Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“REAKSI PENGENDAPAN”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Analitik

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si.
Drs. H. Abdul Hamid, M.Si.

DI SUSUN OLEH:

Fasha Devina (2210120220008)


Khilda (2210120220005)
Mizratul Audah (2210120120004)
Putri Wulandari (2210120220011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT BANJARMASIN
2023
PENDAHULUAN
Reaksi pengendapan merupakan salah satu reaksi terpenting dalam kimia,
industri, kedokteran, dan kehidupan sehari-hari. Reaksi pengendapan merupakan
reaksi yang membentuk endapan dalam larutan atau padatan lain selama reaksi kimia.
Endapan dapat terbentuk jika konsentrasi senyawa melebihi kelarutannya.
Pengendapan dapat terjadi tergantung pada kelarutan zat terlarut. Soda kue (natrium
bikarbonat) umum digunakan dalam industri makanan, melarutkan enamel gigi
(termasuk hidroksiapatit [Ca3(PO4)3OH]) dan menggunakan barium sulfat untuk
mendeteksi penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan merupakan
beberapa contoh penerapan reaksi pengendapan (Chang, 2008).
Reaksi pengendapan terjadi ketika dua larutan dicampur bersama untuk
menghasilkan produk yang tidak larut dalam pelarut. Akan tetapi tidak semua
senyawa ionik dapat bereaksi membentuk endapan. Pengendapan juga dapat
terbentuk pada kondisi tertentu seperti suhu dan pH yang akan menentukan terjadinya
reaksi pengendapan atau tidak. Reaksi pengendapan banyak digunakan dalam kimia
analitik untuk menentukan keberadaan kation dan anion sebagai bagian dari garam
dalam analisis kuantitatif. Beberapa aplikasi reaksi presipitasi meliputi produksi
pigmen, pengolahan air, dan analisis anorganik kualitatif. Reaksi pengendapan adalah
reaksi kimia yang terjadi ketika padatan dipisahkan dari cairan. Endapan adalah
padatan yang tidak larut dalam cairan
Dalam hal kelarutan, ahli kimia membagi kelarutan menjadi beberapa
tingkatan, yaitu larut, larut sedikit, dan tidak larut. Penting untuk ditekankan bahwa
senyawa yang diklasifikasikan sebagai tidak larut pada dasarnya masih dapat larut,
hanya saja dalam jumlah yang sangat kecil (Sari et all, 2019). Pada reaksi kimia,
pengendapan dihasilkan dari zat padat yang tidak larut dalam pelarut tersebut.
Kelarutan dan reaksi pengendapan dapat diprediksi dengan menggunakan tetapan
hasil kali kelarutan (Ksp).
Adapun tujuan dari penulisan ini dapat memberikan pemahaman tentang
konsep dasar reaksi pegendapan, menjelaskan mekanisme terjadinya reaksi
pengendapan, menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi
pengendapan, menjelaskan berbagai kegunaan reaksi pengendapan dalam kehidupan
sehari-hari, serta memberikan pemahaman tentang cara memprediksi terjadinya reaksi
pengendapan dari suatu reaksi.

