Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT MANUSIA DAN

PENDIDIKAN

Di susun oleh :
1. Ananda Dela Citra_2313025051
2. Waditio Fadhil Fadlurohman_2313025017
3. Indah Mauliya_2313025049
4. Linda Sari_2313025001
5. Wanda HAkiki_2313025013

PROGRAM STUDI PENDIDIKANTEKNOLOGI INFORMASI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul 'Hakikat
manusia dan pendidikan' dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Prof. Dr.
Herpratiwi, M.Pd. dosen landasan kependidikan. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
hakikat manusia dan pendidikan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr.


Herpratiwi, M.Pd. selaku dosen landasan kependidikan. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf
atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Bandar Lampung, 30 Agustus 2023


Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang masalah.................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................
D. Manfaat…………………………….......................………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Pengertian hakikat manusia..........................................................................................
B. Aspek – aspek hakikat manusia....................................................................................
C. Bagaimana tatanan kehidupan manusia.......................................................................
D. Memahami norma norma manusia……..............................………………………….......
E. Manusia makhluk terdidik…………………………………………………………………….
BAB 3 KESIMPULAN.........................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. penutup.........................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH

sasaran pendidikan adalah manusia. pendidikan bermaksud membantu peserta


didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. potensi
kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. tugas
mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik
memiliki ciri khas yang secara prinsipil berbeda dengan hewan. ciri khas manusia
yang membedakan dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang
disebut dengan hakikat manusia. disebut sifat hakikat manusia karena secara
hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.
pemahaman Pendidikan terhadap sifat hakikat manusia akan membentuk peta
tentang karakteristik manusia dalam bersikap, menyusun, metode dan teknik
serta memiliki pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan
komunikasi dalam interaksi edukatif. sebagai pendidik bangsa Indonesia, kita
wajib memiliki kejelasan mengenai hakikat manusia Indonesia seutuhnya.
sehingga dapat dengan tepat menyusun rancangan dan pelaksanaan usaha. selain
itu, seorang pendidik juga harus mampu mengembangkan tiap dimensi hakikat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian hakikat manusia
2. Aspek aspek hakikat manusia
3. Bagaimana tatanan kehidupan manusia
4. Memahami norma norma hakikat manusia
5. Manusia makhluk terdidik

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian hakikat manusia
2. Untuk mengetahui aspek aspek hakikat manusia
3. Untuk mengetahui tatanan kehidupan manusia
4. Untuk memahami norma norma hakikat manusia

D. MANFAAT
Dengan mempelajari Hakikat manusia itu akan membantu untuk memahami berbagai
pengertian dan aspek hakikat manusia dan berbagai aplikasi aspek hakikat manusia
terhadap pendidikan.
Dan juga dapat membantu dalam mengembangkan wawasan kependidikan yang
kemudian dapat berfungsi sebagai asumsi dalam rangka praktik pendidikan maupun studi
pendidikan selanjutnya
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA


Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk mengetahui segala
sesuatu. Atas dorongan hasrat ingin tahunya, manusia tidak hanya bertanya tentang
berbagai hal yang ada di luar dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri. Dalam
rentang ruang dan waktu, manusia telah dan selalu berupaya mengetahui dirinya
sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai pendekatan (common sense, ilmiah,
filosofis, religi) dan melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropobiologi,
psikologi, politik). Dalam kehidupannya yang riil manusia menunjukkan keragaman
dalam berbagai hal, baik tampilan fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya, bahkan
sebagaimana dikemukakan di atas, pengetahuan tentang manusia pun bersifat ragam
sesuai pendekatan dan sudut pandang dalam melakukan studinya. Alasannya bukankah
karena mereka semua adalah manusia maka harus diakui kesamaannya sebagai
manusia? (M.I. Soelaiman, 1988). Berbagai kesamaan yang menjadi karakteristik
esensial setiap manusia ini disebut pula sebagai hakikat manusia, sebab dengan
karakteristik esensialnya itulah manusia mempunyai martabat khusus sebagai manusia
yang berbeda dari yang lainnya. Contoh: manusia adalah animal rasional, animal
symbolicum, homo feber, homo sapiens, homo sicius, dan sebagainya

