Disusun Oleh :
Kelompok 1
Lina Shabrina 230210101135
Siti Nurhalisa 230210101065
Adinda Istiqomah 230210101115
Qolbiyatul Fitriyah 230210101138
Siti Hamidatin 230210101140
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia mengalami perubahan fisik dan psikologis sejak lahir. Manusia merupakan
makhluk cerdas yang mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Sifat
pembangunan manusia menunjukkan aspek dinamisnya. Dengan kata lain, perubahan
terus terjadi dalam diri manusia. Tidak ada yang tetap sama kecuali perubahan. Salah satu
cara pembangunan manusia adalah pendidikan.
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan hubungan manusia dan pendidikan
2. Menambah pengetahuan tentang hak asasi manusia dengan harkat dan martabat
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat manusia
Hakikat manusia merujuk pada sifat-sifat dan karakteristik inti yang
mendefinisikan manusia sebagai makhluk. Ini termasuk kemampuan berpikir, merasa,
dan bertindak secara rasional, memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi,
serta memiliki kesadaran diri. Hakikat manusia juga melibatkan aspek-aspek seperti
moralitas, empati, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Ada berbagai macam pandangan mengenai pengertian tentang Hakikat manusia yang
dapat dipelajari melalui berbagai pendekatan (common sense, ilmiah, filosofis, religi)
dan melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropologi, psikologi,
politik), tetapi secara umum, manusia dianggap sebagai makhluk yang unik dan
kompleks dengan potensi luar biasa.
b. Kemampuan bereksistensi
Dengan adanya kemampuan ini, membuat manusia mampu memahami
eksistensinya secara sadar. Dalam konteks ini, keberadaan manusia memiliki
kebebasannya. Hal ini yang membedakan manusia dengan hewan yang ada di
kandang atau tumbuhan di kebun yang eksis tetapi tanpa kesadaran akan
keberadaan mereka, sehingga mereka memiliki peran pasif dalam lingkungan. Di
sisi lain, manusia memiliki kemampuan untuk mengelola lingkungannya. Untuk
mengembangkan kemampuan ini, pendidikan menjadi penting. Seseorang perlu
mendapatkan pengajaran dari pengalaman hidup mereka agar mampu menghadapi
permasalahan dalam kehidupan dan siap menghadapi apa yang akan datang.
d. Moral
Moral atau sering disebut juga sebagai etika, yang merupakan hasil dari ekspresi
hati nurani. Namun, untuk mewujudkan nilai-nilai hati nurani dalam perbuatan,
diperlukan kemauan. Ini berarti bahwa tidak semua individu yang memiliki hati
nurani yang baik atau kecerdasan etika juga otomatis memiliki moral yang baik
atau keberanian untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Seseorang
hanya dapat dianggap memiliki moral yang baik atau tinggi jika mereka mampu
menerapkan nilai-nilai moral tersebut dalam tindakan yang sesuai.
f. Rasa kebebasan
Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang harus dijalani dengan
memahami batasan-batasan yang ada dalam kodrat manusia. Ini berarti bahwa ada
peraturan yang harus dihormati dan mengikat, sehingga kebebasan tersebut tidak
boleh merugikan kebebasan individu lain. Manusia memiliki kebebasan untuk
bertindak asalkan tindakan tersebut tetap sesuai dengan hati nurani dan prinsip-
prinsip moral atau etika. Pelanggaran terhadap peraturan akan berakibat pada
tanggung jawab dan sanksi, yang pada akhirnya dapat membatasi kebebasan
individu.
2.4 Hubungan Hakikat Manusia dan Hak Asasi Manusia dengan Harkat dan
Martabat Manusia.
Dari penjelasan di atas,kita tahu bahwa hakikat manusia adalah seperangkat
konsep atau satuan gagasan mendasar tentang manusia dan makna keberadaan
manusia di dunia. Selain itu, manusia juga punya hak asasi yang wajib dimiliki oleh
setiap manusia. Hak asasi adalah hak-hak dasar yang melekat pada hakikat dan
eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati dan
dilindungi oleh negara. Hak asasi bersifat langgeng dan universal.
