Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

KELOMPOK 1

1. Inri Betty
2. Florentina Muda
3. Agustina Domi Lobo
4. Filpin Pethan
5. Januario Jacsem Molum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Hakikat Manusia dan Pengembangannya” dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,kami mengharapkan
segala bentuk saran masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Sifat Hakikat Manusia................................................................................3
B. Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia..............................................................................4
C. Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia...................................................................5
D. Manusia Indonesia Seutuhnya.......................................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................8
A. Simpulan..........................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sasaran pendidikan adalah manusia.Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan
benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan
benar dan tepat tujuan,jika pendidikan memiliki ciri khas yang secara prinsipil berbeda dengan
hewan.
Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari
apa yang disebut dengan hakikat manusia.Disebut hakikat manusia karena secara hakiki sifat
tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.Pemahaman pendidikan
terhadap sifat hakikat manusia akan membentuk peta tentang karakteristik manusia dalam
bersikap,menyusun strategi,metode dan teknik serta memilih pendekatan dan orientasi dalam
merancang dan melaksanakan komunikasi dalam interaksi eduktif.
Sebagai pendidik bangsa Indonesia,kita wajib memiliki kejelasan mengenai hakikat manusia
Indonesia seutuhnya.Sehingga dapat dengan tepat menyusun rancangan dan pelaksanaan usaha
kependidikannya.Selain itu,seorang pendidik juga harus mampu mengembangkan dimensi
hakikat manusia,sebagai pelaksanaan tugas kependidkannya menjadi lebih profesional.

B. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian latar belakang diatas,dapat diambil beberapa rumusan masalah antara lain:
a) Apa yang dimaksud dengan sifat hakikat manusia?
b) Apa saja yang disebut sebagai dimensi hakikat manusia?
c) Bagaimana mengembangkan dimensi hakikat manusia?
d) Bagaimana gambaran manusia Indonesia seutuhnya?

C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
a) Untuk mengenal lebih dalam tentang sifat hakikat manusia
b) Untuk mengetahui wujud sifat hakikat manusia
1
c) Untuk memahami pengembangan wujud sifat hakikat manusia
d) Untuk mengenal manusia Indonesia seutuhnya

D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperolah dari pembuatan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui serta
memahami hakikat manusia seutuhnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sifat Hakikat Manusia


Kata manusia berasal dari Bahasa sanskerta “manu” dan dalam Bahasa latin “mens” yang
artinya berpikir,berakal budi atau homo yang berarti manusia.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia memiliki sifat
hakikat yang tidak dimiliki hewan. Sifat hakikat manusia adalah ciri – ciri karakteristik,yang
prinsipil,yang membedakan manusia dari hewan.
Wujud hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan adalah kemampuan menyadari diri,
kemampuan bereksistensi, memiliki kata hati, memiliki moral, kemampuan bertanggung jawab,
rasa kebebasan (kemerdekaan) menyadari hak dan kewajiban, dan kemampuan menghayati
kebahagiaan (Kusdaryani,2009).
Setidaknya terdapat delapan wujud sifat hakikat manusia :
a) Kemampuan Menyadari Diri
Manusia menyadari bahwa dirinya memiliki karakteristik atau ciri khas untuk dibedakan
dengan orang lain atau makhluk lain. Kemampuan ini membuat manusia memiliki
kemampuan menyadari diri ke luar dan ke dalam. Kemampuan menyadari diri ke arah luar
merupakan kemampuan manusia dalam memandang lingkungan sebagai objek. Kegiatan
ini memunculkan rasa ego atau keinginan. Kemampuan menyadai diri ke arah dalam
berkaitan dengan pandangan manusia terhadap posisinya di lingkungan yang selalu
berkaitan dengan ego orang lain. Hasilnya manusia bisa memunculkan sifat pengorbanan,
tengang, rasa atau toleransi.
b) Kemamapuan Bereksistensi
Kemampuan manusia untuk menerobos hal yang membelenggunya, baik itu berupa ruang
ataupun waktu. Sifat hakekat ini bisa di jumpai melalui media sosial di mana orang- orang
memiliki kebebasan untuk berekspresi.
c) Kata hati

3
Kata hati adalah kemampuan diri manusia untuk menentukan baik atau buruk. Dengan
kata lain, hati nurani berperan penting dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh karena
itu, sifat hakikat manusia perlu didukung oleh kecerdasan akal budi.
d) Moral
Moral merupakan perwujudan sikap dan berkaitan dengan kata hati. Perbuatan yang baik
atau benar selalu diarahkan oleh kata hati yang tajam, yakni nurani yang dibimbing oleh
akal budi. Sebaliknya, moral yang buruk meupakan hasil dari kata hati yang kurang tajam
yang terkadang dilakukan berdasarkan sudut pandang tertentu saja, seperti mementingkan
diri sendiri. Moral disebut dengan etika tapi berbeda dengan etiket. Etiket secara khusus
berkaitan dengan sopan santun atau moral yang baik atau benar saja.
e) Tanggung jawab
Sifat hakikat manusia selanjutnya yaitu bertanggung jawab, kesediaan menanggung akibat
dari perbuatan yang dilakukan. Manusia sejatinya bertanggung jawab atas diri pribadinya,
masyarakat dan Tuhan.
f) Rasa Kebebasan
Semua manusia ingin selalu merasa bebas. Namun rasa bebas tidak boleh bertentangan
dengan kodrat manusia dengan kata lain, kebebasan manusia tidak 100% bebas alias
terikat.
g) Kewajiban dan Hak
Kewajiban dan Hak merupakan dua hal yang timbul akibat dari hubungan manusia dengan
manusia lainnya dan selalu muncul berpasangan. Ketika si A memiliki kewajiban, maka
ada hak orang lain yang terikat. Hak bersifat “kosong”. Terkadang seseorang tidak
mengetahui bahwa dirinya memiliki suatu hak dan terkadang ada pula orang yang sadar
dengan haknya, tapi tidak menggunakanya. Kewajiban merupakan suatu keharusan
sehingga ini yang membuat manusia tidak merdeka atau memiliki kebebasan 100%.
h) Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Sulit untuk menjabarkan sifat hakikat manusia satu ini. Kebahagaiaan merupakan
perpaduan dari pengalaman-pengalaman manusia sehingga manusia memiliki aspek atau
hal berbeda yang mempengaruhi kemunculan kebahagiaan dalam hidupnya. Terkadang
Bahagia tidak dibatasi oleh kejadian atau proses, tapi bagaimana sesorang menghayati
kejadian dan prosesnya yang terikat pada usaha, norma, dan takdir.

4
B. Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia
Seseorang yang sejak kelahirannya dibekali dengan hakikat manusia untuk pengembangan
diri dan kehidupan selanjutnya, ia dilengkapi dengan dimensi-dimensi kemanusiaan yang
melekat pada diri individu itu. Dimensi-dimensi itu adalah :
1) Dimensi Keindividualan
Manusia sebagai makhluk pribadi/individu. Lysen mengartikan individu sebagai
“orang,seorang”,sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi
(Individe). Selanjutnya individu diartikan sebagai pribadi. Setiap manusia dilahirkan
telah dikaruniai dengan potensi untuk menjadi berbeda dengan yang lainnya atau menjadi
dirinya sendiri. Sebagai individu, manusia adalah kesatuan yang tak dapat dibagi antara
aspek badani dan rohaninya. Setiap manusia memiliki perbedaan sehingga dikatakan
unik. Baik berbeda postur tubuh, kemampuan berpikirnya, minat dan bakatnya,dunianya
serta cita-cita dan tujuan hidupnya sendiri.disini dengan kata lain, masing-masing secara
sadar berupaya menunjukan eksistensi,ingin menjadi dirinya sendiri.
2) Dimensi Kesosialan
Manusia sebagai makhluk sosial. Kita dilahirkan di dunia tentu mempunyai potensi
sosial, artinya kita dikaruniai benih untuk berinteraksi. Adanya dimensi kesosialan pada
diri manusia tampak lebih jelas pada dorongan bergaul. Dengan adanya dorongan
bergaul, setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya dan saling berinteraksi.
3) Dimensi Kesusilaan
Manusia sebagai makhluk Susila. Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya
kepantasan yang lebih tinggi. Kesusilaan merupakan kepantasan atau kesopanan untuk
melakukan suatu perbuatan. Kesusilaan mencakup etika dan etiket, manusia memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta melaksanakannya sehingga
dikatakan manusia itu adalah makhluk susila.
4) Dimensi Keberagamaan
Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk religious. Beragama merupakan
kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga membutuhkan
tempat bertopang dan memohon. Manusia memerlukan agama untuk keselamatan
hidupnya. Dapat dikatakan bahwa agama menjadi sandaran bagi manusia.
5
C. Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia
Pengembangan dimensi keindividual harus diimbangi dengan dimensi
kesosialan.Pengembangan dimensi kesosialan menuntut interaksinya dengan lingkungan
sehingga harus berinteraksi,bergaul,bekerjasama,dan hidup bersama orang lain.Pengembangan
dimensi pertama,kedua,dan ketiga baru menekankan kehidupan mausia di dunia.Kehidupan
manusia yang lengkap meliputi dunia dan akhirat,sehingga diperlakukan pengembangan dimensi
hakikat manusia,yaitu:
1) Pengembangan yang utuh
Pengembangan dimensi hakikat manusia yang utuh diartikan sebagai pembinaan
terpadu terhadap pembinaan dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan
berkembang secara selaras.Perkembangan yang dimaksud mencakup yang bersifat
horizontal (yang menciptakan ketinggian martabat manusia).Dengan demikian secara
totalitas membentuk manusia yang utuh. Pengembangan yang utuh dapat di lihat dari
berbagai segi, yaitu:
 Wujud Dimensinya
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualan,
kesosialan, kesosilaan, keberagaman historisitas, komunikasi, dan dinamika juga antara
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
 Dari Arah Pengembangan
Keutuhan pengembangan dimensi hakikat manusia dapat diarahkan kepada
pengembangan dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan dan keberagaman secara
terpadu.
2) Pengembangan yang tidak utuh
Pengembangan dikatakan tidak utuh apabila di dalam proses pengembangan ada unsur
dimensi hakikat mausia yang terabaikan untuk ditangani,misalnya dimensi kesosialan
didominasi oleh pengembangan dimensi keindividualan ataupun domain efektif didominasi
oleh pengembangan domain kognitif.Pengembangan yang tidak utuh berakibat
terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mantap. Pengembangan yang semacam
ini merupakan pengembangan yang potologis.

6
D. Manusia Indonesia Seutuhnya
Membangun manusia Indonesia seutuhnya merupakan hakikat pembangunan nasional
Indonesia.Membangun manusia Indonesia seutuhnya adalah titik pangkal sekaligus titik akhir
dari setiap usaha dan kerja yang sedang diusahakan dan dikerjakan oleh seluruh
manusia.Manusia sebagai warga negara yang mengelolah seluruh komponen-komponen bentuk
struktur keberadaan suatu bangsa seperti sumber daya alam,posisi geografis
negara,keberagaman,komposisi penduduk,warisan filsafat dan nilai-nilai suatu bangsa,dan
manusia itu sendiri.Manusia adalah satu-satunya pengelola segala sumber daya bangsanya.
Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini tidak terlepas dari peran manusia
Indonesia,sang pengelola utama segala sumber daya Indonesia.Jadi,apapun dan bagaimanapun
kondisi bangsa Indonesia saat ini adalah buah tangan atau hasil kreasi manusia Indonesia.
Kekuatan manusia pada dasarnya tidak terletak pada kemampuan fisiknya atau kemampuan
jiwanya semata-mata, secara individual, melainkan terletak pada kemampuannya untuk
bekerjasama dengan manusia lainnya. Dengan manusia lainnya dalam masyarakat itulah manusia
membentuk kehidupan, menciptakan kebudayaan, yang pada akhirnya membedakan manusia
dari segenap mahluk hidup yang lain, dan mengantarkan umat manusia ke tingkat mutu, martabat
dan harkatnya sebagaimana manusia yang hidup pada zaman sekarang dan zaman yang akan
datang. Hakikat pembangunan nasional Indonesia ialah pembangunan Manusia Indonesia
Seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut berarti dalam
pelaksanaan pembangunan nasional diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1) Harus ada keselarasan, keserasian, kesimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini, unsur manusia, unsur
sosial-budaya,dan unsur lainnya harus mendapatkan perhatian yang seimbang.
2) Pembangunan harus merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3) Subjek dan objek pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia pula.
4) Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat
adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan,
membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan
7
kegiatan pemerintah mesti saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi
dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipiil berbeda dengan makhluk yang lain. Ciri
khas tersebut terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut sifat hakikat manusia
Hakikat manusia memiliki beberapa dimensi, yaitu Dimensi keindividualan, dimensi kesosialan,
dimensi kesusilaan, dimensi keberagamaan Melalui pendidikan dimensi-dimensi tersebut akan
mengalami perkembangan sesuai dengan pendidikan yang dilakukan. Perkembangan tersebut
memiliki dua arah, yaitu pengembangan yang utuh dan pengembangan yang tidak utuh.
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani,antara dimensi
keindividualan,kesosialan,kesusilaan,dan keberagamaan. Pengembangan hal-hal tersebut
dikatakan utuh jika keseluruhannya mendapatkan pelayanan yang berimbang.

B. Saran
Saran Setelah mengulas materi hakikat manusia dan pengembangannya, sebagai calon guru,
mahasiswa FKIP hendaknya menjiwai dengan sungguh-sungguh seluruh aspek yang
mempengaruhi pengembangan hakikat manusia guna menciptakan generasi yang penuh karya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Husnul Khatimah.2016.Makalah Hakikat Manusia dan Pengembangannya.

Hakikat Manusia dan Pengembanganny.(2011,01). Retrieved desember29,2012,

Pengantar Pendidikan. Jakarta: Depddikbud.

http://Hakikat Manusia dan Perkembangannya _ Afid Burhanuddin.html

http://nursekhamaulida makalah pendidikan manusia seutuhnya.htm

Anda mungkin juga menyukai