Anda di halaman 1dari 30

Keunikan

kesosialan

TUBUH TUJUAN AKAL BUDI ROH Kebebasan Tanggung Jawab MANUSIA Panggilan

ETIKA BIOMEDIK
EMPAT DIMENSI MANUSIA 1. MANUSIA MEMILIKI TUBUH, AKAL BUDI DAN ROH Manusia memiliki struktur fisik. Ia merupakan makhluk puncak dari evolusi. Meskipun ia memiliki sifat-sifat yang mirip dengan makhluk hidup lainnya, namun tubuh manusia berbeda dari tubuh organisme hidup lainnya. Anthropologi biologis menunjukkan :

Pertumbuhan fisik manusia berjalan lebih lama: ini memungkinkan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan menyerap kebudayaan; Manusia tidak diperlengkapi naluri seperti hewan, dengan demikian manusia harus mencari cara-cara bertindak sendiri dengan akal budinya :

Anggota tubuh manusia tidak dikhususkan untuk fungsi-fungsi terbatas, melainkan terbuka untuk bermacam fungsi dan ekspresi; Manusia memiliki posisi vertikal yang memungkinkannya bergerak leluasa dan mempunyai kesan optik yang lebih luas; posisi vertikal ini diperoleh manusia dengan kemauan dan perjuangan

Manusia memiliki akal budi yang memungkinkannya berpikir, membentuk konsep-konsep dan mengambil jarak terhadap dirinya sendiri (mawas diri). Kemampuan berpikir ini memungkinkannya pula untuk mengorganisir segala kebutuhannya.

Kegiatan mental ini mencakup proses kognitif, afektif dan psikomotoris. Proses kognitif bersangkutpaut dengan proses mengetahui, menyerap dan membuat penalaran. Proses afektif berkaitan dengan perasaan. Proses psiko-motoris mencakup kegiatan, keinginan, kehendak dan tindakan

Ketiga proses ini harus berkaitan dan serasi. Bila orang hanya menekankan aspek kognitif, pendekatannya menjadi intelektualistik. Bila orang hanya menekankan aspek afektif, maka ia mudah tersingung dan, akan mengalami kesulitan karena berbagai tindakan kurang dasar yang rasional.

Manusia juga memiliki dimensi roh : keterbukaan kepada yang mutlak dan tak terbatas, kemampuan melampaui keterbatasanketerbatasan fisik, wawasan di depan, cakrawala yang luas, visi, insight, cinta kasih yang total. Rohlah yang memberi makna pada eksistensi manusia.

Roh mengekspresikan diri lewat akal budinya. Roh memungkinkan manusia berharap, kendati mengalami frustasi; beriman kendati akal budi mengalami keraguan; mencintai kendati ada rasa benci. Ini semua merupakan kegiatan rohaniah.

Maka kegiatan rohaniah tidak hanya terbatas pada penghayatan agama, lebih luas dari itu. Tubuh, akal budi dan roh saling meresapi. Roh berfungsi sebagai faktor integrasi, membimbing akal budi dalam mengambil keputusan konkrit dan dalam bertindak.

Manusia mengalami keharmonisan dan kedamaian dalam dirinya kalau ia mampu mengintegrasikan tubuh, akal budi dan roh dalam kesatuan. Dengan demikian tubuh juga harus diperlakukan dengan hormat, dilatih untuk menjadi responsif dan aktif.

Akal budi dilatih untuk menjadi lebih tajam dan cerdas. Roh diperkuat dengan berbagai kebiasaan berefleksi, berwawasan lebih luas dan semakin memiliki kepekaan.

2. MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU YANG UNIK DAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL Setiap orang meskipun mempunyai ciri-ciri yang sama dengan manusia lain, tetapi sekaligus memiliki keunikan sendiri sebagai individu : ia memiliki kemampuan, potensial dan keterbatasan.

Semuanya ini menjadikannya khas. Ia mempunyai nama sendirisendiri. Pada saat yang sama manusia adalah merupakan makhluk yang berada dalam jaringan hubungan dengan manusia lain. Kesosialan manusia mewujudkan diri dalam kebudayaan.

Bahasa sebagai alat komunikasi dan ekspresi Pranata-pranata sosial Organisasi sosial : masyarakat, negara dan berbagai bentuk kerjasama. Manusia mampu mengetahui dirinya lewat manusia lain; dan hanya dapat mewujudkan dirinya dengan bekerjasama dengan manusia lain.

3. MANUSIA MEMILIKI TUJUAN DAN PANGGILAN Setiap makhluk ciptaan selalu memiliki tujuan. Apakah tujuan manusia? Manusia diciptakan tetapi ia mengalami dirinya mampu mencipta juga. Ia mencipta dengan perbuatannya.

Ia membentuk dunia menurut kreativitas pikirannya. Kekuatan kreatifnya terungkap dalam karyanya dan dalam berbagai inovasi. Manusia berusaha memerdekakan dirinya dari segala sesuatu yang menghalangi perwujudan potensialitasnya.

Ia berusaha pula untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dan untuk mencapai apa yang menjadi idaman dan impianya. Manusia bertujuan mewujudkan dirinya dan segala kemampuan yang ada pada dirinya dalam kepenuhan.

Oleh karena itu manusia melihat makna, yaitu tujuan hidupnya dengan secara terus menerus mencipta. Dengan lain perkataan manusia memiliki panggilan atau missi untuk semakin menjadi manusia; memerdekakan manusia dengan mentransformir tatanan-tatanan masyarakat sehingga memungkinkan setiap warga masyarakat berkembang menjadi pribadi yang utuh.

Adanya tujuan hidup yang membawa serta panggilan itulah memungkinkan manusia menciptakan sejarah. Ia mampu belajar dari sejarah masa lampau. Merencanakan dan membuat masa kini terbuka bagi masa depan.

4. MANUSIA MEMILIKI KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB Manusia menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang bebas. Betapa banyak nyanyian dan puisi yang mengisahkan kebebasan manusia. Karena kebebasannya itulah manusia membawa citra Allah dalam ridinya.

Kebebasan merupakan sumber martabat manusia. Kebebasan dapat mempunyai tiga arti. Pertama, kebebasan berarti kemampuan yang ada di dalam diri manusia untuk menentukan dirinya (selfdetermination) dan tindakannya. Kebebasan ini disebut kebebasan interior atau batin.

Adanya kebebasan itu menjadi nyata dalam beberapa hal : Seorang yang menyangkal kebebasan, ia sebenarnya menegaskan bahwa ada kebebasan, karena dengan tindakan itu ia membuktikan bahwa orang bisa berpendapat lain;

Dalam proses pengambilan keputusan, pada saat membuat pertimbangan-pertimbangan, orang bebas memilih pertimbangan mana; Sesudah orang melakukan sesuatu perbuatan, orang menyesal. Itu berarti bahwa ada kemungkinan melakukan perbuatan yang lain.

Itu semua hanyalah gejala bahwa ada kebebasan pada diri manusia. Tentu kebebasan interior ini berkembang dalam diri manusia; dapat pula terhambat oleh gangguan psikis. Arti kedua dari kebebasan ialah keseluruhan kondisi sosial, ekonomi, politik yang memungkinkan orang menjalankan kebebasan dalam arti pertama.

Arti ketiga dari kebebasan ialah kesempurnaan yang dicapai manusia, seperti misalnya kedewasaan, taraf kehidupan moral yang tinggi. Ketiga pengertian kebebasan itu berkaitan. Kebebasan batin merupakan dasar, kebebasan sebagai keseluruhan kondisii sosial, ekonomi, politik merupakan sarana dan kebebasan dalam arti kesempurnaan yang mau di capai adalah tujuan.

Manusia sebagai makhluk sosial melaksanakan kebebasannya dalam kerjasama dengan manusia lain. Maka kebebasan selalu memuat aspek sosial pula. Manusia tidak hanya memiliki kebebasan, tetapi juga tanggung jawab. Ia menjalankan tindakan dengan kesadaran, sesuai pula dengan hati nuraninya.

Manusia dengan keempat dimensinya itu disebut pula pribadi, yang menjadi dasar martabat manusia. Manusia disebut pribadi karena : Ia adalah subjek atau pelaku; Ia merupakan tujuan dan tak pernah ia boleh dijadikan alat untuk sarana untuk mencapai tujuan

Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab. Inilah yang dimaksud dengan manusia seutuhnya, yatiu manusia sebagai pribadi.

Anda mungkin juga menyukai