B. ASPEK ASPEK HAKIKAT MANUSIA

1. MANUSIA MAKHLUK TUHAN


Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah Tuhan YME
ciptakan,kesempurnaannya merupakan suatu tugas dan fungsi bagi mereka dimuka
bumi.Kitab suci mengatakan bahwa manusia berasal dari tanah.Manusia adalah yang
memiliki subjek kesadaran (konsistensi)dan penyadaran diri ( self-awafness),jadi
manusia mampu menyadari keberadaan dan juga sadar tentang pemikirannya
Pernyataan Allah dalam surah Al-Baqarah:Dan (ingat lah)ketika TuhanMu
berfirman kepada para malaikat"Aku hendak menjadikan Kholifah dibumi
"Mereka berkata," Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan
menumpahkan darah disna,sedangkan kami bertasbih, memuji-Mu,dan mensucikan
nama-MuDia berfirman ,Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Dari firman tersebut ada 2 hal yang sangat penting pertama yaitu Allah baru saja
mengemukakan kehendaknya untuk menciptakan manusia,tapi malaikat
mengatakan semacam keberatan dan malaikat sudah menjatuhkan bahwa manusia
yang diciptakan itu akan berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah.
Sebagai hamba Tuhan manusia mempunyai tugas kehambaan yang tidak dapat
dihindarkan sebagai mana yang ditegaskan oleh Allah SWT.oada surat al-
Zariyah"Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku"
Sedangkan sebagai Khalifah manusia diberikan amanah untuk
menjaga,memelihara,mengolah,dan memakmurkan bumi demi kepentingan hidup
manusia.Namun tidak mengelola untuk mengekploitasi bumi dengan sebebas-
bebasnya sehinggaRasio atau akal diperlukan sebagai wahana untuk
merenungkan,memikirkan,merencanakan,mengorganisir, melaksanakan dan
mengevaluasi apa yang telah dan sedang dilakukan dalam tugas.Sedangkan nafsu
berperan sebagi pendorong,pemberi semangat dalam melaksanakan tugas tugas
tersebut .Kedua unsur ini harus selalu bersinergi untuk menciptakan
keharmonisan .

2. MANUSIA MAHLUK BERFIKIR (HOMO SAPIENS)


Manusia berfikir apakah karna naluri ataukah manusia adalah mahluk yang senang
berfikir?
Menurut KBBI berfikir adalah menggunakan akal Budi untuk mempertimbangkan
dan memutuskan sesuatu,sedangkan akal adalah 1.daya pikir,pikiran,ingatan
2.daya upaya ,ikhtiar atau jalan untuk melakukan sesuatu 3.tipu
daya,muslihat,kecerdikan,kelicikan,4.mampu melihat cara cara memahami
lingkungan,sementara itu akal Budi berarti pikiran sehat.
Sementara ituJ.M Bochenski dalam Suriasumanteri:1995,52 mendefinisikan
berfikir sebagai perkembangan idea dan konsep.Kegiatan manusia itu selalu
berfikir berulang kali diserukan oleh ALLAH SWT dalam berbagai firman-nya
yang dapat dimaknai bukan saja sebagi peringatan untuk selalu mengingat allah
SWT sebagat penciptanya.Namun dengan berfikir manusia akan menemukan ide
dan dari ide itu akan memunculkan gagasan untuk berkarya guna
menghasilkan,membuat atau menciptakan sesuatu baik bersifat phsik maupun non
phisik untuk kepentingan hidupnya
atasnya, Dan padanya Dia (Allah) menjadikan semua buah-buahan berpasang-
pasangan, Dia (Allah) menutupkan malam kepada siang: Sungguh pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berpikir. Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun
anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan yang tidak
bercabang, disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu
dan yang lainnya daam hal rasanya. Sungguh pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orangorang yan mengerti(Ar-Ra'd 3-4).
Kalau diperhatikan rentetan firman Allah swt maka jelas bahwa manusia tidak
hanya diciptakan sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan berpikir, tetapi
diharuskan atau diperintahkan untuk berpikir dan aspek inilah yang membedakan
sekaligus sebagai keunggulan manusia
Manusia memang makhluk yang hebat, tanpa memikirkan latar belakang budaya,
agama, suku, pendidikan, masa peradaban yang dilewat kurun waktu kehidupan
yang dijalani, selalu menghasilkan karya-karya monumental sebagai hasil daya
pikir yang luar biasa, yang tidak jarang di luar kemampuan daya pikir manusia
masa kini.

Tidak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan beberapa hubungan
yang bersifat empirik yang memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia.
Usaha mula-mula di bidang keilmuan yang terdapat dalam lembaran sejarah
dilakukan oleh bangsa Mesir, di mana banjir sungai Nil yang terjadi tiap tahun ikut
menyebabkan berkembangnya sistem almanak, geometri dan kegiatan survey.
bagaimana juga kehebatan pikiran Leo Zilard dan Albert Einstein menciptakan
bom atom yang meluluhlantahkan Jepang di akhir Perang Dunia ke dua tahun
1945, bagaimana pula kehebatan imajin Leonardo Da Vinci menciptakan lukisan
Monalisa yang sangat termasyhur itu, dan juga jangan dilewatkan berbagai
kendaraan luar angkasa sebag wahana yang dapat menjelajahi alam semesta, serta
perkembangan teknologi

Tidak ada argumentasi yang dapat menyangkal bahwa manusia adalah makhluk
berpikir (homo sapiens) setiap saat sepanjang hidupnya selalu digunakan untuk
berpikir, sejak bangun tidur sampai mau tidur kembali tidak sedetikpun dia
lewatkan untuk tidak berpikir.
Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkanı
pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti
jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Pengetahuan yang merupakan produk kegiatan berpikir
merupakan obor dan semen peradaban di mana manusia menemukan dirinya dan
menghayati hidupnya dengan lebih baik. Berbagai peralatan dikembangkan
manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan jalan menerapkan
pengetahuan yang diperolehnya (disarikan dari Suriasumantri, 1995: 1-2).
Manusia sejak kelahirannya memang tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan
berpikir, mulai dari sekadar merenung sampai pada menganalisis sesuatu.
Merenung artinya memandang, menatap, diam memikirkan sesuatu, sedangkan
menganalisis artinya memikirkan/mempertimbangkan dalam-dalam tentang
sesuatu.

3. MANUSIA MAKHLUK TERDIDIK


Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepadaku nama
semua (benda) ini, jika kamu yang benar. Mereka menjawab "Mahasuci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha bijaksana. tinggal
bagaimana bentuk, suasana, siapa dan di mana pendidikan itu di- laksanakan, dan
inilah yang membedakan manusia dengan binatang atau hewan.
Namun demikian potensi kemampuan asali itu tidak serta merta dapat
dioperasionalkan untuk memenuhi segala kepentingan atau kebutuhan manusia,
tetapi harus digali, dieksplorasi, dibina, dilatih, diajar, dididik, secara sistematis
dan masif serta sungguh-sungguh, secara berjenjang dengan durasi waktu yang
cukup lama, menggunakan berbagai fasilitas dan infrastruktur yang beragam
dengan pengajar, pendidik, pelatih, tutor, yang kompeten. Proses itulah yang
disebut dengan pendidikan atau pelatihan, yang secara empirik tidak selalu berjalan
mulus, menghadapi banyak tantangan dan halangan dan tidak sedikit yang
mengalami kegagalan. Tidak mudah mendidik atau melatih manusia dan kita
teringat pada ucapan orang tua zaman dulu bahwa "lebih mudah melatih atau
mengawasi seribu ekor hewan dari pada mengajar atau mendidik satu orang
manusia". Coba kita mengamati fenomena kelahiran dan perilaku binatang atau
hewan dan membandingkannya dengan kelahiran dan perilaku manusia.
beberapa jenis hewan lainnya memerlukan latihan yang cukup lama untuk bisa
melakukan gerakan atau aktivitas tertentu yang diinginkan oleh manusia,misalnya
bagaimana melatih gajah atau singa atau harimau a anjing untuk melakukan
gerakan-gerakan tertentu guna menjadi tontonan atau dalam pertunjukkan sirkus,
atau anjing yang dilatih untuk melacak narkoba dan benda-benda berbahaya
lainnya. Sementara manusia dilahirkan secara fisikal dalam keadaan lemah.
Sebaliknya manusia yang diciptakan dengan sebaik-baik keadaan, yang dilengkapi
dengan nafsu dan akal, yang di samping sebagai hamba yang diletakkan kewajiban
atasnya untuk menyembah Allah, juga disertai dengan tugas kekhalifaan untuk
mengurusi, mengolah, menjaga, dan memanfaatkan alam sebagai bentuk
pengabdian kepada sang pencipta, sementara pada sisi yang lain manusia
dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak langsung dewasa, maka diperlukan
suatu usaha yang masif dan sungguh-sungguh dan itulah yang disebut dengan
pendidikan. Dan sepanjang sejarah kehidupan manusia sampai akhir zaman, bidang
pendidikanlah sebagai satu-satunya bidang kehidupan yang akan selalu aktual
untuk dibicarakan, dikaji dianalisis dan mungkin akan diperdebatkan.

Mengenai perilaku manusia artinya perilaku yang hanya dimiliki manusia oleh
Prof. Khonstam sebagaimana yang dikutip oleh Uyoh Sadulloh, dari Sikun Pribadi,
terdiri dari:
1.Manusia memiliki kemauan untuk menguasai hawa nafsunya.
2.Manusia memiliki kesadaran inteketual dan seni. Manusia dapat
mengembangkan pengetahuan dan teknologi, sehingga menjadikan ia sebagai
makhluk berbudaya.
3. Manusia memiliki kesadaran diri. Manusia dapat menyadari sifat-sifat yang ada
pada dirinya. Manusia dapat mengadakan instrospeksi

C. BAGAIMANA TATANAN KEHIDUPAN MANUSIA

1. Manusia Mahluk Sosial (Zoom Politiqon)


Manusia tidak dapat hidup sendiri atau menyendiri sepanjang hidupnya, manusia
harus selalu berhubungan dengan orang lain, karena itu memang sudah menjadi
suatu mekanisme abadi yang tidak dapat berubah sampai kapanpun.
Sifat manusia yang selalu ingin hidup dan bergaul dalam khasanah ilmu
pengetahuan
Dikatakan bahwa manusia itu makhluk sosial (makhluk yang selalu ingin
bermasyarakat)
Dalam hal bergaul dan hidup bermasyarakat itu harus terjadi sinergi., harmonisasi
hubungan, sehingga manusia itu selalu memberikan manfaat bagi orang lain, saling
bekerja sama juga sangat penting bagi sesama manusia sehingga kebutuhan hidup
bagi manusia maupun kelompok dapat tercapai dengan baik.

2. Tatanan Kehidupan Manusia


Dinamika kehidupan manusia yang erat kaitannya dengan perbedaan itu secara
esensi memaksa manusia untuk mengadakan kontak atau hubungan dengan
sesamanya.
Keharusan untuk melakukan perhubungan tadi disebabkan oleh beberapa hal misal,
keterbatasan untuk melakukan atau memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan
keadaan seperti itu manusia harus saling bekerja sama dan tolong menolong agak
kebutuhan hidup bisa tercapai.
Persoalan pemenuhan hidup baik yang bersifat fisik ataupun psikis menjadi hal
yang penting dalam kehidupan manusia, karena cara untuk memenuhi kebutuhan
itu berbeda antara satu dan yang lainnya, oleh sebab itu manusia harus saling
bekerja sama, tolong menolong, dan saling bantu membantu.
Supaya tatanan itu dapat efektif maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Pertama, masyarakat harus memahami untuk apa tatanan itu dibuat, apa
manfaatnya bagi mereka dan apakah tatanan itu dapat memberikan keadilan pada
mereka.
Kedua, yaitu bahwa tatanan itu harus sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dalam
lingkungannya, mereka dapat menerimanya atau sekurang- kurangnya tatanan itu
tidak memberatkan bagi mereka.

Ketiga, bahwa dalam tatanan itu harus dapat memberikan kepastian bagi mereka,
harus ada kejelasan apa yang dibolehkan dan apa yang dilarang, dan kalau harus
mendapatkan sanksi, maka harus ada kejelasan pula sanksi tersebut.
Keempat, bahwa tatanan itu tidak boleh menghalang-halangi seseorang atau
masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Kelima, bahwa tatanan itu tidak boleh mengandung muatan-muatan kepentingan
seseorang atau kelompok tertentu yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan
sosial masyarakat.
Dalam kehidupan sosial tatanan-tatanan kehidupan itu tidak selamanya harus
terjabarkan dalam deretan pasal peraturan perundang undangan, dan mereka juga
tidak mempersoalkan apa istilahnya, tetapi yang terpenting adalah bagaimana
tatanan tadi itu hidup dalam diri dan terkonkritisasi dalam tingkah laku sehari-hari.
Tatanan sosial pada umumnya tidak memerlukan penyuluhan atau sosialisasi
secara formal dari para penguasa, tetapi sudah terinternalisasi dalam bathin setiap
orang bahwa tatanan itu harus diterima dan dihormati. Tatanan itu diperlukan
bukan semata-mata dimaksudkan membatasi atau menghalangi aktivitas seseorang
dalam kehidupan masyarakat, melainkan dimaksudkan untuk menjaga dan
melindungi kepentingan semua anggota masyarakat, sehingga ketertiban dan
kedamaian dapat tercapai. Dalam khasanah ilmu pengetahuan tatanan kehidupan
itu dikenal denga istilah norma sosial.

D. MEMAHAMI NORMA NORMA HAKIKAT MANUSIA

Apa Itu Norma?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka norma mempunyai
arti pertama, aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat,
dipakai sebagai panduan, tatanan dan kendalian tingkah laku yang sesuai dan
berterima, ke dua, aturan, ukuran atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur
untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu.
Sementara itu menurut SF. Marbun sebagaimana yang dikutip oleh Ridwan, HR:
2003, 186 bahwa norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat umumnya
diartikan sebagai peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
bagaimana manusia seyogyanya berbuat.
Karena itu pengertian norma (kaidah hukum) dalam arti sempit mencakup asas-
asas hukum dan peraturan hukum konkrit, sedangkan dalam arti luas pengertian
norma adalah suatu sistem hukum yang berhubungan satu sama lainnya.
Berkaitan dengan norma-norma sosial itu dalam kepustakaan ilmu hukum dikenal
beberapa norma, sebagai berikut:

a. Norma kesusilaan
Norma kesusilaan itu menyangkut moral dan meskipun bersifat individual, namun
seseorang tidak dapat dengan bebas berbuat sekehendak hatinya, tanpa
memperhatikan nilai-nilai moral orang lain atau masyarakat, misalnya seorang
anak yang membentak orang tuanya di hadapan orang lain, atau sepasang suami
isteri yang berciuman di hadapan orang lain.

Pelanggaran terhadap norma kesusilaan ini adalah pelanggaran terhadap


perasaannya dan akibatnya "menyesal ". Untuk menjaga supaya manusia tidak
melakukan pelanggaran terhadap norma kesusilaan, maka diperlukan norma-norma
lainnya.

b. Norma Agama
Kalau norma kesusilaan sifatnya sangat individual, artinya diindahkan atau tidak
sama sekali, tergantung pribadi yang bersangkutan atau dengan kata lain tidak ada
paksaan dari luar, maka lain halnya dengan norma agama dan norma-norma
lainnya. Norma agama adalah segala perbuatan apa yang dibolehkan dan yang
dilarang berasal dari Tuhan dan manusia baik sebagai individu maupun kelompok
tidak punya kewenangan untuk merubahnya.

Jadi penaatan terhadap norma agama adalah keharusan dari Tuhan dan
pengingkaran atau pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan
hukuman dari Tuhan di akhirat kelak.

c.Norma Kesopanan
Kalau norma kesusilaan dan norma agama termasuk norma kerokhanian yang
semata-mata termasuk kepribadian manusia yang bersusila atau yang beragama,
maka norma kesopanan adalah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat
itu sendiri untuk mengatur pergaulan hidup anggota masyarakat sehingga mereka
dapat hidup dengan tertib dan aman. Dalam norma kesopanan ada semacam
paksaan baik secara fisik maupun psychis agar norma itu ditaati. Pelanggaran
terhadap norma kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa celaan, hujatan,
ataupun pengasingan dari masyarakat.
Celaan itu tidak selamanya dengan ucapan, malahan lebih dirasakan jika celaan itu
berupa sikap benci, permusuhan atau pandangan rendah dari masyarakat
sekelilingnya atau mengasingkannya dari pergaulan hidup.
Sikap benci dan merendahkan dari masyarakat itu diharapkan akan menimbulkan
rasa malu pada diri si pelanggar sehingga tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Sebagai contoh sederhana misalnya meludah di hadapan orang lain, membuang
kotoran di jalan raya, sepasang kekasih berjalan sambil saling berangkulan,
berduaan laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri di dalam kamar, sampai
pada menggoda isteri orang lain.
d. Norma Hukum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hukum mempunyai beberapa arti, yaitu:
1. Peraturan yang dibuat oleh penguasa (pemerintah) atau adat yang berlaku bagi
semua orang di suatu masyarakat (negara).
2 Undang-Undang peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup
masyarakat.
3. Patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa yang tertentu.Keputusan
(pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (di pengadilan),vonis.
Berkaitan dengan norma hukum ini selalu dipertanyakan mengapa norma hukum
diperlukan, padahal sebelumnya telah ada norma kesusilaan, norma agama dan
norma kesopanan. Apakah ada kelemahan dari ketiga norma tersebut dan apa
kelebihan dari norma hukum sehingga tetap diperlukan, dan apakah sebenarnya
norma hukum itu.
Dengan tidak bermaksud mengemukakan kelemahan ketiga normaitu, keberadaan
norma hukum memiliki ciri yang tidak dimiliki atau setidak-tidaknya tidak sebaik
norma hukum, yaitu "kepastian dan daya paksa".
Yang dimaksudkan dengan "kepastian" dalam norma hukum adalah, kepastian
dalam hal macam perbuatan yang dilarang, kepastian macam sanksi yang harus
dijatuhkan, kepastian lembaga yang menjatuhkan sanksi dan kepastian prosedur
atau acara untuk menjatuhkan sanksi. Kepastian yang dikemukakan di atas tidak
terdapat atau setidak- tidaknya kurang ditemukan dalam ketiga norma lainnya.
Adapun mengenai daya paksa, pada norma hukum seperti dalam hukum pidana
lebih jelas dan tegas, yaitu begitu terjadi perbuatan yang dianggap bertentangan
dengan hukum, maka aparatur penegak hukum pada tahap awal yaitu Kepolisian
dan atau Kejaksaan, akan langsung melakukan penyelidikan, dan penyidikan,
penangkapan dan kalau perlu penahanan, demikian pula halnya apabila vonis
sudah dijatuhkan dan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka putusan
langsung dieksekusi. Daya paksa secara langsung seperti ini tidak ditemukan pada
ketiga norma yang lain

E. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada pendewasaan anak.
Menurut Jhon Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual
dan emosional ke arah alam dan sesama manusia
Menurut JJ Rousseaou
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada sewaktu masa kanak
kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
Menurut Carter V. Good
Pendidikan adalah seni, praktik, ataupun profesi pengajar. Ilmu yang sistematis
atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode mengajar,
pengawasan, dan bimbingan murid. Dalam arti luas diartikan dengan istilah
pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak anakanak, Pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak anak. Agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi tingginya.
Menurut UU NO 2 TAHUN 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
MENURUT UU NO 20 TAHUN 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi diri
untuk mendapatkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.

1. Prinsip Prinsip belajar


Ada berbagai prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli psikologi pendidikan
terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan maka hubungan itu diperkuat,
Spread of effect yaitu emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak terbatas
kepada sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan
baru, law of exercice yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi diperkuat
dengan latihan dan penguasaan, dan law of primacy yaitu hasil belajar yang
diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan.
Beberapa prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai hasil eksperimen
para ahli psikologi yang berlaku yaitu: motivasi, pembentukan, kemajuan dan
keberhasilan proses belajar- mengajar, feedback, response, trial and error, transfer
dalam belajar dapat bersifat positif atau negatif dan proses belajar yang bersifat
individual.
Syarat Agar Peserta Didik Berhasil Belajar
Agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan sebagai berikut:
kemampuan berpikir yang tinggi bagi para siswa, menimbulkan minat yang tinggi
terhadap mata pelajaran. bakat dan minat yang khusus, menguasai bahan-bahan
dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran, menguasai salah satu bahasa
asing, stabilitas psikis, kesehatan jasmani, kehidupan ekonomi yang memadai,
menguasai teknik belajar disekolah dan diluar sekolah.
Cara Belajar yang Baik
Cara belajar baik secara umum yaitu: belajar secara efisien, mampu membuat
berbagai catatan, mampu membaca, siap belajar. keterampilan belajar, memahami
perbedaan belajar pada tingkatan sekolah seperti SD, SMP, dan SMU, dukungan
orang tua yang paham akan perbedaan, status harga diri lebih kurang. Menurut
Rusyam cara dan teknik mengatasi kesulitan belajar adalah: menetapkan target
belajar, menghindari saran dan kritik.

Hakikat dan Teori Pendidikan


Mudyahardjo (2001:91) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep, ada
yang berfungsi sebagai:
a. asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah
teori
b. definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna
dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.

Asumsi pokok pendidikan adalah:


a. pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual
dari individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
b. pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal
yang baik atau norma-norma yang baik

c. Teori Cognitive Gestalt-Field


Teori belajar Gestalt meneliti tentang pengamalan dan problem solving, dari
pengamatannya ia menyesalkan penggunaan metode menghafal di sekolah, dan
menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis.

Suatu konsep yang penting dalam psikologis Gestalt adalah tentang insight yaitu
pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar
bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan teor Gestalt, guru selalu memberi satu kesatuan yang utuh.

Menurut teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsung seketika, tetapi
berlangsung berproses sehingga aktivitas belajar itu akan menimbulkan makna
yang berarti. Sebab itu dalam proses belajar, makin lama akan timbul suatu
pemahaman yang mendalam terhadap materi pelajaran yang dipelajari.

d. Makna dan Ciri Belajar


Menurut para ahli belajar dapat diartikan sebagai proses orang memperoleh
berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh
siswa sendiri.
Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik antara lain:
belajar menyebabkan perubahan pada aspek- aspek kepribadian yang berfungsi
terus-menerus, belajar hanya terjadi dari pengalaman yang bersifat individual,
belajar merupakan kegiatan yang bertujuan kearah yang ingin dicapai, belajar
menghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan seluruh tingkah laku secara
integral, belajar adalah proses interaksi dan belajar berlangsung dari yang paling
sederhana sampai pada yang kompleks.

e. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli psikologi pendidikan terjadi dan
diikuti dengan keadaan memuaskan maka hubungan itu diperkuat, Spread of effect
yaitu emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak terbatas kepada sumber utama
pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru, law of exercice
yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan
penguasaan, dan law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan
pertama akan sulit digoyahkan.
Beberapa prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai hasil eksperimen
para ahli psikologi yang berlaku yaitu: motivasi, pembentukan, kemajuan dan
keberhasilan proses belajar- mengajar, feedback, response, trial and error, transfer
dalam belajar dapat bersifat positif atau negatif dan proses belajar yang bersifat
individual.

f. Syarat Agar Peserta Didik Berhasil Belajar


Agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan sebagai berikut:
kemampuan berpikir yang tinggi bagi para siswa, menimbulkan minat yang tinggi
terhadap mata pelajaran. bakat dan minat yang khusus, menguasai bahan-bahan
dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran, menguasai salah satu bahasa
asing, stabilitas psikis, kesehatan jasmani, kehidupan ekonomi yang memadai,
menguasai teknik belajar disekolah dan diluar sekolah.

g. Cara Belajar yang Baik


Cara belajar baik secara umum yaitu: belajar secara efisien, mampu membuat
berbagai catatan, mampu membaca, siap belajar, keterampilan belajar, memahami
perbedaan belajar pada tingkatan sekolah seperti SD, SMP, dan SMU, dukungan
orang tua yang paham akan perbedaan, status harga diri lebih kurang.
Menurut Rusyam cara dan teknik mengatasi kesulitan belajar adalah: menetapkan
target belajar, menghindari saran dan kritik yang negatif, menciptakan situasi
belajar, menyelenggarakan remedial program, dan memberi kesempatan agar
peserta didik memperoleh pengalaman yang sukses.

h. Strategi Mempelajari Buku Teks

Salah satu hal yang penting dalam belajar adalah membaca buku teks yang berisi
materi pelajaran. Kiat untuk memahami buku teks disebut metode SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, dan Review).
Survey yaitu menjelajahi seluruh buku yang tersedia di perpustakaan dan tempat
lain yang berhubungan dengan mata pelajaran. Dilanjutkan dengan question yaitu
bertanya dalam mengarahkan membaca kritis, kemudian read ialah melihat tulisan
dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis. Kemudian dilakukan recite
yaitu mengulang isi buku pelajaran yang telah dipelajari (berkaitan dengan ide,
pengertian, dan analisis) sehingga mendapatkan ide-ide pokok dari buku tersebut.
Sedangkan review yaitu meninjau kembali seluruh bahan pelajaran yang telah
dipelajari secara menyeluruh. Dengan menggunakan metode SQ3R dapat
diharapkan lebih memuaskan dan dapat lebih memberikan pemahaman yang luas
tentang materi pelajaran yang terdapat dalam buku tes tersebut.

Anda mungkin juga menyukai