PEMBAHASAN
Salah satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam larutan berair
adalah reaksi pengendapan (precipitation reaction) yang cirinya adalah terbentuknya
produk yang tak larut, atau endapan. Endapan (precipitation) adalah padatan tak larut
yang terpisah dari larutan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-
senyawa ionik. Misalnya, ketika larutan timbal nitrat [Pb(NO3)2] ditambahkan ke
dalam larutan natrium iodida (NaI), akan terbentuk endapan kuning timbal iodida
(PbI2) (Chang, 2004).
Menurut Sunarya & Setiabudi (2007), reaksi dalam larutan tergolong reaksi
pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di dalam air. Contoh zat yang
tidak larut di dalam air, yaitu CaCO 3 dan BaCO3. Untuk mengetahui kelarutan suatu
zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai zat.
Perhatikanlah reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat berikut:
3CaCl2 + 2Na3PO4 → Ca3 (PO4)2 + 6NaCl
NaCl akan larut di dalam air, sedangkan Ca3 (PO4)2 tidak larut. Senyawa-senyawa
fosfat sebagian besar larut dalam air, kecuali senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan
amonium. Oleh karena itu, persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut:
3CaCl(aq) + 2Na3PO4(aq) → Ca3 (PO4)2 (s) + 6NaCl(aq)
Dengan menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan
ion bersih dari reaksi dapat diperoleh.
3Ca²+(aq) + 2PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s)
Pengendapan juga disebut dengan presipitasi. Dalam kimia presipitasi
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pengendapan.
Dalam konteks kimia, pengendapan dan presipitasi memiliki makna yang sama.
Namun dalam konteks meteorologi, presipitasi lebih mengacu pada proses jatuhnya
partikel udara atau padat dari atmosfer ke permukaan bumi. Reaksi pengendapan
adalah jenis reaksi yang dapat terjadi dalam cairan, seperti air. Suatu reaksi dapat
dianggap sebagai reaksi pengendapan jika reaksi tersebut menghasilkan endapan.
Pengendapan biasanya terjadi ketika konsentrasi ion terlarut mencapai batas
kelarutan, reaksi dapat dipercepat dengan reduksi pelarut. Reaksi pengendapan yang
cepat akan menghasilkan limbah mikrokristalin dan proses yang lambat akan
menghasilkan kristal tunggal. Senyawa yang biasa digunakan dalam reaksi
pengendapan adalah senyawa ionik. Terbentuknya endapan dalam suatu reaksi
bergantung pada kelarutan zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan
larut dalam sejumlah pelarut tertentu pada suhu tertentu. Dalam padatan, presipitasi
terjadi ketika konsentrasi salah satu padatan melebihi batas kelarutan. Sedimen padat
sering digunakan untuk mensintesis nanoclusters. Langkah penting dalam presipitasi
adalah nukleasi, pembentukan zat padat yang membutuhkan energi berdasarkan
energi permukaan relatif zat padat atau larutan yang akan jenuh (Ihsan, 2020).
Selain itu, endapan juga dapat terbentuk jika konsentrasi senyawa melebihi
kelarutan. Jadi, jika ion tidak mencapai batas kelarutan, endapan mungkin tidak akan
terbentuk. Jika sebagian ion tidak dapat larut, ion-ion tersebut dapat bergabung
membentuk agregat yang tidak larut dan memisahkan diri dari lingkungan. Hal ini
juga dapat menyebabkan terjadinya pengendapan. Dalam beberapa kasus, endapan
yang tidak larut dapat terbentuk setelah dipanaskan atau melalui proses pengeringan.
Mekanisme reaksi pengendapan terjadi ketika dua larutan dicampur bersama
untuk menghasilkan produk yang tidak larut dalam pelarut. Berikut adalah
mekanisme reaksi pengendapan secara umum: Pertama pertukaran ion, dalam reaksi
pengendapan, ion dari dua larutan dipertukarkan untuk membentuk senyawa yang
tidak larut dalam pelarut. Misalnya, ketika larutan Pb(NO 3)2 dicampur dengan larutan
KI, ion Pb2+ dari larutan Pb(NO3)2 bereaksi dengan ion I- dari larutan KI membentuk
PbI2 yang tidak larut dalam air. Kedua Pengendapan, Setelah pertukaran ion,
senyawa yang tidak larut dalam pelarut akan membentuk endapan. Endapan ini dapat
berupa padatan transparan atau keruh, tergantung pada ukuran partikel dan laju
pengendapan. Terakhir Pemisahan fase, Setelah pembentukan endapan, fase padat
terpisah dari fase cair. Endapan dapat dipisahkan dari larutan dengan filtrasi atau
sentrifugasi.
Menurut Rahmawati (2022), proses reaksi pengendapan dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Suhu, dengan meningkatnya kelarutan, suhu juga meningkat. Semakin tinggi
suhu, semakin sedikit endapan yang terbentuk. Hal ini karena sebagian besar
endapan berada dalam larutan.
2. Jenis pelarut. Senyawa garam anorganik lebih mudah larut dalam air daripada
dalam pelarut organik seperti alkohol dan Asam asetat. Dapat digunakan
untuk memisahkan campuran karena perbedaan kelarutan zat dalam pelarut
organik.
3. Pengaruh ion yang sama, semakin kurang larut endapan bila larut dalam
larutan yang mengandung ion yang sama dari sekedar air.
4. Pengaruh pH. Karena proton terikat pada endapan anion, pH dapat
mempengaruhi kelarutan garam yang diendapkan dengan komponen anionik
yang berasal dari asam lemah. Misalnya, meningkatkan pH H+ akan
bergabung dengan I- untuk membentuk membentuk HI, meningkatkan
kelarutan AgI yang diendapkan.
5. Efek hidrolisis. Ketika melarutkan garam asam lemah di air, konsentrasi H+
berubah, menghidrolisis kation garam sehingga akan terjadi perubahan yang
meningkatkan kelarutan garam.
6. Pengaruh ion kompleks. Meningkatkan kelarutan garam Tidak larut
disebabkan oleh pembentukan kompleks antara kation garam dan ligan.
Contoh: tambahkan larutan NH3 membentuk kompleks Ag(NH3)2Cl, sehingga
meningkat kelarutan AgCl.
Reaksi pengendapan adalah salah satu jenis reaksi kimia yang menghasilkan
endapan, yaitu suatu padatan yang tidak larut dalam cairan. Reaksi pengendapan
dapat terjadi ketika dua larutan dicampur untuk menghasilkan produk yang tidak larut
dalam pelarut. Beberapa penerapan reaksi pengendapan dalam kehidupan sehari-hari
antara lain yaitu: sebagai deteksi logam berat dalam limbah cair, Reaksi pengendapan
dapat digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion yang merupakan
bagian dari garam dalam analisis kuantitatif. sebagai penghapus kandungan logam
Reaksi, pengendapan dapat digunakan untuk menghilangkan garam dari air selama
pengolahan air. sebagai peningkatan kualitas air, Salah satu keuntungan dari reaksi
pengendapan adalah kemampuannya untuk memisahkan partikel-partikel kecil dalam
cairan sehingga meningkatkan kualitas air. untuk menghasilkan produksi pigmen,
reaksi pengendapan dapat digunakan untuk menghasilkan pigmen serta reaksi
pengendapan dapat digunakan dalam analisis kualitatif anorganik klasik.
Reaksi pengendapan, juga dikenal sebagai reaksi pengendapan, memiliki
banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh penerapannya:
1. Air bersih
Reaksi pengendapan digunakan dalam pengolahan air untuk menghilangkan
kontaminan dan partikel yang tidak diinginkan. Misalnya, pengendapan
lumpur di saluran air atau pengendapan air hujan di tangki penyimpanan.
2. Deteksi logam berat
Curah hujan dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan logam berat
dalam air limbah. Misalnya, gunakan reaksi antara perak nitrat (AgNO3) dan
kalium klorida (KCl).
3. Komponen kerajinan
Reaksi pengendapan juga digunakan dalam produksi senyawa kimia.
Misalnya, ketika dua larutan dicampur dan dihasilkan produk yang tidak larut
dalam pelarut, akan terbentuk endapan.
4. Pemisahan biji
Pengendapan dapat digunakan untuk memisahkan partikel-partikel kecil
dalam cairan, sehingga meningkatkan kualitas air.
5. Analisis kimia
Reaksi pengendapan banyak digunakan dalam kimia analitik untuk
menentukan keberadaan kation dan anion dalam garam.
Dengan menerapkan reaksi pengendapan ini kita dapat meningkatkan kualitas dan
kesehatan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

