Disusun Oleh :
Kelompok 1
Lina Shabrina 230210101135
Siti Nurhalisa 230210101065
Adinda Istiqomah 230210101115
Qolbiyatul Fitriyah 230210101138
Siti Hamidatin 230210101140
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Hakikat manusia..........................................................................................................6
2.2 Hakikat Pendidikan.....................................................................................................8
2.3 Hubungan hakikat manusia dan pendidikan................................................................9
2.4 Hubungan Hakikat Manusia dan Hak Asasi Manusia dengan Harkat dan Martabat
Manusia................................................................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia mengalami perubahan fisik dan psikologis sejak lahir. Manusia merupakan
makhluk cerdas yang mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Sifat
pembangunan manusia menunjukkan aspek dinamisnya. Dengan kata lain, perubahan
terus terjadi dalam diri manusia. Tidak ada yang tetap sama kecuali perubahan. Salah satu
cara pembangunan manusia adalah pendidikan.
Proses saat seseorang mengembangkan kemampuan yang dimiliki, sikap dan perilaku
dalam masyarakat di mana ia tinggal, seperti tindakan atau proses menanamkan,
memperoleh pengetahuan umum, mengembangkan keterampilan penalaran dan penilaian,
dan menjadikan dirinya sendiri atau individu lainnya matang secara intelektual, Dan
dewasa dalam Kehidupan, tindakan, atau proses memperoleh pengetahuan atau
keterampilan tertentu sebagai suatu profesi Biasanya disebut dengan Pendidikan
Dengan adanya pendidikan ini, semua orang berharap nilai-nilai kemanusiaan dapat
diwariskan, bukan Cuma diwariskan, melainkan juga terinternalisasi dalam karakter dan
kepribadian. Nilai-nilai kemanusiaan menjadi pedoman bagi seluruh orang untuk hidup
berdampingan dengan Setiap orang lainnya. Upaya pendidikan untuk memanusiakan
manusia melalui internalisasi nilai-nilai kemanusiaan. Dengan begitu, pendidikan sudah
menjadi kebutuhan manusia.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengenali tengang hakikat manusia
2. Untuk mengetahui serta menjaga hubungan hakikat manusia dengan pendidikan
3. Untuk mengetahui hubungan hakikat manusia serta hak asasi dengan harkat dan
martabat manusia.
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan hubungan manusia dan pendidikan
2. Menambah pengetahuan tentang hak asasi manusia serta harkat dan martabat
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.5 Hakikat manusia
Hakikat manusia merujuk pada sifat-sifat dan karakteristik inti yang
mendefinisikan manusia sebagai makhluk. Ini termasuk kemampuan berpikir, merasa,
dan bertindak secara rasional, memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi,
serta memiliki kesadaran diri. Hakikat manusia juga melibatkan aspek-aspek seperti
moralitas, empati, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Ada berbagai macam pandangan mengenai pengertian tentang Hakikat manusia yang
dapat dipelajari melalui berbagai pendekatan (common sense, ilmiah, filosofis, religi)
dan melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropologi, psikologi,
politik), tetapi secara umum, manusia dianggap sebagai makhluk yang unik dan
kompleks dengan potensi luar biasa.
b. Kemampuan bereksistensi
Dengan kemampuan ini, manusia memahami eksistensinya dengan sadar. Dalam
konteks ini, manusia memiliki kebebasan dalam keberadaannya. Ini berbeda
dengan hewan yang ada di kandang atau tumbuhan di kebun yang eksis tetapi
tanpa kesadaran akan keberadaan mereka, sehingga mereka menjadi bagian pasif
dari lingkungannya. Di sisi lain, manusia memiliki kemampuan untuk mengelola
lingkungannya. Untuk mengembangkan kemampuan ini, pendidikan menjadi
penting. Manusia perlu diajari untuk belajar dari pengalaman hidupnya agar dapat
mengatasi tantangan dalam hidupnya dan bersiap menghadapi masa depan.
d. Moral
Moral atau sering disebut juga sebagai etika, yang merupakan hasil dari ekspresi
hati nurani. Namun, untuk mewujudkan nilai-nilai hati nurani dalam perbuatan,
diperlukan kemauan. Ini berarti bahwa tidak semua individu yang memiliki hati
nurani yang baik atau kecerdasan etika juga otomatis memiliki moral yang baik
atau keberanian untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Seseorang
hanya dapat dianggap memiliki moral yang baik atau tinggi jika mereka mampu
menerapkan nilai-nilai moral tersebut dalam tindakan yang sesuai.
f. Rasa kebebasan
Kebebasan yang dimaksud di sini adalah kebebasan yang harus berada dalam
batas-batas kodrat manusia. Ini berarti bahwa ada peraturan yang tetap mengikat,
sehingga kebebasan ini tidak boleh mengganggu kebebasan individu lainnya.
Manusia memiliki kebebasan untuk bertindak selama tindakan tersebut tetap
sejalan dengan hati nurani yang baik dan nilai-nilai moral atau etika. Kebebasan
yang melanggar peraturan akan menghadapi tanggung jawab dan sanksi yang
diberlakukan, yang pada akhirnya dapat mengurangi kebebasan manusia.
1.8 Hubungan Hakikat Manusia dan Hak Asasi Manusia dengan Harkat dan Martabat
Manusia.
Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa hakikat manusia ialah
seperangkat konsep atau satuan gagasan yang mendasar tentang manusia dan tentang
makna keberadaan manusia di dunia.
