“MANUSIA DAN
PENDIDIKAN”
DI SUSUN OLEH :
Nadia Wahdah
Ressa Eka Hidarwati
1
Philiph phenix (1964) menegaskan “since education is means of
helping human beings to become what they can and should
become,the educator needs to understand human nature . he
needs to understand people in their actualities,in their
possibilities,and in their idealities . he must also know how to foster
desirable changes in them”
“ karena pendidikan merupakan sarana untuk membantu
manusia untuk menjadi apa yang mereka bisa dan harus
menjadi, pendidik perlu memahami sifat manusia. ia perlu
memahami orang di aktualitas mereka, di kemungkinan
mereka, dan dalam ideal mereka .ia juga harus tahu bagaimana
untuk mendorong perubahan yang diinginkan di dalamnya”
2
HAKIKAT MANUSIA
Manusia adalah Mahluk Tuhan Yang Maha Esa.Evolusionisme dan
kreasionisme (J.D. Butler, 1968).Menurut evolusionisme, manusia adalah hasil
puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam semesta.Manusia
sebagaimana halnya alam semesta ada dengan sendirinya berkembang dari
alam itu sendiri, tanpa pencipta.Sebaliknya,filsafat creasionisme menyatakan
bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta – adalah ciptaan
suatu creative cause atau personality,yaitu Tuhan YME.
3
Secara filosofis penolakan tersebut antara lain didasarkan kepada
empat argumen berikut ini :
4
MANUSIA SEBAGAI KESATUAN BADANI – ROHANI
5
INDIVIDUALITAS / PERSONALITAS
6
SOSIALITAS
Setiap manusia adalah individual/ personal, tetapi
tidak hidup sendirian, tak mungkin hidup sendirian
dan tidak mungkin hanya hidup untuk hidupnya
sendiri, melainkan ia juga hidup dalam keterpautan
dengan sesamanya.
7
KEBERBUDAYAAN
keberbudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar.
( Koentjaraningrat,1985 )
8
MORALITAS
Manusia memiliki dimensi moralitas karena ia memiliki kata
hati yang dapat membedakan antara baik dan jahat. Oleh
karena itu manusia mempunyai kebebasan memilih untuk
bertindak/berbuat, maka selalu ada penilaian moral atau
tuntutan pertanggung jawaban atas setiap perbuatannya.
KEBERAGAMAAN
Merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yang terungkap dalam bentuk keyakinan akan
kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya dan ia memperoleh kejelasan tentang asal
usulnya, dasar hidupnya, tata cara hidupnya, dan menjadi
jelas pula kemana arah tujuan hidupnya.
9
HISTORISITAS
Artinya bahwa keberadaan manusia pada saat ini
terpaut kepada masa lalunya,ia belum selesai
mewujudkan dirinya sebagai manusia,ia mengarah
kemasa depan untuk mencapai tujuan hidupnya
10
KOMUNIKASI/INTERAKSI
Dilakukannya baik secara vertikal,yaitu
dengan Tuhannya,secara Horizontal yaitu
dengan alam dan sesama manusia serta
budayanya,dan bahkan dengan dirinya
sendiri
DINAMIKA
N Drijarkara S.J. (1986).Menyatakan bahwa manusia
mempunyai dinamika, artinya manusia tidak pernah berhenti,
selalu dalam keaktifan, baik dalam aspek fisiologik maupun
spiritualnya. Dinamika mempunyai arah horizontal (kearah
sesama dan dunia) maupun arah transendental (kearah yang
mutlak).Adapun dinamika itu adalah untuk penyempurnaan
diri baik dalam hubungannya dengan sesama,dunia dan
Tuhan.
11
PRINSIP-PRINSIP ANTROPOLOGIS KEHARUSAN PENDIDIKAN: MANUSIA
SEBAGAI MAHLUK YANG PERLU DI DIDIK DAN PERLU MENDIDIK DIRI
12
•PRINSIP-PRINSIP KEMUNGKINAN PENDIDIKAN:
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK YANG DAPAT DI DIDIK.
PRINSIP POTENSIALITAS
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu: potensi
untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
potensi untuk mampu berbuat baik, potensi
cipta, rasa, karsa, dan potensi karya,
oleh sebab itu manusia akan dapat di didik
karena ia memiliki potensi untuk menjadi
manusia ideal.
PRINSIP DINAMIKA
15