Anda di halaman 1dari 4

1.

Bayam petik

Bayam petik merupakan jenis bayam yang dapat tumbuh secara liar di
manapun, biasanya sering di jumpai pada ladang petani ketika musim
hujan tiba. Di pekarangan rumah juga bayam ini dapat tumbuh terutama
jika di daerah perdesaan.

Bayam jenis ini tumbuh tegak dengan batang besar, tingginya mencapai 2
meter. Karena ketinggiannya tersebut tanaman ini hanya di petik daunnya
saja untuk di masak dan di konsumsi. Jika di perdesaan masyarakat lebih
suka bayam jenis ini, karena menurut mereka rasa dari bayam ini lebih
segar ketika di olah menjadi sayur.

Karena hanya di petik daunnya, tanaman bayam ini terus tumbuh hingga
berbunga dan berbuah. Kemudian buahnya berguguran dan menjadi bibit
kembali. Begitu terus siklus hidup tanaman ini jika di perdesaan. Bayam
jenis ini biasa digunakan untuk bahan tumis bayam atau untuk bahan
keripik daun bayam.

2. Bayam cabut

Kenapa nama bayam ini cabut?, karena tanaman bayam ini di panen
dengan cara di cabut. Bahkan hingga di jual di pasar juga masih beserta
akar tunggang dari bayam yang belum dibersihkan.

Ciri – ciri bayam jenis ini adalah daun dan batangnya lebih kecil dari
bayam petik. Batang bayam ini kecil dan lunak sehingga bisa di masak
beserta batangnya. Warna daunnya hijau dan ada yang berwarna merah,
bentuknya kecil lonjong, tanaman bayam jenis ini biasanya di panen
ketika usia tanaman 25 hari.

Tanaman ini memang terlihat lebih kecil dari bayam petik, namun
kenikmatan rasanya hampir sama dengan bayam petik. Serta bayam jenis
ini mudah dikembangbiakkan dan mudah di dapatkan di pasar bebas.

3. Bayam berduri tajam

Bayam yang satu ini jika dilihat sekilas menyerupai bayam petik, namun
jika anda mendekat dan memegang tanaman bayam jenis ini maka akan
anda dapatkan perbedaannya. Bayam jenis ini di beri nama bayam
berduri karena memang terdapat duri tajam, kecil dan halus pada bagian
pangkal daun dan bunganya.

Karena pada dasarnya bayam ganas berwarna hijau agak merah ada
tepian daunnya ini tumbuh secara liar pada daerah sekitar kandang sapi
atau tempat pembuangan sampah sebagai bayam liar. Sehingga bayam
jenis ini biasa digunakan sebagai makanan ternak atau sebagai obat
alternatif. Karena bayam berduri diketahui ampuh menyembuhkan
berbagai penyakit.

4. Bayam itik

Untuk jenis bayam yang satu ini memiliki sedikit perbedaan dari jenis
yang lainnya. Daun dan batangnya terlihat jauh lebih kecil dan lebih halus
dari bayam lain pada umumnya. Bayam ini juga disebut dengan bayam
botok. Kenapa disebut bayam botok?, karena bayam jenis ini biasa diolah
menjadi makanan tradisional yang enak yaitu botok.

Ciri khas dari bayam ini adalah daunnya lebih kecil dari pada bayam
cabut, bahkan ketika di budidayakan daun dari tanaman ini juga tetap
berbentuk kecil sehingga membedakan dengan bayam jenis lainnya.

Bayam itik tampak berbeda bentuknya, sehingga oleh masyarakat sangat


jarang di konsumsi karena bayam jenis ini biasanya digunakan sebagai
tanaman hias di rumah, atau digunakan sebagai bahan makanan ternak
jika jumlahnya banyak.

5. Bayam hijau

Bayam jenis ini memiliki ciri – ciri pada tumbuhannya sedikit bercabang,
berbeda dengan bayam cabut yang lebih kecil dan lurus tanpa cabang
serta daunnya masih sedikit dan belum berbunga. Bayam ini batang dan
daunnya berwarna hijau segar. Tidak seperti bayam jenis lain yang
tampak ada kemerah – merahan.

Namun, ada juga bayam hijau yang bercabang dan berbunga pada ketiak
daun. Selain itu bayam hijau yang ke dua daunnya berwarna hijau agak
putih – putihan sampai hijau muda.] warna tersebut bahkan sampai pada
batangnya.
6. Bayam merah

Bayam jenis ini memiliki ciri yang hampir sama dengan bayam
tumbuhannya kecil daunnya juga kecil. Namun pada bayam jenis ini
memiliki sedikit cabang dan batangnya berwarna merah terang atau
kemerah – merahan serta daunnya terdapat bentukan belang merah.

Bayam merah biasanya digunakan untuk program diet dan biasanya juga
digunakan sebagai bahan keripik daun bayam. Karena kandungan
nutrisinya banyak sehingga banyak orang yang suka dengan makanan
yang berasal dari bayam tersebut.

Bayam merah juga bisa di gunakan sebagai obat tradisional, sangat jarang
bayam jenis ini digunakan untuk bahan sayur mayur. Karena warna
daunnya yang kurang cocok jika dijadikan sayuran atau masakan lain
kecuali bayam goreng.

7. Bayam tahunan

Di lingkungan masyarakat desa bayam jenis ini terkenal dengan sebutan


bayam kakap. Daun bayam jenis ini berukuran lebar dan terdiri dari dua
jenis. Jenis yang pertama bentuk daunnya agak panjang dengan bentuk
ujung daunnya runcing, dan warna daun batangnya hijau atau merah tua.

Bagian ketiak daun terdapat bunga bayam dengan bentukan rangkai


bunga panjang dan berkumpul pada ujung batang. Sementara untuk
bayam tahunan yang kedua daunnya lebih lebar dan warnanya hijau segar
baik daun maupun batangnya.

Sayuran Bayam jenis kedua juga memiliki rantai bunga yang panjang pada
ketiak daun dengan batasnya pada ujung – ujung batang. Bayam tahunan
ini biasanya tumbuh dengan sendirinya atau sengaja di tanam di sekitar
halaman rumah, dengan tujuan untuk memudahkan proses pemetikan
ketika akan memasak sayur bayam.

Jenis bayam memang banyak sekali namun yang familiar di masyarakat


Indonesia hanya beberapa jenis saja. Diantaranya adalah bayam hijau,
bayam merah, bayam cabut, bayam petik dan bayam berduri. Bayam duri
yang biasanya di biarkan di tempat kotor atau di jadikan makanan ternak.
Berdasarkan beberapa pendapat para pencinta bayam dari perdesaan,
bayam yang paling segar, enak, serta sehat di masak adalah bayam petik
yang tumbuh secara liar di pekarangan rumah. Karena apa? karena rasa
alami dan segarnya daun bayam masih jelas terasa meskipun sudah
menjadi masakan sesuai selera masing – masing.

Bayam memang sayuran sehat dan kaya nutrisi bagi tubuh, sehingga jika
di konsumsi dalam batas normal sesuai kapasitas tubuh akan
menimbulkan efek positif bagi kesehatan. Dan juga sebaliknya jika di
konsumsi terlalu sering makan dapat menyebabkan efek negatif bagi
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai