1. Gelas kimia
2. Tabung reaksi
3. Sepatula
4. Pembakar Spirtus
5. Klem
6. Statif
7. Gula pasir (C12H22O11)
8. Kapas
9. Kertas kobalt (II) klorida (CoCl2)
10.Tembaga (II) oksida (CuO)
11. Air kapur (Ca(OH) 2)
C. Cara Kerja
1
4. Setelah terbentuk uap air di dinding tabung reaksi, keluarkan
kapas, uji zat cair pada dinding tabung dengan kertas kobalt (II)
klorida.
5. Amati perubahan warna yang terjadi.
D. Hasil Pengamatan
2
● Warna campuran gula pasir dengan CuO hitam
keabu-abuan. Hasil pemanasan gula pasir dengan CuO
berwarna coklat kehitaman.
● Warna air kapur putih bening.
● Setelah dipanaskan, air kapur menjadi keruh disebabkan
oleh gas CO2.
E. Pembahasan
1. Zat padat apa yang terdapat dalam tabung reaksi sebagai hasil
reaksi pembakaran gula pasir?
2. Zat cair apa yang menempel pada dinding tabung reaksi sebagai
hasil reaksi pembakaran gula pasir?
3. Terdiri dari unsur apa saja zat hasil reaksi pada jawaban 1 dan
2?
4. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari perubahan air kapur?
5. Apa fungsi Tembaga (II) Oksida pada percobaan 2?
6. Apa kegunaan kertas kobalt (II) klorida pada percobaan 1?
7. Apa kegunaan air kapur pada percobaan 2?
Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H,
dan O. Dimana apabila senyawa organik ini dibakar, akan
menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2). Misalnya,
apabila kita membakar sate atau jagung dalam waktu yang cukup
lama, maka warna jagung atau sate tesebut akan berwarna hitam. Zat
warna hitam inilah yang disebut dengan arang atau karbon.
Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas
CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna
akan menghasilkan karbon atau zat arang. Untuk mengidentifikasi
adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon, maka dapat
dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen pemanasan
gula.
3
Apabila kita ingin mengidentifikasi adanya unsur H, dan O pada
senyawa organik, kita dapat melakukan percobaan atau eksperimen I.
Dalam eksperimen I ini, gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang
ditutup dengan kapas, agar gas yang terbentuk tidak keluar ke udara
bebas. Pada saat gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang tertutup
kapas, terjadi suatu reaksi kimia, yakni yang pertama timbul
gelembung-gelembung gas (mendidih) dan menimbulkan uap air,
dimana timbulnya gelembung gas tersebut menandakan bahwa ketika
gula dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Yang kedua, setelah suhunya
dinaikkan, terjadi perubahan warna pada gula, warna gula yang
sebelumnya berwarna putih, kini langsung berubah warna menjadi
coklat kehitaman.Semakin suhunya dinaikkan, maka larutan gula itu
ternyata berwarna semakin gelap (hitam).
Kemudian setelah terjadi perubahan warna dan timbul titik-titik
uap/embun di dinding dalam tabung reaksi, buka kapas dan langsung
masukkan kertas kobalt (II) klorida. Kami mengamati, bahwa ketika
kertas kobalt di interaksikan atau disentuh dengan uap air pada
dinding tabung reaksi itu, warna pada kertas kobalt terurai menjadi
warna-warna penyusunnya. Kertas ini pun yang semulanya berwarna
ungu kebiru-biruan, berubah warna menjadi warna merah muda
keputihan. Jadi kesimpulannya, pembakaran gula menghasilkan uap
air atau H2O. Dan itu berarti pada senyawa karbon atau senyawa
organik ini tersusun atau terdapat unsur H, dan O di dalamnya. Reaksi
pembakaranya dapat dituliskan sebagai berikut:
C12H22O11 (s) + 12 O2(g) --------> 12 CO2(g) + 11 H2O(l)
Sedangkan untuk mengidentifikasi adanya unsur C, dan O, kita dapat
melakukan eksperimen II, dengan bantuan CuO yang dapat
mempercepat proses reaksi dari pembakaran gula pasir. CuO ini juga
bekerja sebagai okidator atau tugasnya mereduksi gula pasir.
Sedangkan gula pasir akan menjadi pereduksi atau bertugas
mengoksidasi CuO. Ketika gula pasir dan Tembaga (II) Oksida atau
CuO dipanaskan dalam tabung reaksi , terjadi reaksi kimia yang
ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna pertama
yang terjadi ialah berwarna kecoklatan, kemudian setelah suhunya
4
semakin dinaikan, gula dan CuO pada tabung reaksi yang dipanaskan
itu, berubah lagi warnanya menjadi coklat kehitaman. Pembakaran
gula menghasilkan gas yang kemudian dialirkan dengan pipa pengalir
gas ke tabung reaksi yang berisi air kapur. Setelah gas bercampur
dengan air kapur Ca(OH)2, air kapur akan mengeruh, dan
menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya :
Ca(OH)2 + CO2 –> CaCO3 + H2O
Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran
gula tersebut merupakan gas karbondioksida atau CO2. Itu berarti
pada gula, terdapat unsur C dan unsur O.
F. Kesimpulan
5
● Zat yang mengandung unsur H dan O akan menghasilkan uap
air (H2O) saat pembakaran dengan dibuktikan melalui kertas
kobalt (II) klorida yang direaksikan dengan embun (H2O) akan
berubah warna yang semula keunguan menjadi merah muda
keputihan.
G. Daftar Pusaka
https://youtu.be/rAtz25EXd_A
6
7