PROGRESIVISME
Filsafat Pendidikan Progresivisme
Prinsip serta Pokok
Pandangan Kebenaran
Pandangan Nilai
Kehidupan
Proses pendidikan
Pandangan Kurikulum
Pembelajaran dalam
Pendidikan
Metode pembelajarannya
Pendapat Kelompok VI
Filsafat pendidikan 3
Prinsip Serta Pokok Aliran Progresivisme
filsafat pendidikan 5
Pandangan terhadap Nilai Kehidupan
Filsafat pendidikan 7
Pandangan tentang Kurikulum
Ffilsafat pendidikan 8
Pandangan tentang Kurikulum
4. “Core-curriculum” suatu kelompok mata pelajaran yang memberi pengalaman dasar dan sebagai
kebutuhan umum yang utama
5. “Experience-centered curriculum” yakni kurikulum yang mengutamakan pengalaman dengan
menekankan pada unit – unit tertentu.
Kalangan progresif menempatkan subjek didik pada titik sumbu sekolah (child-centered).
Mereka lalu berupaya mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang berpangkal pada
kebutuhan, kepentingan, dan inisiatif subjek didik.
Filsafat pendidikan 9
Metode Pembelajaran
Metode pendidikan yang biasanya dipergunakan oleh
aliran progresivisme diantaranya adalah :
1. Metode Pendidikan Aktif, Pendidikan progresif lebih
berupa penyediaan lingkungan dan fasilitas yang
memungkinkan berlangsungnya proses belajar
secara bebas pada setiap anak untuk
mengembangkan bakat dan minatnya.
2. Metode Memonitor Kegiatan Belajar, Mengikuti
proses kegiatan anak belajar sendiri, sambil
memberikan bantuan-bantuan apabila diperlukan
yang sifatnya memperlancar berlangsung kegiatan
belajar tersebut.
Filsafat pendidikan 10
Metode Pembelajaran
3. Metode Penelitian Ilmiah, Pendidikan progresif
merintis digunakannya metode penelitian ilmiah
yang tertuju pada penyusunan konsep.
4. Pemerintahan Pelajar, Pendidikan progresif
memperkenalkan pemerintahan pelajar dalam
kehidupan sekolah dalam rangka demokratisasi
dalam kehidupan sekolah.
Filsafat pendidikan 11
Metode Pembelajaran
Filsafat pendidikan 12
Pendapat Kami
Filsafat pendidikan 14
Kekurangan Filsafat Pendidikan Progresivisme
Filsafat pendidikan 15
Tokoh Aliran Progresivisme
1. William James (11Januari1842– James berkeyakinan bahwa otak atau
26Agustus1910) pikiran, seperti juga aspek dari
eksistensi organik, harus mempunyai
fungsi biologis dan nilai kelanjutan
hidup. Dan dia menegaskan agar
fungsi otak atau pikiran itu dipelajari
sebagai bagian dari mata pelajaran
pokok dari ilmu pengetahuan alam.
Jadi James menolong untuk
membebaskan ilmu jiwa dari
prakonsepsi teologis, dan
menempatkannya di atas dasar ilmu
perilaku.
B. Tujuan D. Peranan
pendidikan Sekolah dan
guru
A. Gerakan
back to
Basics
C. Kurikulum
E. Prinsip –
prinsip
pendidikan
A. Gerakan Back to Basics
NO ESENSIALISME PERENIALISME
2 Banyak menyerap sumbangan positif dari Menolak sumbangan positif dari pragmatism
pragmatism yang menghasilkan metode – yang menghasilkan metode – metode
metode pendidikan. pendidikan.
3 Menggunakan karya besar masa lampau Mencari hasil karya yang besar dari masa
sebagai sumber pengetahuan yang lampau.
berhubungan dengan masalah – masalah
dewasa ini.
Implikasi filsafat pendidikan
esensialisme, Power (1982)
1. Tujuan pendidikan
Transmisi kebudayaan untuk menentukan solidaritas social dan
kesejahteraan umum.
2. Kurikulum
Di pendidikan dasar berupa membaca, menulis, dan berhitung.
Keterampilan berkomunikasi adalah esensial untuk mencapai prestasi
skolastik dan hidup sosial yang layak.
3. Kedudukan siswa
Sekolah bertanggung jawab atas pemberian pengajaran yang logis atau
dapat dipercaya. Sekolah berkuasa untuk menuntut hasil belajar siswa.
Metode
4.
Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad 15 dan
permulaan abad 16, yang merupakan tikoh pertama yang menolak pandangan
hidup yang berpijak pada dunia lain. Erasmus berusaha agar kurikulum
sekolah bersifat humanistis dan bersifat internayional, sehingga bisa
mencakup lapisan menengah dan kaum Aristokrat.
Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-1670, adalah
seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius
berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai
dengan kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah dinamis dan
bertujuan.
3. POTRET GURU ESENSIALIS
Pak Aulia masyaratus guru disuatu SD di kawasan miskin di daerah
perkotaan. Sebelum dating kesekolah itu empat tahun yang lalu ia
mengajar di daerah pedesaan. Ia terkenal di daerah sekitar sekolahnya
dinilai sebagai seorang guru gagah, pekerja keras, dan berdedikasi.
Komitmen pada anak – anak secara khusus Nampak ketika ia berbicara
mengenai anak – anak “nya” untuk kehidupan SMP dan di luar sekolah.
pak aulia masyaratus tidak setuju dengan metode – metode yang
digunakan oleh sebagian teman – teman guru yang lebih muda dan lebih
berorientasi humanistic. Misalnya, ia secara terbuka dan kritis ( pada
rapat guru) terhadap kecenderungan sebagai guru yang membiarkan para
siswanya melakukan hal sendiri dan menghabiskan waktu
mengungkapkan perasaan mereka.
para siswa menerima pendekatan Pak aulia pada pengajaran tanpa
omong kosong. Kelas bencalan lancer dan tenang.
KESIMPULAN :