2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................2
Masalah Seputar Kelahiran dan Jabatan Raja Milik Yesus..................................2
BAB III...................................................................................................................5
Pandangan Alkitab Mengenai Jabatan Raja Milik Kristus.....................................5
Palungan Tempat Kelahiran Kristus Sang Raja....................................................5
Pandangan Alkitabiah Tentang Jabatan Raja Milik Yesus...................................7
Analisa Teologis Terhadap Penafsiran Fransiskus Mengenai Yesus Sang Raja
Miskin.....................................................................................................................9
BAB IV.................................................................................................................11
Sikap Yang Benar Terhadap Konsep Raja Milik Kristus.....................................11
BAB V..................................................................................................................11
Kesimpulan..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Alkitab yang adalah Firman Allah itu sebenarnya sudah cukup untuk kita
mengerti lalu mempercayai kebenaran tentang kehidupan Yesus. Namun, masih
terus berlanjutnya pembahasan mengenai Kristologi di kalangan para teolog-
teolog Kristen maupun di luar Kristen membuat keragu-raguan timbul terhadap
kebenaran Alkitab tersebut.
Akan tetapi, bukan berarti Allah sengaja membuat Yesus Kristus sulit
untuk kita pahami dengan benar. Sebenarnya Allah telah sangat jelas dan
sistematis menjelaskan mengenai Yesus Kristus di dalam Alkitab, hanya saja
sering sekali kita mencoba memahami Yesus Kristus dengan pikiran yang
belum dikuduskan oleh Allah, sehingga yang kita pahami ialah Yesus Kristus
hasil pemikiran kita bukan lagi Yesus Kristus yang diutus oleh Allah Bapa
kepada kita.
BAB II
Sejak saat itu, ia semakin bergaul dengan orang miskin dan ia pun
disenangi oleh orang-orang miskin. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
tersebut, Fransiskus memiliki banyak pengikut, yaitu menjadi serupa dengan
orang miskin dan memprioritaskan untuk melayani orang-orang miskin.
Walaupun begitu, John Stott mengatakan bahwa ia tetap tidak menolak, atau
merendahkan dunia material atau berkat-berkat yang baik dari Pencipta yang
baik.2
2
Ibid., Hlm. 127
BAB III
Jadi, sudah jelaslah bahwa konsep jabatan Raja milik Yesus telah
salah dimengerti oleh beberapa golongan tersebut. Kerajaan Yesus tidak
sama seperti konsep kerajaan yang ada di dunia ini. Penting untuk
ditegaskan sekali lagi bahwa akibat dosa terhadap cara berpikir manusia
14
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar Jilid 1, (Yogyakarta: Andi, 2010), Hlm. 350
15
Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia Kristen Di Tengah Kepalsuan, (Batu: Lit. YPPII
Batu, 2010), Hlm. 104
16
Trivena Ambarsari, Kristologi: Doktrin Kristus, (Surabaya: Momentum, 2014), Hlm. 24
17
Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia Kristen Di Tengah Kepalsuan, Hlm. 104
dalam konteks ini telah membatasi jabatan Raja milik Yesus dengan
menyamakan-Nya seperti raja yang ada di dunia ini.
18
John Stott, Kristus yang Tiada Tara, (Surabaya: Momentum, 2018), Hlm. 126
19
Maria Setiawati, Santo Fransiskus Dari Asisi, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), Hlm. 11
20
Leon Morris, Injil Matius, (Surabaya: Momentum, 2016), Hlm. 44
Dalam Injil Matius istilah orang majus ini merupakan sebutan yang lebih
baik untuk mengacu kepada tokoh-tokoh terhormat dari agama Timur. 21
Selain itu, Alkitab juga menjelaskan sikap Herodes terhadap
kelahiran Yesus. Ia memanfaatkan orang majus untuk mengetahui
kelahiran Yesus, agar ia dengan mudah untuk membunuh Yesus.
Namun, orang-orang majus itu tidak kembali kepada Herodes, sehingga
ia marah dan memerintahkan untuk membunuh semua anak di Betlehem
yang berumur dibawah umur 2 tahun. Herodes Agung memang terkenal
kejam terhadap orang yang ia curigai mau merebut kerajaannya. Jelas
bahwa ia menyuruh membunuh anak-anak yang berumur dua belas
tahun ke bawah supaya Anak yang lahir untuk menjadi Raja itu ikut
terbunuh pula.22
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Yesus bukanlah raja yang miskin.
Orang majus dan Herodes telah menunjukkan bahwa Yesus merupakan
raja yang besar, yang Maha Agung, yang melebihi dari raja segala raja.
BAB IV
21
Charles F. Pfeiffer & Everett F. Harrison, Tafsiran Alkitab Wycliffe Volume 3, Hlm. 25
22
_____, Injil Matius, (Jakarta: Kartidaya, 2008), Hlm. 1
yang tidak sesuai dengan jabatan yang Yesus miliki. Oleh karena itu, kita harus
tunduk pada keabsahan Alkitab tersebut, dengan terlebih dahulu menguduskan
pikiran kita, agar kita benar-benar mempercayai apa yang Alkitab dan faktor
sejarah telah jelaskan mengenai konsep jabatan Raja milik Kristus yang kita
ragukan tersebut, sehingga tidak keragu-raguan akan jabatan Raja milik Kristus
tidak timbul lagi dalam pikiran manusia yang sudah tercemar oleh dosanya.
BAB V
Kesimpulan
Dampak dosa terhadap cara berpikir manusia telah mempengaruhi konsep
jabatan Raja milik Kristus. Manusia tidak lagi mengerti apa yang Allah
maksudkan, sehingga manusia membuat pengertiannya sendiri dalam
memahami konsep jabatan Raja milik Kristus ini.
Namun Alkitab dan fakta-fakta historis telah menjawab segala kesalahan
manusia mengenai konsep jabatan Raja milik Kristus tersebut. Alkitab dan fakta
historis telah menyatakan bahwa palungan tidak menjelaskan kemisikinan
Yesus, melainkan bukti kerendahan hati-Nya untuk umat manusia. Kerajaan
Kristus memiliki sifat sama seperti kerajaan yang ada di dunia ini, melainkan
bersifat kekal, rohani, telah ada, kini di sini dan yang akan datang, yang terfokus
kepada penebusan”23
Oleh karena itu, tidak ada kesalahan mengenai jabatan Raja milik Kristus.
Ia benarlah Raja bagi umat manusia di dalam Kerajaan Allah yang bersifat ilahi
tersebut.
23
Yakob Tomatala, Yesus Kristus Juruselamat Dunia, (Jakarta: YT Leadership Foundation,
2004), Hlm. 117