PEMBAHASAN
A. Pengertian Kontribusi
Secara etimologis, dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kontribusi diartikan
sebagai sumbangan. Merujuk pada makna tersebut, maka secara umum kita dapat
menjelaskan bahwa kontribusi merupakan daya dukung atau sumbangsih yang diberikan
oleh sesuatu hal, yang memberi peran atas tercapainya sesuatu yang lebih baik. Kontribusi
dalam bahasa Inggris yaitu contribute, contribution, yang artinya keikutsertaan,
keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Dalam hal ini kontribusi dapat berupa
materi atau tindakan. Dengan kontribusi berarti individu tersebut juga berusaha
meningkatkan efesiensi dan efektivitas hidupnya. Kontribusi dapat diberikan dalam
berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial, dan lainnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa arti kontribusi adalah sumbangsih yang
diberikan dalam berbagai bentuk, baik sumbangan berupa dana, program, sumbangan ide,
tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan
efisien. Namun dalam makalah ini membahasa tentang kontribusi pancasila dalam
membentuk identitas nasional.
C. Identitas Nasional
a. Pengertian Identitas Nasional
Identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” yang secara harfiah bisa
diartikan ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu
yang membedakan dengan orang lain. Identitas Nasional berasal dari kata “National
Identity” dapat diartikan sebagai kepribadian nasional atau jati diri nasional.
kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu
bangsa. kepribadian atau jati diri bangsa Indonesia akan berbeda dengan kepribadian
atau jati diri bangsa AmerikaInggris dan lain-lain. kepribadian atau jati diri nasional
itu kita adopsi dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama yang kita yakini
kebenarannya. Jika ada orang yang mengatakan bahwa Bangsa Indonesia adalah
bangsa yang beradab, bangsa yang berbudaya, bangsa yang beretika, Maka itulah yang
kita katakan kepribadian atau jati diri nasional bangsa Indonesia.
Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan
etika maka kita tidak dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki kepribadian
atau jati diri nasional. Sopan santun, ramah tamah adalah salah satu dari sekian banyak
dari jati diri nasional kita. jati diri nasional semacam ini harus kita pupuk dan kita
lestarikan sehingga kita tetap digolongkan oleh bangsa lain sebagai suku bangsa yang
beradab (chamim, 2003). lahirnya identitas suatu bangsa tidak dapat dilepaskan dari
dukungan faktor objektif yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan geografis, ekologis
dan demografis serta faktor subjektif yaitu faktor faktor historis politik sosial dan
kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa itu.
b. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
unsur-unsur pembentuk identitas nasional menurut Rosyad 2003 ada 4 yaitu:
1. Suku Bangsa
Suku Bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat ascriptive (ada
sejak lahir) yang sama dengan golongan umur dan jenis kelamin. Bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa,
adat istiadat, bahasa daerah serta agama yang berbeda-beda pula.
2. Agama
Bung Karno ketika pidato di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 mengatakan,
prinsip ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia bertuhan. Tetapi masing-masing
orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri.
3. Kebudayaan
kebutuhan akan suatu kebudayaan yang dapat diterima sebagai kerangka acuan
bagi suatu bangsa itu. Semakin terasa kuat di negara yang baru merdeka Richard
Harris (Budi Santosa 2001) menyatakan, betapa kebanyakan negara yang baru
merdeka sejak berakhirnya Perang Dunia yang lalu menghadapi berbagai
persoalan dalam mendapatkan persoalan kesetaraan dalam pergaulan
internasional.
4. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain bahasa
dipahami sistem perlambang yang secara dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.