Oleh :
Kelompok I
Nama : Lies Nofiyanti Gea
: Desni Indah Sari Zalukhu
: Berkat Jaya Halawa
: Damai Kusman Telaumbanua
: Kardiaman Lombu
Fakultas / Prodi :FPIPS/PPKN
Semester/Kelas :I(satu)/B
Mata Kuliah :Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "manusia dan pendidikan" dengan tepat
waktu.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar pendidikan.Penulis
Ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian apa yang bisa penulis sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
makalah ini.
Penulis,
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................................1
Tujuan......................................................................................................................2
BAB II Pembahasan..............................................................................................3
A. Hakikat Manusia................................................................................................3
B. Wujud sifat hakikat manuia...............................................................................3
C. Dimensi-dimensi hakikat manusia, keunikan dan dinamikanya........................5
D. Pengembangan (Proses pendidikan) Dimensi hakikat manusia........................7
Daftar pustaka..........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan pendidikan bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Manusia
dimana pun ia berada, dipastikan akan butuh dengan pendidikan, hal ini disebabkan karena
fungsi utama dari pendidikan adalah mengembangkan seluruh potensi manusia yang ada ke arah
lebih baik atau ke arah yang menjadi cita-cita manusia. Karenanya dapat dipastikan pendidikan
tidak akan berjalan tanpa kehadiran manusia. Dalam pendidikan, manusia berperan sebagai
subjek sekaligus objekpendidikan.
Dalam pengantar ilmu pendidikan, hal yang paling mendasar untuk dipelajari selain hakikat
manusia adalah tentang sifat hakikat manusia.Sebab, dengan mengetahui sifat hakikat manusia
tersebut dapat memberikan arti dan makna kita sebagai manusia dalam dunia pendidikan ke
depannya karena dengan pendidikan dapat membantu manusia untuk menumbuhkembangkan
potensi-potensi kemanusiaan yang ada pada diri manusia itu sendiri.
Oleh karena itu sangatlah penting agar para pendidik mempunyai pemahaman yang
jelas mengenai sifat hakikat manusia yang dijabarkan sebagai wujud sifat hakekat
menusia.Pengertian dari sifat hakikat manusia adalah ciri khas manusia yang membedakanya
dari hewan.Disebut wujud sifat hakekat manusia karena secara hakiki wujud sifat tersebut hanya
dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Dan di dalam makalah ini akan
mejabarkan terperinci satu - satu wujud sifat hakekat menusia.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan kali ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat manusia
2. Bagaimana wujud sifat dan hakikat manusia
3. Dimensi-dimensi hakikat manusia keunikan dan dinamika
4. Pembagian ( proses pendidikan) dimensi hakikat manusia.
iv
C. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat hakikat manusia
1. Pengertian sifat hakikat manusia
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik ,yang secara prinsipil
membedakan manusia dari hewan ,meskipun antara manusia dengan hewan banyak
kemiripan ,terutama jika di lihat dari segi biologisme.Ragam pemahaman tentang hakikat
manusia yang dapat membedakan dengan makhluk hidup ciptaan tuhan yang lainnya dapat
di kaji sebagai berikut.
a. Homo religius
Hakikat manusi sebagaisosok makhluk keragaman tuhan yang maha esa
menciptakan manusi sebagai makhluk yang paling sempurnah dibanding makhluk yang lain
kesempurnaan itu lah sehing manusia bisa berpikir sempurnah ,biasa menentukan benar
dan baik jadi di landasi ajaran agama atau kepercayaan ,etika aturan dan normal yang
berlaku.
b. Homo sapiens
Hakikat manusia dipahami sebagai animal rational yaitu makhluk yang bijaksana dan
dapat berpikir,sehingga mampumengembangkan dirinyasebagai manusia yang seutuhnya
manusia berpikir ,berbuat,belajar,dan memiliki citc-cita.
c. Homo faber
Pemahaman sebagai makhluk yang berpiuransi (membuat perkakas) melau
kemampuandaya piker dan keterampilan tangan manusia dapat menciptakan sesuatu(sabagai
produsen)untuk kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya.
d. Homo hominis socius
Pemahaman manusia sebagai makhluk individu,yang memiliki jati diri sebagai
pembedadenganindividu lainnya,namun pada sisi lain manusia sebagaikawan sosialdan
tempat berinteraksi dengan manusia lain.
e. Manusia bukan dari primate atau lara
Pernyataan bahwa hewan tidak identic dengan manusia yang dinyatakan oleh charies
Darwin dalam teori evolusinya ,jelasnya tidak ditemukan bukti yang menunjukkanbahwa
manusia muncul sebagai bentuk ubahdari primata/lara melalui proses evolusi.
vi
f. Manusia sebagai makhluk yangselalu gelisah dan bermasalah
Keberadaan manusia dimuka bumi ini akan selalu di hadapkan pada masalah dan
kegelisahan,namun masalah dan kegelisahan itu selalu dapat diatasi oleh manusiabila dia
menyadari akan hakikat dari manusiaitu sendiri.
vii
a. Kemampuan menyadari diri
Kemampuan menyadari diri adalah mampu dan bias mengembangkan aspek
solidaritasnya dan juga mengembangkan aspek Individualitas karna karakter pada diri
manusia antara manusia dengan hewan lainnya,berkat adanyak kemampuan menyadari
diri yang memiliki oleh manusia maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri
khas atau karakteristikdiri,dan kemampuan membuat jarak dengan lingkungannya
berarah ganda yaitu arahluar dan arah dalam.Dengan arah keluar maksudnya
memandang lingkungan sebagai objek,dan memanipulasi kedalamlingkungan untuk
memnuhi kebutuhannya ,puncak aktifitas yang mengarah keluar ini dapat dipandang
sebagai gejala egoism,Pengembangan arah keluar merupakan pembinaan aspek
sosialitas ,sedangkan pengembangan arah kedalam berarti pembinaan aspek
individualitas manusia.Kenyataan dalam pernyataan yaitu menimbulkan kesan yang
keliru mengira bahwa manusia dan hewan hanya berbeda secara gradual,yaitu suatu
perbedaan yang melalui rekayasa dapat di buat menjadi sama keadaan.Kenyataan
tersebut mempunyai Implikasi pedagogis untuk menumbuhkembangnya kemampuan
yang baik.
b. Kemampuan Bereksistensis
. Kemampuan bereksintensi adalah menerobos dan mengatasi batas batas yang
membelegung diri sendiri dan manusia dapat membuat jarak dengan lingkungannyadan
kemampuan membuat jarak dengan lingkungan berarah ganda,jika seandainya pada diri
manusia tidak terdapat kebebasan dan kemampuan bereksistensi,manusia itu tidak lebih
dari hanya sekedar esense berkala artinya membedakan manusia sebagai makhluk
human diman hewan onderdil dari lingkungan sedangkan manusiamenjadi manajer
terhadap lingkungannya.
c. Kata hati (Conscience of man)
Kata hari maksudnya sering disebut dengan istilah hati nurani,lubuk hati,suara
hati dan pelita hati,manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang
akan,yang sedang,dan yang telah di buatnya,hati nurani menunjukkan bahwa
kemampuan diri manusia yang memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatan
manusia.Dan orng yang tidak memiliki pertimbangan dan kemampuan untuk
mengambil keputusan tentang yang baik dan benar dan yang buruk,ataupumampuan
dalam mengambil keputusan tersebut hanya dari sudutpandang tertentuatau biasa
dikatakan bahwa kata hatinya tidak cukup tajam.sering dalam mengambikeputusan
viii
orang mengalami kesulitan terutama jika harus mengambil keputusan antara yang baik
dan yang kurang baik atau antara buruk dan yang paling sulinya karna orang
dihadapkan kepada sejumlah pilihan ,untuk dapat memilih alternative mana yang baik
harus berhadapan dengan kriteria serta kemampuan analisis yang perlu di dukung oleh
kecerdasan akal budi.
d. Moral
Moral adalah manusia menyebut kemanusiaan atau orng lain dalam tindakan
yangMemilki nilai positif,dan manusia yang tidak mempunyai moral disebut
amoral,Artinya tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif dimata manusiaMoral
juga dapat diartikan sebagai suatu yang berhubungan dengan prinsip prinsip Tingkah
laku,akhlas,budi pekerti,dan mental yang membentuk karakter dalam diriSeseorang
sehingga dapat menilai dengan apa yang baik dan buruk,moral mengatur Cara
berinteraksi dan merujuk pada tindakan,perilaku yang memiliki nilai positif Sesuai
dengan normal yang ada di suatu masyarakat.
e. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan sifat orang yang bertanggung jawab dalam
perbuatanYang seseorang lakukan,dan juga diartikan sebagai keberanian untuk
menunjukkan bahwa suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia,dan
diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan.kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatanyang sengaja atau tidak bisa menjadi perwujudan kesadaran dan
kewajiban bagi manusia dan wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban
menanggung memikul jawab menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat
bertanggungjawab sebagai suatu keadaan dimana semua tindakan atau perbuatan sikap
merupakan penjelmaan dari nilai nilai moral serta nilai nilai kesusilaan.
f. Rasa Kebebasan
Dalam pernyataan ini kebebasan merupakan kekuasaan atau
kemampuanBertindak tanpa paksaan ketiadaan kendala.slah satu contok Indonesia telah
bebas Dari penjajahan,Indonesia merdeka dalam arti bebas berbuat sepanjang tidak
Bertentangan dengan tuntutan manusia,pernyataan tersebut menunjukkan
bahwaMerdeka tidak sama dengan berbuat bebas tanpa ikatan dan berkaitan erat dengan
Kata hati dan moral.
g. Kewajiban dan hak
ix
Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi
dari manusia sebagai makhluk sosial.Tak ada hak tanpa kewajiban. Jika seseorang
mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang berkewajiban
untuk memenuhi hak tersebut. Sebaliknya kewajiban ada oleh karena ada pihak lain
yang harus dipenuhi haknya. Dalam realita hidup sehari hari, umumnya hak
diasosiasikan dengan suatu yang menyengkan, sedangkan kewajiban dipandang sebagai
suatu beban.Dilihat dari segi ini, wajib bukanlah ikatan melainkan suatu keniscayaan.
Artinya, selama seseorang menyebut dirinya seseorang dan mau dipandang sebagai
manusia, maka kewajiban itu menjadi keniscayaan baginya.sebab jika mengelakkannya
maka ia berarti mengingkari kemanusiannya ( yaitu sebagai kenyataan makhluk
sosisal).Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban bertalian erat dengan soal
keadilan .dalam hubungan ini mungkin dapat dikatakan bahwa keadilan terwujud bila
hak sejalan dengan kewajiban.kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan
tidaklah hadir dengan sendirinya ,tetapi bertumbuh melalui sebuah ptoses .usaha
menumbuhkembangkan rasa wajib sehingga dihayati sebagai suatu keniscayaan dapat
ditempuh melalui pendidikan disiplin.disiplin diri menurut Selo Soemardjan meliputi
empat aspek,yaitu:
1) .Displin rasional ,yang bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa salah
2) .Disiplin sosial,jika dilanggar menimbulkan rasa malu.
3) Disiplin afektif,jika dilnggar menimbulkan rasa gelisah
4) Disiplin agama,jika terjadi pelanggaran menimbulkan rasa berdosa.
h. kemampuan menghayati kebahagiaan
kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia penghayatan
hidup yang disebut kebahagiaan ini meskipun tidak mudah untuk dijabarkan tetapi tidak
sulit untuk dirasakan. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa seseorang yang
sedang mengalami rasa senang atau gembira itulah sedang mengalami
kebahagiaan.Sebagian lagi menganggap bahwa rasa senang hanya merupakan aspek dari
kebahagiaan, sebab kebahagiaan sifatnya lebih permanen dari pada perasaan senang
yang sifatnya lebih temporer.Kebahagiaan tidak cukup digambarkan hanya sebagai
himpunan dari pengalaman pengalaman yang menyenangkan saja, tetapi lebih dari itu,
yaitu merupakan integrasi dari segenap kesenangan, kegembiraan, kepuasan dan
sejenisnya dengan pengalaman pengalaman pahit dan penderitaan. Proses integrasi dari
semua itu menghasilkan suatu bentuk penghayatan hidup yang disebut bahagia.
x
Pada saat orang mnghayati kebahagiaan aspek rasa lebih berperan dari pada aspek
nalar. Orang yang sedang terganggu pikiran atau tidak beres kesadarannya tidak
akansanggup menghayati kebahagiaan. Rangkaian kejadian yang didalamnya tercermin
kebahagiaan, misalnya seorang yang telah lulus dan mendapatkan gelar sarjana dengan
predikat kelulusan yang baik (kebahagiaan).setelah itu dengan masa menunggu sekitar
satu tahun (penderitaan) dapat diterima pada sebuah perusahaan dengan gaji yang
sanagt menggembirakan. Setelah dua tahun dinas ia mendapat kecelakaan dan
menjadikan mukanya rusak (penderitaan).
Sebuah kesimpulan yang dapat ditarik dari apa yang telah dipaparkan tentang
kebahagiaan ialah bahwa kebahagiaan itu rupanya tidak terletak pada keadaannya
sendiri secara faktual ataupun pada rangkaian prosesnya maupun pada perasaan yang
diakibatkannya tetapi terletak pada kesanggupan menghayati semuanya itu dengan
keheningan jiwa, dan mendudukan hal hal tersebut didalam rangkain atau ikatan tiga hal
yaitu: usaha, norma norma dan takdir.
Yang dimaksud dengan usaha adalah perjuangan yang terus menerus untuk
mengatasi masalah hidup.Hidup dengan menghadapi masalah itulah realitas hidup.
Selanjutnya usaha tersebut harus bertumpu pada norma norma atau kaidah kaidah.
Kebahagiaan adalah hidup yang tentram, tanpa tekanan itulah hidup merdeka.
Seseorang akan hanya merasa merdeka dalam arti yang sebenarnya bila tidak merasakan
adanya paksaan paksaan dari norma norma kehidupan. Jadi kebahagiaan dicapai dengan
penyatuan diri dengan norma norma ( kaidah kaidah hidup). Kemudian takdir
merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam proses terjadinya kebahagiaan. Istilah
takdir baru boleh disebut sesudah orang melaksanakan nusaha sampai batas kemampuan
kemudian hasilnya sepadat atau tidak dengan yang diinginkan diterima dengan pasrah
serta penuh kesyukuran.Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan itu dapat
diusahakan peningkatannya.Dengan demikian pendidikan mempunyai peranan penting
sebagai wahana untuk mencapai kebahagiaan, utamanya pendidikan keagamaan.
2. Dimensi kesosialan
Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas.Adanya dimensi kesosialan pada
diri manusia tampak lebih jelas pada dorongan untuk bergaul artinya setiap orang dapat
berkomunikasi yang pada hakikatnya didalamnya terkandung unsur saling memberi dan
menerima.Adanya kesediaan untuk saling memberi dan menerima itu dipandang sebagai
kunci sukses pergaulan.Dengan adanya dorongan untuk bergaul, setiap orang ingin
bertemu dengan sesamanya.Dengan adanya pergaulan tingkat sosial kita meningkat dengan
diikiti banyak orang yang kita kenal.Manusia hanya menjadi manusia jika berada diantara
manusia.Kiranya tidak usah dipersoalkan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang dapat
hidup seorang diri lengkap dengan sifat hakikat kemanusiaannya ditempat
terasing.Sebabnya orang hanya dapat mengembangkan imndividualitasnya didalam
pergaulan sosial.
3. Dimensi kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi.Tetapi
didalam masyarakat pengertian susila berkembang sehingga memiliki arti kebaikan yang
lebih. Dalam bahasa ilmiah sering digunakan dua macam istilah yang mempunyai konotasi
berbeda yaitu etiket ( persoalan kepantasan dan kesopanan) dan etika ( persoalan
kebaikan). Orang yang berbuat jahat berarti melanggar hak orang lain dan dikatakan tidak
beretika atau tidak bermoral. Sedangkan tidak sopan diartikan sebagai tidak beretiket. Jika
etika dilanggar ada orang lain yang merasa dirugikan, sedangkan pelanggaran etiket hanya
mengakibatkan ketidak senangan orang lain.
Persoalan kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai nilai pada hakikatnya
manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta melaksanakannya
sehingga dikatakan manusia itu adalah makhluk susila.Pendidikan kesusilaan berarti
menanakan kesadaran dan kesediaan melakukan kewajiban disamping menerima hak.
4. Dimensi keberagaman
xiv
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.Saran
Sebagai
seorangpendidikhendaknyamengetahuidahuluartidarimanusiaitusendiri,sehinggamengetahuicara
memperlakukanseorangmanusiaberbedadenganhewanataumakhlukhiduplainnya,karenapadahaki
katnyamanusiadanhewanituberbeda,jikamanusiaberakalsedangkanhewantidakberakal.
xv
xvi
Daftar Pustaka
xvii