Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Hakikat Manusia Dan Pengembangannya


DOSEN PENGAMPU : MAHMUDDIN M.Pd

Disusun Oleh :
Nurlaila
Suci Cahyati Putri
Preti Sinta
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hakikat Manusia Dan Pengembangannya” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Mahmuddin M. pd Yang Telah Mengizinkan kami
Mengerjakan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

SELATPANJANG,16 Februari 2024

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada hakikatnya, manusia diciptakan untuk mengemban tugas-


tugas pengabdian kepada penciptanya. Paling tidak agar tugas-tugas
dimaksud dapat dilaksanakan dengan baik maka sang pencipta telah
menganugrahkan manusia seperangkat potensi yang dapat
ditumbuhkembangkan. Potensi yang siap dipakai tersebut dianugrahkan
dalam bentuk kemampuan dasar, yang hanya mungkin berkembang
secara optimal melalui bimbingan dan arahan yang sejalan dengan
petunjuk sang pencipta.Oleh karena itu, strategis jika pembahasan tentang
hakikat manusia ditempatkan pada seluruh pengkajian tentang
pendidikan, dengan harapan menjadi titik tolak bagi paparan selanjutnya.
Untuk mencapai pengetahuan hakikat manusia tersebut maka akan
dikemukakan materi yang meliputi : Arti dan wujud sifat hakikat
manusia,Dimensi hakikat manusia serta potensi, keunikan, dan
dinamikanya, pengembangan dimensi hakikat manusia dan sosok
manusia seutuhnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Mendeskripsikan Pengertian Hakikat Manusa dan


Pengembangannya?

2. Apa Itu Dimensi Hakikat Manusia Dalam Kehidupan Bangsa dan Negara?

3. Apa Saja Masalah – Masalah Dalam Hakikat Manusia Dan


Pengembangannya

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini ini
adalah

1.Memahami Arti Wujud Sifat Hakikat Manusia dan pengembangan Potensi

2.Mengetahui Pengembangnan Dimensi – Dimensi Hakikat Manusia

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Mendeskripsikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya.
2. Mengerti Tentang Dimensi Hakikat Manusia Dalam Kehidupan Bangsa
dan Negara
3. Mengetahui Masalah-Masalah Dalam Hakikat Manusia dan
Pengembangannya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat Manusia Dan Pengembangannnya

Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsipil


membedakan manusia dengan hewan,meskipun antara manusia dan hewan
banyak kemiripan yang terutama dilihat dari segi biologisnya. Wujud dari sifat
hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan yang dikemukakan oleh paham
eksistensialisme dengan maksut menjadi masukan dalam membenahi konsep
pendidikan terdiri dari beberapa hal :
 Kemampuan Menyadari Diri
Berkat adanya kemampuan yang dimiliki oleh manusia,maka mereka
menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik diri. Hal ini
menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dan membuat jarak dengan
orang lain dan lingkungan disekitarnya. Di dalam proses
pendidikan,kecenderungan dua arah tersebut perlu dikembangkan secara
seimbang. Pengembangan ke arah luar merupakan pembinaan aspek sosialitas,
sedangkan pengembangan ke arah dalam berarti pembinaan aspek individualitas
manusia.

 Kemampuan Bereksistensi

Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan manusia menempatkan diri


dan dapat menembus atau menerobos serta mengatasi batas-batas yang
membelenggu dirinya. Sehingga manusia tidak terbelenggu oleh tempat dan
waktu. Dengan demikian manusia dapat menembus ke sana dan ke masa depan.

Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan. Peserta didik diajar


agar belajar dari pengalamannya, mengantisipasi keadaan dan peristiwa, belajar
melihat prospek masa depan dari sesuatu serta mengembangkan imajinasi
kreatifnya sejak masa kanak-kanak.

 Kata Hati (Consecience Of Man)


Kata hati atau (Consecience Of Man) biasa disebut hati nurani, pelita hati,
dan sebagainya. Kata hati adalah kemampuan membuat keputusan tentang yang
baik/benar dan yang buruk/salah bagi manusia sebagai manusia. Dalam kaitan
dengan moral (perbuatan), kata hati merupakan “petujuk bagi moral/perbuatan”.
Realisasinya dapat ditempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan
emosi. Tujuannya agar orang memiliki keberanian moral (berbuat) yang
didasari oleh kata hati yang tajam.

