DISUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya yang telah
melimpahkan Rahmat, hidayah, dan inayah nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang PENGANTAR PENDIDIKAN dengan judul
HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA. Makalah ini kelak kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan daei berbagai pihak dan artikel
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telat berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun kata
bahasanya.
Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami
menerima segala saran, dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini. Di balik pembuatan makalah ini terdapat mahasiswa
mahasiswi yang hebat yang tidak gentar berusaha semaksimal mungkin untuk
mencapai keberhasilan pada tema ini. Terlepas dari banyaknya kesalahan dalam
pembuatan dan kurangnya literatur, kami kelompok 1 meminta maaf sebesar-
besarnya.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Masalah.........................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Hakikat Manusia........................................................................................6
B. Sifat Hakikat Manusia...............................................................................6
C. Dimensi Dimensi Dan Potensi Hakekat Manusia....................................7
D. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan.....................................10
E. Konsepsi Konsepsi Perkembangan Manusia.........................................12
F. Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia............................................14
G. Sosok Manusia Indonesian Sesungguhnya............................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................20
A. Kesimpulan...............................................................................................20
B. Rangkuman...............................................................................................20
C. Saran..........................................................................................................23
GROSARIUM......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengantar ilmu pendidkan merupakan mata kuliah yang dibuat dan wajib
diambil dengan tujuan supaya mahasiswa bisa memahami pendidikan dan
memberikan gambaran umum tentang dunia Pendidikan. Manusia adalah
makhluk yang diciptakan dengan kesempurnaan dalam cara berpikir serta
caranya untuk mengendalikan diri. Manusia diberikan nafsu juga hasrat.
Yaitu hasrat untuk mencapai tujuan dengan memenuhi syarat untuk menjadi
manusia yang berkarakter. Dengan kelebihan akal pikiran dan budi pekerti
yang Tuhan titipkan, manusia mampu berpikir tentang bagaimana cara ia
hidup, dan bagaimana caranya untuk bertahan hidup. Dengan perkembangan
pola pikir yang luas, setiap bentuk dari masalah yang dialaminya akan
menemui jalan keluar sendiri.
Manusia secara prinsip mempunyai ciri ciri khusus dan unik sejak
dilahirkan kemuka bumi, inilah yang membedakan antara manusia dan
makhluk hewani walaupun secara bentuk fisik biologisnya mempunyai
kemiripan, misalnya saat berjalan menggunakan kaki, mempunya tulang
belakang, melahirkan, menyusui,pemakan segala (omnivora).
Materi yang diangkat dari kelompok 1 ini iyalah hakikat manusia dan
pengembangannya. Manusia memiliki Hasrat untuk mengetahui. Pendidikan
juga berfungsi untuk menyadarkan manusia agar manusia mampu mengenal,
melihat dan memahami realitas kehidupan yang ada di sekelilingnya.
Manusia perlu mendidik diri karena manusia sebagai mahkluk yang disebut
Animal Educable. Alasan dunia pendidikan mempelajari hakikat manusia dan
pengembangannya adalah karena pendidikan merupakan upaya untuk
mengembangkan peradaban manusia. Hal ini tidak dapat tercapai jika kita
tidak memahami diri kita sendiri.
3
4
Harapan dan tujuan materi yang kami sampaikan ini ialah mengajarkan
dan memberitahukan wawasan yang lebih mengenai sejarah keberlangsungan
manusia, hakikat dan proses manusia berserta pengembangannya agar
manusia mengetahui bukan hanya perkembangan saja.
Alasan kenapa kami mengangkat tema hakikat manusia dan
pengembangannya ialah karena kami ingin menunjukkan bahwa hakikat
manusia dan pengembangannya ini berpotensi membuka wawasan sebesar
besarnya untuk perkembangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk menganalisa, mengkaji tentang hakikat manusia dan
perkembangannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dapat
dirincikan sebagai berikut :
1. Bagaimana uraian tentang hakikat manusia ?
2. Uraian Dimensi dimensi hakekat manusia ?
3. Bagaimana uraian potensi manusia dan pengembangannya ?
4. Sosok manusia Indonesia sesungguhnya ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan paparan rumusan masalah tersebut, maka tujuan masalah
dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan tentang hakekat manusia
2. Untuk memberitahukan potensi dan dimensi beserta pengembangannya
3. Untuk memunculkan sosok manusia sebenarnya
5
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan dari tujuan penulisan, Manfaatkan penulisan makalah bagi
penulisan untuk mengasah kemampuan diri dalam melakukan piker kerja
sistematis. Selain itu, penulisan makalah juga membantu penulis untuk
memunculkan ide ide baru yang mungkin berguna untuk kemajuan.
Sedangkan manfaat penulisan bagi pembaca adalah untuk menambahkan
wawasan mahasiswa dengan ide yang baru dan inovasi pengembangan
manusia. Selain itu manfaat nya untuk setiap paragraph ialah ;
1. Mampu memahami apa itu hakikat manusia
2. Mampu pengembangkan dimensi dan potensi manusia
3. Mampu mengembangkan konsepsi konsepsi hakikat manusia
4. mampu mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
5. Serta menampilkan wujud sosok manusia sebenarnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia
Manusia secara prinsip mempunyai ciri ciri khusus dan unik sejak
dilahirkan ke muka bumi ini. Inilah yang membedakan antara manusia dan
makhluk lainnya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung
jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Yang mampu mengarahkan
dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan
mampu menentukan nasibnya. istilah hakikat adalah kenyataan yang
sebenarnya atau sesungguhnya. Hakikat adalah berhubungan dengan makna
atau arti, bukan fakta yang terjadi. Asal usul kata hakikat adalah dari bahasa
Arab “Al-Haqq” yang artinya hak.
Hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara
principal (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan.
6
keadaannya, misalnya air karena perubahan temperatur lalu menjadi es batu.
Seolah-olah
7
8
2. Dimensi Kesosialan
Setiap anak yang dilahirkan memiliki potensi sosialitas. Artinya,
mereka dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul. Dengan adanya
dorongan untuk bergaul ini, setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya.
Betapa kuatnya dorongan tersebut sehingga penjara merupakan hukuman
yang paling berat dirasakan oleh setiap manusia karena dengan diasingkan
di dalam penjara berarti diputuskannya dorongan bergaul itu secara
mutlak.
Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampat lebih jelas pada
dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorogan untuk bergaul, setiap
orang ingin bertemu dengan sesamanya. Seseorang dapat mengembangkan
kegemarannya, sikapnya, cita-citanya di dalam interaksi dengan
sesamanya. Seorang berkesempatan untuk belajar dari orang
lain, mengidentifikasi sifat-sifat yang di kagumi dari orang lain untuk
dimilikinya, serta menolak sifat yang tidak di cocokinya. Hanya di dalam
berinteraksi dengan sesamanya, dalam saling menerima dan memberi,
seseorang menyadari dan menghayati kemanusiaanya.
3. Dimensi Kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang
lebih tinggi. Akan tetapi, di dalam kehidupan bermasyarakat, orang tidak
cukup hanya dengan berbuat yang pantas jika di dalam yang pantas atau
sopan itu terkandung kejahatan terselubung. Oleh karena itu, pengertian
susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan
yang lebih. Dalam bahasa ilmiah sering digunakan sering digunakan istilah
yang mempunyai konotasi berbeda yaitu etiket (persoalan kesopanan) dan
etika (persoalan kebaikan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
orang yang berbuat jahat berarti melanggar hak orang lain dan dikatakan
tidak beretika dan tidak bermoral, sedangkan tidak sopan diartikan sebagai
tidak beretiket. Jika etika dilanggar ada orang lain yang merasa dirugikan,
11
4. Dimensi Keberagaman
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama. Beragama
merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang
lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan
agama untuk keselamatan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama
menjadi sandaran vertikal manusia. Manusia dapat menghayati agama
melalui proses pendidikan manusia. Pemerintah dengan berlandaskan pada
GBHN memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum di sekolah
mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi.
1. Navitisme
Aliran nativisme ini mempercayai bahwa perkembangan individu
ditentukan oleh bawaan sejak lahir. Para ahli dalam teori ini menunjukkan
berbagai kesamaan atau kemiripan antar orang tua dan dengan anak-
anaknya. Misalnya jika ayahnya seorang seniman maka anaknya yang
menjadi seniman merupakan keturuan gen dari ayah/bakat tersebut bawaan
sejak lahir. Namun aliran ini masih diragukan, karena benar pada dasarnya
manusia memiliki potensi sejak lahir. Namun potensi-potensi yang ada
tersebut akan berkembang dengan optimal jika didukung dengan
lingkungan yang memadai.
2. Empiris
Aliran empirisme merupakan aliran yang menolak secara kuat
pandangan mengenai aliran nativisme. Aliran empirisme menekankan
bahwa hanya lingkungan lah yang berpengaruh terhadap perkembangan
anak. namun ternyata aliran empirisme ini masih diragukan. Jika aliran ini
betul-betul benar, maka kita dapat menciptakan manusia yang ideal
sebagaimana yang diinginkan dengan menyediakan kondisi-kondisi yang
dibutuhkan. Namun pada kenyataannya banyak anak orang kaya dan
pandai yang gagal meskipun mereka memiliki fasilitas yang lengkap.
Begitupula banyak dijumpai maka dari keluarga yang kurang mampu dan
tidak memiliki fasilitas yang memadai, malah berhasil dalam belajar. Jadi
aliran empiris ini juga tidak dapat dipertahankan sebagaimana aliran
natisme.
3. Konvergesi
Dari kedua aliran nativisme dan empiris yang tidak dapat dengan
kuat dipertahankan, maka muncullah aliran yang dapat mengatasi kedua
13
2. Konsepsi Gestalt.
Konsepsi ini berlawanan dengan konsepsi asosiasi. Dalam konsepsi
Gestalt maka pesan global akan dibentuk oleh anak terlebih dahulu
kemudian bagian-bagian. Konsepsi ini menyatakan bahwa perkembangan
adalah proses deferensiasi yaitu proses untuk memisah-misahkan,
membeda-bedakan.
5. Konsepsi Freudianisme.
Tokoh utama dalam konsepsi ini yaitu Sigmud Freud. Tokoh ini terkenal
dengan teori psikodinamika. Konsepsi ini berpendapat bahwa sumber
pokok perilaku manusia adalah libido seksualis (dorongan untuk
memuaskan nafsu seks). Insting ini tidak mengenal batas sehingga Freud
berpendapat bahwa anak itu asocial. Sedangkan kenyataan di masyarakat
menganut norma. Dengan demikian anak mengalami dua dunia yang
bertentangan, disatu pihak ingin memuaskan instingnya di lain pihak
norma masyarakat membataasinya. Banyak tuntutan instink yang terhalang
oleh norma masyarakat. Untuk mengatasi konflik ini anak harus
menyesuaikan diri dengan menekan dorongan yang tidak dibenarkan
masyarakat. Kemudian menyalurkan dorongan melalui kaidah yang
berlaku dalam masyarakat. Proses ini disebut sebagai “internalisasi,
sublimasi dan identifikasi”. Melalui perkembangan ini anak berubah dari
asocial menjadi sosial (bermoral).
6. Konsepsi Biososial.
Konsepsi ini beranggapan bahwa hidup merupakan proses belajar.
Disamping itu, berkembang juga merupakan belajar, “living is learning
and growing is learning”. Hal ini artinya untuk mempertahankan hidupnya,
setiap makhluk harus belajar, dengan belajar maka dapat berkembang.
15
1. Pandangan Psikonaltik
a. Tokoh psikoanalitik (Hansen, stefic, wanner, 1977) menyatakan
bahwa manusia [ada dasarnya digerakkan oleh dorongan-dorongan
dari dalam dirinya yang bersifat instingtif. Tingkah laku seseorang
ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang sudah ada
pada diri seseorang, tidak ditentukan oleh nasibnya tetapi diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan insting biologisnya.
b. Sigmund freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian seseorang
terdiri dari tiga komponen yakni: ide, ego, super ego. Masing-masing
komponen tersebut merupakan berbagai insting kebutuhan manusia
yang mendasari perkembangan manusia.
2. Pandangan Humanistik
a. Pandangan Humanistik(Hansen, dkk, 1977) menolak pandangan Freud
bahwa manusia pada dasarnya tidak rasional, tidak tersosialisasikan
17
4. Pandangan Behaviouristik
Kaum behaviouristik (Hansen, dkk, 1977) berpendapat bahwa
manusia sepenuhnya adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol
oleh fakto-fakto yang datang dari luar. Lingkungan adalah penentu tunggal
dari tingkah laku manusia. Dengan demikian kepribadian individu dapat
dikembalikan semata-mata kepada hubungan antara individu dengan
lingkungannya, hubungan itu diatur oleh hokum-hukum belajar, seperti
teori pembiasaan (conditing) dan peniruan.
Indonesia seluruhnya. Hal ini benar bahwa pembangunan itu tidak hanya
mengejar kemajuan lahiriyah, seperti pendidikan, rasa aman, bebas
mengeluarkan pendapat, yang bertanggung jawab , atau rasa keadilan,
melainkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya.
Selanjutnya juga dapat diartikan bahwa pembangunan itu merata diseluruh
tanah air, bukan hanya untuk golongan atau sebagian dari masyarakat. Selain
itu, juga diartikan sebagai keselarasan hubungan antara manusia dengan tuhan-
Nya, antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan alam
sekitarnya, keselarasan hubungan antara bangsa-bangsa dan juga keselarasan
antara cita-cita hidup didunia dengan kebahagiaan di akhirat.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya manusia adalah sebagai makhluk TUHAN yang
MAHA ESA, yang diciptakan dalam bentuk paling sempurna. Manusia
adalah makhluk spiritual yang akan menjalani fase fase peristiwa kehidupan
baik sebelum lahir, sekarang, maupun setelah mati.
Manusia juga adalah hamba dan khalifah ALLAH di bumi, maka
manusia merupakan makhluk ciptaan TUHAN, makhluk yang terlahir dalam
kondisi tidak berdaya ( kertabersih), membutuhkan bantuan dari orang lain,
makhluk yang memiliki kemampuan berfikir,masuk akal budi, selalu ingin
tahu tentang semuanya sesuatu, kemampuan berbicara, membuat perangkat
peralatan, makhluk sosial yang mampu berkerja sama, yang memiliki
hakikatnya masing masing baik individu maupun sosial.
Manusia pasti memiliki potensi yang bisa dikembangkan sesuai
dengan kreatifitas, inovasi, yang terus menerus dilakukan dengan
mempertimbangkan dimensi potensi manusia.
B. Rangkuman
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh).
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
3. Teori perkembangan individu dibagi menjadi tiga, yaitu teori nativisme,
teori empirisme, dan teori konvergensi.
22
23
15. manusia Indonesia seutuhnya adalah perpaduan antara aspek jasmani dan
rohani setiap manusia dengan memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, aktif, tanggung jawab, berpendidikan
serta memiliki rasa cinta terhadap tanah air.
Pendidikan manusia seutuhnya, pada dasranya merupakan tujuan yang
hendak dicapai dalam konsep Value Education atau General Education
yakni :
a. Manusia memiliki wawasan menyeluruh terkait dengan segala aspek
kehidupan.
b. Memiliki kepribadian yang utuh.
C. Saran
Kami sebagai penulis menyadari, bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan, dan sangat jauh dari kesempurnaan. Kendala dalamn penyusunan
makalah ini, yaitu kurangnya sumber referensi untuk membuat makalah.
Bagi pembaca, hasil makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan, terkait dengan hakikat manusia yang masih ada hingga saat ini.
Khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang hakikat
26
omnivora : stilah omnivora berasal dari kata Latin omnis, yang artinya semua
atau segalanya, dan vorare yang artinya makan.
Animal Educable : manusia disebut 'animal educable' yaitu sebagai makhluk
yang dapat di didik. berbagai julukan terhadap manusia tersebut dia atas
menunjukkan sifat hakikat manusia yang tidak kita temui pada hewan.
Zoon politicon : Zoon Politicon merupakan sebuah istilah yang digunakan oleh
Aristoteles untuk menyebut makhluk sosial.
[1] Kata Zoon Politicon merupakan padanan kata dari kata Zoon yang berarti
"hewan" dan kata politicon yang berarti "bermasyarakat". Secara harfiah Zoon
Politicon berarti hewan yang bermasyarakat.
[2] Dalam pendapat ini, Aristoteles menerangkan bahwa manusia dikodratkan
untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain, sebuah hal yang
membedakan manusia dengan hewan.
Gradual : berangsur-angsur; sedikit demi sedikit: menjelang Lebaran terjadi
kenaikan harga sembilan bahan pokok secara --; 2 sedikit; kecil: di sana-sini
terdapat perbedaan- perbedaan secara
GBHN : GBHN adalah haluan negara tentang penyelenggaraan negara dalam
garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat secara menyeluruh dan
terpadu
Parsial : berhubungan atau merupakan bagian dari keseluruhan
Deferensiasi : Diferensiasi berarti menyesuaikan instruksi untuk memenuhi
kebutuhan individu. Apakah guru membedakan konten, proses, produk, atau
lingkungan belajar, penggunaan penilaian yang berkelanjutan dan
pengelompokan yang fleksibel menjadikan ini pendekatan pengajaran yang
berhasil.
stratifikasi : pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa, dan prestise.
27
prososial : tingkah laku yang positif yang menguntungkan atau membuat
kondisi fisik atau psikis orang lain lebih baik yang dilakukan atas dasar sukarela
tanpa mengharapkan imbalan orang lain.
Freudianisme : ideologi libertarian progresif budaya berdasarkan karya karya
sigmun freud
bersifat instingtif : dengan atau menurut insting; bersifat atau secara insting
esensial : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esensial artinya
perlu sekali, mendasar, dan hakiki.
eksistensi : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksistensi berarti
keberadaan. Kata ini mengacu pada kata dasar eksis. Eksis selain memiliki arti
ada dan berkembang. Selain itu, eksis juga bisa berarti dikenal, tenar dan
populer.
positif : Kata positif adalah kata yang mengandung penegasan adanya sesuatu,
seperti kaya (adanya harta benda), gemuk (adanya daging), terang (adanya
cahaya).
Value Education : Value based education atau pendidikan berbasis nilai
memberikan kekuatan dan energi pada setiap materi, mata pelajaran, dan mata
kuliah. Setiap pendidik pada jenjang apa pun, dari mulai PAUD sampai
perguruan bisa menjadikan konsep ini sebagai salah satu pijakan dalam
pembelajaran.
General Education : Pengertian GE secara singkat adalah Pendidikan yang
berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam
kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
29