Selain itu manusia juga harus memiliki harkat dan martabat sebagai manusia.
Harkat berarti nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang diberi cipta hak asasi
manusia, sedangkan martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan atau kedudukan
yang terhormat. Harkat dan martabat manusia mengandung makna bahwa manusia
adalah makhluk paling indah dalam pencitraan dan bentuknya,manusia juga
merupakan makhluk yang tertinggi derajatnya dan beriman pada Tuhan, makhluk
yang menjadi Khalifah di bumi serta manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki
hak asasi manusia.
Dalam hal-hal tersebut terjadi hubungan yang saling berkaitan antara satu
sama lain yang tidak dapat dipisahkan. Untuk mencapai kehidupan yang mana
manusia sebagai manusia yang sebenarnya maka diperlukan penerapan dan
pengakuan dari hakikat dan hak asasi manusia. Dengan begitu manusia akan menjadi
manusia dan memiliki harkat dan martabat. Tujuan manusia hidup adalah untuk
menuju manusia yang ideal atau sering kita sebut dengan self-realization(realisasi-
diri) yang erat sekali hubungannya dengan hakikat manusia,dengan begitu kita tahu
bahwa manusia akan menjadi manusia yang memiliki harkat dan martabat jika
manusia tersebut dapat menerapkan atau merealisasikan hakikat dan hak asasi
manusianya secara total.
Dengan begitu,kita tahu bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang paling
sempurna yang telah dikaruniai hakikat dan hak asasi agar dapat mengembangkan
potensi diri,berperan penting untuk kesejahteraan hidup,dan menjalani kehidupannya
sebagai manusia yang memiliki harkat dan martabat sehingga dapat bersesuaian
dengan norma-norma yang telah ditetapkan di masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan hakikat manusia dan hak asasi
manusia dengan harkat dan martabat manusia adalah untuk mencapai kehidupan
manusia yang sebenarnya yang sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan. Hak-hak dasar tersebut harus diakui dan di hormati,kita sebagai
manusia harus bisa menghargai hak-hak tersebut dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga ,sekolah, masyarakat, berbangsa
dan bernegara agar tercipta pesamaan harkat dan martabat manusia sehingga akan
tercipta kehidupan yang aman,damai,dan selaras.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hakikat manusia merujuk pada sifat-sifat dan karakteristik inti yang
mendefinisikan manusia sebagai makhluk. Sifat hakikat manusia diartikan sebagai
ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) dapat
membedakan manusia dan makhluk lainnya. Berikut sifat hakikat manusia yaitu:
Kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, Pemilihan kata hati,
moral, kemampuan bertanggung jawab, rasa kebabasan, Kesediaan melaksanakan
kewajiban dan menyadari hak, Kemampuan menghayati kebahagiaan.
2. Pendidikan memegang peranan penting dalam kesuksesan manusia di masa depan.
Seluruh potensi yang ada dalam diri manusia dapat dikembangkan lewat
pendidikan.
3. Hak asasi adalah hak-hak dasar yang melekat pada hakikat dan eksistensi manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati dan dilindungi oleh
negara. Hak asasi bersifat langgeng dan universal. Harkat dan martabat manusia
mengandung makna bahwa manusia adalah makhluk paling indah dalam
pencitraan dan bentuknya,manusia juga merupakan makhluk yang tertinggi
derajatnya dan beriman pada Tuhan, makhluk yang menjadi Khalifah di bumi
serta manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki hak asasi manusia.
3.2 Saran
Dengan menyadari hubungan hakikat manusia dan pendidikan, maka kita harus
lebih semangat untuk mendapat pendidikan. Dengan begitu kita tidak akan
menjadi orang yang minim pendidikan. Hal ini begitu penting, karena jika kita
sampai minim pendidikan kita akan menjadi orang yang biasanya disebut paling
tertinggal, Apalagi dengan zaman yang sudah canggih seperti sekarang.