Anda di halaman 1dari 13

Percobaan 1

Oleh :
Fadillah Rahmayani (RSA1C317002)
Rini Siski Fitriani (RSA1C317009)

Pendidikan Fisika PGMIPA-U 2017


I.                   JUDUL                             : Pengamatan Ilmiah dan Skoikiometri : KClO3
II.                HARI/TANGGAL           : Senin, 
III.             TUJUAN                          :
1.      Memperoleh pengamatan dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan percobaan
2.      Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia
padat maupun cair
3.      Membiasakan diri dengan tata cara keselamatan kerja di laboraturium

4.      Menentukan penguraian reaksi KClO3


5.      Menghitung volume molar gas oksigen pada keadaan STP
6.      Menghitung persentase O2 dalam KClO3
IV.             PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1.      Dengan kata-kata Anda sendiri definisikan istilah berikut :
(a)    Kimia
(b)   Percobaan
(c)    Hipotesis
(d)   Ilmu
(e)    Hukum ilmiah
(f)    Metode ilmiah
(g)   Teori

Jawab :
(a)    Kimia              : Ilmu yang mempelajari tentang struktur, bahan dan perubahan-
perubahannya
(b)   Percobaan        : Perumusan masalah, pengumpulan data dan penelitian serta kesimpulan
(c)    Hipotesis         : Dugaan sementara yang menjelaskan data percobaan
(d)   Ilmu                : Teori ilmiah yang pasti
(e)    Hukum ilmiah             : Hubungan besaran dengan besaran lain dalam bentuk rumus agar
mudah dipahami
(f)    Metode ilmiah             : Tatanan proses suatu perubahan ilmiah
(g)   Teori                : Suatu penjabaran tentang sesuatu ysng didapat dari hasil   penelitian yang
ada
2.      Mana dari bahan kimia berikut yang perlu ditangani dengan hati-hati dan sebutkan bahaya
nya :
(a)    Asam pekat
(b)   Alcohol
(c)    Ammonium nitrat
(d)   Kalsium klorida
(e)    Bahan kimia organic
(f)    Air suling
Jawab :
Semua bahan kimia diatas  perlu ditangani dengan hati-hati karena bahan-bahan itu memiliki
bahaya masing-masing yakni :
(a)    Asam pekat                 : Dapat menyebabkan iritasi dan kulit melepuh
(b)   Alkohol                       : Beracun dan dapat menimbulkan kebutaan
(c)    Ammonium nitrat       : Bila terkena jaringan kulit akan terasa pedih dan panas
(d)   Kalsium klorida          : Bila terkena jaringan kulit akan terasa gatal dan merah
(e)    Bahan kimia organic   : Bila zat ini masuk ke dalam sel darah akan menyebabkan kematian
(f)    Air suling                    : Bila diminum menyebabkan badan lemes

3.      Apa yang Anda lakukan bila bahan kimia terpercik ke mata Anda ?
Jawab :
Segera membasuh mata dengan air sebanyak-banyak nya dan melaporkan hal tersebut kepada
asisten dan segera periksa ke dokter

4.      Tuliskan persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel KClO3 dipanaskan !
Jawab :
2 KClO3 (l)  2 KCl (s) + 3 O2 (g)

5.      Apa gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum dipanaskan ?


Jawab :
Berguna sebagai katalisator yang mempercepat laju reaksi zat tersebut walaupun MnO2 tidak ikut
bereaksi

6.      Tuliskan kegunaan KClO3 dalam industri !


Jawab :
(a)    Untuk pembuatan pupuk
(b)   Untuk bidang farmasi
(c)    Untuk obat kumur
(d)   Untuk bahan korek api
(e)    Untuk bahan kembang api
(f)    Untuk bahan peledak
V.                LANDASAN TEORI
Kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari bahan dan perubahan nya. Pada dasarnya, ilmu
adalah pengetahuan ilmiah dihimpun secara sistematis melalui rangkaian percobaan yang
dirancang dengan seksama, pengamatan yang dilakukan dengan cermat , sampai kesimpulan
yang ditarik dengan cendika. Prosedur ini yang dikenal sebagai metode ilmiah, melibatkan tiga
langkah yaitu hukum atau teori ilmiah hipotesis dan percobaan(Tim Kimia Dasar, 2017:17).

Ilmu kimia tergolong ilmu pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari perubahan materi,
baik perubahan secara kimia maupun secara fisika. Perubahan materi merupakan kajian utama
dalam ilmu kimia, sebab perubahan materi merupakan gejala alam yang perlu dipelajari dan
dipahami agar dapat dilakukan.Perubahan kearah yang menguntungkan.Perubahan materi selalu
disertai denagan perubahan energi dalam bentuk kalor (Yayan Sunarya,2010:2).

Ilmu kimia dibangun oleh dua pilar kajian yang saling mendukung satu sama lain, sehingga ilmu
kimia berkembang sampai sekarang dan berkembang sampai akhir zaman. Kedua pilar itu adalah
kajian teoristis dan empiris. Kedua pilar kajian tersebut digunakan untuk mengembangkan ilmu
kimia menggunakan langkah-langkah sistematis yang disebut metode ilmiah. Dalam bentuk yang
paling sederhana,metode ilmiah terdiri dari tahap observasi, mencari pola berdasarkan
pengamatan, perumusan teori, penujian teori dan penarikan kesimpulan (Yayan Sunarya, 2010:3-
4).

Stoikiometri adalah kajian massa spesi kimia pada suatu reaksi kimia secara kuantatif.
Stoikiometri berdasarkan pada 3 hukum kimia, yaitu :
a)      Hukum kekekalan massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. (hukum lavoiser)
b)      Hukum perbandingan tetap: pada suatu senyawa kimia perbandingan massa setiap unsur
pembentuk senyawa tersebut tetap.(Hukum proust)
c)      Hukum perbandingan berganda : jika dua unsur membentuk senyawa maka perbandingan
massa setiap unsur pembentuk senyawa tersebut merupakan angka sederhana.(Djulia Onggo,
2013:3)

Stoikiometri berkaitan dengan hubungan kuantatif antar unsur dalam suatu senyawa dan antar zat
dalam suatu reaksi Istilah ini berasal dari bahasa yunani, yaitu stoicheon dan metrain. Stoicheon
berarti unsur dan metrain berarti mengukur. Dasar dari semua hitungan stoikiometeri adalah
pengetahuan tentang massa atom dan massa molekul. Stoikiometri
(komposisi) suatu senyawa dinyatakan dalam unsur kimianya misalnya garam dengan rumus
NaCl. Penetapan rumus kimia senyawa memerlukan informasi tentang 3 hal, yaitu :
1)      Jenis unsur penyusun senyawa
2)      Perbandingan massa atom unsur penyusun senyawa
3)      Perbandingan massa atom unsur penyusun senyawa
(Drs Hiskia Ahmad, 1993: 1-2)

Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka sering tercamppur secara kuantatif stoikiometri,
artinya semua reaktan yang habis sebagai reaktan terbatas. Dalam setiap persoalan stoikimetri,
perlu untuk menentukan reaktan yang mana yang terbatas untuk mengetahui jumlah produk yang
akan dihasilkan (Hardjono Sastro Hamidjojo, 2005: 105).

VI.             ALAT dan BAHAN


1.        Pengamatan ilmiah
1.1     Alat
a.       tabung reaksi
b.      sudip
c.       gelas piala
d.      gelas ukur
1.2     Bahan
a.       amonium klorida (NH4CL)
b.      air
c.       kalsium klorida (Cacl2)
d.      logam kalsium
e.       paku besi
f.       tembaga (II) sulfat
g.      merkuri (II) nitrat
h.      kalium iodida
2.        Stoikiometri (pengukuran kclo3)
2.1 Alat
      a. labu florence
      b. klem penjepit
      c. selang karet
      d. pipa kaca
      e. tabung reaksi
      f. gelas piala
      g.neraca
      h.gelas ukur
      i.statif
      j. gelas kimia
2.2 Bahan
      a. air
      b.kclo3
      c. mno2
VII.          PROSEDUR KERJA
PENGAMATAN ILMIAH
A.    DEMONSTRASI OLEH ASISTEN
1.      Warna biru yang sirna
Larutan biru (10gr glukosa dalam 50 ml KOH 0.5
M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
-          Diangkat labu dan dikocok satu kali dengan ibu jari tetap memegangi tutup.
-          Diulangi pengocokan 2-3 kali.
Hasil pengamatan

2.      Asbut (smog) tembaga


Asam nitrat pekat
-          Dituangkan kedalam labu (yang berisi sekeping logam tembaga) sampai terendam
sekeping logam tembaga
-          Labu ditutup rapat-rapat
Hasil pengamatan

3.      Busa hitam
15ml Asam sulfat pekat
-          Dimasukkan kedalam gelas piala yang berisi gula pasir
-          Diaduk dengan hati-hati dengan pengaduk kaca
Asam nitrat pekat

4.      Kalor
40 ml etanol
-          Dimsukkan kedalam gelas piala yang berisi 60 ml air
Kertas saring
-          Direndam dalam larutan alkohol
-          Diperas kelebihan larutan, dibentangkan pada kaca arloji, lalu dibakar
5.      Bahaya air
3 g amonium nitrat
-          Digerus dalam lumpang
-          Dialihkan serbuk kedalam cawan penguap dan tambahkan
Serbuk zink segar
-          Mundur beberapa langkah
-          Disemprotkan air dari botol semprot
Hasil pengamatan

B.     PERCOBAAN OLEH PRAKTIKAN


1.      Panas dan dingin
Amonium klorida
-          Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-          Diisi sampai setengahnya dengan air
-          Dipegang bagian bawah tabung
Hasil pengamatan

Kalsium klorida
-          Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-          Diisi sampai setengahnya dengan air
-          Dipegang bagian bawah tabung
Hasil pengamatan

2.      Aktif dan tidak aktif


Air
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml sampai setengahnya
-          Dimasukkan paku besi kedalamnya
-          Dimasukkan sekeping logam kedalamnya
Hasil pengamatan

3.      Paku tembaga
Larutan tembaga (II) sulfat
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml
Paku besi
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml
Hasil pengamatan

4.      Ada dan hilang


10ml merkuri (II) nitrat
-          Dimasukkan kedalam gelas ukur, kemudian tambahkan
20 ml larutan kalium ionida
-          Catat hasilnya, kemudian tambahkan
30 ml kalium ionida
-          Diaduk
Hasil pengamatan

STOIKIOMETRI : PENGUKURAN KClO3

A.    PERSIAPAN ALAT
Tes alat terhadap kebocoran
-          Dilakukan dengan cara menggunakan langkah 3 hingga 6
Labu florence
-          Diisi dengan air hingga hampir penuh dan buka klem penjepit
-          Melepaskan selang karet bagian atas labu florence yang berhubungan dengan tabung reaksi
-          Meniup melalui pipa kaca hingga selang karet terisi penuh air
-          Dihubungkan kembali selang karet dengan pipa kaca pendek, selama air masih mengalir
tidak ada lagi air yang mengalir dari labu kegelas piala
-          Dijepit selang karet dengan klem penjepit
Hasil

B.     PERCOBAAN
Tabung reaksi Pyrex 200 mm
-          Ditimbang dalam keadaan kosong menggunakan neraca dengan ketelitian 0,001 g
0,2 g KClO3
-          Ditimbang dengan ketelitian 0,001 g, lalu tambahkan
0,3 g MnO2
-          Dihomogenkan KClO3 dengan MnO2 didalam tabung reaksi
Tabung reaksi yang berisi KClO3 dan MnO2
-          Dipanaskan dengan api spirtus seitar satu menit dan buk lem penjepit.
-          Pemanasan dilanjutkan hingga tidak ada lagi air yang mengalir dari selang karet kegelas
piala.
-          Selang karet dijepit kembali dan dipadamkan api jika tidak air yang menetes lagi
Air dari gelas kimia
-          Diukur volumenya dengan gelas ukur
-          Suhu air dicatat
-          Tabung reaksi dilepaskan setelah dingin, lalu tabung ditimbang
-          Dicatat tekanan dan suhu dilaboratorium
Hasil pengamatan

VIII.       DATA PENGAMATAN
A.    Pengamatan Ilmiah
a)      Demonstrasi Asisten
1.      Warna biru yang sirna
PENGAMATAN HIPOTESIS
Glukosa + KOH + Biru metil berwarna Warna biru yang sirna
biru tua, setelah dihomogenkan warna dihasilkan dari campuran
biru tua menjadi bening glukosa + KOH
2.      Asbut tembaga
PENGAMATAN HIPOTESIS
Tembaga + HNO3 menghasilkan warna CuNO3 berwarna biru dan
biru dan gas di reaksikan dengan air dihasilkan Cu +
menghasilkan warna putih kembali 2HNO3 Cu(NO3)2 + H2

3.      Busa hitam
PENGAMATAN HIPOTESIS
Gula pasir + H2SO4 warna nya menjadi Warna hitam menandakan
hitam dan terasa panas adanya kandungan karbon
C6H12O6 + H2SO4

4.      Kalor
PENGAMATAN HIPOTESIS
Etanol + aquades dicelupkan kertas Alkohol punya sifat mudah
saring, saat kertas saring dibakar, ada terbakar
api warna biru

5.      Bahaya air
PENGAMATAN HIPOTESIS
Amonium nitrat yang ditaburkan serbuk Serbuk zink menimbulkan panas
zink setelah disemprotkan air
menimbulkan gelembung gas

b)      Percobaan oleh praktikan


1.      Panas dan dingin
PENGAMATAN HIPOTESIS
NH4Cl pada tabung 1 + aquades NH4Cl + H2O ( dingin ) reaksi
menjadi dingin, suhu turun. CaCl3 pada endoterm
tabung 2 + aquades menjadi panas, CaCl2 + H2O ( panas ) reaksi
suhu naik eksoterm

2.      Aktif dan tidak aktif


PENGAMATAN HIPOTESIS
- -
3.      Paku tembaga
PENGAMATAN HIPOTESIS
Paku + tembaga (II) sulfat, di masukkan Tembaga (II) sulfat bersifat
ke gelas piala, kemudian masukkan asam, dapat menyebabkan
larutan CaSO4. Paku berubah dari abu korosi
keperakan menjadi hitam

4.      Ada dan hilang


PENGAMATAN HIPOTESIS
- -

B.     Stoikiometri : Penguraian KClO3


PENGAMATAN HIPOTESIS
KClO3 + MnO2 + aquades dipanaskan 2 KClO3 2 KCl + 3 O2 pemanasan
saat mendidih, uap berpindah ke KClO3 mennghasilkan endapab
tabung reaksi kosong melalui selang KCl dan O2 yang terurai menjadi
uap terurai menjadi air sebanyak air
0.25 ml

1.      Massa tabung reaksi pyrex +  KClO3  : 40 gr


2.      Massa tabung reaksi pyrex                  : 39,8 gr
3.      Massa KClO3(g)                                                               : 0,2 gr
4.      Massa KClO3 + MnO2 (g)                                            : 0,3 gr
5.      Suhu air ()                                        : 28  = 300 K
6.      Tekanan uap air (mmHg)                                : 28.35 mmHg
7.      Tekanan udara (mmHg)                                  : 760 mmHg
8.      Volume air yang pindah                                  : 189ml = 0.189 l
9.      Volume O2 yang timbul (l)
10.  Massa tabung pyrex dan perlengkapan nya setelah pemanasan (g)                            : 40.5 gr
A.    Koefisien reaksi penguraian KClO3
1.      Mol KClO3                                                       : 1.63 x  mol
2.      Mol O2                                                                                : 14.06 x mol
3.      Mol KCl                                              :8.52 x  mol
4.      Persamaan reaksi penguraian KClO3
2KClO3 KCl + 3O2
B.     Volume molar O2 dan  dalam KClO3
1.      Tekanan dari O2 kering                       : 331.65 mmHg
2.      Volume O2 pada STP                          : 0.165 liter
3.      Mol O2 yang timbul (mol)                   : 7.36 x mol
4.      Volume molar O2 (l/mol) pada STP    : 22.4 l
5.      Volume molar rata-rata dari O2 (l/mol) pada STP :22.4 l
6.      Persentase O2 dalam KClO3                     : 225

IX.             PEMBAHASAN
1. Pengamatan Ilmiah

a. warna biru sirna


      Pada reaksi ini ion OH pada KOH berikatan dengan H+ yang berasal dari glukosa. Penetralan
ini menghasilkan air sehingga air menyebabkan warna dalam larutan menjadi sirna. Hal itu juga
dikarenakan glukosa merupakan zat elektrolit yang bersifat netral pada air, ketika bereaksi
dengan KOH yang merupakan elektrolit kuat dapat membuat warna birru menjadi sirna.
b. Asbut (smog) tembaga
      bahan yang digunakan yaitu logam tembaga, asam nitrat pekat dan labu erlenmeye. Namun
percobaan ini tidak dilakukan dikarenakan bahan logam tembaga tidak tersedia. Namun menurut
liberatur yang telah dicari, percoban ini seharusnya dilakukan dlemari asam karena
HNO3merupakan bahan kimia berbahaya.        Menurut teori, reaksinya : Cu + 4HNO 3  Cu(NO3 )2 +
2NO2 + 2H2O

c. Busa hitam
      Bahan yang digunakan yaitu gula pasir yang dimasukan kedalam gelas piala 150 ml sampai
setengah terisi kemudian ditambahkan 15 ml asam sulfat pekat, lalu diaduk dengan hati-hati.
Pada percobaan ini tidak dihasilkan busa hitam, hanya wwarna hitam saja yang tampak dan
percobaan ini dinyatakan gagal. Yang menyebabkan percobaan ini gagal adlah gula pasir yang
digunakan terlalu sedikit dan takaran asam sulfat kurang tepat. Secara teori dapat ditulis :
C12 H22 O12 + H2SO4  12C + H2SO4 + 11 H2O.

d. Kalor
      Bahan yang digunakan adalah 40 ml etanol yang dimasukan kedalam 60 ml air, kemudian
dicelupkan kertas saring dan diletakan dikaca arloji lalu dibakar. Pada saat dibakar, timbul api
bewarna biru dan kertas saring yang tidak terbakar. Hal ini membuktikan bahwa yng terbakar
adalah etanol, sedangkan kertas saring tidak terbakar karna mengandung air. Warna biru yang
dihasilkan merupak warna nyala dari etanol.

e. Bahaya air
      Bahan yang digunakan yaitu 39 amonium nitrat, serbuk zink. Percobaan ini tidak dilakukan,
karena sangat berbahaya apabila terpercik oleh bahan kimia tersebut.

f. Panas dan dingin


      bahan yang digunakan yaitu amonium klorida yang dimasukan kedalam tabung reaksi I dan
kalsium klorida yang dimasukan kedalm tabung reaksi II. Kedua tabung reaksi tersebut lalu
diisikan air sampai setengahnya. Hasil yang didapat yaitu tabung I yang berisi amonium klorida
terasa dingin saat dipegang bagian ujungnya atau bawah tabung. Hal ini dikarenakan pada reaksi
ini terjadi penyerapan kalor yakni perpindahan energi dari lingkungan kesistem. Sehingga reaksi
ini disebut reaksi endoterm. Sedangkan tabung reaksi II yang berisi kalsium klorida terasa panas
saat bagian  bawah dipegang. Hal ini terjadi karena adanya pelepasan kalor(energi) dari sistem
kelingkungan yang disebut reaksi eksoterm.

g. Aktif dan tidak aktif


      bahan yang digunakan yaitu air, paku besi dan logam kalsium. Namun percobaan ini tidak
digunakan dikarenakan bahan yang tidak tersedia dan mengingat waktu yang terbatas.

h. Paku tembaga
      percobaan ini juga tidak dilakukan diikarenakan bahan yang tidak tersedia juga waktu yang
terbatas.

i.  Ada dan hilang


      Bahan yang digunakan adalah merkuri (II) nitrat dan larutan kalium iodida. Kedua larutan
tersebut dicampurkan didalam gelas ukur. Kemudian diaduk. Campuran tersebut akan tampak
adanya endapan dan warna larutan lama kelamaan menjadi kuning kehijauan (orange).
Reaksinya Pb(NO3)2(aq)+ 2KI(aq)  PbI(s) + 2KNO3(aq).

2. STOIKIOMETRI : pengukuran KClO3


      Pada percobaan ini, dilakukan percobaan atau pengujian tentang stoikiometri, tepatnya
pengukuran KClO3. Stoikiometri merupakan ilmu yang mengaji tentang bobot dan reaksi-reaksi
kimia, atau stoikimetri juga dapat diartikan mengukur unsur. Topik ini merupakan dasar dalam
menentukan mentukan dalam menentukan komponenya senyawa dan campuran dan dapat
digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan senyawa kimia.

Hitungan ini merupakan dasar dari konsep mol dan untuk menyetarakan persamaan kimia.
      Pada percobaan ini, bahan yang digunakan adalah KClO 3jika KClO3dipanaskan, akan
menghasilkan gas oksigen. Pada pemanasan digunakan katalis MnO 2untuk mempercepat reaksi
menjadi oksigen. Percobaan ini bertujuan untuk mencari koefesien reaksi pengukuran reaksi
KClO3(penyetaraan reaksi), menghitung volume molar gas oksigen pada keadaan STP, dan
menghitung persentase O2 dalam KClO3. Alat dites terhadap kebocoran dengan cara labu
florence diisi dengan air hingga hampir penuh dan klem penjepit dibuka. Selang karet yang
menghubungkan bagian atas labu florence yang berhubungan dengan tabung reaksi dilepas
hingga selang karet terisi penuh air. Air akan mengalir dari labu kegelas piala. Agar air mengalir,
sebelumya selang karet yang dilepas tadi ditiup. Selang karet yang dilepas dihubungkan kembali
selama air masih mengalir. Jika tidak ada lagi air yang akan mengalir dari labu kegelas piala.
Kemudian selang karet dijepit dan air digelas piala dikosongkan.
      Langkah selanjutnya yaitu tabung reaksi kosong ditimbang dalam keadaan bersih dan bening.
KClO3 ditimbang sebanyak 0,2 gram dan MnO2 ditimbang sebanyak 0,03 gram. KClO3 dan
MnO2 dihomogenkan didalam tabung reaksi pyrex. Kemudian dipasang pada alat. Dasar tbung
reaksi dipanaskan menggunakan bunsen sekitar 1 menit dan klem penjepit dibuka. Pemansan
selanjutnya hingga tidak ada lagi air yang mengali. Tekanan dalam alat dihitung. Setelah tidak
ada lagi air yang mengalir.
      Tekanan dalam alat dihitung. Setelah tidak ada lagi air yang mengalir selang karet dijepit
kembali dan bunsen dimatikan. Air yang dihasilkan pada gelas kimia diukur volumenya dan suhu
dicatat. Setelah tabung reaksi dingin, abung reaksi dibersihkan lalu ditimbang. Tekanan dan suhu
udara dilaboratorium dicatat. Percobaan dilakukan kembali.
      Namun, percobaaan ini belum sempat dilakukan oleh kelompok 1, kami menulis dan
meminta data dari kelompok yang lain. Data yang diperoleh yaitu massa tabung reaksi (38,74
gram), massa KClO3 (0,2gr), massa MnO2 (0,03 gr), tekanan uap air (28,35 mmHg) tekanan
udara ( 760 mmHg) tekanan air (25 C), volume air yang pindah (199,7 g/ml),          
      Dari perrcobaan ini, pemanasan KClO3 dengan katalis MnO2 akan memghasilkan gas
oksigen sesuai persamaan reaksi berikut :
KClO3  KCl + O2 (belum setara)

Hal ini,akan membuat gas akan terus menerus ada jika dilakukan pemanasan terus menerus.
Karena tidak ada kebocoran pada alat, maka gas oksigen akan terdorong melalui selang menuju
labu florence dan mendorong air keluar dan gas oksigen menempati ruang pada labu florence,
kemudian air yang terdorong gas oksigen akan menuju ke gelas piala untuk mengetahui berapa
banyak gas yang dihasilkan, kita hanya mengukur air yang berada pada gelas piala yaitu 119,7
ml atau 0,1197 liter. Karena banyaknya air yang terdorong kegelas piala sama dengan gas
oksigen yang dihasilkan pada pemanasan KClO3 dengan katalis MnO2.
Dari data-data yang diperoleh dapat dicari koefesien reaksi penguraian KClO 3, volume molar gas
oksigen pada STP, dan persentase O2 dalam KClO3 untuk mencari koefesien reaksi penguraian
KClO3 digunakan rumus mol n= , dan didapat data sebagai berikut:
KClO3  KCl + O
0,00163625           : 0,0016           : 0,0025
2                :    2                 :    3    
Jika dikecilkan angka nya, perbandingan menjadi 2 : 2 : 3, yaitu 2KClO3  2KCl + 3O2.
Untuk mencari volume molar gas oksigen pada STP digunakan rumus : Vo2     
Untuk mencari mol O2 yang timbul digunakan rumus n = , hasilnya adalah 0,0047158 mol.
Untuk mencari volume molar O2 pada STP yaitu volume molar O2 =   dan didapatkan hasil
22,384 dan mendekati 22,4 liter. Persentase O2 dalam KClO3 dapat dicari denagn rumus  100 .
Dan didapat hasil 40%. Massa tabung setelah pemanasan 39,1 gram.

