bawah ini, unsur yang paling stabil adalah. . .
A. 8P
B. 9Q
C. 10 R
D. 12 S
E. 20 T
2. Atom unsur 19K akan menjadi stabil dengan kecenderungan. . . .
A. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk ion K+
B. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion K+
C. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk ion K-
D. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion K-
E. Membentuk pasangan elektron bersama
3. Diantara atom- atom unsur berikut, yang paling mudah membentuk
ion negatif adalah. . . .
A. 6C
B. 7N
C. 9F
D. 10 Ne
E. 19 K
4. Atom 12A dan 9B akan membentuk senyawa yang . . . . .
A. berikatan ion dengan rumus kimia AB2
B. berikatan ion dengan rumus kimia A2B
C. berikatan ion dengan rumus kimia AB
D. berikatan kovalen dengan rumus kimia AB2
E. berikatan kovalen dengan rumus kimia A2B
5. Ikatan ion terdapat pada pasangan senyawa . . . .
A. NaCl dan HCl
B. HCl dan NH3
C. NH3 dan SO3
D. SO3 dan KOH
E. KOH dan NaCl
49
MODUL IKATAN KIMIA|

6. Diantara senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa yang


berikatan ion adalah . . . .
A. NH3
B. CH4
C. NaH
D. CO2
E. PCl3
7. Diantara pasangan senyawa dibawah ini, yang berikatan kovalen
adalah . . .
A. HCl
B. KCl
C. MgF2
D. K2O
E. MgO
8. Diantara molekul-molekul dibawah ini, yang mempunyai ikatan
kovalen rangkap dua adalah . . .
A. N2 (Nomor atom N = 7)
B. H2 (Nomor atom H = 1)
C. O2 (Nomor atom O = 8)
D. H2O
E. NH3
9. Pasangan molekul dibawah ini yang berikatan kovalen adalah . . .
A. Cl2 dan N2
B. Cl2 dan HCl
C. HCl dan H2O
D. H2O dan CO2
E. CO2 dan SO2
10. Dibawah ini sifat logam yang bersifat unik, kecuali...
A. Mengkilat
B. Menghantarkan arus listrik
C. Menghantarkan kalor
D. Mudah ditempa
50
MODUL IKATAN KIMIA|

E. Mudah dipatahkan

11. Elektron-elektron yang bergerak bebas dari suatu inti atom ke intiatom
yang lain disebut...
A. Elektron valensi
B. Elektron terdistorsi
C. Elektron terdislokalisasi
D. Elektron tersubstitusi
E. Elektron bebas

12. Molekul ClF3   mempunyai bentuk T. Jumlah pasangan elektron


ikatan dan pasangan elektron bebas berturut - turut adalah . . . . .
A. 2 dan 2
B. 3 dan 2
C. 4 dan 0
D. 4 dan 1
E. 5 dan 1

13. Notasi VSEPR untuk molekul PF5  adalah . . . .(nomor atom P =


15 dan F = 9)

A. AX3

B. AX5

C. AX4E

D. AX3E2

E. AX2E3

14. Dalam molekul air terdapat sudut ikatan sebesar 104,5  . Sudut ini

lebih kecil dibandingkan sudut tetrahedral (109,5 ) .Hal ini


disebabkan oleh . . . . .
A. Gaya tolak PEB > PEI
B. Gaya tolak PEB = PEI
C. Gaya tolak PEB < PEI
D. Molekul air memiliki 4 pasang elektron
E. Ukuran atom oksigen lebih besar dibandingkan atom Hidrogen
51
MODUL IKATAN KIMIA|