 Moral

Moral juga disebut sebagai etika adalah perbuatan sendiri. Moral yang
singkron dengan kata hati yang tajam yaitu benar-benar baik manusia sebagai
manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi (luhur). Sebaliknya
perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupakan
realisasi dari kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk atau moral yang
rendah (asor) atau lazim dikatakan tidak bermoral. Seseorang dikatakan
bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinngi, serta
segenap perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang tinggi.

 Kewajiban dan Hak

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia.


Sedangkan hak adalah merupakan sesuatu yang patut dituntut setelah memenuhi
kewajiban

Dalam realitas hudup sehari-hari, umumnya diasosiasikan dengan sesuatu yang


menyenangkan. Sedangkan kewajiban dipandang sebagai suatu beban. Tetapi
ternyata kewajiban bukanlah menjadi beban melainkan suatu keniscayaan.

Realisasi hak dan kewajiban dalam prakteknya bersifat relatif, disesuaikan


dengan situasi dan kondisi. Jadi, meskipun setiap warga punya hak untuk
menikmati pendidikan, tetapi jika fasilitas pendidikan yang tersedia belum
memadai maka orang harus menerima keadaan relisasinya sesuai dengan situasi
dan kondisi.

 Kemampuan Menghayati Kebahagian

Kebahagian ialah suatu yang lahir dari kehidupan manusia.Kebahagiaan


tidakCukup digambarkan hanya dengan himpunan saja,tetapi merupakan
integritas dan segenap kesenangan,kepuasan dan sejenisnya dengan pengalaman
pahit penderitaan.Manusia adalah makhluk yang serba terhubung,dengan
masyarakat,lingkungan,diri sendiri dan tuhan.Dalam Krisis total manusia

mengalami krisis hubungan dengan masyarakat dengan lingkungannya,dengan


diri sendiri dan dengan tuhan.Kebahaggian hata dapat dicapai apabila manusaia
meningkatkan kualita hubungan sebagai makhluk yang memiliki kondisi serba
terhubung dan dengan memhami kelbihan dan kekurangan diri sendiri

2.2 Dimensi Dalam Hakikat Manusia

 Dimensi Sosial

Kita dilahirkan Didunia tentu mempunyai Potensi sosial,Artinya yaitu kita


dikaruniai benih untuk berinteraksi.Dengan adanya Dorongan interaksi
ini,setiap orang ingin bertemu sesamanya,betapa kuatnya doroongan ersebut
sehinggan penjara merupakan hukuman yang paling berat dirasakan oleh setiap
manusia karena dengan diasingkan didalam penjara berarti diputuskannya
dorongan tersebut

 Dimensi Kesusilaan

Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih
tinggi. Akan tetapi, di dalam kehidupan bermasyarakat, orang tidak cukup
hanya dengan berbuat yang pantas jika di dalam yang pantas atau sopan itu
terkandung kejahatan terselubung. Oleh karena itu, pengertian susila
berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang lebih.
Dalam bahasa ilmiah sering digunakan sering digunakan istilah yang
mempunyai konotasi berbeda yaitu etiket (persoalan kesopanan) dan etika
(persoalan kebaikan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa orang yang
berbuat jahat berarti melanggar hak orang lain dan dikatakan tidak beretika dan
tidak bermoral, sedangkan tidak sopan diartikan sebagai tidak beretiket. Jika
etika dilanggar ada orang lain yang merasa dirugikan, sedangkan pelanggaran
etiket hanya mengakibatkan ketidaksenangan orang lain.

Susila sebenarnya mencakup etika dan etiket. Persoalan kesusilaan


selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai. Nilai yang dimaksud dapat
berupa nilai otonom, nilai heteronom, nilai keagamaan.

Dalam kenyataan hidup, ada dua hal yang muncul dari persoalan nilai,
yaitu kesadaran dan pemahaman terhadap nilai dan kesanggupan melaksanakan
nilai. Dalam pelaksanaannya, keduanya harus dulaksanakan secara sinkron.
 Dimensi Keberagamaan

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama. Beragama merupakan


kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang dan memohon. Manusia memerlukan agama
untuk keselamatan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi sandaran
bagi manusia. Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan
manusia. Pemerintah dengan berlandaskan pada GBHN memasukkan
pendidikan agama ke dalam kurikulum di sekolah mulai dari SD sampai dengan
perguruan tinggi.

 Dimensi Individu

Individu adalah unit terkecil pembentuk masyarakat dalam ilmu


sosial,individu berarti juga bagian terkeci dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.Setiap individu itu memiliki
sifat yang unik,tidak ada bandingannya,dengan adnanya individualitas
tersebut,maka setiap orang bebas untuk berperasaan,mengapai cita –
cita,kecendrrungan,semangat dan daya tahan yang berbeda – beda.

Sifat – Sifat yang sebagaimana telah digambarkan secara potensial memang


sudah dimiliki sejak lahir dan perlu untuk ditumbuhkembangkan melalui adanya
suatu pendidikan,sehingga bias menjadi suatu kenyataaan sebab,tanpa adanya
pembinaan melalui pendidikan,benih – benih individualitas yang sangat
berharga tersebut akan memungkinkan terbentuknya keperibadia unik dan akan
tetap tinggal laten

2.3 Pengertian Dan Unsur Pendidikan Dalam Hakikat Manusia


A. Pengertian Pendidikan

1. Batasan tentang Pendidikan

Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek


dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak
sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan
secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka
ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dengan yang lain. Perbedaan
tersebut mungkin karena orientasi nya, konsep dasar yang digunakan, aspek
yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasi nya.

2. Tujuan dan Proses Pendidikan

Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.
Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan
pendidikan secara umum dapat dilihat pada:

 Undang-undang No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa


dan mengembangkan manusia yang se utuh nya yaitu yang beriman dan
dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan berbangsa.

 Tujuan Pendidikan nasional menurut Ketetapan MPR NO II/MPR/1993


yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
berdisiplin, memiliki kinerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan


mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan
dan kesetiakawanan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap
menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.

 TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di


bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan
diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang
berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan
rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat
mengembangkan kreatif dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap
demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan
yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan
mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam UUD 1945, Bab II (Pasal 2, 3, dan 4)

3.Permasalahan Pendidikan

Jenis permasalahan pokok pendidikan meliputi: masalah pemerataan


pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, masalah
relevansi pendidikan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
berkembangnya masalah pendidikan, yaitu: perkembangan iptek dan seni, laju
pertumbuhan penduduk, aspirasi masyarakat, dan keterbelakangan budaya dan
sarana kehidupan. Dua masalah yang dihadapi dunia pendidikan sangat luas dan
kompleks, yakni: Pertama, karena sifat sasarannya yaitu manusia merupakan
makhluk misteri yang mengundang banyak teka-teki. Kedua, karena pendidikan
harus mengantisipasi hari depan yang juga mengundang banyak pertanyaan.
Oleh karena itu, agar masalah-masalah pendidikan dapat dipecahkan, maka
diperlukan rumusan tentang masalah-masalah pendidikan yang bersifat pokok
yang dapat dijadikan acuan bagi pemecahan masalah-masalah praktis yang
timbul dalam praktek pendidikan di lapangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Kesimpulan Makalah ini yaitu .Manusia adalah hamba dan khalifah
Allah di bumi, maka manusia merupakan: makhluk ciptaan Tuhan, makhluk
yang terlahir dalam kondisi tidak berdaya (kertas bersih), membutuhkan
bantuan dari orang lain, makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, makhluk
yang memiliki akal budi, makhluk yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu,
makhluk yang mempunyai kemampuan berbahasa, makhluk yang mampu
membuat perangkat peralatan, makhluk sosial yang mampu bekerja sama yang
mempunyai hakikatnya masing – masing baik dari individu maupun sosial.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH1
1.3 TUJUAN PENELITIAN 2
1.4 MANFAAT PENELITIAN 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Hakikat Manusia Dan Pengembangannnya 3
2.2 Dimensi Dalam Hakikat Manusia 5
2.3 Pengertian Dan Unsur Pendidikan Dalam Hakikat Manusia 7
BAB III PENUTUP 8
3.1 KESEIMPULAN8
DAFTAR PUSTAKA 9

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35414260/
_Hakikat_Manusia_dan_Pengembangannya_PP_doc

https://www.academia.edu/37309635/
Makalah_hakikat_manusia_dan_pengembangannya

Anda mungkin juga menyukai