Anda di halaman 1dari 10

MANUSIA DAN PENDIDIKAN

KELOMPOK 1
PINGKI
RUSIA WANDA
YULIASIE
DEVI CURMALASARI AGETHA
AHMAD RIFANI
HAKIKAT MANUSIA

• Dalam kitab suci AL-QUR’AN disebut bahwa ketika Tuhan hendak menciptakan manusia (Khalifah di atas bumi), dan
berdialog dengan malaikat. Malaikat mempunyai persepsi buruk tentang keberadaan makhluk bumi tersebut. Akan
tetapi Tuhan akan memberikan pengajaran atau pendidikan kepadanya. Tuhan telah menciptakan Adam di dalam surga
dengan aturan tidak boleh mendekati dan memakan buah pohon khuldi Tetapi ketika Adam mendapatkan pasangannya
bernama Hawa, dia tergoda oleh bujuk rayu pasangannya itu untuk mendekati dan memakan buah Iarangan itu. Di
karenakan setan telah memperdayakan keduanya, Atas pelanggarannya tersebut Adam dan Hawa diturunkan dari surga
ke atas bumi. Jadilah mereka penghuni bumi pertama yang datang dan temat lain, kemudian dilanjutkan dengan anak
keturunannya. Anak keturunannya diciptakan dan sel -sel sperma dan ovum.
• Kehidupan Adam dan keturunannya ini mempunyai peran besar dalam kehidupan di bumi ini dengan mengelola,
memanfaatkan dan melestarikannya.. Peran itu diwujudkan pula untuk pengembangan diri dan lingkungan supaya
mempunyai dukungan positif terhadap kehidupan. Peran-peran itu kemudian ditransformasikan kepada generasi
berikutnya melalui pendidikan. Oleh karena itu , pendidikan tidak pernah lepas dan manusia dan selalu berpusat pada
manusia dan kehidupannya. baik sebagai subjek maupun sebagai objek Tiada pendidikan tanpa manusia dan tiada
manusia tanpa pendidikan.Hubungan manusia dengan pendidikan ini bersifat simbiosis, manusia mengembangkan
pendidikan dan pendidikan mengembangkan manusia dan kehidupannya .
Sifat Hakikat Manusia
1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri – ciri ,yang secara prinsipal ( jadi bukan hanya Gardual ) membedakan
manusia dari hewan. Upaya manusia untuk mendapatkan keterangan bahwa hewan tidak identik dengan manusia telah
ditemukan. Charles Darwin ( dengan teori evolusinya ) telah berjuang untuk menemukan bahwa manusia berasal dari kera, tetapi
ternyata gagal. Jelasnya tidak ditemukan bukti – bukti yang menunjukkan manusia muncul sebagai ubah dari kera melalui
proses evolusi yang bersifat gradual.
2. Wujud Sifat Hakikat Manusia

Wujud Sifat Hakikat Manusia

Kemampuan Kemampuan
menyadari diri Kata hati Moral
bereksistensi

Kemampuan
Tanggung Rasa Kewajiban dan
menghayati
Jawab kebebasan Hak
kebahagiaan
Dimensi Hakikat Manusia
 Dimensi Keindividualan  Dimensi kesosialan  Dimensi kesusilaan

Lysen mengartikan individu Immanuel kant seorang filosof Susila berasal dari kata su dan
sebagai orang – orang sesuatu jerman menyatakan manusia sila yang artinya kepantasan
yang merupakan suatu hanya menjadi manusia jika yang lebih tinggi. . Manusia
keutuhan yang tidak dapat hanya berada diantara susila sebagai manusia yang
dibagi – bagi ( in devide ). manusia, tidak ada seorang memiliki nilai, menghayati,
Selanjutnya individu diartikan manusia pun yang dapat hidup dan melaksanakan nilai – nilai
sebagai pribadi. seorang diri lengkap dengan tersebut dalam perbuatanya
sifat hakikat kemanusiaannya ( Drijarkara, 1978 : 36 ).
ditempat terasing atau terisolir.

 Dimensi keberagamaan
Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat berlindung.
Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya, karena agama menjadi sandaran vertical manusia. Manusia dapat
mnghayati agama melalui proses pendidikan agama. Untuk itu , pendidikan agama adalah persoalan afektif dan kata hati. Pesan –
pesan agama harus tersalurkan dari hati ke hati.
Pengembangan Dimensi Hakekat Manusia

 Pengembangan Utuh  Pengembangan Tidak Utuh


Tingkat keutuhan perkembangan dimensi Pengembangan yang tidak utuh terhadap
hakekat manusia ditentukan oleh dua faktor, yaitu dimensi hakikat manusia akan terjadi dalam proses
kualitas dimensi hakekat manusia itu sendiri secara pengembangan , jika ada unsur dimensi hakikat
potensial dan kualitas pendidikan yang disediakan manusia yang terabaikan untuk di tangani.
untuk memberikan pelayanan atas Pengembangan yang tidak utuh berakibat
perkembangannya. terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak
Selanjutnya pengembangan utuh dapat dilihat dari
mantap. Pengembangan semacam ini merupakan
berbagai segi yaitu :
pengembangan yang patologis.
a. Wujud Dimensi
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan
rohani, antara dimensi keindividualan, kesosialan,
kesusilaan, dan keberagaman, antara aspek kognitif,
afektif dan psikomotor.
b. Arah Pengembangan
Keutuhan pengembangan dimensi hakikat
manusia dapat diarahkan kepada pengembangan
dimensi keindividualan, kesosialan , kesusilaan, dan
keberagamaan secara terpadu.
Sosok Manusia Indonesia Seutuhnya

 Menjadi Manusia susila  Menjadi manusia yang cakap


Manusia susila adalah manusia Orang yang cakap itu tidak hanya
yang hidupnya selalu menuruti dan orang yang memiliki ilmu pengetahuan
sesuai dengan norma – norma saja. Orang cakap jika orang itu
kesusilaan yang sedang berlaku. pandai menggunakan akal dan
pikirannya dengan baik sehingga
pekerjaan yang harus dilakukan dengan
menggunakan daya- daya akal dan
pikiran dapat berlangsung dengan cepat
dan lancar.

 Menjadi Warga Negara yang Demokratis serta Bertanggung Jawab atas Kesejagteraan masyarakat dan Tanah Air
Negara kita adalah negara yang berdasarkan demokrasi; suatu negara yang kekuasaanya ada pada rakyat, yang pemerintahnya
dipilih oleh rakyat, bukan ditentukan oleh seorang atau segolongan orang saja. Rakyatlah yang menentukan arah, ke mana negara
kita itu akan dikemudikan, untuk apa negara itu dimajukan dan dipertahankan. Maka tiap – tiap warga negara hendaklah tahu
kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga dari suatu negara demokrasi. Hal ini tidak mungkin kalau tiap – tiap
warga negara tidak mengetahui seluk – beluk ketatanegaraan, soal kemasyarakatan, dan juga politik.
FENOMENA PENDIDIKAN DALAM HIDUP
MANUSIA
masalah yang kerap kali muncul yaitu ketika sarana dan prasarana di sekolah mereka
kurang memadai. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan di Indonesia saat ini
sudah mulai pada tingkat membaik, namun kondisi ini tidak diikuti dengan peningkatan
sarana dan prasarana yang ada di sekolah daerah tersebut. Dari beberapa sekolah yang saya
amati misalnya di daerah terpencil dan pesisir di kawasan dampak ada beberapa sekolah
yang memang sarana dan prasarananya masih kurang sehingga berefek pada kualitas
pendidkan siswa dan siswi.
HAKIKAT MANUSIA DAN PENTINGYA PENDIDIKAN BAGI MANUSIA

Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial. Antara manusia satu dengan manusia lainnya
memiliki dorongan untuk berinteraksi dan berkelompok demi mencapai kepentingan serta tujuan
yang sama. Sikap sosial yang baik juga bisa digunakan untuk memecahkan masalah. Oleh sebab itu,
jiwa sosial pada anak harus ditanamkan dan dipupuk sejak dini. Anak sebagai makhluk sosial
memiliki potensi yang perlu dibangun dan dikembangkan agar kelak mau dan mampu menjadi
manusia yang bermakna dalam lingkungan sosial. Dalam proses perkembangan sikap sosial anak,
perlu pengawasan dan pembinaan dari para orangtua di rumah dan guru di sekolah. “Anak-anak
ibarat bunga beraneka warna di taman yang indah, mereka akan tumbuh dan merekah dengan
keelokannya masing-masing. Anda sebagai orangtua, sebagai guru, bangunlah potensi-potensi
mereka agar tumbuh mekar dengan sempurna” (Uno, 2012:196).
Landasan penyelenggaraan pendidikan

– Landasan filosofis – Landasan Ilmiah dan teknologi


Landasan filosofis bersumber dari pandangan- IPTEK merupakan salah satu hasil
pandanagan dalam filsafat pendidikan, menyangkut pemikiran manusia untuk mencapai
keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan kehidupan yang lebih baik, yang dimulai pada
tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan permulaan kehidupan manusia. Lembaga
tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran pendidikan, utamanya pendidikan jalur
filsafat yang dikenal sampai saat ini adalah: sekolah harus mampu mengakomodasi dan
a. Esensialisme mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan
b. Perenialisme ajar seyogyanya hasil perkembangan iptek
c. Pragmatisme mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil
d. Rekonstruksionisme perolehan informasi maupun cara memproleh
informasi itu dan manfaatnya bagi
masyarakat.
Fungsi Individual dan Fungsi Sosial Pendidikan
Bagi Kehidupan Manusia

• Fungsi Individual • Fungsi sosial


1) Sebagai sarana untuk mengembangkan potensi yang Melalui pendidikan, Dewey pernah berkata bahwa
dibawa sejak lahir. anak mampu mengembangkan penalaran dalam
2) Sebagai sarana untuk mengubah perilaku. hubungan sosial, memupuk kebajikan sosial dan dengan
3) Sebagai sarana untuk mengembangkan fisik, mental demikian menjadi agen sosial di masyarakatknya.
dan sipiritual seseorang. Ketika ia berbicara tentang efisiensi sosial, ia mengacu
4) Sebagai sarana untuk mempersiapkan masa depan. pada efisiensi ekonomi dan budaya, dan ia menyebutnya
5) Sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian. sosialisasi individu. Dengan demikian, pendidikan,
6) Membantu seseorang dalam menyesuaikan diri mungkin hanya bagian dari proses sosialisasi, tetapi
dengan lingkungannya. merupakan bagian yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai