Tujuan Pembelajaran
Para ahli di masa lampau menduga bahwa materi terbentuk dari suatu bahan dasar yang disebut
atom. Oleh karena dugaan tersebut, mereka terus menerus menggali dan mengajukan teori-teori
tentang model atom. Model atom hanya berupa suatu gambaran, karena para ahli tersebut tidak
tahu pasti seperti apa bentuk model atom sebenarnya.
1
Atom-atom dari unsur yang sama akan memiliki berat, ukuran, serta bentuk yang
sama (identik). Atom-atom dari unsur berbeda akan memiliki sifat yang berbeda.
Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Dua atom unsur atau lebih dapat bergabung membentuk senyawa.
2
Teori atom Thomson berhasil menyempurnakan teori atom Dalton, yaitu dalam atom
terdapat partikel lain yang lebih kecil dengan muatan negatif yang disebut elektron.
3
Gambar model atom Rutherford.
E = hv
Keterangan:
E = energi (J);
h = ketetapan Planck (6,63 1034 Js); dan v
= frekuensi radiasi (Hz).
5
Keterangan:
m = massa partikel (kg);
h = ketetapan Planck (6,63 1034 Js);
= panjang gelombang (m); dan c=
kecepatan cahaya (3 10 m/s).
8
4. Erwin Schrdinger
Erwin Schrdinger berhasil mengemukakan teori atom modern atau teori atom
mekanika kuantum, yaitu keadaan elektron pada saat tertentu tidak dapat
ditentukan secara pasti, yang ada hanyalah peluang atau probabilitasnya.
Gerakan elektron pada lintasannya menyerupai gelombang. Erwin Schrdinger
telah berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan
menggunakan prinsip mekanika kuantum.
Menurut Erwin Schrdinger, elektron yang mengelilingi ini terdapat pada suatu
orbital, yaitu daerah dengan kemungkinan terbesar ditemukannya elektron.
Orbital digambarkan sebagai awan elektron atau pola titik-titik. Semakin rapat
titik-titiknya, semakin besar kemungkinan elektron ditemukan.
6
B. PARTIKEL PENYUSUN ATOM
Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu proton dan neutron yang berada di inti
atom, serta elektron yang mengelilingi inti atom.
a. Penemuan Elektron
Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson pada tahun 1897. Sejarah penemuan elektron
tersebut diawali oleh penemuan-penemuan ilmuwan sebelumnya sebagai berikut.
1. Sir Humpry
Pada tahun 1821, seorang ahli fisika Inggris, Sir Humpry berhasil menemukan bahwa gas
dapat menjadi penghantar yang lebih baik pada tekanan rendah.
2. William Crookes
Tahun 1879, William Crookes berhasil menyempurnakan susunan tabung pengawan
muatan. Pada bagian ujung tabung, terdapat dua pelat logam yang berfungsi sebagai
elektroda (sambungan listrik). Pada tekanan rendah dan tegangan tinggi, gas dalam
tabung akan berpijar dengan warna sesuai jenis gasnya. Jika tekanan gas dikurangi,
maka daerah depan katoda akan menjadi gelap, tetapi bagian depan katoda berpendar
kehijauan. Hal ini disebabkan oleh adanya radiasi yang memancar dari katoda menuju
anoda. Radiasi ini disebut sinar katoda.
Sumber: belajarkimia.com
7
Pada tahun yang sama dengan penemuan Karl Ferdinand Braun, yaitu tahun 1897, J.J.
Thomson berhasil menemukan elektron. Thomson memperjelas penemuan sinar katoda
dengan menentukan simpangan sinar katoda dalam medan listrik. Selain itu, Thomson juga
telah berhasil menentukan nilai perbandingan muatan terhadap e 8 Cg1. Partikel sinar
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan sifat-sifat dari sinar katoda/elektron.
Bergerak lurus dari katoda menuju anoda.
Dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik ke kutub positif, sehingga
membuktikan sinar katoda muatannya negatif.
Sifat sinar katoda tidak dipengaruhi oleh kawat elektroda maupun gas yang
digunakan dalam tabung.
Muatan elektron = 1,6 1019 coulomb.
Massa elektron = 9,107 1028 gram (berdasarkan percobaan tetes minyak
Millikan).
b. Penemuan Proton
Proton ditemukan oleh Goldstein pada tahun 1886. Goldstein memodifikasi tabung sinar
katoda dengan melubangi bagian tengah lempengan katoda. Pada percobaan tersebut,
ditemukan sinar yang arahnya berlawanan dengan sinar katoda dan menembus lubang
kanal pada lempengan katoda. Oleh karena itu, sinar tersebut dinamakan sinar kanal/ sinar
terusan/sinar positif. Sinar kanal yang bermuatan positif itu selanjutnya dinamakan proton
yang dilambangkan dengan p. Muatan proton = +1,6 1019 coulomb
Massa proton = 1,6726 1024 gram
c. Penemuan Neutron
Pada tahun 1919, Aston menemukan alat spektrometer untuk menentukan massa atom
atau molekul. Melalui alatnya, Aston mengetahui bahwa massa atom tidak sama dengan
jumlah protonnya sehingga diduga ada partikel tidak bermuatan (netral) dalam atom yang
8
jumlahnya dapat berbeda meski unsurnya sama, yang kemudian disebut isotop. Dugaan
Aston ini terbukti benar, karena pada tahun 1932, James Chadwick, fi sikawan asal Inggris
berhasil menemukan neutron.
Dalam percobaannya, James Chadwick menggunakan inti atom berilium yang ditembak
dengan partikel alfa sehingga menghasilkan radiasi partikel yang memiliki daya tembus
tinggi. Radiasi dengan daya tembus tinggi membuktikan bahwa partikel tersebut tidak
bermuatan (netral) dan memiliki massa yang hampir sama dengan massa proton. Partikel
itulah yang selanjutnya disebut sebagai neutron (n). Neutron merupakan partikel dasar
penyusun inti atom dengan karakteristik berikut. Muatan neutron = 0
-24
Sumber: sinn-ess-theater.de
9
Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti. Hal ini
menunjukkan bahwa seluruh muatan positif dan hampir seluruh massa atom ada
dalam inti atom.
Sebagian kecil partikel alfa ada yang dipantulkan. Ini menunjukkan bahwa sebagian
kecil dari bagian atom merupakan bola pejal.
a a a
a
e. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa atom terdiri atas:
inti atom yang tersusun dari neutron (netral) dan proton (bermuatan positif); dan
elektron yang bermuatan negatif berada di sekeliling inti atom (kulit atom).
Proton
Inti atomNukleon
Neutron Atom
1
0