KESIMPULAN
Salah satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam larutan berair
adalah reaksi pengendapan yang cirinya adalah terbentuknya produk yang tak larut,
atau endapan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.
Menurut Sunarya & Setiabudi , reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan
jika salah satu produk reaksi tidak larut di dalam air.
Reaksi pengendapan adalah jenis reaksi yang dapat terjadi dalam cairan,
seperti air. Suatu reaksi dapat dianggap sebagai reaksi pengendapan jika reaksi
tersebut menghasilkan endapan. Pengendapan biasanya terjadi ketika konsentrasi ion
terlarut mencapai batas kelarutan, reaksi dapat dipercepat dengan reduksi pelarut.
Terbentuknya endapan dalam suatu reaksi bergantung pada kelarutan zat
terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam sejumlah pelarut
tertentu pada suhu tertentu. Mekanisme reaksi pengendapan terjadi ketika dua larutan
dicampur bersama untuk menghasilkan produk yang tidak larut dalam pelarut. Hal ini
karena sebagian besar endapan berada dalam larutan. Senyawa garam anorganik lebih
mudah larut dalam air daripada dalam pelarut organik seperti alkohol dan Asam
asetat. Dapat digunakan untuk memisahkan campuran karena perbedaan kelarutan zat
dalam pelarut organik. Ion yang sama, semakin kurang larut endapan bila larut dalam
larutan yang mengandung ion yang sama dari sekedar air.
faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pengendapan yaitu suhu, jenis
pelarut, pengaruh ion yang sama, pengaruh pH, efek hidrolisis dan pengaruh ion
kompleks. contoh pengaplikasian/penerapan reaksi pengendapan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya air bersih, Deteksi logam berat, Komponen kerajina,
Pemisahan biji dan analisis kimia.
Reaksi pengendapan digunakan dalam pengolahan air untuk menghilangkan
kontaminan dan partikel yang tidak diinginkan. Misalnya, gunakan reaksi antara
perak nitrat dan kalium klorida . Reaksi pengendapan juga digunakan dalam produksi
senyawa kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R., Overby, J. (2008). General Chem-istry: The Essential Concepts. 6t Ed.
New York: McGraw-Hill Companies.

Ihsan, F. M. (2020). TA: Karakterisasi calcia stabilized zircon (CSZ) hasil sintesis
metode presipitasi sebagai bahan elektrolit padat pada teknologi energi
terbarukan solid oxide fuel cell (SOFC) (Doctoral dissertation, Institut
Teknologi Nasional Bandung), 9. http://eprints.itenas.ac.id/id/eprint/1181

Rahmawati, O. (2022). Bab V metode argentrometri (Titrasi pengendapan). Konsep


Dasar Kimia Analitik, 63.

Sari, M. P., Hernani, H., & Mulyani, S. (2019). Pemahaman siswa kelas XI SMA
Unggulan kota Padang terhadap konsep keaksi pengendapan pada
pembelajaran Materi Kelarutan dan Hasilkali Kelarutan. Jurnal Eksakta
Pendidikan (Jep), 3(1), 9-17. https://doi.org/10.24036/jep/vol3-iss1/290

Yayan Sunarya & Agus Setiabudi, (2007). Mudah dan aktif belajar kimia. PT
Grafindo Media Pratama, 163.

Anda mungkin juga menyukai