15. Unsur X dengan nomor atom 12 dan unsur Y dengan nomor atom 17
akan membentuk senyawa dengan rumus dan ikatan . . .
A. X7Y2 ; ikatan ion
B. XY2 ; ikatan ion
C. XY2 ; ikatan kovalen
D. X2Y; ikatan ion
E. X2Y5 ; ikatan kovalen
16. Antara H2 dan HCl sama-sama berikatan kovalen, tetapi HCl memiliki
titik didih lebih tinggi, sebab . . .
A. H2 bersifat polar
B. H2 bersifat non polar
C. HCl bersifat polar
D. HCl bersifat non-polar
E. H2 dan HCl bersifat non-polar
17. Molekul senyawa berikut yang merupakan senyawa kovalen nonpolar
adalah . . .
A. HCl
B. H2O
C. NH3
D. CHCl3
E. Cl2
18. Gaya antar molekul yang bekerja pada molekul HF sehingga
mempunyai titik didik yang lebih tinggi daripada HCl adalah ....
A. gaya orientasi
B. gaya dispersi
C. ikatan hidrogen
D. gaya imbas
E. ikata kovalen
19. Yang menyebabkan terjadinya ikatan heliks ganda pada protein adalah
adanya ikatan hidrogen antaratom-atom....
A. H – O
B. H – N
52
MODUL IKATAN KIMIA|

C. H – F
D. H – O dan H – N
E. H – N dan H – F
20. Ukuran H2O lebih kecil daripada ukuran molekul H2S, tetapi H2O
mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada H2S. Peristiwa
tersebut disebabkan oleh....
A. perbedaan H2O dan H2S
B. adanya ikatan hidrogen pada H2O
C. adanya gaya van der Waals H2O
D. adanya orientasi yang lebih besar pada H2O
E. H2O merupakan senyawa polar, sedangkan H2S non-polar
53
MODUL IKATAN KIMIA|

SOAL EVALUASI
1. Bagaimana Kecenderungan atom- atom berikut ini dalam mencapai
kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya?
a. 6C
b. 9F
c. 19 K
d. 20 Ca
e. 16 S
f. 13 Al
2. Jelaskan, apakah atom- atom dibawah ini membentuk ion positif
atau ion negatif untuk mencapai kestabilan atomnya:
a. 4C
b. 19 K
c. 17 Cl
d. 20 Ca
3. Menggambarkan ikatan ion pada senyawa CaCl2 . . . .
4. Menganalisis apakah senyawa CH4 memiliki ikatan ion atau tidak...
5. Dengan menggunakan rumus titik elektron (struktur lewis),
gambarkan ikatan yang terjadi pada molekul-molekul berikut ini.
Tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron
bebas, serta tunjukkan manakah ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinasinya.
a. NH3
b. SO3
c. H2CO3
d. PCl3
e. N2O3
6. Mengapa logam bersifat ulet, mudah ditempa, dan mudah dibuat
menjadi kawat?
54
MODUL IKATAN KIMIA|

7. Kristal senyawa ion yang dikenai tekanan (dipukul) akan pecah


sedangkan kristal logam tidak, jelaskan mengapa hal tersebut dapat
terjadi?
8. Apa akibat adanya elektron yang terdislokalisasi terhadap sifat
logam?
9. Ramalkan bentuk molekul dari :
a. SF4
b. IF3

c. SO3
10. Diantara molekul berikut, manakah yang mempunyai sudut ikatan
yang lebih besar :

a. atau

b. atau

c. atau
11. Atom A (nomor atom 16) dan atom B (nomor atom 18) bergabung

membentuk senyawa . Tentukanlah :

a. Jenis ikatan yang terdapat pada .


b. Jumlah pasangan electron ikatan dan pasangan electron bebas.

c. Bentuk molekul disertai gambar.


12. Jelaskan mengapa senyawa kovalen dapat tertarik oleh medan
listrik !
13. Apakah yang terjadi ketika air dan CCl4 dicampurkan, jelaskan !
14. Mengapa suatu gas bila diturunkan suhunya pada suatu saat akan
mencair dan akhirnya memadat ? Jelaskan.
15. Mengapa pada senyawa hidrokarbon berlaku jika rantai karbonnya
makin panjang titik didihnya makin tinggi? Jelaskan.
MODUL IKATAN KIMIA| 55

PENGAYAAN

2
                                                         
1
                                               
                                                         
5
                                                       
3
                                       
8 9
                                                 
4
                                               
6
                                       
                                                     
7 16 11
                                         
10 13
                                         
                                                     
                                                       
