DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
SIMA (D0321338)
NISMA (D0321016)
HAERUDDIN (D0321350)
REZA RESKI (D0321020)
KRISDAYANTI (D0321018)
YUSTINA JULIA (D0321341)
DWI DIAN FITRIANI (D0321532)
ANNIZA PUTRI MAHARANI (D0321344)
Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa karena atas karunia dan izin-Nya kami dapat
menyelesaikan Laporan Fakta dan Analis Studio Perencanaan Kota ini. Laporan Fakta dan
Analisa ini merupakan salah satu tahap dari studio perencanaan kota terhadap wilayah studi
Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar dalam menyusun dan merumuskan rencana
potensi dan masalah. Laporan Fakta dan Analisa ini dibuat untuk memenuhi Tugas Studio III
Perencanaan Wilayah Perkotaan bagi mahasiswa jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Sulawesi Barat. Dalam pembuatan laporan fakta dan analis ini tentunya penulis
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari beberapa pihak. Untuk itu, ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Astinawaty, S.T., M. T. Bapak Jafar Mukhlis, S. T., M. T. Ibu Virda Eviyanti Deril,
S.T.,M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Studio III Perencanaan Wilayah
Perkotaan yang telah memberikan bimbingannya sehingga proses studio berjalan dengan
lancar.
2. Instansi Kabupaten Polewali Mandar yang telah membantu dalam pengumpulan data.
3. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dan tidak mungkin disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi materi
maupun teknik penyajiannya mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membagun sangat penulis harapkan. Demikian laporan
fakta dan analisa ini kami susun, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.4 Manfaat
2.2.3. . .Permen PU No. 20/2011 Tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten
................................................................................................................................... 0
2.2.5 Permen ATR BPN No 11/2011 Tentang Tata Cara Penyususnan, Peninjaun Kembai
RTRW Prov, Kab, Kota dan RDTR.......................................................................... 0
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Profil Kabupaten/Kota/Bwp/Sub-Pwp
4.1.2...............................................................................................................Kependudukan
................................................................................................................................... 0
4.1.3................................................................................................................Perekonomian
................................................................................................................................... 0
4.2.3............................................................................................................Peraturan Zonasi
................................................................................................................................... 0
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka26
Lampiran26
DAFTAR GAMBAR
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas ada beberapa hal yang dapat diperhatikan
dalam beberapa rumusab permasalahan berikut:
1. Bagaimana potensi pengembangan sektor pertanian dan perdagangan terhadap
perekonomian di Kecamatan Wonomulyo?
2. Bagaimana peranan kecamatan Wonomulyo pada kabupaten Polewali Mandar ?
3. Penataan Pola Ruang kecamatan Wonomulyo yang kurang baik.
Permasalahan Potensi
ISU
Perumusan Pengumpulan
masalah dan Analisis
data
Tujuan
ANALISIS Perencanaan
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan . Adapun beberapa
metode yag dlakukan dalam pengumpulan data antaranya:
a. Observasi, metode ini merupakan teknik pengumpulan data, dimana kita melakukan
pengamatan secara langsung untuk memperleh data-data yang diinginkan.
b. Kuisioner, adalah instrumen untuk mengumpulkan data yang berisi tentang pertanyaan-
pertanyaan yang akan digunakan saat wawancara
c. Interview/ wawancara, dalam hal ini turun langsung ke lapangan untuk melakukan
wawancara dengan pihak-pihak yang terkait untuk dimintai keterangan data.
d. Dokumentasi, adalah teknik pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa
catatan atau sebagainya.
Analisis data adalah langkah mengumpulkan, menyeleksi, dan mengubah data primer dan sekunder
untuk menghasilkan kesimpulan dalam pengambilan keputusan. Terdapat 2 kategori umum
pada teknik pengkaian data, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan kalitatif.
a. Metode analisis data kuantitatif, metode yang bergantung kepada kemampuan untuk
menghitung data secara akurat. Selain itu, metode ini juga memerluhkan kemampuan
untuk menginterpretasikan data yang kompleks. Beberapa contoh metode analisis
kuantitatif, seperti analisis deskriptif regresi dan faktor. Metode ini merupakan
pendekatan pengolahan data melalui metode statistik atau matematik yang terkumpul dari
data. Kelebihan dari metode ini adalah kesimpulan yang lebih terukur dan komprehensif.
b. Metode analisis data kualitatif. Data-data analisiss data kualitatif ini berupa teks atau
narasi. Seklanutnya dari keseluruhan data tersebt dilakukan proses pengklasifikasian
berdasarkan kebutuhan. Tahap terakhir pada metode ini adalah interpretasi data. Metose
ini memerluhkan pendekatan dari data yang sifatnya lebih seubjekif, metode pengolahan
data secara endalam dengan data dari hasil pengamatan, wawancara, dan literatur.
