ManusiadanAlamSemesta Ilham (210830186)
ManusiadanAlamSemesta Ilham (210830186)
Di Susun Oleh :
Nama : Ilham
NIM : 210830186
Kelas :B
Prodi : Teknik Sipil
HALAMAN DEPAN..............................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................4
A.LATAR BELAKANG..................................................4
B.RUMUSAN MASALAH.............................................5
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................5
BAB 3 PENUTUP…………………………………………......7
KESIMPULAN.............................................................7
Bab I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang yang tidak bisa hidup
tanpa adanya proses interaksi dengan manusia di sekitarnya.
Asumsi ini bisa dipahami mengingat eksistensi manusia di
muka bumi ini bukanlah berada pada ruang hampa tapi
sebaliknya mereka eksis pada ruang sosial yang diikat oleh
ikatan persaudaraan yang kuat yang pada ujung-ujungnya
akan menginspirasi mereka untuk membudayakan semangat
tolong menolong sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini.
Termasuk dengan sinergitas dengan alam semesta.
Alam semesta merupakan realitas yang dihadapi oleh
manusia, yang sampai kini baru sebagian kecil saja yang
dapat diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagi seorang
ilmuwan akan menyadari bahwa manusia diciptakan bukanlah
untuk menaklukkan seluruh alam semesta. Imam Syafi’i
pernah berkata: [kullamaa zaadanii‘ilman, zaadanii fahman
bijahli] “ setiap kali bertambah ilmuku, tambah tahu aku akan
kebodohanku”. Alam semesta hanya dilihat sebagai
materi/substansi yang terbentang luas dan tak bernyawa,
yang misterinya mampu dipecahkan dengan pendekatan
ilmiah dan rasional. Manusia telah memiliki lapisan kesadaran
mental/emosional yang telah berkembang. Sementara hewan
belum mencapai tingkat/lapisan kesadaran ini. Kondisi pikiran
pada lapis ketiga ini sangat menentukan apakah kepribadian
manusia dapat berkembang ke lapisan kesadaran yang lebih
tinggi (Tingkat kesadaran transendental), tetapi stagnan atau
bahkan turun pada lapisan kesadaran yang lebih rendah
B.Rumusan Masalah
1. Manusia dalam pandangan islam
2. Fungsi diciptakannya manusia
3. Hubungan manusia dan alam semesta
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia Dalam Pandangan Islam
Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur,
yakni jasmani dan rohani. Jasmani manusia bersifat materi
yang berasal dari unsur unsur saripati tanah. Sedangkan roh
manusia merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang
bersifat immateri itu ada dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang
bersifat di otak, serta daya rasa (kalbu). Keduanya merupakan
substansi dari roh manusia.
Manusia diberi Allah potensi yang sangat tinggi nilainya
seperti pemikiran, nafsu, kalbu, jiwa, raga, panca indera.
Namun potensi dasar yang membedakan manusia dengan
makhluk ciptaan Allah lainnya terutama hewan adalah nafsu
dan akal/pemikiran. Manusia memiliki nafsu dan akal,
sedangkan binatang hanya memiliki nafsu
A . Kesimpulan
Manusia dalam agama islam diartikan sebagai
makhluk Allah SWT yang memiliki unsur dan jiwa yang
arif, bijaksana, berakal, bernafsu, dan bertanggung
jawab pada Allah SWT. Manusia memiliki jiwa yang
bersifat rohaniah, gaib, tidak dapat ditangkap dengan
panca indera yang berbeda dengan makhluk lain
karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal,
nafsu, kalbu, dan sebagainya. Fungsi utama manusia
adalah sebagai khalifah di muka bumi ini dan perannya
sebagai khalifah sebagaimana yang ditetapkan Allah
SWT mencakup tiga poin yaitu belajar, mengajarkan
ilmu, dan membudayakan ilmu. Tanggung jawab
manusia sebagai khalifah yang berarti wakil Allah
adalah mewujudkan kemakmuran di muka bumi,
mengelola dan memelihara bumi. Hubungan manusia
dengan alam adalah satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Sebagai satu kesatuan, semua hal
tersebut saling berkaitan dan bersifat fungsional.