Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Kawasan atau Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan 3 (Pemanfaatan)


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Khairunnisa,S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3


Amalia Kinanti :12092021010006
Asih Rismalita : 12092021010012
M. Fikri : 12092021010031
Putri Nadya Rosa : 12092021010051
Risda Afriana : 12092021010059
Siti Rahmah : 12092021010074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN
TAHUN AKADEMIK
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “kawasan
atau ruang lingkup teknologi pendidikan (pemanfaatan)”. Atas bimbingan Ibu dosen
Khairunnisa,S.Pd.,M.Pd. dan saran dari teman-teman, maka disusunlah karya tulis ilmiah ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi salah satu syarat tugas dari mata kuliah Teknologi Pendidkan, sehingga Karya tulis ini
diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses pembelajaran.

Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terkait. Dalam menyusun karya tulis ini
kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat karya tulis yang sebaik baiknya.

Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh
karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Aamin

Tembilahan,01 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latarbelakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Pengertian Kawasan Pemanfaatan dalam Teknologi Pendidikan .................... 3


B. Contoh Penerapan Kawasan Pemanfaatan dalam Tekonologi Pendidikan ...... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pemanfaatan teknologi mampu melayani kegiatan belajar mengajar secara lebih
canggih dengan menyediakan media pembelajaran yang bervariasi. Sebagai contoh, media
audio dan video yang ditampilkan melalui computer, layar LCD, tablet atau handphone.
Meningkatnya teknologi di era globalisasi yang serba modern ini bisa kita terapkan pada
dunia pendidikan sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses
pembelajaran yang disampaikan. Disini pentingnya teknologi untuk selalu diikuti
perkembangannya.
Penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan minat belajar anak karena
tampilan yang lebih menarik sehingga akan terhindar dari rasa jenuh selama mengikuti
pelajaran. Seperti di Indonesia yang sebagian besar sekolah masih belum menggunakan
teknologi dalam pendidikan. Pemanfaatan teknologi dan perkembangan dalam dalam dunia
pendidikan semakin hari semakin maju dan berkembang, sehingga menuntut banyak
pembaharuan untuk mengimbangi adanya perkembangan tersebut. Namun kenyataannya
dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi yang kian maju belum sepenuhnya dapat
digunakan dengan optimal. Permasalahan seperti kurang cakapnya guru dalam penggunaan
IT sampai pada fasilitas IT yang tidak dimanfaatkan secara baik menjadi salah satu faktor
yang menghambat perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan khususnya di
Indonesia. Padahal jika dimanfaatkan dengan baik, teknologi dalam dunia pendidikan dapat
memudahkan proses belajar dan dapat mengoptimalkan pencapaian belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari latarbelakang yang sudah di paparkan sebelumnya, kami mendapatkan
beberapa rumusan masalah, antara lain :
1. Apa Pengertian kawasan pemanfaatan dalam teknologi pendidikan ?
2. Apa saja yang masuk kedalam kategori kawasan pemanfaatan ?
3. Bagaimana contoh penerapan kawasan pemanfaatan dalam teknologi ?

1
C. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat di tentukan tujuan dari
pembelajaran ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian kawasan pemanfaatan dalam teknologi Pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam kategori kawasan pemanfaatan.
3. Untuk mengetahui contoh penerapan kawasan pemanfaatan dalam tekologi pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kawasan Pemanfaatan dalam Teknologi Pendidikan


Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar (Seels &
Richey, 2000). Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara peserta
didik dengan bahan belajar atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan
mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan peserta didik dengan bahan belajar dan
aktivitas yang spesifik, menyiapkan peserta didik agar dapat berinteraksi dengan bahan belajar
dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas
hasil yang dicapai peserta didik, serta memasukannya ke dalam prosedur oraganisasi yang
berkelanjutan.1
Kawasan pemanfaatan adalah tindakan menggunakan metode dan model instruksional,
bahan dan peralatan medai untuk meningkatkan suasana pembelajaran, misalnya bagaimana
suatu film diperkenalkan atau ditindak lanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar
yang diinginkan.2
Dalam kawasan pemanfaatan ini, ada beberapa kategoris yang masuk ke dalam kawasan
pemanfaatan ini, yaitu pemanfaatan media, difus inovasi, implementasi dan pelembagaan, serta
kebijakan dan regulasi.
1. Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.
Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan
pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya, bagaimana suatu film diperkenalkan
atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan.
Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar.