Selain itu, manusia juga punya hak asasi yang wajib dimiliki oleh setiap
manusia. Hak asasi merupakan hak-hak dasar yang melekat pada hakikat dan
eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan yang wajib diakui,dihormati dan
dilindungi oleh suatu negara. Hak asasi bersifat langgeng dan universal.
Selain itu manusia juga harus memiliki harkat dan martabat sebagai manusia.
Harkat berarti nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang diberi hak asasi manusia,
sedangkan martabat ialah tingkatan harkat kemanusiaan atau kedudukan yang
terhormat. Harkat dan martabat manusia memiliki makna bahwa manusia adalah
makhluk paling indah dalam pencitraan dan bentuknya,manusia juga merupakan
makhluk yang tertinggi derajatnya dan beriman pada Tuhan, makhluk yang menjadi
Khalifah di bumi serta manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki hak asasi
manusia.
Dalam hal-hal tersebut terjadi hubungan yang akan berkaitan antara satu sama
lain yang tidak dapat dipisahkan. Untuk mencapai kehidupan yang mana manusia
sebagai manusia yang sebenarnya maka diperlukan penerapan dan pengakuan dari
hakikat dan hak asasi manusia. Dengan begitu manusia akan menjadi manusia dan
memiliki harkat dan martabat. Tujuan manusia hidup adalah untuk menuju manusia
yang ideal atau sering kita sebut dengan self-realization(realisasi-diri) yang erat sekali
kaitannya dengan hakikat manusia,dengan begitu kita tahu bahwa manusia akan
menjadi manusia yang mempunyai harkat dan martabat jika manusia tersebut dapat
menerapkan atau merealisasikan hakikat dan hak asasi manusianya secara total.
Dengan begitu,kita tahu bahwa manusia merupakan makhluk Tuhan yang
paling sempurna yang telah dianugrahi hakikat dan hak asasi agar dapat
mengembangkan potensi diri,berperan penting untuk kesejahteraan hidup,dan
menjalani kehidupannya sebagai manusia yang memiliki harkat dan martabat
sehingga dapat bersesuaian dengan norma-norma yang telah ditetapkan di masyarkat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan hakikat manusia dan hak asasi
manusia dengan harkat dan martabat manusia adalah untuk mencapai kehidupan
manusia yang sebenarnya yang sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan baik secara yang tertulis ataupun tidak tertulis .Hak-hak dasar
tersebut harus diakui dan di hormati,kita sebagai manusia harus bisa menghargai hak-
hak tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,diamapun dan
kapanpun baik itu dilingkungan keluarga ,sekolah, masyarakat, berbangsa dan
bernegara agar tercipta pesamaan harkat dan martabat manusia sehingga akan tercipta
kehidupan yang aman,damai,dan selaras.
BAB III
PENUTUP
1.9 Kesimpulan
1. Hakikat manusia merujuk pada sifat-sifat dan karakteristik inti yang
mendefinisikan manusia sebagai makhluk. Sifat hakikat manusia diartikan sebagai
ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) dapat
membedakan manusia dan makhluk lainnya. Berikut sifat hakikat manusia yaitu:
Kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, Pemilihan kata hati,
moral, kemampuan bertanggung jawab, rasa kebabasan, Kesediaan melaksanakan
kewajiban dan menyadari hak, Kemampuan menghayati kebahagiaan.
2. Pendidikan memegang peranan penting dalam kesuksesan manusia di masa depan.
Seluruh potensi yang ada dalam diri manusia dapat dikembangkan lewat
pendidikan.
3. Hak asasi adalah hak-hak dasar yang melekat pada hakikat dan eksistensi manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati dan dilindungi oleh
negara. Hak asasi bersifat langgeng dan universal. Harkat dan martabat manusia
mengandung makna bahwa manusia adalah makhluk paling indah dalam
pencitraan dan bentuknya,manusia juga merupakan makhluk yang tertinggi
derajatnya dan beriman pada Tuhan, makhluk yang menjadi Khalifah di bumi
serta manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki hak asasi manusia.
1.10 Saran
Dengan menyadari hubungan hakikat manusia dan pendidikan, maka kita harus
lebih semangat untuk mendapat pendidikan. Dengan begitu kita tidak akan
menjadi orang yang minim pendidikan. Hal ini begitu penting, karena jika kita
sampai minim pendidikan kita akan menjadi orang yang biasanya disebut paling
tertinggal, Apalagi dengan zaman yang sudah canggih seperti sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, W. (2018). Modul Pengantar Pendidikan Kajian Konsep dan Teori. Universitas
Trilogi.
Astuti, W. (n.d.). SUPLEMEN MATERI MATA KULIAH PENGANTAR ILMU
KEPENDIDIKAN TENTANG HAIKIKAT PENDIDIKAN. Retrieved from
Academia.edu:
https://www.academia.edu/download/65851529/3.HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf
Ferdi. (2023). Tata Nilai Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Bermartabat,
Bermanfaat, Akuntabel, Profesional (Mantap). Retrieved from Balai Bahasa Provinsi
Kalimantan Tengah - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi :
https://balaibahasakalteng.kemdikbud.go.id/tentang-kami/tata-nilai-balai-bahasa-
provinsi-kalimantan-tengah-bermartabat-bermanfaat-akuntabel-profesional-mantap/
#:~:text=Kata%20harkat%20sendiri%20bermakna%20derajat,dan%20harga%20diri
%20yang%20tinggi
Khasinah, S. (2013). HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN
BARAT. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA.
Sumantri, M. S. (n.d.). Hakikat Manusia dan Pendidikan. Reposity UT.
Syifa, A., & dkk. (2015). Pengantar Ilmu Pendidikan Hubungan Hakikat Manusia dan
Pendidikan. Universitas Borneo.