                                                       
12
                                           
                                                       
                                                       
                                                       
                                                         
15
                                                       
14
                                         
                                                       
                                                       
                                                         

MENDATAR :

1. Gaya yang terjadiakibatadanyagayatarikmenarikantaramolekul-


molekul nonpolar akibatadanyadipolesesaatdisebut
56
MODUL IKATAN KIMIA|

3. Peristiwaterjadinyakutubakibatadanyapasanganelektron yang
lebihtertarikkesalahsatu atom disebut
4. Ikatan yang terjadikarenaadanyagayatarik-
menarikelektrostatisantara ion positifdengan ion negative
6. Bentuk geometri molekul dari SF6 adalah

7. Atom yang
akanstabiljikakonfigurasielectronterluarnyaadalahduadisebut
10. Valence Shell Electron Pair Repulsion

12. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar dari atom
disebut
14. Salah satu sifat senyawa ion

MENURUN :

2. Ikatan yang yangterjadikarenapemakaianbersamapasanganelectron

3. PasanganElektronIkatan

5. Berdasrkan sifat periodik unsur-unsur halogen, HF diharapkan


mempunyai titik didih paling rendah dibandingkan dengan HI, HCl,
dan HBr. Tapi pada kenyataannya HF mempunyai titik didih paling
tinggi, hal ini disebabkan HF mempunyai ikatan
7. Yang menyatakan ikatan kovalen koordinasia dalah nomor

8. Sudut yang dibentukolehduaikatankearah atom


pusatmembentuksudut 180 ° disebut
57
MODUL IKATAN KIMIA|

9. Bentukmolekul BeCl2

11. Salah satusifatuniklogam

13. Salah satufaktor yang mempengaruhigaya Van Der Walls

15. Ikatan yang terjadibiladua atom yang


berikatanmempunyaibedakeelektronegatifandisebut
16. PasanganElektronBebas
MODUL IKATAN KIMIA| 58

GAMBARAN AKTIVITAS SISWA


1. Pendahuluan
Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu

 Memberikan salam pembuka  Menjawab salam


 Mempersilahkan salah satu siswa  Berdoa dengan dipimpin oleh
memimpin doa seorang siswa
 Memperhatikan dan merespon
guru
 Memeriksa kehadiran siswa
 Menanyakan kepada siswa kesiapan
dan kenyamanan untuk belajar
 Menyiapkan media dan alat serta buku
10 menit
yang diperlukan.
 Apersepsi: Pernahkah kalian
 Memperhatikan dengan
memperhatikan garam dapur yang
seksama
berwujud padatan berwarna putih?
Garam dapur tersusun dari ion-ion
natrium dan ion-ion klorin. Bagaimana
ion-ion tersebut dapat bergabung satu
dengan yang lainnya sehingga
membentuk garam dapur?
2. Kegiatan Inti
Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu

 Membagi siswa menjadi beberapa  Siswa duduk sesuai 70 menit


kelompok kelompoknya

 Siswa dengan rasa ingin tahu


(Mengamati)
dan antusias memperhatikan
 Meminta siswa untuk memperhatikan guru menyampaikan materi
tabel system periodik unsur
MODUL IKATAN KIMIA|59

 Mengenalkan unsur-unsur golongan


VIII A yaitu gas mulia yang
merupakan gas yang stabil.
 Menjelaskan kestabilan atom ditinjau
dari konfigurasi elektron dari gas mulia
dengan 2 aturan yaitu duplet dan oktet.
 Menjelaskan beberapa unsur yang
mencapai kestabilan dengan melepas  Siswa bertanya bagaimana
elektron atau mengikat elektron. cara mengerjakan unsur untuk
mencapai kestabilan?

(Menanya)

 Guru memfasilitasi siswa untuk


bertanya
 Siswa diharapkan bertanya “bagaimana
 Siswa dengan rasa ingin tahu
cara mengerjakan unsur untuk
mengkaji video yang
mencapai kestabilan?”
ditayangkan guru dan mencari
literatur atau informasi
(Mengumpulkan Data) mengenai kestabilan atom dan
pembentukan ikatan ion.
 Meminta siswa mengkaji video tentang
ikatan ion dan membaca berbagai
literature mengenai kestabilan atom  Siswa secara berkelompok
dan pembentukan ikatan ion. mendiskusikan soal latihan
yang diberikan oleh guru.

(Mengasosiasi)
 Siswa mempresentasikan hasil
 Memberi tugas kelompok kepada siswa
diskusi dengan santun dan
dalam bentuk LKS untuk menginter
aktif.
koneksikan materi kestabilan atom dan
MODUL IKATAN KIMIA| 60
pembentukan senyawa ionik, serta
sifat senyawa ion.

(Mengkomunikasikan)

 Guru meminta siswa


mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
3. Penutup
Alokasi
Kegiatan guru Kegiatan siswa
waktu

 Guru meminta salah satu siswa untuk  siswa dibantu oleh guru
menyampaikan kesimpulan menyimpulkan materi
pembelajaran kesetabilan atom dan ikatan
ionik.

10 Menit
 Memberi tugas rumah tentang
kesetabilan atom dan ikatan ionik
 Mengucapkan salam penutup

 Menjawab salam
61
MODUL IKATAN KIMIA|

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.


Evazheba Fa Dalzz. 2012. Jenis Ikatan
Kimia.https://www.scribd.com/document/94238349/Jenis-Ikatan-
Kimia. Diakses pada tanggal 24 Mei 2017.
Faradi, Aziz. 2013. Ikatan Kimia.
https://www.scribd.com/doc/185332801/Ikatan-Kimia.Diakses pada
tanggal 24 Mei 2017.
Fressendendan Fressenden.1986.Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Purba, Michael. 2006.Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :Erlangga.
Sukardjo. 1990. Ikatan Kimia. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Sukardjo. 1985. Kimia Fisika.  Yogyakarta: Bina Aksara.
62
MODUL IKATAN KIMIA|

GLOSARIUM

Atom Stabil :Atom-atom yang sukar mengalami perubahan.


Gaya Dispersi (Gaya London) :terjadi akibat adanya elektron-elektron
mengelilingi
Gaya Orientasi:Terjadi pada molekul-molekul yang mempunyaidipol
permanen atau molekul polar
Gaya Van der Waals:Terjadi jika jarak antar molekul sudah sangatdekat,
tetapi tidak melibatkan terjadinya pembentukanikatan antar atom
Ikatan hidrogen:Ikatan yang terjadi antara atom hidrogen darisuatu
molekul dengan
Ikatan Ion: Ikatan kimia yang terjadi Karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif dalam suatu senyawa
kimia.
Ikatan Kimia: Gaya yang bekerja penggabungan atom-atom atau ion-ion,
sehingga keadaannya menjadi lebih stabil.
Ikatan Kovalen Koordinasi: Ikatan kovalen antara atom-atom, namun
pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom.
Ikatan Kovalen Non-polar: Ikatan kovalen antara atom-atom, namun
pasangan elektron berada pada jarak yang sama dari dua atom yang
saling berikatan. Ikatan kovalen non-polar terjadi bila atom-atom yang
berikatan tidak mempunyai selisih skala keelektronegatifan.
Ikatan Kovalen Polar: Ikatan kovalen antara atom-atom, namun pasangan
elektron yang dipakai bersama lebih dekat ke salah satu atom yang
mempunyai skala keelektronegatifan yang lebih besar. Ikatan kovalen
polar terjadi bila dua atom yang berikatan mempunyai beda
keelektronegatifan.
Ikatan Kovalen Rangkap Dua: Ikatan kovalen yang melibatkan dua
pasang ikatan elektron untuk dipakai bersama.
63
MODUL IKATAN KIMIA|