1
Bambang Warsita, PERKEMBANGAN DEFINISI DAN KAWASAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
SERTA PERANNYA DALAM PEMECAHAN MASALAH PEMBELAJARAN, KWANGSAN, Vol. 1, No.2,
2013, hal 84-85
2
Ahmad Budiyono,RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI ERA INDRUSTRI
4.0, Attaqwa, Vol.15,No.1, 2019, hal 69

3
Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal
agar dapat menarik keuntungan dari praktik atau sumber belajar.
Pemanfaatan media dalam kegiatan belajar bisa menggunakan media apa saja,
mulai dari video, audio, audio-video, komputer dan jaringan internet, dan media
lainnya. Yang penting dalam hal ini adalah bagaimana media tersebut dijadikan
sebagai media untuk bisa membantu, mempermudah, dan memperlancar proses
pembelajaran sehingga anak didik bisa belajar dengan baik.
Namun, dalam memilih media dan teknologi yang sesuai dan tepat bagi
pembelajaran, menurut para ahli adalah tugas yang rumit. Hal ini terjadi karena
mempertimbangkan kumpulan sumber daya yang tersedia, keberagaman para
pembelajar, dan tujuan belajar yang spesifikasi harus yang harus dicapai.
Di antara tujuan-tujuan implisit yang media bisa berikan untuk membantu
mencapai tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut
a. Menarik perhatian
b. Mengembangkan minat
c. Menyesuaikan iklim pembelajaran, dan
d. Mengajukan penerimaan dari sebuah ide
Dalam menggunakan media dalam pembelajaran ada pedoman yang harus
diperhatikan yaitu sebagai berikut:
a. Tidak ada satu media terbaik dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran, karena
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena itu, pemanfaatan
media secara berkombinasi akan lebih mampu mencapai tujuan pembelajaran.
b. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
c. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran.
d. Penggunaan media disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan
dilaksanakan.
e. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview
media yang akan dipakai mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di
ruang kelas sebelum Pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk.

4
f. Peserta didik perlu dipersiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar
mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penyajian
dengan media berlangsung.
g. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif
peserta didik.3
2. Difusi Inovasi
Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi terencana dengan
tujuan untuk diadopsi. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah untuk terjadinya
perubahan tahap. Pertama dalam proses ini adalah membangkitkan kesadaran melalui
diseminasi atau penyebaran informasi. Proses tersebut dilakukan melalui tahap-tahap
seperti kesadaran, minat, percobaan dan adopsi.
Dalam proses difusi, terjadi interaksi antara empat elemen, yaitu karakteristik
inovasi itu sendiri, bagaimana tentang inovasi dikomunikasikan, waktu dan sifat sistem
sosial di mana inovasi diperkenalkan.
Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam keputusan adopsi inovasi. Pertama,
penyusunan agenda hal ini terjadi ketika masalah umum telah dinyatakan
menimbulkan kebutuhan inovasi. Kedua, penyesuaian atau matching. Penyesuaian
adalah suatu tahapan dalam proses inovasi di mana masalah yang ada dicocokkan
dengan suatu inovasi tertentu, dan penyesuaian ini direncanakan dan dirancang.
Ketiga, redefinisi / restrukturisasi. Pada tahap ini inovasi yang diambil dari luar secara
perlahan kehilangan ciri-ciri asingnya. Hal ini terjadi ketika inovasi dimodifikasi atau
diciptakan kembali untuk mengakomodasikan kebutuhan. Keempat, klarifikasi.
Klarifikasi terjadi ketika inovasi telah digunakan secara luas, dan makna suatu ide baru
pelan-pelan menjadi semakin jelas. Implementasi suatu inovasi yang terlalu cepat pada
tahap klarifikasi seringkali menyebabkan terjadinya kegagalan, bahkan bisa
menyebabkan salah paham atau sesuatu yang tidak diinginkan. Kelima, rutinisasi. Hal
ini terjadi ketika inovasi menjadi aktivitas yang wajar bagi suatu organisasi, dan
inovasi telah kehilangan perbedaan identitas.4
3. Implementasi dan Pelembagaan

3
Haryanto,TEKNOLOGI PENDIDIKAN,(karangmalang Yogyakarta:UNY Press,2015), hal 86-88
4
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, Teknologi Pendidikan, ( Jakarta: 1994), hal 51

5
Tahapan implementasi berada pada posisi penggunaan materi dan strategi
pembelajaran dalam situasi riilnya. Artinya, penerapan keduanya (bahan dan strategi
pembelajaran) berlangsung dalam situasi yang tidak terstimulasikan. Sedangkan aspek
pelembagaan dimaksudkan sebagai kontinuitas penggunaan sekaligus juga pelestarian
inovasi pembelajaran di dalam sebuah struktur organisasi kependidikan. Implementasi
dan pelembagaan memiliki ketergantungan pada setidaknya dua hal, yakni perubahan
dari diri individu pebelajar dan organisasi kependidikan. Masing-masing unsur
(implementasi dan pelembagaan), keduanya memiliki tujuan yang tidak sama.
Implementasi bertujuan untuk memberikan jaminan atas penerapan yang tepat oleh
individu pebelajar maupun organisasi kependidikan, sedangkan pelembagaan memiliki
tujuan untuk menyatukan inovasi kedalam struktur kehidupan organisasi
kependidikan.

Pada sisi yang lain, aspek implementasi bisa mengalami kondisi yang lemah jika
berhadapan dengan dua kondisi. Pertama, jika implementasi berhadapan dengan situasi
kekecewaan atas keadaan dissatisfaction (kondisi yang tidak tetap). Kedua, keterampilan
atau pengetahuan dalam menerapkan sebuah praktik baru. Oleh karenanya, pada momen
dimana suatu inovasi hendak diimplementasikan dan diadopsi, maka individu pebelajar
yang kemungkinan besar akan melaksanakan inovasi tersebut melalui strategi dan cara
yang berbeda, haruslah memiliki keterampilan maupun pengetahuan dalam bertindak
melalui cara yang berbeda pula. Hal tersebut sebenarnya merupakan sebuah logika yang
sederhana, dimana penyesuaian akan sesuatu yang baru haruslah dilakukan melalui cara-
cara dan strategi-strategi yang baru pula.5

4. Kebijakan dan Regulasi


Menurut Seels dan Richey, kebijakan dan regulasi adalah tindakan dari masyarakat
atau wakilnya yang memengaruhi difusi atau penyebaran dan teknologi pembelajaran.
Kebijakan dan perauran biasanya di hambat oleh permasalahan etika dan ekonomi.
Keduanya imbul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok dalam maupun luar. Dampak pengaruh tersebut lebih pada praktek dari ada
teori. Bidang tentang televise pembelajaran dan televise masyarakat, hukum hak cipta,

5
Mundir,teknologi Pendidikan,2019,eduletera,hal 30-39

6
standar peralatan dan program, serta pembentukan unit administrasi yang mendukung
teknologi pembelajaran.6

B. Contoh Penerapan Kawasan Pemanfaatan dalam Tekonologi Pendidikan


Dalam contoh penerapan pada kawasan ini mrupakan pemanfaatan pendekatan
pembelajar yang terbaru. Contohnya pemanfaatan RPP yang digunakan oleh para guru dan
dosen di Indonesia. Awalnya RPP digunakan oleh para dosen tapi agar dapat mempermudah
dosen dalam memberikan pembelajaran bagi para pembelajar, karena RPP sangat membantu.
Akhirnya para guru atau dosen yang lain memanfaatkan inovasi yang telah dirancang ini
sebagai acuan dalam proses penyampaian pembelajarannya. Contoh kedua yaitu, E-learning.
Para siswa memanfaatkan pembelajaran online ini untuk meningkatkan pembelajaran yang
ada, agar tidak terlalu terpaku oleh tatap muka secara langsung. Atau bisa juga ketika dosen
yang memiliki prioritas yang lebih penting tetapi ia tetap harus mengajar, maka dosen tersebut
akan menggunakan dan memanfaatkan E-learning agar proses pembelajaran lebih efisien.7

6
Barbara B. Seels , Op.Cit., hal. 51
7
https://Imsspada.kemdikbud.go.id

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kawasan pemanfaatan adalah tindakan menggunakan metode dan model instruksional,
bahan dan peralatan medai untuk meningkatkan suasana pembelajaran, misalnya
bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindak lanjuti dan dipolakan sesuai dengan
bentuk belajar yang diinginkan.
Dalam kawasan pemanfaatan ini, ada beberapa kategoris yang masuk ke dalam kawasan
pemanfaatan ini, yaitu pemanfaatan media, difus inovasi, implementasi dan pelembagaan, serta
kebijakan dan regulasi.
1. Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses
pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada
spesifikasi desain pembelajaran.
2. Difusi inovas

Difusi novasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi terencana dengan tujuan untuk
diadopsi. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah untuk terjadinya perubahan tahap.
Pertama dalam proses ini adalah membangkitkan kesadaran melalui diseminasi atau
penyebaran informasi. Proses tersebut dilakukan melalui tahap-tahap seperti kesadaran,
minat, percobaan dan adopsi.

3. Implementasi dan Pengembangan


Tahapan implementasi berada pada posisi penggunaan materi dan strategi pembelajaran
dalam situasi riilnya. Artinya, penerapan keduanya (bahan dan strategi pembelajaran)
berlangsung dalam situasi yang tidak terstimulasikan. Sedangkan aspek pelembagaan
dimaksudkan sebagai kontinuitas penggunaan sekaligus juga pelestarian inovasi
pembelajaran di dalam sebuah struktur organisasi kependidikan.
4. Kebijakan dan Regulasi

Kebijakan dan regulasi adalah tindakan dari masyarakat atau wakilnya yang memengaruhi
difusi atau penyebaran dan teknologi pembelajaran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Ahmad. 2019. RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI


ERA INDRUSTRI 4.0, Attaqwa. 15(1): 69

Barbara B. Seels dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pendidikan. Jakarta

Haryanto. 2015. TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Yogyakarta: UNY Press


https://Imsspada.kemdikbud.go.id
Mundir. 2019. Teknologi Pendidikan. EDULETERA: 30-39
Warsita, Bambang. 2013. PERKEMBANGAN DEFINISI DAN KAWASAN TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN SERTA PERANNYA DALAM PEMECAHAN MASALAH
PEMBELAJARAN, KWANGSAN. 1(2): 84-85

Anda mungkin juga menyukai