PENDIDIKAN
Di susun oleh :
1. Ananda Dela Citra_2313025051
2. Waditio Fadhil Fadlurohman_2313025017
3. Indah Mauliya_2313025049
4. Linda Sari_2313025001
5. Wanda HAkiki_2313025013
UNIVERSITAS LAMPUNG2023/2024
KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Prof. Dr.
Herpratiwi, M.Pd. dosen landasan kependidikan. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
hakikat manusia dan pendidikan.
Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang masalah.................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................
D. Manfaat…………………………….......................………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Pengertian hakikat manusia..........................................................................................
B. Aspek – aspek hakikat manusia....................................................................................
C. Bagaimana tatanan kehidupan manusia.......................................................................
D. Memahami norma norma manusia……..............................………………………….......
E. Manusia makhluk terdidik…………………………………………………………………….
BAB 3 KESIMPULAN.........................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. penutup.........................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian hakikat manusia
2. Untuk mengetahui aspek aspek hakikat manusia
3. Untuk mengetahui tatanan kehidupan manusia
4. Untuk memahami norma norma hakikat manusia
D. MANFAAT
Dengan mempelajari Hakikat manusia itu akan membantu untuk memahami berbagai
pengertian dan aspek hakikat manusia dan berbagai aplikasi aspek hakikat manusia
terhadap pendidikan.
Dan juga dapat membantu dalam mengembangkan wawasan kependidikan yang
kemudian dapat berfungsi sebagai asumsi dalam rangka praktik pendidikan maupun studi
pendidikan selanjutnya
BAB 2
PEMBAHASAN
Tidak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan beberapa hubungan
yang bersifat empirik yang memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia.
Usaha mula-mula di bidang keilmuan yang terdapat dalam lembaran sejarah
dilakukan oleh bangsa Mesir, di mana banjir sungai Nil yang terjadi tiap tahun ikut
menyebabkan berkembangnya sistem almanak, geometri dan kegiatan survey.
bagaimana juga kehebatan pikiran Leo Zilard dan Albert Einstein menciptakan
bom atom yang meluluhlantahkan Jepang di akhir Perang Dunia ke dua tahun
1945, bagaimana pula kehebatan imajin Leonardo Da Vinci menciptakan lukisan
Monalisa yang sangat termasyhur itu, dan juga jangan dilewatkan berbagai
kendaraan luar angkasa sebag wahana yang dapat menjelajahi alam semesta, serta
perkembangan teknologi
Tidak ada argumentasi yang dapat menyangkal bahwa manusia adalah makhluk
berpikir (homo sapiens) setiap saat sepanjang hidupnya selalu digunakan untuk
berpikir, sejak bangun tidur sampai mau tidur kembali tidak sedetikpun dia
lewatkan untuk tidak berpikir.
Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkanı
pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti
jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Pengetahuan yang merupakan produk kegiatan berpikir
merupakan obor dan semen peradaban di mana manusia menemukan dirinya dan
menghayati hidupnya dengan lebih baik. Berbagai peralatan dikembangkan
manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan jalan menerapkan
pengetahuan yang diperolehnya (disarikan dari Suriasumantri, 1995: 1-2).
Manusia sejak kelahirannya memang tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan
berpikir, mulai dari sekadar merenung sampai pada menganalisis sesuatu.
Merenung artinya memandang, menatap, diam memikirkan sesuatu, sedangkan
menganalisis artinya memikirkan/mempertimbangkan dalam-dalam tentang
sesuatu.
Mengenai perilaku manusia artinya perilaku yang hanya dimiliki manusia oleh
Prof. Khonstam sebagaimana yang dikutip oleh Uyoh Sadulloh, dari Sikun Pribadi,
terdiri dari:
1.Manusia memiliki kemauan untuk menguasai hawa nafsunya.
2.Manusia memiliki kesadaran inteketual dan seni. Manusia dapat
mengembangkan pengetahuan dan teknologi, sehingga menjadikan ia sebagai
makhluk berbudaya.
3. Manusia memiliki kesadaran diri. Manusia dapat menyadari sifat-sifat yang ada
pada dirinya. Manusia dapat mengadakan instrospeksi
Ketiga, bahwa dalam tatanan itu harus dapat memberikan kepastian bagi mereka,
harus ada kejelasan apa yang dibolehkan dan apa yang dilarang, dan kalau harus
mendapatkan sanksi, maka harus ada kejelasan pula sanksi tersebut.
Keempat, bahwa tatanan itu tidak boleh menghalang-halangi seseorang atau
masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Kelima, bahwa tatanan itu tidak boleh mengandung muatan-muatan kepentingan
seseorang atau kelompok tertentu yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan
sosial masyarakat.
Dalam kehidupan sosial tatanan-tatanan kehidupan itu tidak selamanya harus
terjabarkan dalam deretan pasal peraturan perundang undangan, dan mereka juga
tidak mempersoalkan apa istilahnya, tetapi yang terpenting adalah bagaimana
tatanan tadi itu hidup dalam diri dan terkonkritisasi dalam tingkah laku sehari-hari.
Tatanan sosial pada umumnya tidak memerlukan penyuluhan atau sosialisasi
secara formal dari para penguasa, tetapi sudah terinternalisasi dalam bathin setiap
orang bahwa tatanan itu harus diterima dan dihormati. Tatanan itu diperlukan
bukan semata-mata dimaksudkan membatasi atau menghalangi aktivitas seseorang
dalam kehidupan masyarakat, melainkan dimaksudkan untuk menjaga dan
melindungi kepentingan semua anggota masyarakat, sehingga ketertiban dan
kedamaian dapat tercapai. Dalam khasanah ilmu pengetahuan tatanan kehidupan
itu dikenal denga istilah norma sosial.
a. Norma kesusilaan
Norma kesusilaan itu menyangkut moral dan meskipun bersifat individual, namun
seseorang tidak dapat dengan bebas berbuat sekehendak hatinya, tanpa
memperhatikan nilai-nilai moral orang lain atau masyarakat, misalnya seorang
anak yang membentak orang tuanya di hadapan orang lain, atau sepasang suami
isteri yang berciuman di hadapan orang lain.
b. Norma Agama
Kalau norma kesusilaan sifatnya sangat individual, artinya diindahkan atau tidak
sama sekali, tergantung pribadi yang bersangkutan atau dengan kata lain tidak ada
paksaan dari luar, maka lain halnya dengan norma agama dan norma-norma
lainnya. Norma agama adalah segala perbuatan apa yang dibolehkan dan yang
dilarang berasal dari Tuhan dan manusia baik sebagai individu maupun kelompok
tidak punya kewenangan untuk merubahnya.
Jadi penaatan terhadap norma agama adalah keharusan dari Tuhan dan
pengingkaran atau pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan
hukuman dari Tuhan di akhirat kelak.
c.Norma Kesopanan
Kalau norma kesusilaan dan norma agama termasuk norma kerokhanian yang
semata-mata termasuk kepribadian manusia yang bersusila atau yang beragama,
maka norma kesopanan adalah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat
itu sendiri untuk mengatur pergaulan hidup anggota masyarakat sehingga mereka
dapat hidup dengan tertib dan aman. Dalam norma kesopanan ada semacam
paksaan baik secara fisik maupun psychis agar norma itu ditaati. Pelanggaran
terhadap norma kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa celaan, hujatan,
ataupun pengasingan dari masyarakat.
Celaan itu tidak selamanya dengan ucapan, malahan lebih dirasakan jika celaan itu
berupa sikap benci, permusuhan atau pandangan rendah dari masyarakat
sekelilingnya atau mengasingkannya dari pergaulan hidup.
Sikap benci dan merendahkan dari masyarakat itu diharapkan akan menimbulkan
rasa malu pada diri si pelanggar sehingga tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Sebagai contoh sederhana misalnya meludah di hadapan orang lain, membuang
kotoran di jalan raya, sepasang kekasih berjalan sambil saling berangkulan,
berduaan laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri di dalam kamar, sampai
pada menggoda isteri orang lain.
d. Norma Hukum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hukum mempunyai beberapa arti, yaitu:
1. Peraturan yang dibuat oleh penguasa (pemerintah) atau adat yang berlaku bagi
semua orang di suatu masyarakat (negara).
2 Undang-Undang peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup
masyarakat.
3. Patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa yang tertentu.Keputusan
(pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (di pengadilan),vonis.
Berkaitan dengan norma hukum ini selalu dipertanyakan mengapa norma hukum
diperlukan, padahal sebelumnya telah ada norma kesusilaan, norma agama dan
norma kesopanan. Apakah ada kelemahan dari ketiga norma tersebut dan apa
kelebihan dari norma hukum sehingga tetap diperlukan, dan apakah sebenarnya
norma hukum itu.
Dengan tidak bermaksud mengemukakan kelemahan ketiga normaitu, keberadaan
norma hukum memiliki ciri yang tidak dimiliki atau setidak-tidaknya tidak sebaik
norma hukum, yaitu "kepastian dan daya paksa".
Yang dimaksudkan dengan "kepastian" dalam norma hukum adalah, kepastian
dalam hal macam perbuatan yang dilarang, kepastian macam sanksi yang harus
dijatuhkan, kepastian lembaga yang menjatuhkan sanksi dan kepastian prosedur
atau acara untuk menjatuhkan sanksi. Kepastian yang dikemukakan di atas tidak
terdapat atau setidak- tidaknya kurang ditemukan dalam ketiga norma lainnya.
Adapun mengenai daya paksa, pada norma hukum seperti dalam hukum pidana
lebih jelas dan tegas, yaitu begitu terjadi perbuatan yang dianggap bertentangan
dengan hukum, maka aparatur penegak hukum pada tahap awal yaitu Kepolisian
dan atau Kejaksaan, akan langsung melakukan penyelidikan, dan penyidikan,
penangkapan dan kalau perlu penahanan, demikian pula halnya apabila vonis
sudah dijatuhkan dan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka putusan
langsung dieksekusi. Daya paksa secara langsung seperti ini tidak ditemukan pada
ketiga norma yang lain
E. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada pendewasaan anak.
Menurut Jhon Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual
dan emosional ke arah alam dan sesama manusia
Menurut JJ Rousseaou
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada sewaktu masa kanak
kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
Menurut Carter V. Good
Pendidikan adalah seni, praktik, ataupun profesi pengajar. Ilmu yang sistematis
atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode mengajar,
pengawasan, dan bimbingan murid. Dalam arti luas diartikan dengan istilah
pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak anakanak, Pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak anak. Agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi tingginya.
Menurut UU NO 2 TAHUN 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
MENURUT UU NO 20 TAHUN 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi diri
untuk mendapatkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Suatu konsep yang penting dalam psikologis Gestalt adalah tentang insight yaitu
pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar
bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan teor Gestalt, guru selalu memberi satu kesatuan yang utuh.
Menurut teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsung seketika, tetapi
berlangsung berproses sehingga aktivitas belajar itu akan menimbulkan makna
yang berarti. Sebab itu dalam proses belajar, makin lama akan timbul suatu
pemahaman yang mendalam terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
e. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli psikologi pendidikan terjadi dan
diikuti dengan keadaan memuaskan maka hubungan itu diperkuat, Spread of effect
yaitu emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak terbatas kepada sumber utama
pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru, law of exercice
yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan
penguasaan, dan law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan
pertama akan sulit digoyahkan.
Beberapa prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai hasil eksperimen
para ahli psikologi yang berlaku yaitu: motivasi, pembentukan, kemajuan dan
keberhasilan proses belajar- mengajar, feedback, response, trial and error, transfer
dalam belajar dapat bersifat positif atau negatif dan proses belajar yang bersifat
individual.
Salah satu hal yang penting dalam belajar adalah membaca buku teks yang berisi
materi pelajaran. Kiat untuk memahami buku teks disebut metode SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, dan Review).
Survey yaitu menjelajahi seluruh buku yang tersedia di perpustakaan dan tempat
lain yang berhubungan dengan mata pelajaran. Dilanjutkan dengan question yaitu
bertanya dalam mengarahkan membaca kritis, kemudian read ialah melihat tulisan
dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis. Kemudian dilakukan recite
yaitu mengulang isi buku pelajaran yang telah dipelajari (berkaitan dengan ide,
pengertian, dan analisis) sehingga mendapatkan ide-ide pokok dari buku tersebut.
Sedangkan review yaitu meninjau kembali seluruh bahan pelajaran yang telah
dipelajari secara menyeluruh. Dengan menggunakan metode SQ3R dapat
diharapkan lebih memuaskan dan dapat lebih memberikan pemahaman yang luas
tentang materi pelajaran yang terdapat dalam buku tes tersebut.