Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nida Nur Hidayatus Surya

Kelas : XI MIPA-1

No. Absen : 21

LAPORAN PERCOBAAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR C, H, DAN O


DALAM SENYAWA
A. TUJUAN

Menguji atau mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur C,H, dan O dalam


senyawa karbon.

B. ALAT dan BAHAN

Alat :
 Tabung reaksi,
 Pembakar spiritus,
 Pipa penghubung,
 Penjepit tabung reaksi,
 Gelas kimia,
 Labu Erlemeyer,
 Batang pengaduk,
 Spatula,
 Statif,
 Kapas,
 Korek api,
 Penyumbat gabus,
 Kertas saring

Bahan :
 Gula (C6H12O6),
 Glukosa,
 Air kapur (Ca(OH)2),
 Larutan kobalt (II) klorida (CoCl2),
 Tembaga (II) oksida (CuO)

C. LANGKAH KERJA

Percobaan I : Pemanasan Gula

1) Siapkan alat dan bahan.


2) Masukkan 1 sendok gula pasir ke dalam tabung reaksi. Tutup tabung reaksi dengan
kapas.
3) Panaskan perlahan-lahan tabung reaksi di atas pembakar spiritus yang telah
dinyalakan dengan menggunakan korek api sampai zat cair mengembun pada dinding
tabung.
4) Setelah terbentuk uap air di dinding tabung reaksi, keluarkan kapas, uji zat cair
(embun) pada dinding tabung dengan memasukkan kertas saring yang telah di
celupkan ke dalam larutan CoCl2 dan telah dikeringkan.
5) Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas saring.
6) Lanjutkan pemanasannya,amati apakah zat padat berubah warna.

Percobaan II : Pemanasan Glukosa

1) Ulangi kegiatan1-3 dengan menggunakan glukosa.


2) Campur 1 sendok glukosa dengan ½ sendok CuO ke dalam labu erlemeyer. Siapkan
air kapur di dalam gelas kimia, serta sebuah pipa penghubung.
3) Tutup ujung labu erlemeyer yang telah berisi campuran tersebut dengan
menggunakan penyumbat gabus.
4) Panaskan labu erlemeyer di atas pembakar spiritus.
5) Alirkan gas yang terbentuk ke dalam air kapur dengan pipa penghubung.
6) Amati apa yang terjadi!

D. HASIL PENGAMATAN

1. Percobaan pertama menggunakan gula pasir


 Setelah dipanasi pada dinding tabung reaksi terbentuk uap-uap air / embun yaitu
H2O
 Warna Kertas saring/Kobalt (II) Klorida yang dimasukkan berubah dari ungu
kebiru-biruan menjadi merah muda keputih-putihan.
 Setelah pemanasan kembali sisa pemanasan gula tersebut berwarna coklat
kehitam-hitaman.
2. Percobaan kedua menggunakan glukosa dicampur dengan CuO
 Warna glukosa putih-Warna CuO hitam pekat
 Warna campuran glukosa dengan CuO hitam keabu-abuan. Hasil pemanasan
glukosa+CuO berwarna coklat kehitaman.
 Warna air kapur putih bening
 Setelah dipanaskan, warna air kapur berubah menjadi keruh kekuning-kuningan
ditambah dengan timbulnya gas putih pekat yaitu gas CO2 yang menyebabkan air
menjadi keruh.

E. PEMBAHASAN

Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O.


Apabila senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan uap air (H2O) dan gas
karbondioksida (CO2). Misalnya, apabila kita membakar jagung dalam waktu yang cukup
lama, maka warna jagung tesebut akan berwarna hitam. Zat warna hitam inilah yang
disebut dengan arang atau karbon. Pembakaran senyawa organik secara sempurna
menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna
akan menghasilkan karbon atau zat arang.

Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon, maka


dapat dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen pemanasan gula dan
glukosa. Apabila kita ingin mengidentifikasi adanya unsur H, dan O pada senyawa
organik, kita dapat melakukan percobaan atau eksperimen I. Dalam eksperimen I ini, gula
dipanaskan di dalam tabung reaksi yang ditutup dengan kapas, agar gas yang terbentuk
tidak keluar ke udara bebas. Pada saat gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang
tertutup kapas, terjadi suatu reaksi kimia, yakni yang pertama timbul gelembung-
gelembung gas (mendidih) dan menimbulkan uap air, dimana timbulnya gelembung gas
tersebut menandakan bahwa ketika gula dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Yang kedua,
setelah suhunya dinaikkan, terjadi perubahan warna pada gula, warna gula yang
sebelumnya berwarna putih, kini langsung berubah warna menjadi coklat kehitaman.
Semakin suhunya dinaikkan, maka larutan gula itu ternyata berwarna semakin gelap
(hitam). Kemudian setelah terjadi perubahan warna dan timbul titik-titik uap/embun di
dinding dalam tabung reaksi, buka kapas dan langsung masukkan kertas kobalt (II)
klorida/kertas saring. Ketika kertas kobalt diinteraksikan atau disentuh dengan uap air
pada dinding tabung reaksi itu, warna pada kertas kobalt terurai menjadi warna-warna
penyusunnya. Kertas ini pun yang semulanya berwarna ungu kebiru-biruan, berubah
warna menjadi warna merah muda keputihan. Jadi kesimpulannya, pembakaran gula
menghasilkan uap air atau H2O. Dan itu berarti pada senyawa karbon atau senyawa
organik ini tersusun atau terdapat unsur H, dan O di dalamnya.Reaksi pembakaranya
dapat dituliskan sebagai berikut:

C12H22O11 (s)+ 12 O2(g) --------> 12 CO2(g)+ 11 H2O(l)

Sedangkan untuk mengidentifikasi adanya unsur C, dan O, kita dapat melakukan


eksperimen II, dengan bantuan CuO yang dapat mempercepat proses reaksi dari
pembakaran glukosa. CuO ini juga bekerja sebagai oksidator atau tugasnya mereduksi
glukosa. Sedangkan glukosa akan menjadi pereduksi atau bertugas mengoksidasi CuO.
Ketika glukosa dan Tembaga (II) Oksida atau CuO dipanaskan dalam labu erlemeyer ,
terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna
pertama yang terjadi ialah berwarna kecoklatan, kemudian setelah suhunya semakin
dinaikan, gula dan CuO pada labu erlemeyer I yang dipanaskan itu, berubah lagi
warnanya menjadi coklat kehitaman. Pembakaran glukosa menghasilkan gas yang
kemudian dialirkan dengan pipa pengalir gas ke labu erlemeyer yang berisi air kapur.
Setelah gas bercampur dengan air kapur Ca(OH)2, air kapur akan mengeruh, dan
menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya :

Ca(OH)2 + CO2 –> CaCO3 + H2O

Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran glukosa
tersebut merupakan gas karbondioksida atau CO2. Itu berarti pada glukosa, terdapat unsur
C dan unsur O.

F. KESIMPULAN

Pada saat melakukan percobaan dapat diamati yang terjadi pada percobaan
pertama dan kedua terdapat embun pada dinding tabung reaksi hal ini membuktikan
keberadaan unsur H dan O di dalam senyawa karbon, embun itu yaitu H2O, selain itu
setelah pemanasan kembali pada percobaan pertama terbentuk zat padat berwarna coklat
kehitaman dan juga pada percobaan kedua terbentuk zat padat berwarna coklat
kehitaman, zat yang terbentuk atau endapan yang ada di bawah tabung reaksi ini
merupakan unsur C (carbon), hal ini membuktikan bahwa terdapat unsur C (carbon) pada
senyawa karbon. Pada percobaan yang ketiga setelah dipanaskan muncul asap putih
pekatdi dalam tabung reaksi dimana asap ini merupakan gas CO2 yang membuat air kapur
menjadi keruh. Hal ini membuktikan bahwa adanya unsur C dan O pada pembakaran
glukosa.

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1) Setiap zat yang mengandung unsur karbon akan berubah warna menjadi hitam dan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) ketika direaksikan dengan oksigen (dibakar).
2) Zat yang mengandung unsur H dan O akan mengasilkan uap air (H2O) saat
pembakaran dengan dibuktikan melalui kertas tembaga (II) sulfat (kertas saring)yang
direaksikan dengan embun (H2O) akan berubah warna yang semula keunguan
menjadi merah muda keputihan.

G. DAFTAR PUSTAKA

http://buono-aji-santoso.blogspot.com/2011/02/menguji-keberadaan-unsur-cho-
dalam.html
http://betterhoppe.wordpress.com/2013/01/25/pengujian-unsur-unsur-chdan-o-pada-
senyawa-karbon/
http://battessian69.blogspot.com/2011/03/pengujian-unsur-unsur-chdan-o-pada.html
http://coretgimeli.blogspot.com/2012/04/menguji-keberadaan-unsur-c-dan-h-dalam.html
http://chemicalholiccybre.wordpress.com/chemistry/
http://bus-bantuanuntuksobat.blogspot.com/2012/04/laporan-kimia-keberadaan-unsur-c-
h-dan.html

Anda mungkin juga menyukai