Disusun Oleh :
Nurlaila
Suci Cahyati Putri
Preti Sinta
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hakikat Manusia Dan Pengembangannya” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Mahmuddin M. pd Yang Telah Mengizinkan kami
Mengerjakan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2. Apa Itu Dimensi Hakikat Manusia Dalam Kehidupan Bangsa dan Negara?
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Mendeskripsikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya.
2. Mengerti Tentang Dimensi Hakikat Manusia Dalam Kehidupan Bangsa
dan Negara
3. Mengetahui Masalah-Masalah Dalam Hakikat Manusia dan
Pengembangannya
BAB II
PEMBAHASAN
Kemampuan Bereksistensi
Moral
Moral juga disebut sebagai etika adalah perbuatan sendiri. Moral yang
singkron dengan kata hati yang tajam yaitu benar-benar baik manusia sebagai
manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi (luhur). Sebaliknya
perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupakan
realisasi dari kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk atau moral yang
rendah (asor) atau lazim dikatakan tidak bermoral. Seseorang dikatakan
bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinngi, serta
segenap perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang tinggi.
Dimensi Sosial
Dimensi Kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih
tinggi. Akan tetapi, di dalam kehidupan bermasyarakat, orang tidak cukup
hanya dengan berbuat yang pantas jika di dalam yang pantas atau sopan itu
terkandung kejahatan terselubung. Oleh karena itu, pengertian susila
berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang lebih.
Dalam bahasa ilmiah sering digunakan sering digunakan istilah yang
mempunyai konotasi berbeda yaitu etiket (persoalan kesopanan) dan etika
(persoalan kebaikan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa orang yang
berbuat jahat berarti melanggar hak orang lain dan dikatakan tidak beretika dan
tidak bermoral, sedangkan tidak sopan diartikan sebagai tidak beretiket. Jika
etika dilanggar ada orang lain yang merasa dirugikan, sedangkan pelanggaran
etiket hanya mengakibatkan ketidaksenangan orang lain.
Dalam kenyataan hidup, ada dua hal yang muncul dari persoalan nilai,
yaitu kesadaran dan pemahaman terhadap nilai dan kesanggupan melaksanakan
nilai. Dalam pelaksanaannya, keduanya harus dulaksanakan secara sinkron.
Dimensi Keberagamaan
Dimensi Individu
Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.
Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan
pendidikan secara umum dapat dilihat pada:
3.Permasalahan Pendidikan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH1
1.3 TUJUAN PENELITIAN 2
1.4 MANFAAT PENELITIAN 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Hakikat Manusia Dan Pengembangannnya 3
2.2 Dimensi Dalam Hakikat Manusia 5
2.3 Pengertian Dan Unsur Pendidikan Dalam Hakikat Manusia 7
BAB III PENUTUP 8
3.1 KESEIMPULAN8
DAFTAR PUSTAKA 9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35414260/
_Hakikat_Manusia_dan_Pengembangannya_PP_doc
https://www.academia.edu/37309635/
Makalah_hakikat_manusia_dan_pengembangannya