Ikatan Kovalen Rangkap Tiga: Ikatan kovalen yang melibatkan tiga


pasang ikatan elektron untuk dipakai bersama.
Ikatan Kovalen Tunggal: Ikatan kovalen yang melibatkan sepasang
elektron untuk dipakai bersama.
Ikatan Kovalen: Ikatan yang terjadi antara atom-atom yang bergabung
membentuk senyawa kimia dengan cara memakai pasangan elektron
bersama.
Ikatan Logam: Ikatan yang terbentuk Karena adanya gaya Tarik inti atom-
atom logam dengan lautan elektron. inti secara acak, sehingga pada
suatu saatelektron akan mengumpul pada salah satu sisimolekul
64
MODUL IKATAN KIMIA|

LAMPIRAN
65
MODUL IKATAN KIMIA|

INDEKS

D K
Duplet 12 Kestabilan 11
Konfigurasi Elektron 14

G N
Gaya Dispersi 45 Nonpolar 35
Gaya Van Der Walls 37

I O
Ikatan Ion 18 Oktet 12
Ikatan Kovalen Koordinasi 21
Ikatan Kovalen Rangkap Dua 23 P
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga 23 Pasangan Elektron Bebas 33
Ikatan Logam 25 Pasangan Elektron Ikatan 30
Ikatan Hidrogen 39 Polar 35
Ion Negatif 18
Ion Positif 17
66
MODUL IKATAN KIMIA|

BIOGRAFI PENYUSUN

Ahmad Mar’ie Kurniawan


Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 07 Maret 1997
Nomor Induk Mahasiswa : A1C314202
Kurikulum Vitae :
a. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Simpang Empat, Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan
b. Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia di Universitas Lambung Mangkurat
(ULM) Banjarmasin
Hobi : Olahraga
No. Telepon : 082354548830

Arif
Tempat Tanggal Lahir : Panimba, 15 Oktober 1995
Nomor Induk Mahasiswa : A1C314058
Kurikulum Vitae :
a. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Hanau, Pembuang Hulu, Kalimantan
Tengah
b. Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia di Universitas Lambung Mangkurat
(ULM) Banjarmasin
Hobi : Olahraga
No. Telepon : 081528640200
67
MODUL IKATAN KIMIA|

Bety Anitasari
Tempat, Tanggal Lahir : Kampung Baru, 03 Februari 1996
Nomor Induk Mahasiswa : A1C314212
Kurikulum Vitae :
a. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Simpang Empat, Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan
b. Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia di Universitas Lambung Mangkurat
(ULM). Banjarmasin
Hobi : Olahraga
No. Telepon : 082255153223

Endah Savitri
Tempat, Tanggal Lahir : Kotabaru, 23 November 1995
Nomor Induk Mahasiswa : A1C314004
Kurikulum Vitae :
a. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kotabaru, Kalimantan Selatan
b. Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia di Universitas Lambung Mangkurat
(ULM) Banjarmasin
Hobi : Menari Tradisional
No. Telepon : 082156392177

Rifa Husana Maghfirati


Tempat, Tanggal Lahir : Kotabaru, 01 November 1996
68
MODUL IKATAN KIMIA|

Nomor Induk Mahasiswa : A1C314038


Kurikulum Vitae :
a. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kotabaru, Kalimantan Selatan
b. Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia di Universitas Lambung Mangkurat
(ULM) Banjarmasin
Hobi : Mengaji
No. Telepon : 085332308815

Shinta Uky Septiyani


Tempat, Tanggal Lahir : Banjarsari, 14 September 1996
Nomor Induk Mahasiswa : A1C314046
Kurikulum Vitae :
a. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Angsana, Kalimantan Selatan
b. Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia di Universitas Lambung Mangkurat
(ULM) Banjarmasin
Hobi : Jalan-jalan
No. Telepon : 082295090271

Siska Hardiyanti Putri


Tempat, Tanggal Lahir : Barito Kuala, 06 April 1997
Nomor Induk Mahasiswa : A1C315036
Kurikulum Vitae :
a. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ajir Pasar, Barito Kuala, Kalimantan
Selatan
b. Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia di Universitas Lambung Mangkurat
(ULM) Banjarmasin
Hobi : Menjahit
No. Telepon : 082151854097

Anda mungkin juga menyukai