X.                PERTANYAAN PASCA PRAKTEK


1.Benar (b) atau salah (s) – kah pertanyaan ini !
    a. kacamata pelindung tidak berguna di laboratorium  (s)
    b. semua bahan kimia dianggap berbahaya                               (b)
    c. semua reaksi yang menggunakan bahan kimia yang
        mengiritasi kulit atau berbahaya harus dilakukan
        asam                                                                          (b)
    d. bila menyisipkan pipa kaca/ termometer kedalam
        gabus, gunakan bahan pelumas mesin motor.                       (s)
    e. buanglah sisa reagen cair kedalam bak cuci dan
         cuci dan siram dengan air yang banyak.                 (b)
2.setelah menyelesaikan percobaan,dan memeriksa data, apa lagi yang anda kerjakan?
membereskan meja praktikum dan membersihkan alat-alat yang digunakan dalam percobaan dan
menyerahkan data sementara kepada asisten.
3.anda diberikan 9 keping uang logam dan sebuah neraca palang. Salah satu keping lebih ringan
dari delapan lainnya yang bobotnya sama. Bagaimana anda menetapkan kepingan mana yang
ringan hanya melakukakan dua kali penimbangan? Melakukan penafsiran dan menghitung rata-
rata maka didapatkan hasil yang akurat.
4.gas oksigen sedikit larut dalam air. Apakah keadaan ini kan mempengaruhi jumlah kclo3 yang
terurai dalam campuran yang sudah anda laporkan?jelaskan! ya,karena bila gas o2 sedikit larut
dalam air maka o2 akan lebih banyak bercampur dalam kcl, dimana mol kclo3 terpengaruh oleh
nilai mr o2.
5.a. bila ketinggian air diluar  tabung reaksi pengumpul gas lebih tinggi dari pada yang diluar,
apakah ini disebabkan oleh tekanan gas o2 lebih tinggi atau lebih rendah dari tekanan udara?
jelaskan! tekanan o2 lebih rendah dari tekanan udara karena tekanan o2 ditabung. Reaksi
pengumpul gas dipengaruhi oleh suhu dan volume air sehingga makin tinggi volumenya,maka
tekanan o2 semakin rendah dari tekanan udara.
   b. bila anda menyertakan  tekanan gas pada pertanyaan 5a,apakah volume gas o2 bertambah
atau berkurang?jelaskan! volume gas o2 bekurang, karena semakin tinggi tekanan o2 maka
volume gas o2 makin kurang.
   c. andaikan anda tidak menyertakan  tekanan, tetapi mengambil tekanan o2 sama dengan
takanan udara luar, apakah jumlah mol o2 lebih besar atau lebih kecil dari yang sebenarnya?
jelaskan! jumlah mol o2 lebih besar,karena semakin tinggi tekanan semakin tinggi molnya.
6. bila udara memauski tabung reaksi pengumpul gas, bagaimana cara ini dapat mempengaruhi
jumlah mol kclo3 yang terurai? Jelaksan ! bila udara memasuki tabung reaksi penguraian akan
mempengaruhi kclo3 yang terurai karena konsentrasi kclo3 berubah dengan adanya perubahan
mol o2.
XI.             KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pengamatan ilmiah dan stoikiometri penguraian KClO 3, maka dapat
disimpulkan :
1.      Dengan adanya percobaan pengamatan ilmiah diperoleh pengalaman dalam mencatat data
dan menjelaskan data pengamatan ke dalam pembahasan.
2.      Dengan adanya percobaan diperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang berbagai macam
alat kimia yang terbuat dari kaca, serta dengan adanya percobaan didapat pengetahuan tentang
membuat larutan dari bahan kimia padat dan kimia cair.
3.      Dalam melakukan perlu kehati-hatian dan ketelitian, karena bahan kimia banyak yang
berbahaya.
4. keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkn bahan kimia padat maupun cair
dapat dilakukan dengan pemahaman dalam melakukan p[ercobaan.
5. memakai alat praktikum sebelum praktikum : seperti baju labor, sarung tangan, kaca mata
pelindung, masker dll.
6.koefisien reaksi penguraian kclo3 dapat ditentukan dengan dua cara: menyatakan reaksi dan
perbandingan mol.

XII.          DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia, dkk.1993.Kimia Dasar I.Jakarta: Depdikbud
Bakti, Rivai.2010.Kimia Dasar I.Bandung: Ganesha
Harijono.1987.Termodinamika Teknik Aplikasi dan TermodinamikaStatistik.Jakarta : PT
Gramedia
Luscua, Achmad.1996.Stoikiometri Energitika Kimia.Bandung : PT Citra Aditya Bakti
Sutrisno.1999.Kimia Dasar.Bandung : ITB
Tim Kimia Dasar,2017.Penuntun Praktikum Kimia.Jambi : Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai