Anda di halaman 1dari 30

MINIRISET

PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM MEDIA PEMBELAJARAN PPKN DI SEKOLAH


SMK NEGERI 2 GUNUNGSITOLI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

NAMA : LIES NOFIYANTI GEA (212119044)

: ASNIWATI WARUWU (212119009)

: AGUS RATO GEA (212119002)

: NIRAWATI GULO (212119050)

: JEFRI TAFONAO (212119040)

SEMESTER/KELAS : III

MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU : BERKAT PERSADA LASE, S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS NIAS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelasaikan miniriset ini dengan tepat waktu. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian miniriset dengan topik “PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM MEDIA
PEMBELAJARAN PPKN”, ini.

Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan miniriset ini, terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan laporan-laporan miniriset
berikutnya.

Penulis mengharapkan miniriset ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca dan
sebagai pendukung proses pembelajaran. Sekian dan terimakasih.

Gunung sitoli, Desember 2022

Penulis

Kelompok 4

i
ABSTRAK

Teknologi merupkan alat yang sering di pakai untuk di jadikan media pembelajaran
selain dari sisi praktis, penggunaan teknologi dalam pembelajaran pula termasuk ke dalam
tuntutan dunia pendidikan, penggunaan teknologi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi
peserta didik karena peserta didik cenderung lebih antusias dalam belajar. Media merupakan
jalan penyalur amanat antara guru dan peserta didik, amanat di sini berarti materi pelajaran
yang di dalamnya terdapat pesan yang harus di mengerti oleh peserta didik, maka dari itu
pemilihan media pembelajaran pun sangat penting agar pesan yang di sampaikan guru
terhadap peserta didik dapat tersampaikan secara maximal dan peserta didik dapat memahami
pesan yang di sampaikan oleh guru. Selain pemilihan media pembelajaran memahami
karakter peserta didik, memahami suasana kelaspun harus di perhatikan agar target hasil
belajar tercapai. Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran
sosiologipun memiliki kelebihan tersendiri karena biasanya melihat fenomena social langsung
terjun ke lingkungan masyarakat tetapi dengan adanya teknologi kita dapat melihat fenomena
social dalam teknologi. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemanfaatan
dalam media pembelajaran PPKn di SMK Negeri Gunungsitoli, (2) kendala yang dihadapi
guru dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran PPKn di SMK N 2
Gunungsitoli dan (3) upaya yang dilakukan dalam penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran PPKn di SMK N 2 Gunungsitoli. Alat pengumpulan data yang digunakan
adalah pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan wawancara. Hasil penelitian ini
menunjukkkan bahwa: (1) Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran PPKn di SMK
N 2 Gunungsitoli adalah sudah mulai menggunakan laptop dan proyektor (2) Penggunaan
teknologi sebagai media pembelajaran PKn di SMK N 2 Gunungsitoli memiliki kendala yakni
ketika lampu mati sehingga dapat menggangu jalannya proses pembelajaran PPKn serta masih
kurangnya ketersediaan proyektor dan (3) Upaya yang dilakukan dalam penggunaaan
teknologi sebagai media pembelajaran PPKn yaitu dengan menyediakan genset dan
mengupayakan penyediaan proyektor yang memadai.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

ABSTRAK..........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI……...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................18

A. Hasil Penelitian........................................................................................................18
B. Pembahasan.............................................................................................................19

BAB V PENUTUP.............................................................................................................23

A. Kesimpulan..............................................................................................................23
B. Saran........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................24

LAMPIRAN.......................................................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi dan media pembelajaran pada masa sekarang nyaris tidak dapat di
pisahkan, penggunaan teknologi yang begitu di minati banyak orang, membuat teknologi
sebagai salah satu media pembelajaran yang cukup efektif bagi peserta didik untuk
menerima pesan dari guru selain dapat memudahkan guru dan peserta didik, teknologi
juga dapat meningkatkan kreatifitas guru. Di era sekarang ini perkembangan teknologi
sangat cepat dan manusia di tuntut untuk bisa mengaplikasikannya terlebih dengan segala
system sudah berbasis teknologi, pendidikan pun terus mengikuti perkembangan teknologi
maka dari itu penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran merupakan keharusan di
era sekarng ini, Sebagai calon pendidik harus memahami betul tentang media
pembelajaran, karakter peserta didik dan bahkan suasana kelas pun harus di perhatikan
karena itu semua akan mempengaruhi hasil belajar , jika pemilihan medianya tidak sesuai
dengan peserta didik dan tidak sesuai dengan suasana kelas maka target dari hasil
belajarpun tidak akan tercapai, selain itu kelebihan dan kekurangan penggunaan suatu
media juga harus di perhatikan. Media pembelajaran pun tidak harus mahal dan tidak
harus murah tetapi harus memberikan pengalaman belajar yang dapat di fahami peserta
didik.
Penggunaan teknologi juga memiliki kekurangan dan kelebihan salah satu
kekurangannya adalah peserta didik kurang merasakan pengalaman belajar ,di sisi lain
teknologi dapat menghemat biaya dan waktu , kekurangan itulah yang harus di lengkapi
guru, guru dapat mengkolaborasikan media teknologi dengan yang lainnya agar peserta
didik dapat merasakan pengalaman belajar tetapi tetap hemat biaya dan waktu .
penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran tidak semudah yang kita bayangkan
guru di tuntut untuk menguasai media yang akan di ajarkan jangan sampai guru tidak
dapat mengaplikasikan media pembelajaran itu dengan baik, teknologi banyak yang di
jadikan media pembelajaran salah satunya proyektor dan laptop ,proyektor dapat
menampilkan gambar, tulisan bahkan video yang dapat di jadikan media pembelajaran.
Pada sebelum teknologi secanggih ini, teknologi pada tahun-tahun sebelumnyapun sudah
di manfaatkan dalam dunia pendidikan seperti radio, tv, alat cetak kertas dan lain
sebagainya alat teknologi tersebut tidak di buat khusus untuk dunia pendidikan tetapi
ternyata teknologi tersebut dapat di manfaatkan dalam dunia pendidikan. Apa lagi di
jaman sekarang era globalisasi dimana perkembangan teknologi sangat pesat berbagai
1
instansi berlomba-lomba memanfaatkan teknologi sebagai media pembelaajaran salah satu
tujuannya meningkatkan mutu pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam pendidikan tak
lain dan tak bukan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan , mengingat setiap
harinya kita menggunakan teknologi dan belum lagi dalam dunia kerja sudah tak asing
dengan benda canggih itu.

B. Rumusan Masalah
1. Teknologi apa yang digunakan guru dalam media pembelajaran PPKn di sekolah SMK
Negeri 2 Gunungsitoli?
2. Kendala-kendala apa yang dihadapi guru dalam penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli?
3. Upaya-upaya apa yang dilakukan dalam meningkatkan penggunaan teknologi sebagai
media Pembelajaran di SMK Negeri 2 Gunungsitoli ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknologi yang digunakan guru dalam media pembelajaran PPKn di
sekolah SMK Negeri 2 Gunungsitoli.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penggunaan teknologi
sebagai media pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli.
3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam penggunaan teknologi sebagai
media pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis (umum)
a. Memperkaya penulisan karya-karya ilmiah tentang penggunaan teknologi sebagai
media pembelajaran PPKn
b. Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang akan datang dalam konteks
penggunaan teknologi dalam media pembelajaran PPKn

2. Manfaat Praktis (khusus)


a. Memperkaya ilmu pengetahuan mengenai penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran PPKn
b. Menambah wawasan pelajar/mahasiswa tentang penggunaan teknologi dalam
media pembelajaran PPKn

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGGUNAAN TEKNOLOGI
1. Defenisi Penggunaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penggunaan diartikan sebagai proses, cara
perbuatan memakai sesuatu, pemakaian. (KBBI, 2002:852). Penggunaan sebagai aktifitas
memakai sesuatu atau membeli sesuatu berupa barang dan jasa. Pembeli dan pemakai
yang dapat disebut pula sebagai komsumen barang dan jasa. Dalam penelitian ini
penggunaan adalah pemakaian pada teknologi sebagai media pembelajaran PPKn.

2. Teknologi
a. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu
pengetahuan terapan. Teknologi adalah sarana untuk menyediakan barang-barang
yang dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup manusia. Penggunaan teknologi
sangat membantu perkembangan umat manusia sehingga mencuatkan nilai-nilai
baru di dalam kehidupan bermasyarakat (Menarianti & Wibisono, 2013). Secara
etimologis, akar kata teknologi adalah “techne” yang memiliki arti “serangkaian
prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu obyek, atau
kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan
seni”. Buku pertama yang menggunakan istilah teknologi yang ditulis oleh Philips
pada 1706 berjudul “Technology : A Description of The Arts, Especially The
Mechanical”.
Adapun pengertian teknologi menurut para ahli yaitu:
1. Capra
Pengertian teknologi ialah salah satu pembahasan sistematis atas
seni terapan atau pertukangan. Hal ini mengacu pada literature dari Yunani
yang menyinggung mengenai Technologia yang berasal dari kata techne
yang berarti wacana seni.
2. Manuel Castells
Pengertian teknologi ialah suatu kumpulan alat, aturan dan juga prosedur
yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah terhadap
sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat memungkinkan
terjadinya pengulangan.
3
3. Toynbee
Pengertian teknologi ialah ciri dari adanya sebuah kemuliaan
manusia, di mana hal ini membuktikan bahwa manusia tidak bisa hidup
hanya untuk makan semata, namun membutuhkan lebih dari itu.
4. Gary J. Anglin
Pengertian teknologi ialah penerapan ilmu-ilmu perilaku serta alam
dan juga pengetahuan lain dengan secara bersistem serta mensistem untuk
memecahkan masalah manusia.
5. Merriam Webster
Teknologi ialah suatu penerapan pengetahuan praktis khususnya di
bidang tertentu; cara menyelesaikan tugas terutama dengan menggunakan
proses teknis, metode, atau pengetahuan; serta juga aspek khusus dari
bidang usaha tertentu.
6. Jacques Ellil
Pengertian teknologi ialah keseluruhan metode yang dengan secara
rasional mengarah serta memiliki ciri efisiensi dalam tiap-tiap kegiatan
manusia.
7. Miarso
Pengertian teknologi ialah suatu bentuk proses yang meningkatkan
nilai tambah. Proses yang berjalan dapat menggunakan atau menghasilkan
produk tertentu, di mana produk yang tidak terpisah dari produk lain yang
sudah ada. Hal itu juga menyatakan bahwa teknologi merupakan bagian
integral dari yang terkandung dalam sistem tertentu.
8. Naisbit (2002)
Naisbit (2002) mengutip pengertian dari teknologi dari Random
House Dictionary, yang mengatakan bahwa teknologi merupakan sebuah
benda dan juga objek, serta bahan dan juga wujud yang berbeda
dibandingkan dengan manusia biasa.
9. Read Bain (1937)
Pada tahun 1937, muncullah pendapat lainnya mengenai teknologi.
Pendapat ini dicetuskan oleh seorang sosiolog yang berasal dari Amerika,
bernama Read Bain. Bain (1937) mengatakan bahwa teknologi pada
dasarnya meliputi semua alat, mesin, perkakas, aparat, senjata, perumahan,
pakaian, peranti pengangkut dan komunikasi, dan juga keterampilan,
dimana hal ini memungkinkan kita sebagai seorang manusia dapat
4
menghasilkan semua itu. Berdasarkan pendapat Bain tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa teknologi merupakan segala sesuatunya yang bisa
diciptakan dan juga dibuat oleh seorang atau sekelompok manusia yang
kemudian bisa memberikan nilai dan manfaat bagi sesama.
10. Saliman dan Sudarsono (1993)
Tokoh lainnya yang memberikan definisi mengenai teknologi adalah
Saliman dan Sudarsono (1993). Saliman dan Sudarsono mengatakan bahwa
Teknologi merupakan suaut ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
pembangunan dan juga industry.
Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kata teknologi mengandung arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis,
ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan teknologi Suatu rancangan


atau desain melalui proses atau tahapan yang memiliki nilai tambah untuk
menghasilkan suatu produk dan memiliki ciri efesiensi dalam setiap kegiatan
manusia. Teknologi bisa dikatakan ilmu pengetahuan yang ditransformasikan
kedalam produck, proses, jasa dan struktur praktis.

b. Macam-macam teknologi
Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Berbagai macam inovasi teknologi telah ditemukan dan
mempu memberi pengaruh besar bagi kehidupan. Apabila hal ini digunakan
dengan bijak, maka dapat berdampak baik untuk manusia. Seiring berjalannya
waktu, manusia berhasil membuat berbagai macam teknologi. Masing-masing
teknologi memiliki peranan dan manfaatnya sendiri. Adapun macam-macam
teknologi yang sering digunakan manusia adalah sebagai berikut:
1. Teknologi Transportasi
Secara umum teknologi transportasi berhubungan dengan alat
transportasi yang mempermudah melakukan perjalanan dari suatu lokasi yang
dituju secara cepat. Berbagai teknologi transportasi berhasil ditemukan, seperti
pesawat, kapal, motor dan lain sebagainya.

5
2. Teknologi Informasi
Macam-macam teknologi yang berhasil ditemukan salah satunya ialah
teknologi informasi. Penemuan ini dapat membantu manusia dalam menerima
atau memberi informasi dalam waktu yang cepat. Sehingga hal ini dapat
memenuhi kebutuhan manusia dengan mudah. Secara umum, teknologi
informasi diartikan sebagai suatu sistem yang berbasis komputer terutama pada
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (softwere). Kedua perangkat
ini diciptakan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi secara
mudah dan cepat. Beberapa jenis teknologi yang berhasil diciptakan ialah
Internet, televisi, radio dan lain sebagainya.
3. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan salah satu teknologi yang digunakan
untuk berkomunikasi dan mengirimkan informasi dengan cepat. Sehingga hal
ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari. Adapun contoh teknologi
komunikasi di antaranya ialah telepon, email, fax, smartphone dan lain
sebagainya.
4. Teknologi Medis
Macam-macam teknologi yang ada di dunia berikutnya ialah teknologi
medis. Umumnya teknologi medis menggunakan sarana komputer untuk
membantu para medis dalam melakukan penelitian atau mendiagnosa pasien.
Beberapa contoh teknologi medis yang sering digunakan ialah mikroskop, CT-
Scan dan berbagai macam alat bedah lainnya.
5. Teknologi Konstruksi
Macam-macam teknologi yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari berikutnya ialah teknologi konstruksi. Teknologi ini diciptakan
untuk membantu dan mendukung para insinyur dalam menciptakan berbagai
inovasi bangunan rumah dan fasilitas umum lainnya. Di samping itu, teknologi
konstruksi diciptakan juga untuk mempermudah para pekerja dalam
membangun berbagai fasilitas. Adapun contoh teknologi konstruksi yaitu
CAD, alat berat dan lain sebagainya.
6. Teknologi Pendidikan
Siapa sangka jika di dalam sistem pendidikan juga terdapat unsur
teknologi. Jenis teknologi ini diciptakan untuk meningkatkan kinerja
pembelajar. Beberapa contoh teknologi pendidikan yaitu metode pengajaran,
alat laboratorium, pembelajaran daring, dan lain sebagainya.
6
7. Teknologi Pertanian
Di bidang pertanian atau agrikultur juga menggunakan teknologi
berupa mesin atau teknik budidaya tertentu. Tujuannya yaitu untuk
meningkatkan produksi pertanian.

c. Manfaat teknologi
1. Manfaat teknologi bagi manusia dalam kehidupan sehari – hari
Manfaat teknologi sangat penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,
tanpa memandang usia atau kelas. Berikut adalah beberapa fitur teknologi bagi
kehidupan manusia:
1) Dapat menambah ilmu dan pengetahuan
2) Memberikan hiburan
3) Memudahkan segala urusan manusia
4) Memudahkan dalam pencarian informasi/berita
2. Manfaat teknologi untuk bisnis
Dalam dunia bisnis, manfaat teknologi sangatbesar pengaruhnya
terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Keuntungan berikut adalah
sebagai berikut.
1) Menghasilkan peluang usaha baru
2) Meningkatlan efisiensi waktu dan operasional
3) Memberikan keunggulan yang lebih kompetitif
4) Memperluas pasar mangsa
3. Manfaat teknologi informasi dalam pendidikan
Manfaat teknologi dapat berperan besar dalam dunia
pendidikan,mempermudah pembelajaran dan bersaing di kancah internasional.
Di bawah ini adalah beberapa manfaat teknologi pendidikan untukpendidikan
yang lebih berkualitas.
1) Memperluas wawasan siswa dan guru
2) Membantu siswa dan guru
3) Membantu siswa dan guru dalam proses mengajar
4) Membantu siswa dan guru dalam mencari sumber informasi yang
berkaitan dengan pembelajaran.

7
4. Manfaat penting dalam teknologi pangan
Fungsi teknologi untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia
yaitu pangan. Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari teknologi pangan,
antara lain:
1) Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
2) Dapat meningkatkan kreativitas produsen
3) Menghilangkan berbagai penyakit yan terkandung dalam makanan
4) Meningkatkan nutrisi
5. Meningkatkan teknologi tepat guna
Sementara itu, telah dikembangkan teknologi sederhana dan tepat
gunadi masyarakat dengan tujuan agar pembangunanmasyarakatlebih berdaya
guna dan berkualitas. Penggunaan teknik yang tepatdapat diterapkan pada
sektor pertanian dan usaha kecil menengah. Manfaat teknologi yang tepat
adalah:
1) Anda dapat meningkatkan produksi
2) Percepat proses pemasaran anda
3) Meningkatlan daya saing agar lebih kompetitif
6. Manfaat teknologi komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan salah satu teknologi yang paling
cepat berkembang. Keunggulan teknologi di bidang telekomunikasi adalah:
1) Memudahkan orang untuk berkomunikasi jarak jauh
2) Mempromosikan jaringan komunikasi
3) Memberikan informasi kepada public kapan saja dan dimana saja
4) Memberi informasi hiburan  kepada public
7. Manfaat Dari teknologi Digital
Teknologi di era digital ini membawa banyak manfaat bagi kehidupan
sehari-hari, antara lain periklanan, pendidikan, transportasi, televisi,
komunikasi, media, dan pengarsipan.
8. Manfaat Teknologi Transportasi
Transportasi yangg waktu ini semakin sophisticated dan semakin maju
tentunya nir terlepas berdasarkan kiprah teknologi yg juga semakin terbaru dan
juga sophisticated. Adapun manfaat teknologi terbaru pada global transportasi
diantaranya menjadi berikut :
1) Meningkatkan keselamatan transportasi
2) Meningkatkan efisiensi system transportasi dan akseibilatas lalu lintas.
8
B. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Posisi dan fungsi teknologi sebagai media pembelajaran
Menurut Zakiah Daradjat, media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda
yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di
dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (media
komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas
hasil belajar siswa (Zakiah Daradjat, 1995).
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi
dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur
untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai
tujuan pembelajaran. Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
adalah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Menurut Sadiman (1993) proses
belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses
menyampaikan informasi dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu
kepada penerima pesan. Pesan-pesan tersebut berupa nilai-nilai ajaran yang
dituangkan dalam kurikulum dan disampaikan oleh guru atau sumber lain ke dalam
simbolsimbol komunikasi visual maupun verbal. Dengan adanya media pada proses
belajar mengajar, diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa.

Gerlach dan Ely yang dikutip Mulyono (2003) mengemukakan media


pembelajaran dapat dimaknai secara luas dan sempit. Secara luas, media diartikan
sebagai setiap orang, materi atau peristiwa yang dapat memberikan kesempatan
kepada seiap individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Sedang dalam arti sempit, media pembelajaran adalah sarana non personal yang
digunakan oleh guru untuk mendukung proses belajar mengajar agar mencapai
kompetensi.
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dibahas dia atas, media pembelajaran
penting digunakan sebagai sarana alat yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat siswa sehingga akan terjadi proses belajar yang berkualitas untuk
mencapai kompetensi peserta didik yang diharapkan. Media merupakan salah satu
komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. perlu diperhatikan berbagai hal dalam pemilihan media, antara lain: 1)
pemilihan media yang tepat dapat menarik perhatian siswa dan memberikan kejelasan

9
obyek yang diamati, dan 2) bahan pembelajaran yang diajarkan di kelas disesuaikan
dengan kemampuan dan pengalaman siswa.
Kedudukan media berperan penting sebagai alat atau sarana teknis yang digunakan
manusia untuk meningkatkan perbaikan penyempurnaan lingkungannya. Kemajuan
teknologi hakekatnya merupakan suatu pengetahuan manusia tentang cara
menggunakan alat atau mesin untuk melaksanakan tugas pembelajaran secara efisien.
Selain itu, dengan adanya teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat,
dan sistem yang digunakan untuk membantu hidup lebih mudah dan lebih baik.
Melalui pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan
lebih baik dan lebih cepat (Istiningsih: 2012). Istilah teknologi informasi dan
komunikasi sudah sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam
kegiatan pembelajaran. Pemahaman lain mengenai teknologi dalam konteks
pembelajaran di kelas adalah sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk
melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa
menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya
bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa.
Teknologi dapat dan benar-benar membantu siswa dalam mengembangkan semua
jenis ketrampilan, mulai dari tingkat yang sangat dasar sampai dengan tingkat
ketrampilan berpikir yang lebih tinggi. Dalam teori representasi dijelaskan bahwa
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, akan mempermudah
proses pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat
meningkatkan kemampuan representasi siswa. Semua teknologi berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian informasi.

2. Klasifikasi media pembelajaran


Media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:
a) Benda sebenarnya (realita): orang, kejadian, objek atau benda tertentu
b) Media cetak: buku, bahan ajar, modul, dan sebagainya
c) Media grafis: gambar/foto, bagan, grafik, peta, diagram/skema, lukisan, poster,
kartun dan karikatur
d) Media tiga dimensi: model padat, model penampang, model susun, model kerja,
diorama, boneka tangan, boneka tali, boneka tongkat, dan sebagainya
e) Media audio: audio tape recorder, compact disk audio, radio analog dan digital
f) Proyeksi diam: OHP dan transparans
10
g) Proyeksi gerak: film, powerpoint
h) Media komputer: pengajaran dengan bantuan komputer (CAI), hypertext, animasi
i) Media jaringan internet: electronic learning/ virtual learning, mobile learning,
radio streaming, video streaming.

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran


 Media grafis
Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-
simbol visual. Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan,
diagram/skema, grafik, poster, kartun dan sebagainya.
 Media tiga dimensi
Media tiga dimensi adalah media pembelajaran yang dapat menyampaikan pesan
dengan ciri-ciri bertekstur serta memiliki tinggi, lebar dan bervolume. Kelompok
media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat
pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Ada tiga macam media tiga
dimensi, yaitu media relia, model, dan boneka.
 Media proyeksi.
Media proyeksi terdiri dari dua yaitu media proyeksi diam (still projected medium)
dan Media proyeksi gerak (contohnya Film dan Slide powerpoint)
 Media audio/radio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita
suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar. Dalam pembahasan
media audio/radio ini akan dibedakan antara media audio/radio tradisional (seperti
audio kaset dan audio/radio siaran) dan media audio/radio digital (seperti Media
optic Audio/radio internet/streaming).
 Media video dan televise. Menurut Smaldino, Russel, Heinich, Molenda
(2008:374) video adalah “the storage of audio visuals and their display on
televisiontype screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan suara yang
penayangannya pada layar televisi). Video adalah media audio visual yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar yang disengaja,
bertujuan dan terkendali.
 Komputer multimedia.
11
Komputer multimedia merupakan satu kesatuan sistem dari suatu perangkat keras
(Hardware), perangkat lunak (software) dan perlengkapan penunjang lainnya.
 E-learning/V-learning/M-learning
M-learning adalah adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan hand
phone/ telepon genggam berbasis android yang terhubung dengan jaringan internet
yang didesain untuk pembelajaran yang berpusat pada siswa, bersifat interaktif,
dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran untuk setiap orang, yang tidak terbatas
oleh tempat, waktu, dan jarak, serta bisa untuk pembelajaran secara individu
maupun secara klasikal (grup).

C. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia mengalami perkembangan
dari masa-ke masa, menurut Darmadi (2010:3) pendidikan kewarganegaraan dahulu
dikenal dengan istilah civics digunakan oleh bangsa Amerika Serikat untuk
menyatukan berbagai suku bangsa (imigran Asia, Eropa, Afrika, Australia) yang
datang dan hidup menetap di Amerika Serikat. Civics mulai diajarkan di Indonesia
sejak 1948 setelah Indonesia merdeka dengan tujuan menyatukan bangsa Indonesia
yang terdiri dari berbagai suku bangsa, etnis, agama, budaya, dan bahasa yang
berbeda-beda. Istilah civic kemudian berubah menjadi kewarganegaraan, ilmu
kewargaan negara, pendidikan kewargaan negara (PKN), Pendidikan Moral Pancasila,
PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dan pada Kurikulum 2006
dikenal dengan PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), selanjutnya dalam Kurikulum
2013 dikenal dengan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).
Darmadi (2010:30) memberikan pengertian “pendidikan kewarganegaraan
sebagai pendidikan Pancasila dan unsur-unsur yang dapat mengembangkan jiwa dan
nilai-nilai 1945 kepada generasi muda”. Sedangkan Kaelan dan Zubaidi (2012:1)
menyebutkan muatan materi pendidikan kewarganegaraan antara lain pendidikan
demokrasi, identitas nasional, kenyataan dan sejarah bangsa, dasar-dasar kemanusiaan,
dan keadaban. Selanjutnya Mawardi dan Suroso (2009:3) menjelaskan pengertian
Pendidikan Kewarganegaraan adalah “pendidikan yang berkenaan dengan hal-ikhwal
kewarganegaraan”. Sementara itu dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi menyebutkan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

12
mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang yang
cerdas, terampil, dan berkarakter.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bermuatan materi hal-hal tentang
kewarganegaraan seperti pendidikan demokrasi, nilai-nilai dalam UUD 1945, identitas
nasional, kenyataan dan sejarah bangsa, pendidikan Pancasila, serta hak dan kewajiban
sebagai warga negara, dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan akan terbentuk
generasi muda yang menjadi warga negara yang berkarakter dan terampil, memahami dan
mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara .

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Darmadi (2010:30) menjelaskan “penyajian konsep pendidikan
kewarganegaraan secara umum bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
kemampuan pribadi siswa sebagai insan pancasilais dan sebagai warga negara yang
mahir dalam hubungan sosial.” Selanjutnya Wahab dan Sapriya (2011:311)
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk warga
negara yang baik (to be good citizens) yaitu warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan dengan baik hak-hak dan kewajibannya sebagai individu,
memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial, dapat memecahkan masalahnya sendiri
dan masalah kemasyarakatan secara cerdas sesuai fungsi dan peranannya sebagai
warga negara. Hal ini sejalan dengan pendapat Ruminiati (2007:1-28) yang
menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membentuk
watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sementara itu Kaelan dan Zubaidi
(2012:3) menjelaskan bahwa tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk
menumbuhkan wawasan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku
cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat Pancasila.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum tujuan
pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menanamkan kesadaran bernegara
sehingga terbentuk warga negara yang memahami hak dan kewajibannya, bersikap
dan berperilaku sesuai dengan Pancasila, memiliki rasa cinta tanah air, dan memiliki
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain.
Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan untuk membangun karakter
(character building) bangsa Indonesia yang antara lain:
a. Membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung
jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
13
b. Menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis, dan demokratis,
namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa;
c. Mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban, yaitu kebebasan,
persamaan, toleransi, dan tanggung jawab (A. Ubaedillah 2011: 9).

3. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan


Menurut Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang standar Isi
Pendidikan Nasional, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata
tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem
hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warga negara.
e. Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan Politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi
negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi
terbuka.
14
h. Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
Materi mengenai warga negara meliputi: a.) hidup gotong royong, manusia
sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan pertolongan dan bantuan orang lain.
Untuk mewujudkan diri sebagai makhluk sosial tersebut salah satu wujudnya adalah
sikap saling bergotong royong, b.) harga diri sebagai warga masyarakat, adalah salah
satu hak kita sebagai warga negara. Kita harus mengetahui apa saja yang menjadi
harga diri warga negara, agar apabila penguasa akan bertindak sewenang-wenang,
maka kita dapat mencegahnya, c.) kebebasan berorganisasi dan kemerdekaan
mengeluarkan pendapat merupakan hak kita sebagai warga negara, dengan
mengetahuinya kita dapat mengembangkan kemampuan kita dengan maksimal melalui
organisasi dan mengeluarkan pendapat di dalam maupun luar organisasi tersebut, d.)
menghargai keputusan bersama, sebagai makhluk sosial, kita harus dapat menghargai
keputusan yang telah disepakati bersama, agar tidak terjadi konflik antar warga
negara, e.) prestasi diri, sebagai warga negara kita juga berhak untuk mengembangkan
kemampuan kita dan meraih prestasi yang tinggi, f.) persamaan kedudukan warga
negara, persamaan kedudukan antar warga negara sudah dijamin oleh negara, maka
dari itu, bila kita mengetahuinya maka akan dapat mencegah atau menindak aksi
pelanggaran.

15
BAB III
METEDO PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam suatu penelitian
yang dimulai dari perumusan masalah sampai membuat suatu kesimpulan. Dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian atau pelaksanaan wawancara dilaksanakan di sekolah SMK
NEGERI 2 Gunung sitoli
2. Waktu penelitian
Penelitian untuk tugas mini reseach ini dilaksanakan pada hari Rabu, 30 november
2022.

C. Informan Penelitian
Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi mengenai
objek penelitian tersebut. Informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari wawancara
langsung yang disebut sebagai narasumber, dalam hal ini adalah ibu Siti, guru mata
pelajaran PPKn.

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting
(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak
pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in depth
interview), dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dengan
teknik wawancara mendalam (in depth interview). Dimana wawancara adalah tanya jawab
lisan antara dua orang atau lebih secara langsung atau percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu.

16
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami, dan temuannya dapatdiinformasikan kepada orang lain. Analisis data
dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat simpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data model miles dan
huberman. Analisis menurut Miles dan Huberman (1992) dibagi dalam tiga alur kegiatan
yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur tersebut adalah (1) reduksi data (data
reduction); (2) penyajian data (data display); dan (3) penarikan simpulan.
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data
dengan cara sedemikian rupa hingga simpulan-simpulan akhirnya dapat ditarik dan
diveryfikasi.
2. Penyajian data
Penyajian yang dimaksud Miles dan Huberman, sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan
tindakan. Pada tahap ini peneliti menyajikan data-data yang diperoleh pada hasil
penelitian.
3. Penarikan simpulan
Simpulan adalah intisari dari temuan penelitian yang menggambarkan
pendapat-pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya atau,
keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif. Pada
bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah di peroleh.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Teknologi yang digunakan guru dalam media pembelajaran PPKn di sekolah SMK
Negeri 2 Gunungsitoli.
Berdasarkan hasil wawancara dari seorang guru PPKn di sekolah SMK Negeri
2 Gunungsitoli yaitu ibu Siti, mengatakan bahwa teknologi yang sering digunakan
sebagai media pembelajaran PPKn adalah laptop dan projector atau infokus. Adapun
pernyataan Ibu Siti pada wawancara adalah sebagai berikut:
Disekolah kita (SMK Negeri 2 Gunungsitoli) sudah mulai menggunakan
laptop dan proyektor, dimana proyektor disediakan oleh pihak sekolah dan
laptop merupakan milik pribadi guru yang bersangkutan, dengan menggunakan
teknologi seperti laptop dan proyektor mempermudah guru dalam
menyampaikan materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran PPKn ini.

Ibu Siti juga menambahkan bahwa dengan menggunakan laptop dan proyektor
dapat mengefektifkan pembelajaran sehingga aktivitas siswa berjalan dengan baik
dengan memanfaatkan alat teknologi, respon siswa sangat menunjang karena lebih
menarik minat mereka dan hasil belajarnya lebih meningkat sehingga berdampak
sangat positif terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PPKn di SMK
Negeri 2 Gunungsitoli.

“Prestasi siswa sangat baik ditandai dengan meningkatnya aktivitas siswa,


respon siswa dan hasil belajar, dengan pemanfaatan teknologi proyektor dan
laptop, dimana siswa sangat antusias dan lebih senang belajar serta mudah
mengerti materi yang dijelaskan terkhusus dalam pembelajaran PPKn.
Tentunya penggunaan media teknologi ini digunakan setiap masuk mata
pelajaraan PPKn tersebut.”

Adapun hasil wawancara dari peserta didik memberikan pernyataan berikut

“Menurut saya dengan menggunakan proyektor lebih senang untuk belajar,


lebih menarik, dan layar infokus lebih lebar sehingga dapat mengatasi
keterbatasan apabila ada siswa yang kurang dalam penglihatannya”.

18
2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli

Berdasarkan hasil wawancara dari guru PPKn SMK Negeri 2 Gunungsitoli


mengatakan bahwa kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknologi ini yaitu
apabila lampu mati atau padam. Pernyataan Ibu Siti adalah sebagai berikut

Lokasi kita tentunya tidak berada di pusat kota, sehingga masih sering mati lampu
yang mengakibatkan tidak bisa dimanfaatkan proyektor, dan akhirnya terpaksa
siswa harus belajar dengan menggunakan buku sendiri.

Adapun kendala yang lain yaitu, karena ketersediaan media proyektor masih
minim sehingga terkadang kesulitan atau tidak semua kelas bisa menikmatinya dan
juga kesulitan dalam memindahkan proyektor tersebut.

3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam penggunaan teknologi sebagai media


pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli.

Adapun cara-cara atau solusi yang dikemukakan oleh Ibu Siti selaku guru PPKn
dalam mengatasi permasalahan-permasalahan atau kendala-kendala penggunaan teknologi
yaitu

“Dalam upaya memaksimalkan penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran


PPKn di SMKN 2 Gunungsitoli, tentunya pihak sekolah mengupayakan
pemenuhan fasilitas penunjang dalam pemanfaatan teknologi tersebut dalam hal
ini infokus dengan berusaha menyediakan genset, sehingga bisa menjadi solusi
apabila mati lampu dan tidak menjadi penghambat dalam proses pembelajaran.
Upaya ini dimaksudkan supaya proses pembelajaran bisa terus berjalan dengan
baik dan efektif”

Upaya selanjutnya yaitu dengan terus mengupayakan ketersediaan teknologi


baik itu proyektor yang memadai sehingga tidak kesulitan dalam penyediaan media
pembelajaran PPKn.

B. Pembahasan
1. Teknologi yang digunakan guru dalam media pembelajaran PPKn di sekolah SMK
Negeri 2 Gunungsitoli

Berdasarkan hasil penelitian bahwa teknologi yang digunakan oleh guru PPKn
sebagai media pembelajaran yaitu laptop dan proyektor. Dimana melalui laptop dan
19
proyektor dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, yang
terlebih dahulu dikemas semenarik mungkin dalam bentuk slide powerpoint.
Penggunaan proyektor dalam kegiatan pembelajaran juga dapat menarik minat siswa,
dan dengan adanya proyektor dapat menampilkan video pembelajaran sehingga siswa
dapat lebih mudah mengerti dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Penggunaan teknologi laptop dan proyektor memilki cakupan yang sangat luas,
dimana teknologi dapat menghadirkan media seperti media grafis, media proyeksi dan
media video.
Media grafis adalah Media yang tergolong jenis media visual yang
menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep
yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Banyak
konsep yang justru lebih mudah dijelaskan melalui gambar daripada menggunakan
kata kata verbal. Adapun media proyeksi antara lain
Media proyeksi diam (still projected medium). Media proyeksi diam adalah
media yang disajikan dengan rangsangan-rangsangan visual dengan diproyeksikan
menggunakan suatu alat proyeksi OHP (overhead projector).
Media proyeksi gerak yaitu Film, film adalah media yang disajikan dengan
menggunakan film 8 mm, 16 mm, dan 35 mm dengan bantuan alat proyektor dan slide
powerpoint.
Penggunaan teknologi laptop dan proyektor dapat mengembangkan media baru
yang mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran PPKn dan dapat
menarik minat siswa di sekolah SMK N 2 Gunungsitoli.

2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penggunaan teknologi sebagai media


pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa adapun kendala dalam penggunaan teknologi
sebagai media pembelajaran yaitu akibat lampu mati sehingga tidak bisa menggunakan
proyekor sehingga dapat menghambat kegiatan pembelajaran PPKn, dan masih kurangnya
ketersediaan proyektor yang menyebabkan guru kesulitan apabila memindahkan
proyektor.
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan masih dalam tahap awal dan masih
belum termanfaatkan secara maksimal. Kendala-kendala penerapan teknologi di bidang
pendidikan antara lain disebabkan oleh, belum meratanya infrastuktur yang mendukung
penerapan teknologi di bidang pendidikan merupakan permasalahan awal yang harus
20
segera diselesaikan oleh pihak yang berwenang, karena tanpa adanya infrastruktur yang
mendukung maka penerapan teknologi di bidang pendidikan hanya akan menjadi impian
semata. Infrastruktur seperti ketersediaan listrik merupakan komponen yang sangat
penting yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan teknologi di
bidang pendidikan. Pada saat ini, terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu
saja yang mendapatkan akses teknologi dan infrastruktur. Kendala lainnya yang dihadapi
oleh guru disekolah adalah sarana dan prasarana pendukung yang terbatas, sarana dan
prasarana tersebut antara lain adalah computer, laptop, dan LCD proyektor.

3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran


PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli.
Berdasarkan hasil penelitian upaya-upaya yang masih terus dilakukan oleh pihak
sekolah SMK N 2 Gunungsitoli yaitu dengan mengupayakan adanya cadangan energi
alternatif seperti Genset, sehingga apabila lampu mati bisa digantikan dengan genset,
sehingga proses pembelajaran yang berlangsung tidak akan terganggu. Adapun upaya
lainnya yaitu dengan berusaha semaksimal mungkin untuk ketersediaan proyektor
disekolah SMK N 2 Gunungsitoli.
Agar proses pembelajaran PKn berjalan dengan baik dan efektif para guru
mengupayakan solusi alternatif dalam menghadapi setiap masalah atau hambatan dalam
pemanfaatan teknologi ini. selanjutnya guru juga di tuntut untuk membuat media
pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan dengan mengikuti warkshop,
BIMTEK, atau seminar yang berkaitan dengan teknologi sehingga peserta didik mudah
memahami materi ajar.
Pada era teknologi digital, guru bukanlah pemberi informasi yang utama (satu-
satunya), melainkan peranan guru lebih luas dan menyeluruh. Menurut Mulyasa (2009:
35-64) secara rinci peranan guru pada masa globalisasi ini adalah,
 Sebagai menejer belajar, artinya dapat merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, dan mengontrol kegiatan siswa belajar,
 Sebagai fasilitator belajar. Sebagai moderator, artinya sebagai pengatur arus kegiatan
belajar siswa.
 Sebagai motivator belajar, artinya sebagai pendorong agar siswa mau melakukan
kegiatan pendorong agar siswa mau melakukan kegitan belajar,
 Sebagai moderator, guru menampung persoalan yang diajukan oleh siswa dan
mengembalikan lagi persoalan tersebut pada siswa lain untuk dijawab dan dipecahkan,

21
 Sebagai tutor, artinya yang sewaktu waktuwaktu dapat memberikan bantuan bagi
siswa apakah memberi petunjuk atau informasi tentang pelaksanaan proses belajar,
 Sebagai seorang organisator, artinya kegiatan belajar yang dibantu oleh kurikulum,
tim instruksional, peneliti, teknisi dan lain-lain yang tidak langsung berintegrasi
dengan siswa,
 Sebagai Pembaharu (innovator), artinya Guru menerjemahkan pengalaman yang telah
lalu kedalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik,
 Sebagai Pembangkit Pandangan, artinya dalam hal ini guru dituntut untuk
memberikan dan mememelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta
didiknya,
 Sebagai pekerja rutin, artinya guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasan
tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan sering kali meberatkan.

22
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Teknologi yang digunakan guru dalam media pembelajaran PPKn di sekolah SMK
Negeri 2 Gunungsitoli yaitu laptop dan proyektor
2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli yaitu ketika mati lampu atau
ketersediaan koneksi listrik yang masih kurang memadai dan keterbatasan sarana
prasarana seperti proyektor.
3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran PPKn di SMK Negeri 2 Gunungsitoli yaitu dengan menyediakan
cadangan energi alternatif seperti genset, dan mengupayakan penyediaan proyektor
yang memadai.

B. Saran
Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran di sekolah sangat perlu
dikembangkan dan ditingkatkan untuk mengahasilkan generasi muda yang dapat berperan
dalam kemajuan era digital

23
DAFTAR PUSTAKA

Kristanto, Andi. 2016. Media pembelajaran. Jawa Timur: Bintang Surya

Fahyuni, Eni Fariyatul. 2017. Buku ajar teknologi informasi dan komunikasi. Jawa Timur:
UMSIDA PRESS

Hasrah. 2019. Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam pembelajaran PPKn.
Phinisi Integration Review. 2 (2). Hal 238-247

Suminar, Dewi. 2019. Penerapan teknologi sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran sosiologi. Prosidinh seminar nasional pendidikan FKIP. 2 (1). Hal. 774-783

24
LAMPIRAN

25
26

Anda mungkin juga menyukai