Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SIFAT DAN HAKIKAT MANUSIA

“Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar


Pendidikan”

DOSEN PENGAMPU

Anny Wahyuni, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 1 :

Aninda Salma Rahmawati (A1A221026)


Anggia Faradina (A1A221066)
Al Fadhli Darmawansyah (A1A221014)
Risna Dewi (A1A221042)
Santi Anggraeni (A1A221068)
Rizka Apriliani (A1A221016)
Pransiskus Mandala Saputra Manalu (A1A221018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala
rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah Kelompok 1 Pengantar Pendidikan B
dengan tema Sifat dan Hakikat Manusia dan dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Indonesia Zaman Pengaruh Hindu-
Budha. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah baik itu teman teman dan dosen. Oleh karena itu, Kami berterima kasih
kepada semua pihak yang ikut serta membantu dalam menyelesaikan Makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, Oleh
karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat berjalan dengan baik dan dapat
digunakan sebaik baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah
sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka untuk pembuatan
makalah selanjutnya. Kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 30 Agustus 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sifat dan Hakikat Manusia


2.2 Perbedaan Antara Makhluk Hidup Dan Makhluk Lainnya
2.3 Konsep Akal Pada Manusia

BAB III PENUTUP

3.1 Saran
3.2 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran.
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di
antara citaannya yang lain. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan
makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan
keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Pendidikan adalah proses
mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Jadi dalam hal ini pendidikan
adalah proses atau perbuatan mendidik. Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan
adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup
cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain .
Sasaran pendidikan adalah manusia.pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuhkan petensi-potensi kemanusiaanya. Potensi Kemanusiaan merupakan benih
kemungkinan untuk menjadi manusia.ciri khas manusia yang membedakannya dari
hewan terbentuk dari kumpulan terpadu (integrated) dari apa yang disebut sifat hakikat
manusia.Disebuat sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki
oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.
Dengan mengkaji materi tersebut secara saksama, maka lebih khusus dan rinci Anda akan
dapat:
1. Menuliskan sifat-sifat hakikat manusia yang membedakannya dari hewan.
2. Menjelaskan arti masing-masing sifat hakikat manusia tersebut.
3. Menjelaskan hubungan antara sifat hakikat manusia dengan kebutuhan akan
pendidikan.
4. Menuliskan empat macam dimensi hakikat manusia.
5. Mendeskripsikan ciri utama dari masing-masing dimensi hakikat
6. menjelaskan implikasi pendidikan dari masing masing dimensi hakikat manusia
7. membuat deskripsi tentang sosok manusia Indonesia seutuhnya menurut GBHN
8. menjelaskan manusia sebagai makhluk serba terhubung.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu sifat dan hakikat manusia ?
2. Apa perbedaan antara makhluk hidup dengan makhluk lainnya ?
3. Bagaimana konsep akal pada manusia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Mampu menjelaskan sifat dan hakikat manusia
2. Memahami perbedaan antara makhluk hidup dengan makhluk lainnya
3. Mengetahui konsep akal pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat dan Hakikat Manusia

Sifat hakikat manusia menjadi bidang kajian filsafat, khusunya filsafat antropologi.
Hal ini menjadi keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekedar soal praktek melainkan
praktek yang berlandaskan dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan pendidikan itu
sendiri sifatnya filosofis normatif. Bersifat filosofis karena untuk mendapatkan landasan yang
kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat normatif karena pendidikan mempunyai tugas
untuk menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia tersebut sebagai sesuai yang bernilai
luhur, dan hal itu mrnjadi keharusan. Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri
karakteristik, yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari
hewan. Meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari
segi biologisnya. Wujud sifat hakikat manusia mencakup: kemampuan menyadari diri,
kemampuan bereksistensi, pemilikan kata hati, moral, kemampuan bertanggung jawab, rasa
kebebasan (kemerdekaan), kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak,
kemampuan menghayati kebahagiaan. Sedangkan dimensi-dimensinya meliputi: dimensi
keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan.

Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki manusia dan tidak
terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan secara prinsipil dunia hewan
dari dunia manusia. Adanya sifat hakikat tersebut memberikan tempat kedudukan pada
manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi daripada hewan dan sekaligus
menguasai hewan, terutama kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia. Korelasi
antara manusia dan pendidikan dapat terlihat pada pernyataan: semua sifat hakikat manusia
dapat dan harus ditumbuhkembangkan melalui pendidikan dan berkat pendidikan, maka sifat
hakikat dapat ditumbuhkembangkan secara selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia
yang utuh.

2.2 Perbedaan Antara Makhluk Hidup Dan Makhluk Lainnya

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang berbeda dengan makhluk lain.
Perbedaan ini terletak pada pemerolehan akal dan budi bagi setiap manusia. salah satu
kelebihan manusia yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah kemampuan
akal. Melalui kemampuan akal yang dimiliki, memungkinkan manusia untuk berpikir
guna memenuhi kebutuhan hidup. Dalam upaya memenuhi kebutuhan, manusia dituntut
untuk memiliki suatu keterampilan. untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup orang harus
memiliki kepandaian dan keterampilan tertentu dengan cukup memadai. Kepandaian dan
keterampilan tersebut dapat diperoleh manusia melalui suatu proses yang disebut belajar.
Belajar adalah proses interaksi antara individu dengan sumber belajar yang
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku. mengungkapkan bahwa belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.Melalui belajar, kecakapan seseorang tidak akan hilang, namun justru
akan semakin berkembang. menyatakan bahwa perubahan yang terjadi karena belajar
bersifat menetap atau permanen. Hal ini pun berlaku bagi setiap individu yang melakukan
proses pembelajaran baik di lingkungan keluarga atau sekolah.

Perbedaan-perbedaan dasar antara manusia dan makhluk lainnya, yang menjadi dasar
kemanusiaannya, sumber dari apa yang dinamakan sebagai peradaban dan kebudayaan
manusia adalah maujudnya apa yang disebut wawasan dan kepercayaan. Menurut
Muthahhari, binatang pada umumnya dapat mencirikan diri dari lingkungannya dan berjuang
untuk mencapai keinginan dan tujuan dengan bimbingan kesadaran dan pengenalannya.
Begitu pula manusia, hanya dia berbeda dengan binatang dalam jangkauan, keluasan dan
tingkat kesadaran serta pengenalannya. Inilah yang memberikan kelebihan, keunggulan
serta membedakan dirinya dari makhluk lainya (Muthahhari, 1986: 62). Manusia sebagai
makhluk berpikir, pada dasarnya memiliki potensi (pikiran) yang dibawa sejak lahir,tetapi
pada mulanya potensi ini bersifat pasif. Potensi pikiran perlu ditumbuh-kembangkan
sehingga mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara wajar. Tidak ada seorang bayi
yang baru lahir langsung mengenal huruf, nama orang, nama binatang, bahkan ia pun belum
mengenal ayah dan ibunya. Alat utama. Alat utama untuk menumbuh- kembangkan potensi
pikiran manusia adalah melalui proses pendidikan. Berpikir menjadikan manusia berbeda
dengan makhluk lain, bahkan berpikir membedakan antarmanusia. Berpikir menjadikan
manusia memiliki kendali terhadap diri dan lingkungannya. Kendali atas dirinya menjadi
manusia memiliki ukuran dalam bertindak, sementara kendali terhadap lingkungannya
manusia dapat bertindak untuk mengeksplorasi lingkungan. Kendali atas diri dan lingkungan
pada setiap manusia berbeda. Proses dan pengalaman hidup men jadikannya berbeda.
2.3 Konsep Akal Pada Manusia
Akal merupakan bukti kesempurnaan penciptaan manusia oleh Allah SWT. daripada
makhluk yang lainnya. Dengan akal, manusia dapat membedakan hal yang baik dan buruk,
membaca fenomena sosial dan alam, dan fungsi lainnya. Sedangkan perspektif diartikan
sebagai sudut pandang. Manusia merupakan makhluk Allah SWT, yang diciptakan dengan
berbagai kelebihan di antara sekalian makhluk lain-Nya. Salah satu kelebihan manusia itu
adalah karunia Allah SWT, berupa akal yang tidak diberikan selain manusia.potensi akal
idealnya dapat mengantarkan manusia pada pilihan yang tegas antara yang baik dan buruk
atau antara benar dan salah, sehingga dalam kehidupannya ia dapat mengembangkan dan
menjalankan amanat sebagai khalifah Allah di muka bumi dengan baik (asy’Syarqawi: 51).

Kedudukan akal bagi manusia sangatlah penting, karena ia merupakan ujung tombak
dan sarana yang dapat mengantarkan manusia kepada kemaslahatan atau bahkan
kemudharatan. Dengan demikian, penggunaan akal sehat dalam setiap permasalahandan
keadaan adalah suatu keniscayaan. Akan tetapi, setiap kebijakan dan pemikiran yang
dilahirkan oleh akal tersebut haruslah sejalan dengan tuntunan yang telah digariskan oleh
Allah SWT. Konsep akal adalah pikiran manusia yang berfungsi untuk membedakan yang
salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas
pengalaman dan tingkat pendidikan formal maupun informal.Kemudian dalam penerapannya
dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Dalam
memahami makna dan fungsi akal orang sering terjebak mengertikannya dengan otak yang
terdapat pada rongga kepala manusia, sehingga ketika sedang memikirkan sesuatu ia kerap
kali memegang atau menunjukkan kearah kepalanya. Pemahaman akal sesungguhnya
tidaklah tertuju kepada otak, tetapi bersifat daya pikir yang terdapat di dalam jiwa
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Manusia adalah kesatuan badani-rohani, hidup dalam ruang dan waktu, sadar akan
diri dan lingkungannya, mempunyai berbagai kebutuhan, insting, nafsu, dan tujuan hidup.
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu potensi untuk mampu beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbuat baik, cipta, rasa, karsa, dan karya.

Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional
yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Manusia yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan
mampu menentukan nasibnya. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

3.2.Saran

Sebagai seorang pendidik hendaknya mengetahui dahulu arti dari manusia itu sendiri,
sehingga mengetahui cara memperlakukan seorang manusia berbeda dengan hewan karena
pada hakikatnya manusia dan hewan itu berbeda, jika manusia berakal sedangkan hewan
tidak berakal
DAFTAR PUSTAKA

1.Reposistori Universitas Terbuka, Hakikat Manusia, Modul PengantarPendidikan

2.Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta

3.Tirtohardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta

4.Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan : asas dan filsafat pendidikan. Yogyakarta,
sleman

5.Prod.Dr.Umar Tirtarahrdja, Drs.S.L.La sulo : Buku pengantar Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai