NIM : 2206010021
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tuntunannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manusia menurut iman
Kristen“. Dalam makalah ini berisi tentang pandangan-pandangan manusia menurut iman
Kristen. Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan agama
Kristen. Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun demi
kebaikan bersama ke depannya. Kiranya makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Alam
merupakan lingkungan kehidupan atau segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi seperti
tumbuh-tumbuhan dan binatang. Manusia dan alam mempunyai hubungan yang saling
tergantung dan saling membutuhkan.
Pemazmur mengatakan bahwa Allahlah pemilik alam semesta ini. “Tuhanlah yang
empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Mazmur. 24:1).
Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, creatio ex nihilo. Jika manusia ingin
mencipta sesuatu, harus menggunakan apa yang telah diciptakan oleh Allah. Manusia mencipta
dan membangun senantiasa menggunakan yang tersedia di alam, yang merupakan ciptaan
Allah.
Alkitab berbicara tentang ciptaan yang baru dan bumi yang baru (Wahyu. 21:1), di
mana bumi yang baru tersebut adalah bebas dari polusi (pencemaran), destruksi (pengrusakan).
Manusia ditugasi oleh Allah dalam rangka menggalang keharmonisan manusia dan alam.
Menurut ( Kejadian 1:28 ), ciptaan terakhir yakni manusia, mendapatkan mandat untuk
bertanggung jawab atas seluruh ciptaan. Tanggung jawab terhadap alam sebagai ciptaan Allah,
juga telah dipertegar lewat kehadiran Kristus Yesus.
Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki kepentingan yang dianggap akan
paling menentukan tatanan ekosistem. Banyak yang berpandangan bahwa alam dapat dilihat
sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Adanya
pemikiran seperti itu akan memicu munculnya sikap yang tidak bersahabat dengan alam, dan
tidak menghargai adanya lingkungan hidup untuk kepentingan banyak orang.
Secara teologis dapat dikatakan bahwa manusia dan alam adalah ciptaan, properti dan
bait Allah, semuanya itu berada dalam suatu hubungan perjanjian dengan Allah. Barangsiapa
yang merusak alam, maka ia merusak hubungan perjanjian itu. Di samping itu, segala kegiatan
pengrusakan alam akan mendatangkan kerusakan pada hidup umat manusia. Alam merupakan
pemberian Allah untuk manusia untuk memelihara dan dipergunakan (Kejadian 1). Oleh
karena itu, etika lingkungan tidak berpusat pada manusia atau alam, melainkan berpusat kepada
Allah.
Sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang
terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Sebab semua
ciptaan berharga di mata Tuhan. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk
penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
PEMBAHASAN
Hakikat manusia dalam pandangan iman Kristen tentunya berpijak pada Alkitab.
Khususnya dalam Kitab Kejadian 1: 26-27. Perikop ini berisi pernyataan Allah mengenai
penciptaan alam semesta, dan termasuk juga didalamnya mengenai penciptaan manusia.
Bahwa manusia diciptakan oleh Allah, menurut rupa dan gambar Allah sendiri. Terdapat
beberapa pandangan kristen tentang hakikat manusia yang dapat diambil dari kitab Kejadian,
yaitu:
Dalam Kejadian 1:26-27; 2:7 dinyatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah,
bukan jelmaan sebagian dari diri Allah, atau anak biologis-Nya. Manusia adalah hasil karya-
Nya. Yang diciptakannya secara unik, berbeda dengan ciptaan-Nya yang lain. Allah
membentuk manusia dengan tangan-Nya sendiri, dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya. Manusia dibentuk menurut rencana Allah.
Terdapat tiga arti dan makna gambar dan rupa Allah dalam diri manusia, yaitu:
1) bahwa manusia adalah milik Allah, bukan manusia. Allah telah memberi tanda/ simbol pada
doro manusia untuk menunkukkan kepemilikan-Nya.
2) bahwa manusia mempunyai hubungan timbal balik. Kasih Allah yang diberikan kepada
manusia harus dibalas dengan cara mengasihi sesama dan melaksanakan kewajibannya sebagai
manusia.
3) bahwa manusia memiliki kebebasan dan kemerdekaan. Allah memberikan hukum-hukum-
Nya pada manusia, namun manusia memiliki kebebasan untuk patuh atau tidak patuh terhadap
hukum tersebut.
Manusia diciptakan sebagai mandataris Allah, dalam Kejadian 1:28 dikatakan bahwa
manusia diberi kuasa atas alam semesta. Allah mempercayakan kepada manusia tugas dan
tanggung jawab untuk memperbanyak turunan, memenuhi dan menaklukan bumi, serta
berkuasa atas ikan-ikan dilaut, burung-burung di udara, serta segala binatang yang merayap di
bumi.
Dalam Kejadian 2:15 juga dikatakan bahwa Tuhan menempatkan manusia di taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut, dengan kata lain Allah memberi
mandat kepada manusia untuk mengusahakan serta memelihara alam semesta.
Dalam kejadian 2:18 Allah menyatakan bahwa tidak baik bagi manusia untuk seorang
diri saja, sehingga Ia menjadikan penolong bagi manusia, yang sepadan dengannya. Sebelum
Hawa diciptakan, telah banyak ciptaan Tuhan yang lain, seperti hewan dan tumbuhan yang
menemani Adam, namun semuanya tidak sepadan dengannya. Manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia memerlukan manusia lain dalam hidupnya.
Untuk memilih yang baik dan yang jahat. Tapi tentu saja kebebasan tersebut memiliki
batasan, sehingga Allah menghukum Adam dan Hawa setelah mereka jatuh kedalam dosa.
Dalam perjanjian Baru, pada kitab Yohanes 8:36, dinyatakan bahwa manusia bisa mendapatkan
kebebasan yang sepenuhnya yaitu di dalam Anak-NyaHakikat manusia dalam pandangan iman
kristen berpijak pada Alkitab, khususnya kejadian 1:26-27 dan Kejadian 2:15. Terdapat 5
hakikat manusia yang dinyatakan dalam Alkitab, yaitu: manusia dibentuk dan diciptakan oleh
Allah, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, manusia adalah mandataris Allah,
manusia adalah serta makhluk sosial, kebebasan dan keterbatasan manusia.
BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
Banyak sekali pandangan-pandangan dari luar yang bertentangan serta berbeda dengan
pandangan iman Kristen tentang manusia yang sering kali membuat iman saudara-saudara kita
menjadi goyah ,sebagai seorang Kristen kita harus mampu memahami serta membantu
saudara-saudara seiman agar mereka mampu memahami hakekat manusia menurut iman
Kristen.
DAFTAR PUSTAKA
Reza, Jeko Johan. 2015. “5 Pandangan Kristen Tentang Hakikat Manusia-Wajib Tahu”,
http://Tuhanyesus.Org/Pandangan-Kristen-Tentang-Hakikat-Manusia,Diakses Pada 28
Agustus 2022pukul 19.27 .