Kelebihan metode ini adalah kedalaman dari hasil analisisnya.
2.1.3
RDTR ( Rencana Detail Tata Ruang ), merupakan bagian dari rencana rinci
tata ruang. Di Indonesia, terdapat 2 jenis perencanaan utama yaitu Rencana
Pembangunan Rencana Tata Ruang yang menjadi pedoman bagi pemerintah untuk
mencapai target pembangunan dalam jangka waktu dan lingkup tertentu.
Adapun muatan dari RDTR yaitu Tujuan penataan ruang, rencana polar uang,
rencana jaringan prasarana, penetapan sub bagian wilayah perencanaan yang
diprioritaskan penanganannya dan peraturan zonasi.
Teori Negara Hukum Modern mengatakan bahwa tugas negara bukan hanya
sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat semata, akan tetapi
berkewajiban mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan teori tersebut,
Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV mengatakan: ”Negara memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa...” Guna mewujudkan cita-cita hukum
negara tersebut, maka di dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 diatur: Bumi, dan air,
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Penjelasan Pasal 33 ayat (3) ini
mengatakan: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah
pokok-pokok kemakmuran rakyat”.
Rencana Detail Tata Ruang adalah rencana secara terperinci tentang tata
ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
kabupaten/kota.
2.2.5 Permen ATR BPN No 11/2021 Tentang Tata Cara Penyususnan, Peninjaun Kembai
RTRW Prov, Kab, Kota dan RDTR
Menurut permen ATR BPN No 11/2021 pasal 4 dan 5 tentang tata cara
penyususnan RTRW Provinsi, Kabupaten dan kota meliputi:
a. proses penyusunan;
b. pelibatan peran masyarakat dalam penyusunan; dan
c. pembahasan rancangan peraturan daerah tentang RTRW
d. provinsi, kabupaten, dan kota oleh Pemangku
e. Kepentingan sesuai wilayahnya.
1) Proses penyusunan RTRW provinsi, kabupaten, dan kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf (a) meliputi tahapan persiapan, pengumpulan data dan informasi,
pengolahan data dan analisis, perumusan konsepsi juga penyusunan rancangan
peraturan daerah tentang RTRW provinsi, kabupaten, dan kota.
2) Proses penyusunan RTRW provinsi, kabupaten, dan kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diselesaikan dalam waktu paling lama 12 (dua belas) bulan.
3) Proses penyusunan RTRW provinsi, kabupaten, dan kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) melibatkan Pemangku Kepentingan melalui konsultasi publik.
4) Pemerintah Daerah wajib menyusun dan menyediakan RTRW provinsi, kabupaten,
dan kota yang telah ditetapkan dalam bentuk digital dan sesuai standar yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
5) Penyediaan RTRW provinsi, kabupaten, dan kota yang telah ditetapkan dalam bentuk
digital sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimaksudkan agar dapat diakses dengan
mudah oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian rencana
lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RTRW provinsi, kabupaten, dan kota.
Menurut permen ATR BPN No 11/2021 pasal 31 dan 32 tentang tata cara
peninjauab Kembali dan revisi RTRW Provinsi, Kabupaten dan kota meliputi:
a) Peninjauan Kembali RTR dilakukan satu kali dalam setiap periode 5 (lima)
tahunan.
b) Peninjauan Kembali RTR sebagaimana dimaksud pada ayat satu dilakukan
pada tahun kelima sejak RTR diundangkan.
Dalam hal terjadi perubahan lingkungan strategis, Peninjauan Kembali RTR
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dapat dilakukan lebih dari 1 (satu)
kali dalam setiap periode 5 (lima) tahunan. Peninjauan Kembali RTR sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dari
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koordinasi
perekonomian, dalam hal terjadi ketidaksesuaian antara RTR dengan Kawasan
Hutan dan RTRW provinsi dengan RTRW kabupaten/kota.
c) Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah luas wilayah dibagi jumlah penduduk yang ada di
setiap desa. Setiap kabupatennya terjadi perubahan jumlah penduduk yang
disebabkan akta kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk, berbeda dengan
keadan luas wilayah yang tidak pernah beruba. Keadaan inilah yang
menyebabkan kepadatan penduduk sangat menentukan perkembanagn suatu kota
maupun wilayah. Hal yang paling berdampak pada pertumhuhan penduuduk
adalah luas wilayah karenaa luas wilayah akan menjadi tempat menampung
pendidik, melakukan penduduk, dll
Berikut ini adalah tabel kepadatan penduduk di Wonomulyo pada tahun 2021.
3.2.3 Ketenagakerjaan
3.3 Kondisi Sosial Budaya